Audit : Pengertian, Jenis, Tahapan Dan Contoh

Diposting pada

Apakah saudara pernah mendengar kata audit? Pengertian Audit ini berhubungan dengan keuangan suatu entitas keuangan pada perusahaan.

Pengertian, Jenis, Tahapan Dan Contoh Audit
Pengertian, Jenis, Tahapan Dan Contoh Audit

Sebelum ke tahap pengertian secara mendalam, artikel ini mempunyai sebuah analogi untuk anda cermati misalnya adalah anda seorang pelaku bisnis dalam menjalankan sebuah perusahaan atau bisnis, semakin banyak sebuah data yang anda miliki makan akan semakin baik.

Namun data yang anda miliki harus mempunyai tingkat akurat yang tinggi ya!

Jika terdapat sebuah data yang keliru saja, maka hal tersebut akan menyebabkan masalah pada perusahaan anda dalam proses pengambilan keputusan yang ada.

Munculnya kesalahan ini tentunya akan berimbas pada bisnis yang anda jalankan akhirnya hal ini berdampak pada insight penjualan atau masalah besar seperti “tidak berkembangnya bisnis anda”.

Maka dari itu munculah satu solusi untuk pengelola bisnis agar tidak terjadi kesalahan diatas yaitu Audit.

Untuk lebih lengkapnya, anda bisa membaca terus artikel ini hingga habis agar lebih memahami tentang Pengertian, Jenis, Tahapan Dan Contoh Audit.

Pengertian Audit

Apa itu Audit? Menurut sumber yang ada, pengertian audit ini berasal dari kata latin yaitu “audire” arti istilah tersebut adalah mendengar. Perlu anda pahami bahwa Audit dilakukan untuk memastikan validitas serta realibitas sebuah informasi yang ada.

Mulai dari pemeriksaan buku, rekening, sistem bukti, data dan dokumen pendukung hingga mendeteksi sebuah kesalahan yang ada dalam perusahaan.

Lalu bagaimana pelaksanaan audit ini? Dalam pelaksanaannya, audit dilakukan oleh pihak bernama auditor. Tentunya auditor ini memiliki sikap yang kompeten ,objektif serta tidak memihak dalam tugasnya.

Audit ini bertujuan untuk memverifikasi sebuah data yang sudah dievaluasi oleh auditor. Data yang telah dievaluasi ini sudah sesuai dengan standar, regulasi hingga praktik yang berlaku.

Banyak ahli yang juga sudah mengeluarkan pendapatnya dalam memberikan pengertian tentang audit, selengkapnya anda simak pembahasan berikut ini!

Sukrisno Agoes (2004)

Ia mengatakan bahwa audit merupakan sebuah pemeriksaan yang bisa dilakukan oleh pihak independen secara kritis dan sistematis sesuai dengan sebuah laporan keuangan, catatan, bukti yang tentunya sudah disusun oleh anggota manajemen perusahaan tersebut.

Arens dan Loebbecke (2003)

Berbeda dengan pendapat dari Arens dan Loebbecke, mereka mengatakan bahwa Pengertian audit adalah sebuah proses pengumpulan disertai dengan evaluasi terhadap informasi.

Dalam sumber yang ada , bukti informasi yang ini bisa terukur dalam entitas ekonomi yang kompeten serta independen untuk menentukan dan melaporkan informasi yang sesuai dengan kriteria.

Mulyadi (2002)

Beliau mengatakan bahwa audit sebuah proses memperoleh serta memberikan evaluasi bukti secara objektif serta sistematis berdasarkan tuduhan kegiatan ekonomi.

Beberapa ahli mempunyai pendapat yang berbeda mengenai Audit, tentunya artikel ini masih akan membahas lebih lengkap lagi, audit sering dikaitkan dengan akuntasi apalagi sering juga kata ini muncul dalam dunia bisnis, namun apakah ada bedanya antara akuntasi dengan audit?

Audit dan akuntasi ini mempunyai tujuan serta metode yang cukup berbeda.

Jika kita berbicara mengenai akuntasi, hal ini merupakan sebuah aktivitas yang mengidentifikasikan transaksi dan bukti. Hal ini mampu berpengaruh juga terhadap sebuah perusahaan serta pemerintahan.

Tidak hanya identifikasi saja, kegiatan akuntasi juga meliputi pengukuran, pencatatan hingga klasifikasi bukti serta transaksi yang terekam pada catatan-catatan akuntasi.

Kemudian tujuan akhir dari akuntasi itu seperti apa? Pada intinya tujuan akhir dari akuntasi yaitu mengkomunikasikan data yang sudah relevan serta berguna dalam mengambil keputusan perusahaan nantinya.

Sementara siapa saja yang terlibat dalam proses akuntasi ini? Pada umumnya yang terlibat dalam proses akuntasi ini adalah karyawan, pegawai pemerintah, pihak manajemen serta penanggung jawab akhir.

Sedangkan audit sendiri adalah laporan keuangan yang mencangkup sebuah kegiatan dan mempunyai nilai bukti.

Setelah mengetahui perbedaan anda akan mempelajari mengenai jenis-jenis audit. Simak terus hingga habis ya!

Jenis Audit

Pada pembahasan selanjutnya anda akan menyimak mengenai jenis-jenis audit yang ada. Berbagai dunia bisnis, audit mempunyai beberapa jenis.

Ada 2 jenis yang ada dalam audit seperti audit umum dan khusus, namun sebenarnya banyak sekali jenis audit yang ada namun artikel ini hanya akan membahas beberapa teratas dari masing-masing jenis yang berlaku secara umum.

Anda harus pahami juga bahwa terdapat beberapa jenis audit yang ditinjau dari sebuah sudut pandang.

Sudut pandang tersebut datang dari opini auditor yang dikemas dalam bentuk laporan.

Berikut ini merupakan beberapa jenis opini auditor terhadap keuangan yang ada simak penjelasanya!

1. Unqualified Opinion atau Opini Wajar Tanpa Pengecualian

Pada jenis opini ini merupakan opini yang diberikan oleh auditor tanpa sebuah keberatan apapun. Laporan jenis ini dibuat dalam keadaan sebagai berikut :

  • Bukti audit sudah terkumpul seluruhnya
  • Mempunyai standar umum yang sudah berlaku
  • Sang auditor menjalankan tugas yang ada
  • Laporan keuangan yang dibuat sudah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntasi yang ada.
  • No material uncertainties yaitu tidak ada ketidapastian yang cukup berarti.

2. Disclaimer Opinion atau Opini Penolakan

Apa maksud dari kalimat diatas? Ya ketika anda sudah memahami jenis pertama, pada jenis opini yang kedua ini adalah sebuah bentuk penolakan untuk memberikan pendapar dalam ikhtisarnya yang sudah dibuat oleh pihak manajemen perusahaan.

Opini ini dipicu oleh adanya pembatasan luas pemeriksaan serta ketidakpastian tentang kuantitas sebuah perkiraan.

2. Adverse Opinion atau Opini Tidak Wajar

Jenis opini yang satu ini adalah pendapat yang sudah diberikan oleh auditor untuk menyatakan pertidaksetujuan tentang ikhtisiar keuangan dari pihak manajemen.

Penyebabnya bisa terjadi oleh keyakinan auditor tentang ikhtisiar yang tidak layak.

Selain sudut pandang atau opini, adapun jenis audit menurut pemeriksaan. Coba anda bisa lihat bahwa audit terbagi dalam beberapa jenis berdasarkan sudut kajiannya.

Salah satunya adalah bidang luas pemeriksaan. Mari kita simak penjelasan auidt berdasarkan pemeriksaannya.

a) Financial statement Audit atau Laporan Keuangan. Tujuan dari jenis ini adalah memberikan sebuah pendapat mengenai opini atau laporan yang lain apakah sesuai kriteri atau tidak dalam ilmu akuntasi.

b). Management Audit atau Audit Operasional. Maksudnya adalah pemeriksaan mengenai kegiatan operasional dalam perusahaan anda agar bisa berjalan dengan semestinya. Tentunya secara efektif serta efesien.

c). Compliance Audit atau Audit Ketaatan. Namanya saja ketaatan, yang jelas jenis ini bertujuan untuk memastikan dalam perusahaan tersebut apakah sudah menaati pertauran atau belum.

d). Audit Kinerja. Apa fungsi dari jenis ini? Audit jenis ini memiliki fungsi sebagai penguji tingkat ekonomi, efesiensi hingga efektivitas untuk mencapai sebuah tujuan. Manfaat dari jenis ini adalah sebagai berikut :

  • Dapat meningkatkan pendapatan anda
  • Mampu mengurangi biaya
  • Bisa memperbaiki efesiensi serta produktivitas
  • Mampu memperbaiki kualitas layanan
  • Dapat meningkatkan kesadaran tranparansi serta akuntabilitas manajemn yang ada.

Tahapan Audit Keuangan

Setelah anda mengetahui beberapa jenis dari audit, pada pembahasan berikutnya adalah tahapan-tahapan audit keuangan yang harus dilakukan dalam sebuah perusahaan.

1. Penerimaan Perikatan Audit

Pada tahap pertama adalah menerima perikatan audit. Apa yang dimaksud dengan perikatan? Perikatan merupakan sebuah kesepakatan antara 2 pihak dalam mengadakan sebuah ikatan perjanjian yang ada.

Misalnya seorang client maupun customer membutuhkan jasa auditing untuk mengadakan ikatan agreement, client tersebut akan menyerahkan pekerjaan audit pada auditor dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan kompetensi skala professional.

Di dalam langkah pertama ini, ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan seperti evaluasi integritas manajemen perusahaan, penentuan kompetensi, identifikasi keadaan khusus dan risiko, serta penentuan kualitas dan kemampuan dalam menguji kemahiran yang lainya.

2. Perencanaan Proses Audit

Jika tahap pertama sudah anda lakukan maka tahap selanjutnya adalah perencanaan.

Dalam tahap ini ada beberapa hal yang perlu anda pahami, seperti prosedur analitik yang bisa anda lakukan dalam audit dengan identifikasi perhitungan, menganalisis data, identifikasi yang signifikan, mengetahui dampak prosedur analitinya serta lainya.

Banyak hal yang perlu anda pertimbangkan ketika memasuki tahap ini seperti pengaruh saldo, pemahaman intern, strategi audit dan harus memikirkan seluruhnya secara matang agar perencanaannya tepat ya!

3. Pelaksanaan Pengujian Audit

Pada tahap ketiga ini anda akan diperlihatkan beberapa langkah yang harus dilalui, seperti :

  • Pengujian analitik
  • Pengujian substantif
  • Dan Pengujian pengendalian.

Dari masing-masing langkah yang dilalui pada tahap ini, kita akan membedah satu persatu dari maksud dan tujuanya.

Apa itu pengujian analitik? Jadi pengujian analitik adalah pengujian yang dilakukan auditor dalam mempelajari data-data serta informasi yang berkaitan dengan bisnis klien dalam membandingkan dengan data maupun informasi lain.

Pengujian analitik yaitu evaluasi informasi keuangan yang bertujuan untuk melakukan pengujian dalam memperoleh asersi dimana hubunganya dengan saldo rekening ataupun jenis transaksi yang lain.

Lalu apa yang dimaksud dengan pengujian substantif? Pengujian ini merupakan pengujian yang menentukan semua tujuan audit sebenernya saling berkaitan dengan transaksi.

Misalnya auditor melakukan pengujian ini atas transaksi, apakah sudah dicatat seluruhnya atau belum.

Tujuannya adalah untuk menemukan sebuah masalah yang langsung memberikan pengaruh dalam laporan keuangan perusahaan.

Yang terakhir adalah penjelasan mengenai pengujian pengendalian, intinya pengujian ini dilakukan oleh auditor untuk melakukan penilaian untuk mendeteksi serta mencegah kesalahan.

4. Pelaporan audit

Setelah tahap pertama hingga ketiga terlewati kemudian kita akan berada di tahap laporan ini, intinya laporan dibuat oleh auditor dan pihaknya yang disertai dengan bukti di lapangan, laporan yang auditor buat harus mempunyai kejelasan informasi mulai dari jenis jasa yang diberikan, lingkup audit pelaksanaan, objek, tujuan dan perbaikan.

Ada 6 langkah dalam melakukan proses audit yang ada :

  • Meminta dokumen yang dibutuhkan
  • Mempersiapkan rencana audit
  • Jadwalkan rapat terbuka
  • Kerja lapangan
  • Susun laporan.

Itulah beberapa penjelasan mengenai tahapan –tahapan pada audit. Kemudian contoh dari audit apa saja? Mari simak penjelasanya dibawah ini!

Contoh Audit

Pada pembahasan contoh ini auditor akan membandingkan antara realisasi pengadaan barang maupun jasa. Misalnya penyediaan ini berupa jasa yang akan diaudit dari pengumuman lelang hingga penentuan pemenang tender maupun realisasi dari pekerjaan.

Dan tentunya pembelajaran audit ini akan memberikan pandangan untuk kita dalam mengelola keuangan pada perusahaan yang akan kita kembangkan. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *