Tahukah Anda tentang Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Yute? Sebagian besar dari anda mungkin kurang familiar dengan salah satu jenis tanaman ini.

Secara local penyebutan tanaman yute ini biasa dikenal dengan sebutan jute, yute atau molokhiyah.
Tanaman yute sendiri sebenarnya banyak tersebar di berbagai wilayah Asia dan Afrika, seperti China, India, Mesir, Libya dan termasuk di Indonesia.
Tanaman yute di Indonesia sebenarnya lebih banyak dikenal dengan tanaman kenaf, karena memiliki struktur morfologi yang hampir serupa namun berbeda genus dan spesies dari tanaman yute.
Kenaf biasanya lebih dikenal dengan sebutan yute jawa. Tanaman kenaf ini merupakan salah satu tanaman yang banyak digunakan sebagai substitusi dari tanaman yute karena memiliki bentuk dan fungsi yang hampir serupa.
Tanaman yute sendiri sebenarnya sudah banyak dibudidayakan sejak zaman mesir kuno.
Jenis tanaman yute ini mengandung banyak vitamin, serat, mineral yang jumlah kandungannya banyak melebihi dari sayur-sayuran atau herbal lainnya yang dikenal.
Tanaman yute ini merupakan tanaman yang tumbuh dengan baik pada kondisi matahari penuh atau cuaca panas, yang mana akan dapat menghasilkan sayuran hijau sepanjang musim panas berlangsung.
Tanaman yute termasuk kedalam tanaman yang memiliki serat sangat halus, layaknya seperti kapas, tanaman yute dapat menempati peringkat kedua dalam hal memiliki serat halus setelah tanaman kapas.
Varietas yute pada umumnya banyak digunakan juga sebagai bahan baku untuk pembuatan karung goni, namun untuk varietas tanaman yute yang ukurannya lebih kecil biasanya lebih banyak digunakan dan dikonsumsi sebagai sayuran, salah satu jenisnya yaitu C. Olitorius.
Klasifikasi Tanaman Yute
Tanaman yute sendiri memiliki nama ilmiah atau nama latin yaitu Corchorus capsularis.
Di Negara lain, tanaman yute dikenal pula dengan beberapa nama seperti halnya di daerah Eropa seperti Peranci, Inggris lebih dikenal dengan sebutan Jute, sedangkan di Portugis dikenal dengan nama Juta.
Berikutnya akan dijabarkan lebih detail mengenai klasifikasi tanaman yute itu sendiri:
- Kingdom (Kerajaan) : Plantae
- Sub Kingdom : Viridiplantae
- Infra Kingdom : Streptophyta
- Super Divisi : Embryophyta
- Division (Divisi) : Tracheophyta
- Sub Divisi : Spermatophytina
- Class (Kelas) : Magnoliopsida
- Super Ordo : Rosanae
- Ordo : Malvales
- Famili : Malvaceae
- Genus : Corchorus L.
- Spesies : Corchorus capsularis L.
Ciri dan Morfologi Tanaman Yute
Setelah anda mengetahui klasifikasi tanaman yute sebagaimana telah dijabarkan diatas, selanjutnya akan dibahas ciri-ciri dan morfologi tanaman yute itu sendiri, diantaranya:
1. Batang
Tanaman yute memiliki batang tanaman yang lurus serta ramping. Tanaman ini merupakan salah satu jenis tanaman herba semusim yang bisa terus tumbuh hingga mencapai ketinggian 3 hingga 5 meter.
Untuk percabangan dari tanaman yute ini berada di dekat pucuk tanamannya.
Sebagaimana yang telah disebutkan diatas bahwa tanaman yute memiliki serat yang halus, serat yute ini diekstrak dari bagian batang tanamannya.
Batang dari tanaman yute sendiri merupakan batang tanaman yang tebal dan kokoh yang seringkali digunakan untuk serat-serat pembuatan karung goni atau digunakan untuk membuat tali dan bahan tekstil lainnya.
2. Daun
Untuk daun pada tanaman yute, daunnya sendiri memiliki warna hijau muda yang biasanya sering dijadikan sayuran untuk dikonsumsi.
Ketika dimasak, sayurnya ini akan memiliki cita rasa yang ringan dan sedikit pahit.
Daun tanaman yute tersebut juga memiliki struktur tulang daun yang menyirip.
Tumbuhnya daun dari tanaman yute tersebut cenderung tumbuh secara berselang-seling pada bagian batang atau bagian cabangnya.
3. Bunga
Tanaman yute sendiri merupakan jenis tanaman yang memiliki bunga. Bunga-bunganya memiliki warna kuning yang tumbuh disekitar ketiak daun tanamannya.
Tanaman yute lebih menyukai sinar matahari untuk tumbuh, sehingga tumbuh dengan baik ketika musim panas tiba.
Ketika suhu udara mulai menurun, produksi dari daun-daunnya akan mulai melambat dan menghasilkan bunga-bunga kuning kecil yang berwarna cerah.
Ketika tanaman yute mengalami kering secara alami, bunganya ini akan digantikan oleh polong biji yang berukuran panjang serta tipis dan dapat dipanen.
4. Buah dan Biji
Buah dari tanaman yute sendiri memiliki bentuk beragam, untuk spesies buah C. capsularis memiliki bentuk bulat dan berlekuk, sedangkan pada jenis buah C. olitorius memiliki bentuk yang memanjang.
Kedua jenis buah ini bisa diperbanyak dengan cara ditanam dari bijinya.
Dalam membudidayakan tanaman yute sendiri, tanah yang digunakan haruslah gembur dan bijinya disebarkan pada kepadatan tanaman 6 hingga 10 kg benih/ha.
Tanah yang paling baik untuk tumbuh adalah tanah alluvial yang memiliki solum yang tebal dan harus memiliki drainase yang baik, sebab untuk tanaman yute muda ini akan sangat peka terhadap genangan-genangan air.
Demikian itulah beberapa Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Yute. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan semakin menambah pengetahuan kita terkait tanaman yute.

Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.