Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Anggrung

Diposting pada

Tanaman anggrung cukup populer di Indonesia. Bahkan ada sebagian masyarakat yang menganggapnya sebagai tanaman obat. Padahal dari segi jenis tumbuhan, ini merupakan tanaman jenis semak yang mudah tumbuh dengan subur.

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Anggrung
Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Anggrung

Mungkin yang menjadi dasar anggapan adalah adanya penelitian yang menyebutkan kalau daun tanaman anggrung mengandung zat tertentu. Di antaranya adalah betakaroten, flavonoid, collagen, kalium, dan selainnya yang dianggap mampu bekerja sebagai antioksidan dan antiseptik.

Tanaman anggrung adalah tumbuhan yang bisa dijelaskan secara klasifikasional dan morfologis. Tujuan penjelasan ialah untuk memberikan pengetahuan yang lebih detail terkait dengan taksonomi dari tanaman tersebut.

Karena alasan di atas, di bawah ini akan dijelaskan tentang klasifikasi dan morfologi tanaman anggrung. Silakan disimak saja semoga ada manfaatnya untuk Anda.

Klasifikasi Tanaman Angrung

Tanaman Angrung adalah tanaman jenis semak yang tumbuh di mana-mana termasuk di Indonesia. Bahkan hampir di setiap daerah memiliki tanaman ini sekalipun dengan nama-nama yang berbeda.

Anggrung umumnya sebutan untuk tanaman yang ditemukan di pulau Jawa. Sedangkan yang ditemukan di Sunda disebut Kuray, di Aceh disebut Bengkire, di Minangkabau disebut Mangkirai dan lain sebagainya.

Tanaman Anggrung adalah tanaman yang mudah tumbuh dengan subur. Bahkan di musim panas tanaman ini bisa berkembang sekalipun tidak sesubur saat musim hujan. Maka dari itu, tingkat pertumbuhan tanaman ini di Indonesia begitu tinggi.

Klasifikasi Ilmiah Tanaman Anggrung

Tanaman Anggrung sudah diteliti beberapa tahun yang lalu sehingga segala klasifikasi tumbuhan sudah terdeteksi dengan detil. Termasuk klasifikasi ilmiah yang didasarkan pada riset para ahli.

Menurut klasifikasi ilmiah tanaman, Anggrung adalah tumbuhan dengan kingdom berjenis plantae. Sedangkan untuk genre divisi adalah magnoliopyta dengan struktur kelas tumbuhan magnoliopsida.

Di bawah ini merupakan klasifikasi tanaman anggrung yang lebih lengkap:

  • Divisi : Magnoliophyta
  • Kelas : Magnoliopsida
  • Sub Kelas : Dilleniidae
  • Ordo : Urticales
  • Famili : Ulmaceae
  • Genus : Trema
  • Spesies : Trema orientalis

Morfologi Tanaman Anggrung

Setelah mengetahui klasifikasi tanaman anggrung maka penjelasan berikut tentang morfologi tanaman anggrung. Uraian ini bermuatan tentang ciri-ciri tumbuhan anggrung yang lebih detail. Ini dia ulasan yang berhubungan dengan morfologi tanaman anggrung:

1. Morfologi Akar

Akar tanaman anggrung berbentuk tunggang tetapi dengan beberapa akar penopang. Sedangkan beberapa helai akar muncul ke permukaan karena memang jejak kedalaman akar tidak terlalu dalam.

Akar tanaman anggrung tidak memiliki daya cengkeram tanah yang bagus. Sehingga, akar mudah tercabut apalagi jarak tanamnya juga tidak terlalu dalam. Sekalipun demikian akar inilah yang menjadi syarat tanaman aggrung bisa hidup.

Karena fungsi akar tanaman anggrung adalah sebagai penyimpan nutrisi tanaman. Seperti harra tanah dan air. Itu artinya, jika akar tidak bekerja dengan baik, tentu tumbuhan akan kekurangan nutrisi-nutrisi ini.

2. Morfologi Batang

Tanaman anggrung tidak memiliki batang yang tinggi, melainkan hanya beberapa senti meter saja dari permukaan tanah. Sedangkan bagian batang ke atas, lebih pada cabang-cabang tanaman yang tumbuh saling berlawanan satu sama lain.

Cabang-cabang dari batang tanaman anggrung berfungsi sebagai penopang daun. Supaya daun tidak lunglai akibat tangkai yang berdiameter kecil. Nah, karena cabang tanaman anggrung berjumlah majemuk, terlihat pertumbuhannya tidak teratur.

Batang tanaman anggrung berkayu jika sudah tua. Diameter batang kecil berwarna cokelat dengan tekstur yang cukup kuat. Selain itu, di setiap dua cm terdapat buku-buku batang.

Sedangkan kalau batang masih muda, bentuk batang lebih lentur dengan diameter yang tidak terlalu besar. Warna batang adalah hijau gelap dengan buku-buku kecil yang nyaris tidak terlihat.

3. Morfologi Daun

Daun tanaman anggrung hanya satu warna yaitu hijau, baik daun yang sudah tua maupun yang masih muda. Perbedaannya adalah warna daun yang muda lebih pucat dibandingkan yang sudah tua.

Daun ini menempel pada tangkai pendek berukuran kisaran 4-5 mm saja. Jika dilihat ukuran tangkai, terkesan kurang proporsional dengan diameter daun yang mencapai 5-10 cm.

Daun tanaman anggrung bersifat majemuk dengan bentuk pertulangan variatif. Untuk spesies tertentu tulang daun berjumlah genap dengan ujung rautan menghadap ke atas baik yang kiri maupun yang kanan.

Namun ada juga beberapa spesies yang jenis pertulangan daun hanyalah garis lurus dari pangkal ke ujung. Artinya tidak ada satupun rautan yang memisahkan antara pertulangan inti dengan pertulangan cabang.

Daun tanaman anggrung berbentuk oval atau bulat telur. Di permukaannya licin dengan diameter tidak terlalu tipis, serta sisi daun tidak bergerigi dengan bentuk semakin ke ujung semakin lancip.

Demikian penjelasan singkat seputar klasifikasi dan morfologi tanaman anggrung. Semoga dengan uraian tersebut, Anda lebih mengetahui seperti apa taksonomi dari tanaman semak yang rimbun ini.