Sosialisme : Pengertian, Ciri, Perkembangan, dan Contoh Penerapan

Diposting pada

Pengertian Sosialisme

Apa itu sosialisme? Secara etimologi, asal-usul kata Sosialisme berasal dari bahasa latin yaitu socius yang berarti “teman” dan dalam bahasa Yunani societas yaitu “masyarakat”.

Pengertian, Ciri, Perkembangan, dan Contoh Penerapan Sosialisme
Pengertian, Ciri, Perkembangan, dan Contoh Penerapan Sosialisme

Secara garis besar, sosialisme berarti sebuah ideologi yang  beranggapan bahwa kepemilikan bersama merupakan cara hidup yang paling baik untuk diterapkan, di mana paham ini lebih mengutamakan kepentingan masyarakat.

Dalam prakteknya, sosialisme juga tidak menyukai adanya hak milik pribadi karena dianggap dapat membuat manusia egois dan menghancurkan keselarasan masyarakat.

Paham ini lebih menyerukan persamaan hak, penghapusan kemiskinan, dan pengerukan rakyat kecil.

Beberapa pendapat para ahli tentang sosialisme antara lain:

  1. Menurut Franz Magnis-Suseno, Pengertian sosialisme adalah sebuah gerakan yang menganut bahwa keadaan social dapat tercapai melalui penghapusan hak milik pribadi atas alat-alat produksi, keadaan masyarakat di mana hak milik pribadi atas alat-alat produksi telah dihapus
  2. Menurut Encyclopedia of Sosial History, sosialisme berarti sebuah istilah yang mengacu pada sebuah pergerakan atau sebuah teori organisasi sosial. Pergerakan ini menginginkan kepemilikan atau pengontrolan secara bersama-sama terhadap produksi dan distribusi.
  3. Mantan Perdana Menteri Indonesia, Sutan Syahrir, turut mendefinisikan sosialisme sebagai suatu gerakan yang digunakan untuk mencari keadilan di dalam sebuah tatanan kemasyarakatan.
  4. Karl Marx menyatakan pendapat berbeda terkait sosialisme sebelumnya. Sosialisme versi Karl Mark merupakan “sosialisme ilmiah”. Ia memandang bahwa muncul “kelas-kelas” dalam masyarakat terjadi karena terkonsentrasinya alat-alat produksi yang menghasilkan kontradiksi antara kelas borjuis (pemilik) dan kelas proletar (terhisap). Pandangan sosialisme ilmiah ini berbeda dengan konsep sosialisme utopis (paham sosialisme sebelum teori karl marx). Sosialisme merupakan gerakan perubahan secara evolusioner yang menyesuaikan kondisi perbaikan kelas buruh menurut kaum sosialisme utopis. Yang membedakan antara sosialisme Marx dengan sosialisme utopis yaitu keobjektifan dalam tahapan peralihan dari masyarakat kapitalisme menuju masyarakat sosialisme dengan jalan revolusi.

Ciri Ideologi Sosialisme

Sosialisme memiliki ciri yang membedakannya dari ideologi lainnya, di antaranya:

  1. Penghapusan kelas sehingga tidak ada kelas antara kaya maupun yang miskin. Tidak ada lagi yang disebut majikan maupun buruh karena semua memiliki kesamaan dalam hak.
  2. Mendukung kondisi masyarakat yang saling bekerja sama dan bersolidaritas dengan hak-hak yang sama.
  3. Hak kepemilikan atas alat-alat produksi milik pribadi diakui secara terbatas.
  4. Memiliki prinsip-prinsip kesederajatan dan pemerataan bagi rakyat.
  5. Ikut dipengaruhi oleh pemikiran ajaran agaman bahwa manusia itu wajib tolong menolong antar sesama.
  6. Kesejahteraan masyarakat dapat dicapai dengan cara damai dan demokratis.
  7. Paham ini secara politik beranggapan bahwa adanya negara sangat diperlukan untuk membina dan mengkoordinir kebersamaan masyarakat.
  8. Menolak kapitalisme dan menghapuskannya dengan cara kaum buruh bersatu untuk memperjuangkan perbaikan nasib dengan luwes secara bertahap.
  9. Menolak kebebasan penuh

Kelebihan Ideologi Sosialisme

Ideologi Sosialisme dianggap sebagai alternatif menguntungkan khususnya bagi Negara yang tidak mampu menjalankan ideologi liberalisme maupun kapitalisme. Adapun kelebihan dari ideologi sosialisme antara lain:

  1. Masyarakat memiliki rasa solidaritas dan kebersamaan dalam gotong royong yang sangat tinggi,
  2. Terjadi pemerataan sosial, sehingga tidak terjadi kesenjangan antara yang kaya dan miskin (borjuis dan proletar).
  3. Penyelesaian setiap masalah dilakukan dengan cara demokratis.
  4. Teguh dalam menjalankan prinsip kesetaraan
  5. Tidak terjadi praktek monopoli dan pertumbuhan ekonomi stabil
  6. Kepentingan Negara diutamakan di atas kepentingan pribadi

Kekurangan Ideologi Sosialisme

Meskipun memiliki kelebihan, ideologi ini tidak lepas dari kekurangan, di antaranya:

  1. Setiap individu sulit untuk mengembangkan diri karena kegiataan produksi diatur dan berpusat pada Negara saja.
  2. Terkadang hak asasi manusia diabaikan demi kepentingan bersama
  3. Karna tidak ada persaingan sehingga potensi anak bangsa kurang berkembang dalam hal memanfaatkan kapabilitas diri dalam meningkatkan hasil produksi dan peningkatan hasil devisa negara. (Baca : Devisa Adalah)
  4. Kurang kebebasan ekonomi dan politik

Sejarah dan Perkembangan Ideologi Sosialisme

Paham Sosialisme masih menjadi polemik sampai saat ini, baik dalam hal pendefinisianya sendiri juga tentang kapan mulanya paham ini muncul.

Kabanyakan orang beranggapan bahwa paham sosialisme ini muncul sebagai bentuk perlindungan terhadap petani miskin dan mencabut keserakahan kapitalis. Namun, paham sosialisme ini ternyatamemiliki sejarah dan makna yang lebih luas dari itu.

Sosialisme lahir dari pergolakan masyarakat Eropa (seperti Prancis dan Inggris) dan negara-negara yang mengalami fase transisi dari masyarakat feodalisme menuju kapitalisme.

Di Inggris terjadi pergolakan antara raja dan rakyat yang menghasilkan Magna Charta serta revolusi Inggris.

Revolusi Inggris ini lah yang menjadi tanda awal runtuhnya paham feodalisme di Eropa yang kemudian disusul oleh revolusi Prancis di tahun 1789 serta serentak terjadi revolusi di Negara-negara eropa lainnya.

Gerakan revolusi Negara-negara Eropa melahirkan semangat tentang kapitalisme, liberalism, dan demokrasi. Namun, berbeda dengan revolusi di Eropa, Negara Rusia juga ikut melakukan pergolakan yang melahirkan gerakan sosialisme.

Gerakan ini muncul di abad peralihan yaitu abad pertengahan (darkness) menuju era renaisans (elightment). Pergerakan ini juga ditandai dengan mulai beralihnya penggunaan mesin sebagai alat produksi untuk menggantikan tenaga manusia (awal kapitalisme muda).

Terdapat berbagai macam ideologi yang berkembang dalam sejarah manusia seperti: liberalisme, komunisme, fasisme, sosialisme, dll.

Dari beberapa ideologi tersebut, sosialisme merupakan salah satu ideologi yang cukup berpengaruh dalam politik dunia. Ideologi sosialisme ini dianggap sebagai alternatif bagi Negara yang tidak mampu mewujudkan liberalisme dan kapitalisme di negaranya.

Munculnya gerakan revolusi sosial ini tak lain didukung oleh beberapa tokoh yang dengan gigih memperjuangkan pahan sosialisme, di antaranya: Karl Marx (1818-1883); Frederich Engels (!820-1895); C.H. Saint Simon (1760-1825); F.M. Charles Fourier (1772-1837); Etinne Cabet (1788-1856); Wilhelm Weiling (1808-1871); dan Louis Bland (1811-1882).

Terdapat 4 aliran sosialisme di antaranya:

  • Sosial demokrat,
  • Komunisme,
  • Anarkhisme,
  • Sinkalisme.

Lenin dan Stalin adalah salah satu yang berhasil mendirikan negara komunis. Beberapa negara yang diperintahkan oleh partai komunis tetap menyebut diri sebagai komunisme.

Namun, partai sosialis khususnya di negara barat enggan menyebut diri komunis dan masih memakai sebutan sosialis demokrat karena mengganggap komunisme kurang berkelas.

Kemenangan bangsa-bangsa demokrasi dalam perang dunia I memberikan dorongan yang kuat bagi pertumbuhan partai sosialis di seluruh dunia.

Selama perang, rakyat demokratis yang ikut berperang dijanjikan bahwa kemenangan militer akan disusun dengan kehidupan sosial yang baru yaitu adanya kesetaraan dan kesamaan yang lebih banyak.

Sosialisme di Eropa ini mulai muncul di tahun 1920-an dan 1930-an, ketika kaum sosialis melakukan serangan baru terhadap kelemahan kapitalisme.

Pengaruh ini didorong kuat oleh Karl Mark dengan menerapkan cara demokratis untuk memperbaiki kekurangan system kapitalis.

Banyak program yang berasal dari kaum Sosialis (seperti di Perancis, Swedia, Norwegia) yang berhasil memenuhi keinginan masyarakat sehingga memperkuat posisi partai Sosialis di antaranya dalam bidang pemerataan pendapatan, distribusi pendapatan, pendidikan, dan perumahan.

Kemenangan yang sama juga dialami oleh partai-partai sosial di Negara Denmark, Australia, dan Selandia Baru. Namun, hal ini berbeda dengan sosialisme otoriter atau komunisme yang terlihat di Soviet dan RRC.

Tahun 1963, partai sosialis di Prancis masih menjadi partai terkuat. Selama Perang Dunia II, kaum komunis, dibawah kekuasaan Jerman, banyak bergerak dari bawah tanah.

Mereka mengadakan terror dan tindakan di luar hukum untuk memperoleh pengikut yang lebih banyak. Sosialisme demokrasi modern mulanya menjadi suatu gerakan yang berupaya untuk memperbaiki kesejahteraan.

Bagi Negara terbelakangan/berkembang, ideologi ini memiliki arti besar untuk cita-cita keadilan sosial dan solidaritas.

Sayangnya, dalam pelaksanaanya, penerapan sistem sosialisme justru paling banyak mengekang aktivitas rakyat, mengatur seluruh kehidupan mereka, dan cenderung melakukan praktek otoriter.

Orang yang menentang keputusan yang diambil oleh pemerintah akan ditangkap, disiksa, dan dipindahkan ke wilayah terpencil.

Contohnya di Uni Soviet, di bawah kepemimpinan Stalin, terjadi kerja paksa dan penyiksaan kepada masyarakat yang menyuarakan oposisi terhadap kekuasaan Stalin.

Tahun 1932 – 1933, di Ukrania, di bawah kekuasaan Stalin terjadi kasus yang menyebabkan lebih dari 7 jiwa melayang.

Tanah diambil paksa oleh pemerintahaan Uni Soviet. Sama halnya dengan China di tahun 1959 – 1961, di bawah pemerintahan Mao Zedong.

Pemerintah merampas tanah pertanian milik rakyat untuk dijadikan pabrik industri secara paksa. Ini menjadi titik memudarnya penerapan sosialisme serta mengalami banyak modifikasi di zaman sekarang.

Perkembangan Sosialisme Indonesia

Pergerakan Sosialisme di Indonesia dipelopori oleh Sutan Sjahrir, seorang politikus dan perdana mentri pertama Indonesia.

Ia membangun jaringan gerakan bawah tanah anti-fasis dengan merekrut kader-kader PNI (Pendidikan Nasional Indonesia).

Dalam catatan sejarah, paham sosialisme yang dianut Sutan Sjahrir berpijak pada penghormatan nilai-nilai demokrasi dan humanisme. Ia menegaskan bahwa paham sosialisme yang ia perjuangkan di Indonesia berbeda dengan sosialisme di Eropa maupun komunis. Ia menyebutnya sebagai paham sosialisme-kerakyatan.

Namun, citra sosialis di Indonesia mulai memudar seiring dengan gagalnya Partai Sosialis Indonesia (PSI) dalam mengumpulkan suara di tahun 1955 saat diadakan pemilu pertama.

Hal ini mengakibatkan hubungan Sutan Sjahrir dan Presiden Soekarno memburuk hingga akhirnya PSI dibubarkan tahun 1960. Ironinya, Sutan Sjahrir ditangkap dan dipenjarakan di tahun 1962 – 1965 tanpa diadili.

Perkembangan sosialisme di Indonesia hingga saat ini masih ada dengan hadirnya Komunitas Sosialis Indonesia (KSI) yang didirikan oleh professional muda ex aktivis sosialisme demokrasi di Indonesia. Tujuan lahirnya organisasi ini untuk menciptakan masyarakat sosialis dan demokratis.

Contoh Ideologi Sosialisme

Penerapan ideologi sosialisme dalam kehidupan sehari-hari antara lain:

  • Melakukan kerja bakti bersama warga
  • Membantu seseorang yang sedang kesusahan
  • Mengutamakan kepentingan bersama dibanding kepentingan pribadi
  • Melakukan unit usaha bersama dan bagi hasil

Penerapan ideologi sosialisme dalam kehidupan bernegara

Paham ideologi sosialisme berpengaruh besar di Negara Eropa Barat (seperti: Inggris dan Skandinavia), Amerika Utara, Australia, dan Selandia Baru.

Ideologi ini juga berkembang di Rusia, China, Cekom Hongaria Bulgaria, Polandia, Jerman, dan Rumania. Beberapa Negara berkembang seperti India, Afrika, Israel, Uruguay, Mesir, Aljazair menganut ideologi ini.

Sementara itu, Mesir, Irak, Syiriah, Palestina, pernah menganut ideologi sosialisme, tetapi banyak yang meninggalkannya seusai perang dingin. Kini, ideologi sosialisme mengalami banyak modifikasi dan masih tetap diterapkan oleh beberapa Negara tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *