Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Gambir

Diposting pada

Tahukah anda Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Gambir? Gambir merupakan tanaman yang pada umumnya digunakan untuk menyirih, namun sebenarnya kegunaan dari gambir sendiri melebih hal tersebut.

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Gambir
Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Gambir

Telah diketahui bahwa India telah mengimpor 68% gambir dari Indonesia dan menggunakannya sebagai bahan campuran menyirih.

Gambir sejak lama telah dibudidayakan di Semenanjung Malaya, Singapura, dan Indonesia (Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Maluku). Asal usul tanaman gambir sendiri diperkirakan dari Sumatera dan Kalimantan, dimana jenis – jenis liarnya didapati tumbuh di alam.

Pada umumnya, gambir dikenal berasal dari Sumatera Barat, terutama dari Kabupaten 50 Kota. Sebagai sentra penghasil gambir, Kabupaten 50 Kota merupakan lokasi yang strategis dan cocok bagi investor perkebunan.

Gambir liar kerap kali tumbuh di hutan sekunder, dan tanaman tersebut tidaklah tumbuh di wilayah yang kering, namun juga tidak tahan dengan penggenangan.

Tanaman gambir ini dapat berkembang dengan baik pada ketinggian tempat yang sesuai, yaitu diantara 100 sampai 500 mdpl dengan curah hujan sekitar 3.000 sampai 3.535 mm pertahun.

Gambir sendiri dapat dipanen dua hingga empat kali dalam setahun selama 15 tahun sejak pertama dipanen. Seperti komoditi unggulan lainnya di berbagai daerah, tanaman gambir menghadai permasalahan klasik (fluktuasi harga) di tingkat petani yang akan berdampak langsung pada kesejahteraan petani yang focus kepada tanaman tersebut.

Gambir memiliki rasa khas yang pahit dan kelat, namun setelah lama dikunyah rasanya akan berubah menjadi manis. Gambir diketahui mengandung antiseptic alami yang dapat membantu proses pengobatan. Selain mengandung antiseptic alami, tanaman gambir ini juga memiliki kandungan antioksidan bernama katekin yang dapat mencegah penyakit.

Berdasarkan kandungannya, tanaman gambir ini dapat mengobati diabetes, penyakit degenerative, dan penyakit yang tidak menular. Selain itu, tanaman gambir juga dipercaya sebagai obat cuci luka bakar, kudis, diare dan disentri, obat kumur – kumur untuk sakit tenggorokan dan sariawan.

Untuk dapat dijadikan sebagai obat, tanaman gambir perlu diekstraksi terlebih dahulu melalui enam tahapan, yaitu perebusan dan penguapan daun serta ranting, pengendapan, pengendapan getah, penirisan, pencetakan dan pengeringan.

Harga jual gambir di tingkat petani per kg adalah Rp 5.000 hingga Rp 20.000 sehingga pertumbuhan ekspor akan komodoti ini dianggap baik.

Tanaman ini mampu membantu perekonomian negara kita dengan cara diekspor ke berbagai negara. Negara seperti India dan Singapura menyadari manfaat dari tanaman ini, maka dari itu tidak ada salahnya jika kita mengetahui klasifikasi dan juga morfologi dari tanaman ini. Berikut adalah ulasannya.

Klasifikasi Tanaman Gambir

Klasifikasi tanaman gambir bisa dijabarkan sebagai berikut:

  • Kingdom : Plantae
  • Sub Kingdom : Viridiplantae
  • Super Divisi : Embryophyta
  • Divisi : Tracheophyta
  • Kelas : Magnoliopsida
  • Super Ordo : Asteranae
  • Ordo : Gentianales
  • Famili : Rubiaceae
  • Genus : Uncaria Schreb
  • Spesies : Uncaria Gambir (Hunter) Roxb.

Morfologi Tanaman Gambir

Setelah mengetahui klasifikasi dari tanaman gambir, maka kita juga perlu melengkapi pengetahuan kita dengan memahami ciri morfologi dari tanaman ini, berikut adalah ulasan mengenai morfologi dari tanaman gambir tersebut:

1. Batang

Tanaman gambir adalah tanaman perdu yang memanjat. Tanaman ini memiliki batang yang merupakan padatan berbentuk kubus atau silinder tak beraturan dan tidak berambut.

Percabangan tanaman gambir adalah sympodial, dimana warna permukaan luar batang gambir berwarna cokelat muda hingga cokelat ta kemerahan. Bau dari tanaman ini khas dan rasanya sedikit pahit namun juga manis.

2. Daun

Daun tanaman gambir adalah daun tunggal yang tumbuh di tangkai batang, dimana daunnya berbentuk oval memanjang dengan bagian ujung daun meruncing dan bagian tepi daun bergerigi. Permukaan daun tidak berbulu atau licin dilengkapi dengan tangkai daunnya yang berukuran pendek.

Panjang daun gambir sendiri sekitar 8 sampai 13 cm dengan lebar 4 sampai 7 cm. Daun gambir memiliki kait diantara dua tangkai daunnya. Daun gambir letaknya berhadapan dan pertulangan daun bagian bawah menonjol.

3. Bunga

Bunga dari tanaman gambir adalah bunga majemuk yang berbentuk seperti lonceng dan tumbuh di ketiak daun. Ukuran dari bunga gambir sekitar 5 cm.

Mahkotanya berjumlah 5 helai yang berbentuk lonjong dan berwarna ungu. Kelopak bunga gambir pendek dan benang sari berjumlah lima buah.

4. Buah

Buah tanaman gambir berbentuk polong semu yang berpenampang sampai 2 cm. Buah gambir ini penuh dengan biji – biji halus yang berukuran kurang lebih 1 sampai 2 mm. Bagian luar buah terdapat sayap yang memungkinkan biji gambir dapat tersebar karena terkena angin.

5. Biji

Biji gambir berjumlah banyak berbentuk seperti jarum dan berukuran kecil serta berwarna kuning.

Kesimpulan

Gambir merupakan tanaman yang termasuk ke dalam famili Rubiaceae dengan nama latin Uncaria Gambir (Hunter) Roxb. Tanaman gambir yang merupakan tanaman yang diduga berasal dari Indonesia ini banyak digunakan untuk menyirih, selain itu gambir juga bisa digunakan sebagai obat-obatan.

Tanaman gambir memiliki batang berbentuk kubus atau silinder tak beraturan dan tidak berambut, daun gambir merupakan daun tunggal berbentuk oval memanjang, bunganya merupakan bunga majemuk berbentuk seperti lonceng dan tumbuh di ketiak daun, buah tanaman gambir berbentuk polong semu sedangkan bijinya berbentuk seperti jarum dan berukuran kecil.

Demikian penjelasan mengenai klasifikasi dan morfologi dari tanaman gambir yang sudah dikenal dari abad ke-18 ini. Semoga bermanfaat.

Baca Juga : Syarat Tumbuh Tanaman Gambir