Ciri, Morfologi dan Karakteristik Kambing Kejobong

Diposting pada

Apakah Anda sudah tahu mengenai Ciri, Morfologi dan Karakteristik Kambing Kejobong? Kambing kejobong adalah jenis ras kambing lokal asli dari tanah air.

Ciri, Morfologi dan Karakteristik Kambing Kejobong
Ciri, Morfologi dan Karakteristik Kambing Kejobong

Nama kejobong sendiri diberikan karena kambing tersebut berasal dari Desa Kejobong yang masuk area Kabupaten Purbalingga.

Jika ditarik ke belakang, asal kambing kejobong sendiri belum diketahui dengan pasti.

Berbagai sumber menyebut kalau kambing kejobong merupakan buah persilangan dari kambing Jawa asli dengan kambing pendatang.

Sementara sumber yang lain menyebut bahwa kambing kejobong merupakan hasil persilangan dari kambing kacang dan peranakan etawa (PE).

Dibanding jenis kambing lain, kambing kejobong mempunyai fase pertumbuhan yang terbilang cepat.

Kambing yang mempunyai warna dominan hitam ini berperawakan agak berbeda dibanding ras kambing lain, di mana bentuk tubuh kambing kejobong rata-rata lebih bulat.

Apa itu Kambing Kejobong?

Kambing Kejobong merupakan jenis kambing yang biasanya dijumpai di wilayah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Kambing ini memang sudah ada sejak dulu dan menjadi hewan ternak lokal hingga saat ini.

Sampai saat ini masih belum diketahui asal – usul yang jelas mengenai “Si Hitam dari Purbalingga” ini. Mengapa bisa disebut “Si Hitam”?

Karena tubuhnya yang berdomain/berwarna hitam telah menjadi gimik Si Kejobong. Adapun ciri – ciri lain yaitu tubuh yang bulat dan relatif cepat dalam mengalami pertumbuhan.

Ciri Kambing Kejobong

Secara umum, Ciri Kambing Kejobong dari segi muka hampir serupa dengan jenis kambing PE. Itu sebabnya banyak yang mengklaim kalau kambing kejobong masih turunan jenis kambing etawa.

Satu kemiripan yang paling jelas terlihat yaitu ada pada bentuk hidung yang punya kecembungan tinggi sekitar 98,83%.

Di lingkungan asalnya, sekurang-kurangnya ada 13 desa yang membuka ternak kambing kejobong.

Semua desa tersebut rata-rata masih memakai metode ternak dan pemelihaan yang bisa bilang sangat sederhana dan konvensional. Itu sebabnya, kualitas kambing yang dihasilkan cukup beragam.

Meski pertumbuhan kambing kejobong cukup cepat, tapi hasil dari satu ternak ke ternak lain sangat berbeda.

Besar kemungkinan kondisi ini dipengaruhi oleh tata kelola pemeliharaan yang berbeda-beda. Perbedaan lain umumnya mencakup bobot kambing, umur kambing, juga keadaan tubuh.

Morfologi Kambing Kejobong

Beberapa Morfologi kambing kejobong, telah kami jelaskan lengkap dibawah ini :

  • Lebar telinga: jantan 10,65 cm dan betina 8,42 cm
  • Panjang telinga: jantan 23,53 cm dan betina 17,43 cm
  • Lebar dada: jantan 14,81 cm dan betina 14,77 cm
  • Lingkar dada: jantan 74,51 cm dan betina 74,25 cm
  • Panjang badan: jantan 59,35 cm dan betina 58,33 cm
  • Tinggi pinggul: jantan 70,94 cm dan betina 69,61 cm
  • Tinggi pundak: jantan 66,77 cm dan betina 66,01 cm

Karakteristik Kambing Kejobong

Sebelum melakukan ternak atau budidaya jenis kambing ini langkah baiknya harus tahu terlebih dahulu mengenai karakteristiknya. Berikut adalah karakteristik kambing kejobong :

1. Harapan hidup

Tak semua kambing kejobong yang lahir bisa hidup sampai umur tua. Selain karena biasanya dipotong saat dewasa, umur kambing juga dipengaruhi oleh sistem pemeliharaan yang diterapkan.

Tata kelola yang baik jelas bisa meningkatkan harapan hidup kambing menjadi lebih lama.

Jika mengacu pada peternak kelompok, harapan hidup kambing kejobong mencapai 92%.

Di sisi lain, jika melihat harapan hidup kambing kejobong dari peternak individu, hanya ada di kisaran 76,63%. Dengan demikian, muncul selisih 12,37% antara peternak kelompok dan individu.

2. Bobot sapih

Jika dibuat rata-rata, bobot sapih kambing kejobong dari peternak lebih unggul dibanding peternak individu.

Peternak kelompok mampu menghasilkan kambing kejobong dengan bobot sapih mencapai 16,141 kg, berbanding 14,080 kg dari peternak individu.

Selisih angka yang dihasilkan cukup tinggi, mencapai 2,061 kg. Dengan demikian, bisa dicermati dengan mudah kalau peternak kelompok lebih bisa menghasilkan bobot sapih yang tinggi.

Sebabnya, peternak kelompok biasanya sudah mempunyai standar manejemen pemeliharaan ternak sebagai acuan.

3. Bobot lahir

Kambing kejobong mempunyai bobot lahir yang berbeda, antara peternak individu dan kelompok pasti berbeda.

Jika dibuat rata-rata, bobot lahir kambing kejobong di peternak individu beratnya mencapai 2,335 kg, sedang di peternak kelompok bobotnya lebih tinggi, mencapai 2,814 kg.

Dari sini bisa dilihat ada selisih signifikan sekitar 0,479 kg. Tapi jika melihat tata kelola pemeliharaan yang diterapkan, rasanya sangat wajar jika kambing hasil peternakan kelompok lebih superior.

Selain manajemen pemeliharaan yang baik, peternak kelompok juga unggul dalam hal sumber daya.

4. Pola warna

Sempat disebut di bagian sebelumnya kalau kambing kejobong sangat didominasi warna hitam.

Meski begitu, kambing kejobong juga punya warna lain walau tak sebanyak hitam. Satu warna yang paling dianggap unik yaitu jika ada kambing kejobong dengan belang putih di bagian perut.

Warga lokal memberi sebutan kambing tersebut dengan kambing kendik. Kambing dengan kombinasi warna unik ini sangat diminati dan banyak disukai sehingga harganya sedikit lebih tinggi dibanding jenis biasa.

Kambing kendik biasanya dimanfaatkan untuk acara adat dan spiritual.

Dalam aspek warna, peternak memberi urutan tertentu guna mempermudah proses sortir. Secara umum dikenal tiga warna dasar, yaitu hitam, cokelat, dan putih.

Warna dasar tersebut lalu dikombinasi supaya lebih mudah dikenali, misalnya hitam cokelat, hitam putih, dan cokelat putih.

5. Ukuran tubuh

Dilihat secara sekilas, kambing kejobong mempunyai ukuran tubuh lebih kecil dari rata-rata ukuran tubuh kambing etawa.

Tapi jika dibandingkan dengan kambing kacang, ukuran tubuh kambing kejobong jelas lebih besar. Bisa dibilang kalau kambing kejobong ada di tengah-tengah.

Jika dibuat kesimpulan secara umum, kambing kejobong hasil peternakan kelompok jelas masih unggul dibanding kambing kejobong hasil budidaya peternak individu.

Alasannya seperti yang sudah disebut di bagian sebelumnya, karena sistem pemeliharaan terpadu dengan standar tinggi.

Bagaimana? Sudah tahu mengenai Ciri, Morfologi dan Karakteristik Kambing Kejobong. Semoga membantu!

Baca Juga : Cara Mengobati Diare Pada Kambing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *