Tahukah Anda tentang Cara Budidaya Ikan Kakap? Siapa yang tidak kenal dengan ikan kakap. Semua pasti tahu ikan kakap yang dikenal akan kelezatan dagingnya dan selalu dijadikan menu pada tempat makan di Indonesia.

Ikan kakap itu sendiri merupakan hewan laut yang hidup berkelompok kecil, dan biasa kita jumpai di dasaran laut atau terumbu-terumbu karang.
Karena ikan kakap tinggal di dasar laut, sebagian besar ikan ini merupakan hewan karnivora, dengan memakan ikan-ikan atau makhluk hidup yang berukuran lebih kecil dari mereka, tetapi sebagian lainnya merupakan pemakan plankton.
Ikan kakap di Indonesia sangat digemari karena rasanya yang lezat dan banyak cara untuk memasaknya sehingga menciptakan beragam menu untuk usaha restoran atau tempat makan khas laut, atau bahkan dapat dijadikan sebagai ikan hias.
Cara Budidaya Ikan Kakap
Habitat asli ikan kakap ini biasanya dapat kita temui di perairan laut tropis dan subtropis, tidak terkecuali di Indonesia.
Walau demikian, pembudidayaan ikan kakap tidaklah sulit karena ikan kakap dapat hidup di segala jenis air.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembudidayaan ikan kakap, terlebih bagi Anda yang belum pernah melakukan budidaya ternak ikan kakap sebelumnya.
1. Mempersiapkan Tempat Budidaya
Karena ikan kakap dapat berkembang biak baik di air laut maupun tawar, ada baiknya Anda mempertimbangkan tempat yang akan Anda pakai untuk membudidayakan kakap.
Anda dapat mengembangbiakkan ikan kakap dengan berbagai cara seperti menggunakan kolam, atau bahkan menggunakan keramba ikan.
Untuk membudidayakan kakap dengan menggunakan kolam, Anda perlu mencari tahu bahan dan bentuk kolam yang Anda inginkan sesuai dengan modal Anda.
Ada banyak contoh kolam yang dapat digunakan, seperti kolam terpal yang paling umum, kolam tanah, atau membuat kolam dengan semen dan lainnya.
Jika Anda pemula, akan lebih baik Anda menggunakan kolam terpal terlebih dahulu.
Selain mudah didapatkan, penggunaan lahan yang Anda pakai tidak permanen, dengan kata lain mudah untuk diaplikasikan.
Untuk membudidayakan kakap menggunakan keramba, Anda dapat membuat keramba di pesisir pantai.
Untuk Anda yang ingin mendapatkan hasil dengan cepat, budidaya kakap dengan keramba adalah jawaban yang tepat, karena proses pertumbuhan ikan kakap akan lebih cepat dibandingkan dengan budidaya kakap menggunakan kolam dan air tawar.
Walau demikian, mengembangbiakkan ikan kakap dengan keramba akan lebih sulit dibandingkan dengan metode kolam.
Selain itu, tidak semua dapat mengembangbiakkan kakap dengan keramba jaring karena faktor tempat yang harus dilakukan di tepi pantai atau dengan air laut.
2. Mengetahui Bibit dan Pakan Ikan Kakap
Setelah Anda mempersiapkan tempat untuk budidaya kakap, selanjutnya Anda harus tahu bibit yang akan Anda gunakan untuk kembang biak kakap.
Ikan kakap di Indonesia yang paling umum ialah ikan kakap merah dan ikan kakap putih. Benih ikan kakap merah bisa Anda dapatkan dari habitat aslinya, namun sebaliknya untuk kakap putih sulit ditemukan di alam. Akan lebih baik jika Anda membeli bibit langsung dari peternak kakap yang Anda kenal.
Kuantitas yang dibeli juga tidak boleh sembarangan. Jumlah bibit yang akan disebar harus diperhitungkan dari segi luas tempat kembang biak ikan kakap tersebut.
Faktor luas ini penting agar kualitas, dan jumlah yang didapatkan saat waktu panen melimpah dan baik.
Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan kadar suhu dan tingkat keasinan air (salinitas) sebelum menebar bibit, dan mencocokkan kadar suhu dan salinitas seperti saat pengangkutan bibit kakap tersebut.
Untuk pakan ikan kakap tidak terlalu sulit, seperti yang sudah dijelaskan di awal bahwa ikan kakap merupakan ikan karnivora yang memakan ikan yang berukuran lebih kecil dari mereka atau bahkan plankton.
Maka, Anda dapat memberikan pakan berupa ikan teri, cumi-cumi, plankton, udang, dan hewan air lainnya yang berukuran kecil.
Dalam pemberian pakan, yang Anda perlu perhatikan adalah kandungan dari pakan itu sendiri.
Ikan kakap akan mengalami kesulitan pencernaan jika diberikan pakan dengan karbohidrat yang tinggi, maka lebih baik diberikan seperti makanan asli mereka demi mendapatkan kualitas dan rasa yang baik saat masa panen.
3. Melakukan Perawatan
Cara budidaya ikan kakap selanjutnya adalah perawatan. Pada tahap ini, dibutuhkan ketelitian, keseriusan, dan juga pengawasan yang baik.
Dimulai dengan memperhatikan ruang hidup kakap tersebut.
Anda perlu memperhatikan kondisi lingkungan mulai dari tempat kembang biak hingga kondisi airnya, keruh tidaknya air pada kolam, adanya organisme lain yang berlebihan pada air, kondisi ikan, serta suhu air yang tepat.
Ikan kakap merupakan hewan yang berhabitat asli di perairan tropis, maka Anda perlu mencocokkan suhu air sama seperti habitat aslinya yaitu antara 27 hingga 32 derajat celcius.
Kebersihan tempat kembangbiak juga harus Anda perhatikan, dengan rutin mengganti air pada kolam sesuai jadwal.
Jadwal penggantian air dapat dilakukan sesaat hari ke-13 dengan pengukuran hanya 10 sampai 20 persen saja. Ini dilakukan hingga hari ke-14.
Pada hari selanjutnya yaitu hari ke-15 hingga ke-25, Anda bisa mengganti air dengan pengukuran sebanyak 30 sampai 40 persen menggunakan pipa pembuangan kotoran atau dengan cara penyiponan.
Untuk Anda yang mengembangbiakkan kakap menggunakan keramba, hal lain yang perlu Anda perhatikan ialah arus air.
Akan lebih baik bila Anda memilih tempat untuk membudidayakan kakap di pesisir pantai dengan arus yang kecil, untuk mengurangi risiko terjadinya kerusakan pada jaring dan petak tambak.
4. Proses Membiakkan Ikan Kakap
Tahap selanjutnya cara budidaya ikan kakap adalah membiakkan benih kakap agar mendapatkan hasil dengan kualitas yang baik serta kuantitas yang banyak.
Anda dapat melakukannya sendiri dengan memasangkan bibit kakap jantan dengan ikan kakap betina.
Jika Anda kebingungan membedakan jantan dan betina pada kakap, terdapat ciri-ciri yang bisa dijadikan acuan, mulai dari bentuk badan dan umur ikan kakap itu sendiri.
Ikan kakap jantan biasanya memiliki bentuk badan yang lebih kecil dan ramping bila dibandingkan dengan kakap betina. Selain itu, fakta mengenai ikan kakap bahwa mereka merupakan jenis ikan yang dapat berubah kelamin.
Biasanya pada umur 1 hingga 2 tahun, ikan kakap memiliki alat reproduksi jantan, dan berubah diri memiliki alat reproduksi betina di umur 5 sampai 6 tahun.
Pastikan ikan kakap betina sudah memiliki sel gonad yang matang, sehingga dapat dibuahi dan memproduksi bibit ikan kakap yang baru. Selain itu, musim reproduksi pada ikan kakap dapat Anda lakukan pada saat musim hujan.
Baca Juga : Cara Pemijahan Ikan Kakap Putih
5. Mengetahui Masa Panen
Hal terakhir yang Anda perlu tahu adalah masa panen itu sendiri.
Tahap panen ini biasanya dapat dilakukan sesaat mencapai waktu 6 bulan lamanya dimulai dari menyebar bibit atau Anda dapat memperhatikan berat ikan kakap yang siap untuk dipasarkan, biasanya yang paling umum ialah yang memiliki berat minimal sebesar 500 gram.
Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan cara panen ikan kakap, dengan tidak menggunakan alat yang dapat melukai ikan kakap tersebut. Hal tersebut tidak akan Anda jumpai bila membudidayakan ikan kakap menggunakan keramba.
Catatan yang perlu Anda ingat pada saat masa panen adalah, lebih baik Anda melakukan penyortiran ikan. Akan lebih baik jika Anda menghitung bobot ikan sesuai dengan kuantitas massa yang Anda inginkan.
Hal ini menjadi keuntungan sendiri bagi Anda khususnya jika menemukan ikan kakap dengan berat lebih dari 1kg, maka Anda bisa gunakan sebagai induk baru guna mempercepat hingga memperbanyak proses kembang biak ikan kakap Anda.
Setelah mengetahui cara budidaya ikan kakap ini, Anda dapat mencobanya dengan merencanakan secara matang agar mendapat hasil yang memuaskan.
Maka dari itu, jangan takut untuk memulainya karena modal yang diperlukan tidak terlalu besar dan juga membutuhkan niat yang kuat serta ketelitian Anda dalam menjaga dan memperhatikan bibit ikan kakap hingga menjadi dewasa.
Baca Juga : Jenis-jenis Ikan Kakap Yang Bisa Dibudidayakan