Tahukah Anda mengenai Jenis Penyakit Burung Kenari dan Cara Mengatasinya? Ketika memutuskan untuk memelihara burung kenari, Anda harus memperhatikan dan mempertimbangkan kesehatan burung kenari tersebut.

Kenari yang sehat akan bergerak cepat dan aktif. Mereka senang mengitari kandang atau habitatnya. Burung kenari juga senang berkicau dan membuat suara berisik. Jika dilihat dari matanya, kenari yang sehat memiliki mata yang cerah dan jernih.
Pastikan Anda tidak memilih burung kenari yang sulit bergerak, memiliki mata yang berair, serta menggigil dan bersin. Beberapa penyakit lainnya akan muncul apabila Anda tidak memberikan perawatan yang intensif.
Jenis Penyakit Burung Kenari dan Cara Mengatasinya
Jenis penyakit burung kanari disebabkan oleh parasit, virus, dan bakteri. Beberapa penyakit tersebut dapat menular dan menginfeksi tubuh dalam waktu yang lama.
1. Mikoplasma
Organisme penyebab infeksi mikoplasma hanya bertahan hidup dalam satu atau dua hari di lingkungan. Walaupun demikian, ini dikategorikan sebagai penyakit yang serius.
Infeksi mikoplasma ringan biasanya sembuh dengan sendirinya. Pengobatan antibiotik untuk gejala ringan juga tidak terlalu dibutuhkan. Untuk kasus yang parah akan memerlukan pengobatan demi mengantisipasi kematian.
Dalam banyak kasus, burung kenari tidak mati karena penyakit. Kebutaan menyulitkan mereka untuk menemukan makanan dan air yang dibutuhkan untuk melawan infeksi.
Pencegahan terbaik adalah dengan menerapkan karantina burung baru selama sebulan. Jika Anda melihat masalah mata pada burung kenari, perhatikan baik-baik masalah pernapasannya.
Cara mengatasinya:
Untuk infeksi mata sederhana, burung kenari dapat diberikan obat tetes mata atau salep antibiotic seperti TriOptic-S, Terramycin, dan Tobramycin.
Jika penyebabnya adalah sinus, antibiotik oral dapat diresepkan sebagai tambahannya. Beberapa antibiotik yang sering digunakan adalah Baytril, Tylan, dan Tylosin.
2. Cacar
Ini merupakan jenis penyakit burung kenari yang disebabkan oleh virus dan sangat menular.
Tidak ada pengobatan khusus terkait penyakit ini. Akan tetapi, melakukan pencegahan adalah cara terbaik yang dapat diterapkan.
Cara mengatasinya:
Antibiotik berguna untuk mengendalikan infeksi sekunder dan vitamin A dapat membantu proses penyembuhannya.
Pemberian salep sangat direkomendasikan untuk mengurangi bekas cacar. Untuk kasus yang serius, Anda dapat mengonsultasikannya pada dokter hewan terdekat.
3. Kolera
Ini adalah jenis penyakit burung kenari yang paling luas dan berbahaya. Kolera dapat ditularkan melalui air minum, makanan, dan lainnya.
Kenari yang terinfeksi virus kolera ditandai dengan diare, kehilangan nafsu makan, kehausan, ekor dan sayap mengendur, dan bau kotoran yang sangat menyengat.
Kolera berlangsung selama dua hingga empat hari dan berakhir pada kematian kenari. Untuk mengantisipasinya, pisahkan burung yang sedang sakit dari kawanannya yang sehat. Semprotkan desinfektan untuk mencegah penularan berikutnya.
Cara mengatasinya:
Penyakit ini masih bisa disembuhkan dengan penanganan yang cepat dan tepat. Burung kenari yang terinfeksi diberikan bubur gandum dan teh chamomile.
Anda juga bisa memberikan klorampenikol atau melarutkan sulponamida.
4. Radang Paru-paru
Jenis penyakit burung kenari yang satu ini disebabkan oleh cuaca dingin, mandi di air dingin, minum air dingin, asap tembakau, asap tungku, dan uap dapur.
Burung kenari akan mengalami demam, menggigil, dan tidak nafsu makan.
Cara mengatasinya:
Anda perlu mengamankan ruangan yang terang, hangat, dan sirkulasi udara yang terjaga. Berikan makanan yang berkualitas tinggi dan beragam. Bersihkan lubang pernapasan dengan kapas yang sudah direndam dengan teh chamomile.
Tambahkan minyak zaitun jika diperlukan. Untuk kasus radang paru-paru yang berat, Anda mesti memberikan antibiotik atau menghubungi dokter.
5. Kutu
Kenari yang terserang kutu akan diam di siang hari dan aktif di malam hari. Ini bukanlah jenis penyakit yang berbahaya, namun mencegah kutu menjadi perhatian utama bagi semua pemilik kenari.
Cara mengatasinya:
Anda harus mendisinfeksi dan melumuri kenari yang berkutu dengan abu dari kayu. Mereka juga mesti dibawa keluar kandang ke tempat yang bersih. Kandang yang terkena kutu harus dibersihkan dengan soda atau etiol.
6. Cacingan
Cacingan merupakan jenis penyakit yang umum menjangkiti burung. Meskipun demikian, ini tidak boleh diabaikan.
Cacingan bisa disebabkan oleh kurangnya menjaga kebersihan kandang dan meminum air atau memakan makanan yang tercemar kotoran.
Burung kenari yang cacingan ditandai dengan kurangnya nafsu makan, sering memuntahkan makanan, sering mengantuk, dan malas-malasan.
Cara mengatasinya:
Cacingan dapat diatasi dengan menjaga kebersihan kandang, memperhatikan makanan dan minuman burung, serta memberikan obat-obatan alami dan resep dokter.
Beberapa obat-obatan yang dapat diberikan di antaranya adalah Moxivet, Moxivet Plus, dan obat cacing yang mengandung Levamisole.
7. Megabakteri
Pada burung kenari dewasa, dokter hewan kenari melihat terjadinya penurunan berat badan dan depresi. O
rganisme ini mendiami bagian bawah proventrikulus di dalam kelenjar mukosa. Penyakit ini terjadi karena patogenisitas strain yang berbeda.
Untuk mengetahui penyakit ini, burung kenari dapat menjalani beberapa pemeriksaaan mikroskopis.
Cara mengatasinya:
Perawatan megabakteri pada burung kenari dapat dilakukan dengan memberikan cairan Amfoterosin dengan dosis dua kali sehari. Berikan juga makanan yang mudah dicerna dan terapkan diet makrobiotik.
8. Malnutrisi
Masalah gizi pada burung kenari perlu dipantau dan diperbaiki. Hal ini berlaku terus menerus dan sangat penting dilakukan menjelang musim kawin tiba.
Cara mengatasinya:
Memberikan kenari suplemen yang mengandung kalsium, vitamin D3, magnesium, dan mineral. Jika perlu, berikan juga kulit telur atau pelet yang dihancurkan sebagai makanan penunjang.
Itulah beberapa jenis penyakit burung kenari dan cara mengatasinya. Untuk kasus yang lebih serius, Anda bisa menghubungi dokter hewan dan mengonsultasikannya.
Baca Juga : Jenis Makanan Burung Kenari Yang Baik