Morfologi dan Klasifikasi Tanaman Gandarusa

Diposting pada

Tahukah anda Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Gandarusa? Mungkin kalian sering banget melihat jenis tanaman ini tumbuh di depan pekarangan rumah, wajar saja karena itu merupakan salah satu karakter dari Gandarusa yang sering berkembang biak secara liar.

Morfologi dan Klasifikasi Tanaman Gandarusa
Morfologi dan Klasifikasi Tanaman Gandarusa

Dibeberapa daerah orang menyebutnya dengan nama yang berbeda-beda, seperti di Jawa tumbuhan berikut lebih akrab disapa dengan Trus atau Tetean, kemudian masyarakat Sunda memanggilnya dengan Handarusa, di Aceh tumbuhan ini memiliki nama Besi-Besi, lalu di Bima disebut Gandarisa, Ternate disebut Puli dan Madura dipanggil dengan nama Ghandharusa.

Tapi ada sebutan lain yang jarang orang pakai, yakni nama latin atau ilmiahnya. Gandarusa memiliki nama keren Justicia gendarussa Burm.f.

Habitat Tanaman Gandarusa

Habitat yang cocok untuk tanaman ini berkembang biak adalah di wilayah tropis, jadi tidak heran kamu bisa menemui gandarusa di beberapa Negara seperti di Pakistan, Malaysia, India, Indonesia, Indo-China dan di Filipina.

Sedangkan wilayah Indonesia yang sering ditumbuhi tanaman liar ini kebanyakan ada di daerah Jawa, Ternate dan ambon. Itu karena gandarusa dapat tumbuh baik dan subur pada kondisi alam seperti pada ketinggian 1 – 500 m diatas permukaan air laut.

Tanaman ini termasuk kedalam familia Acanthaceae, merupakan jenis tanaman semak yang dapat tumbuh liar seperti di hutan, tepi sungai, lahan kosong, namun tanaman ini juga dapat dikembang biakan dan dimanfaatkan khasiatnya.

Umumnya bentuk gandarusa ini tumbuh tegak mencapai ketinggian 0,8 m sampai maksimal 2 m. Mempunyai batang yang bercabang banyak dengan bentuk segi empat sampai membulat, berkayu, batang beruas, teksture luar terlihat mengkilap dan warna batang tumbuhan ini adalah coklat sampai kehitam-hitaman.

Tanaman ini juga dapat berkembang biak dengan cara stek. Daunnya berwarna hijau sampai hijau gelap, bagian tepi rata dan rata-rata bagian ujung daun meruncing. Jenis daunnya adalah tunggal dan memiliki posisi yang berhadapan.

Meskipun termasuk kedalam tanaman liar, namun khasiat yang terkandung didalam gandarusa ini cukup banyak. Peneliti mengatakan jika tumbuhan berikut dapat berpotensi sebagai obat HIV, namun baik yang sudah dipercaya khasiat lainnya dari gandarusa adalah mengatasi luka darah, koreng, sakit kepala, rematik, bisul, nyeri lambung, batuk dan asma.

Bagi masyarakat lokal Papua, mereka terkadang masih menggunakan bahan alami seperti alat kontrasepsi dari tumbuhan gandarusa ini.

Untuk mengenal jenis tanaman lebih dalam, selanjutnya kita akan intip klasifikasi dari tumbuhan tersebut.

Klasifikasi Tanaman Gandarusa

Berikut adalah pembagian klasifikasi dari tanaman gandarusa :

  • Divisi : Spermatophyta
  • Kelas : Angiospermae
  • Sub Kelas : Dicotyledonae
  • Bangsa : Scrophulariales
  • Suku : Acanthaceae
  • Marga : Justicia
  • Jenis : Justicia gendarussa Burm.f.
  • Sinonim : Gendarussa vulgaris, Nees., Justicia gendarussa, Linn, Justicia salicina Vahl, Justicia dahona Buch, Justicia nigricans Lour.

Morfologi Tanaman Gandarusa

Gandarusa dapat tumbuh tegak dengna ketinggian 0,8 – 2 m, tanaman ini memiliki batang yang bercabang, berbentuk kotak sampai membulat. Warna batang biasanya coklat sampai kehitam-hitaman, beruas dan tekstur bagian luar mengkilap.

Cabang batang yang masih muda memiliki warna tua, dan kalau sudah beranjak dewasa cabang batang ini akan berubah warnanya menjadi coklat. Untuk melihat lebih detail morfologi tanaman gandarusa, simak penjelasan dibawah ini :

1. Akar

Akar merupakan bagian terpenting disuatu tumbuhan, berdasarkan jenisnya akar dapat dibedakan menjadi dua jenis. Pertama jenis akar primer dan akar adventif.

Tentunya kedua jenis akar tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda, untuk akar primer akan membentuk akar tunggang dan membantu pertumbuhan sekunder melalui percabangannya. Sebaliknya untuk akar adventif tidak bisa mengadakan pertumbuhan lewat percabangan.

Tanaman ini memiliki jenis akar tunggang, bercabang-cabang dan akar membentuk sistem perakaran tunggang baru. Bagian akar gandarusa ini dapat digunakan untuk mengurangi nyeri kepala, radang sendi, demam, batuk, demam dan masih banyak lagi.

2. Batang

Rata-rata gandarusa yang ditemui memiliki batang berwarna coklat kehitaman, batang ini juga bercabang dan cabang yang masih muda akan berwarna ungu gelap.

Bentuk batang segi empat sampai membulat, berkayu atau karakternya basah, beruas. Bagian luar batang memiliki teksture mengkilap.

3. Daun

Ciri-ciri daun milik gandarusa ini letaknya berhadapan, memanjang, ukurannya lumayan tebal, umumnya berwarna hijau tua. Jenis daunnya tunggal, berbentuk menyerupai lanset, bagian tepi daun sedikit menggulung keluar, bagian pangkal tumpul dan ujungnya runcing.

Ukuran daun bisa mencapai panjang 5 – 20 cm dan lebar hanya 1 – 3,5 cm. Dibagian ini orang banyak memanfaatkannya sebagai bahan kosmetik.

4. Bunga

Bentuk bunga cukup kecil, majemuk, tersusun diatas malai, berambut, biasanya akan keluar di bagian ketiak daun. Bagian mahkota bunga memiliki bentuk seperti tabung, mempunyai dua buah bibir, dan rata-rata berwarna putih. Ukuran bunga berkisar 1,5 – 2 cm.

5. Buah

Bagian buah gandarusa berbentuk bulat dan memanjang, terdapat 4 biji, dan bertekstur licin. Ukuran panjang buah mencapai 1,3cm.

Penutup

Gandarusa merupakan tanaman yang termasuk ke dalam famili Acanthaceae. Tanaman ini banyak tumbuh liar dan dapat berkembang biak dengan baik di wilayah tropis. Walaupun tanaman liar, tanaman gandarusa ini bisa dijadikan obat-obatan yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

Tanaman gandarusa memiliki akar jenis primer dan juga adventif, batang gandarusa berbentuk segi empat hingga bulat dan berwarna coklat kehitaman, daun tanaman ini berbentuk lanset dan berwarna hijau tua, bunga gandarusa merupaka bunga majemuk yang tersusun di atas malai, sedangkan buah gandarusa berbentuk bulat memanjang dan bertekstur licin.