Pengertian bangsa atau nation adalah konsep yang kompleks dan banyak didefinisikan oleh para ahli dari berbagai disiplin ilmu seperti sosiologi, politik, sejarah, antropologi, dan lain-lain.
Setiap pengertian mencerminkan sudut pandang dan konteks masing-masing ahli.
Pengertian Bangsa Menurut Para Ahli
Di bawah ini, saya akan menjelaskan pengertian bangsa menurut beberapa ahli terkemuka dalam berbagai bidang.
1. Ernest Renan (1823-1892)
Menurut Renan, sebuah bangsa bukanlah sekadar entitas geografis atau biologis, melainkan suatu komunitas yang dibentuk oleh “kehendak bersama” (volonté de vivre ensemble).
Ia menganggap bahwa faktor-faktor seperti sejarah bersama, budaya, bahasa, dan perasaan solidaritas menjadi elemen-elemen yang membentuk bangsa.
2. Benedict Anderson (1936-2015)
Anderson mengembangkan konsep “pikiran bersama” (imagined communities) dalam bukunya yang terkenal.
Ia berpendapat bahwa sebuah bangsa adalah suatu entitas sosial yang diciptakan oleh imajinasi kolektif orang-orang yang merasa memiliki persamaan seperti bahasa, budaya, dan sejarah.
Bahasa, menurutnya, memainkan peran penting dalam membentuk identitas bangsa.
3. Carlton Hayes (1882-1964)
Carlton Hayes adalah seorang sejarawan Amerika.
Ia beranggapan bahwa bangsa adalah “sebuah kelompok manusia yang merasa memiliki persamaan budaya, bahasa, sejarah, dan aspirasi yang cukup untuk membedakannya dari kelompok manusia lainnya.”
4. Anthony D. Smith (1939-2016)
Smith adalah seorang ahli teori nasionalisme.
Ia mengatakan bahwa bangsa adalah “suatu komunitas manusia yang bersejarah, memiliki wilayah tertentu, bahasa bersama, dan kesamaan budaya yang dibentuk oleh sejarah, terutama oleh perasaan identitas kolektif.”
5. Benedict Kiernan (1953-lahir)
Kiernan, seorang sejarawan, melihat bangsa sebagai “sebuah kelompok manusia yang memiliki sejarah bersama, kebudayaan bersama, dan kesadaran bersama sebagai suatu entitas yang berbeda dari kelompok manusia lainnya.”
6. Clifford Geertz (1926-2006)
Geertz adalah Seorang antropolog.
Ia menganggap bangsa sebagai “suatu kelompok manusia yang memiliki cara pandang bersama tentang hidup dan arti dalam hidup, diakses dan diartikulasikan melalui bahasa dan simbol-simbol yang bersama.”
7. Fredrik Barth (1928-2016)
Dalam pandangan Barth, bangsa adalah “suatu kelompok manusia yang didefinisikan oleh batasan sosial yang berbeda dari kelompok lain, bukan oleh persamaan budaya atau sejarah.”
8. Homi K. Bhabha (1949-lahir)
Bhabha, seorang kritikus budaya, mengemukakan bahwa identitas bangsa adalah “konstruksi sosial yang kompleks yang terbentuk dalam interaksi antara berbagai budaya dan bahasa.”
Pengertian bangsa ini mencerminkan keragaman pendekatan dalam pemahaman tentang bagaimana bangsa terbentuk dan apa yang membentuk identitas bangsa.
Terlepas dari perbedaan ini, umumnya dipahami bahwa bangsa melibatkan aspek-aspek seperti budaya bersama, bahasa, sejarah bersama, dan kesadaran kolektif yang membedakannya dari kelompok manusia lainnya.
Namun, perlu diingat bahwa pengertian ini bisa berbeda-beda dalam konteks sosial, politik, dan historis yang berbeda.
Tujuan Bangsa
Konsep “Tujuan Bangsa” adalah konsep yang umumnya berkaitan dengan negara dan pemerintah dalam upaya mencapai tujuan-tujuan yang dianggap penting untuk kesejahteraan dan kemajuan bangsa.
Tujuan Bangsa sering kali tercermin dalam dokumen-dokumen konstitusi atau panduan-panduan pembangunan nasional. Berikut Tujuan Bangsa yang seringkali diidentifikasi dan dikedepankan oleh berbagai negara:
1. Pertahanan dan Keamanan Nasional
Salah satu tujuan utama sebuah negara adalah untuk menjaga kedaulatan, keamanan, dan integritas wilayahnya. Ini mencakup upaya untuk melindungi negara dari ancaman internal dan eksternal.
Untuk mencapai tujuan ini, negara biasanya memiliki angkatan bersenjata, kepolisian, dan lembaga-lembaga lain yang bertanggung jawab atas keamanan nasional.
2. Kesejahteraan Sosial dan Ekonomi
Tujuan bangsa juga termasuk menciptakan kondisi yang memungkinkan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakatnya.
Hal ini mencakup upaya untuk mengurangi kemiskinan, memberikan akses pendidikan dan perawatan kesehatan yang layak, menciptakan lapangan kerja, dan mempromosikan distribusi kekayaan yang adil.
3. Keadilan dan Hukum
Negara bertanggung jawab untuk menjaga ketertiban hukum, memberikan perlindungan hukum kepada warganya, dan memastikan adanya keadilan dalam sistem hukum.
Hal ini juga mencakup upaya untuk menghapus diskriminasi dan memberikan hak asasi manusia kepada semua warga negara.
4. Pendidikan dan Pengembangan Manusia
Negara seringkali menetapkan tujuan untuk meningkatkan pendidikan dan pengembangan manusia dalam masyarakatnya.
Hal ini termasuk upaya untuk meningkatkan tingkat literasi, menyediakan pendidikan yang berkualitas, dan mempromosikan kesetaraan akses terhadap pendidikan.
5. Pengembangan Ekonomi dan Kemajuan
Tujuan ini melibatkan upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, mengurangi ketidaksetaraan ekonomi, dan mencapai pembangunan berkelanjutan.
Negara dapat mengadopsi berbagai kebijakan ekonomi untuk mencapai tujuan ini.
6. Pengembangan Budaya dan Identitas Bangsa
Mengembangkan dan mempromosikan budaya serta identitas nasional adalah tujuan lain yang sering dikejar oleh negara.
Hal ini mencakup pelestarian warisan budaya, bahasa, seni, dan tradisi, serta mempromosikan kesadaran akan identitas bangsa yang unik.
Pentingnya Tujuan Bangsa adalah untuk menciptakan suatu panduan bagi pemerintah dan masyarakat dalam upaya mencapai kesejahteraan dan kemajuan bersama.
Tujuan-tujuan ini dapat bervariasi dari negara ke negara, tergantung pada kondisi historis, sosial, dan ekonomi yang ada.
Selain itu, negara juga dapat menghadapi tantangan dalam mencapai Tujuan Bangsa ini, seperti konflik, perubahan lingkungan, atau ketidakstabilan politik, yang memerlukan upaya dan strategi yang berbeda untuk mencapainya.
Unsur Unsur Pembentukan Bangsa
Pembentukan sebuah bangsa adalah proses yang kompleks dan melibatkan berbagai unsur yang saling terkait. Unsur-unsur ini memainkan peran penting dalam membentuk identitas, kesatuan, dan kohesi suatu bangsa.
Berikut beberapa unsur utama yang terlibat dalam pembentukan bangsa:
1. Sejarah Bersama
Sejarah bersama adalah salah satu unsur kunci dalam pembentukan bangsa.
Sejarah yang terbagi dan pengalaman bersama dalam peristiwa-peristiwa sejarah, seperti peperangan, revolusi, atau perjuangan untuk kemerdekaan, dapat menguatkan identitas nasional.
Kepemilikan sejarah bersama menciptakan perasaan solidaritas di antara warga negara.
2. Bahasa Bersama
Bahasa adalah salah satu elemen paling penting dalam pembentukan identitas bangsa.
Bahasa bersama memungkinkan komunikasi yang efektif di antara warga negara dan membantu memelihara budaya dan nilai-nilai bersama.
Bahasa sering digunakan sebagai alat untuk menyatukan orang-orang dalam satu kesatuan budaya.
3. Budaya Bersama
Budaya mencakup nilai-nilai, norma, adat istiadat, seni, musik, dan tradisi yang dibagikan oleh suatu kelompok manusia. Budaya bersama membantu memperkuat identitas bangsa.
Pelestarian budaya dan pengembangan seni dan sastra nasional juga berperan dalam mengidentifikasi diri sebagai sebuah bangsa.
4. Wilayah Geografis Bersama
Wilayah geografis bersama menciptakan identifikasi dengan suatu tempat.
Ketika sebagian besar penduduk suatu wilayah berbagi pengalaman hidup dalam wilayah tersebut, ini dapat menguatkan perasaan keterikatan terhadap negara dan wilayahnya.
5. Pemerintahan dan Kepemimpinan Bersama
Sistem pemerintahan dan kepemimpinan yang efektif berperan penting dalam membentuk identitas bangsa.
Pemerintah yang mampu menyatukan berbagai kelompok dan masyarakat di bawah satu payung nasional dan menjalankan tugas-tugasnya secara adil dapat membantu mengukuhkan identitas bangsa.
6. Perasaan Identitas Kolektif
Perasaan identitas kolektif adalah kesadaran individu-individu dalam suatu kelompok bahwa mereka adalah bagian dari suatu bangsa yang lebih besar.
Hal ini melibatkan rasa bangga terhadap identitas budaya, sejarah, dan nilai-nilai bersama.
7. Kesamaan Tujuan dan Aspirasi
Kesamaan tujuan dan aspirasi masyarakat adalah faktor penting dalam pembentukan bangsa.
Ketika warga negara memiliki tujuan bersama, seperti mencapai kesejahteraan ekonomi, keadilan sosial, atau pembangunan berkelanjutan, ini dapat mengukuhkan persatuan dan kohesi sosial.
8. Pendidikan dan Media Massa
Pendidikan dan media massa memiliki peran penting dalam membentuk identitas bangsa.
Pendidikan dapat mempromosikan pemahaman tentang sejarah dan nilai-nilai nasional, sementara media massa memainkan peran dalam mengkomunikasikan pesan-pesan kebangsaan.
9. Agama dan Kepercayaan Bersama
Agama dan kepercayaan bersama dapat menguatkan identitas bangsa. Ketika mayoritas penduduk sebuah negara memiliki agama atau kepercayaan bersama, hal ini dapat memperkuat perasaan kesatuan dan persatuan.
10. Keterlibatan Politik dan Sosial
Keterlibatan politik dan sosial warga negara dalam proses pengambilan keputusan dan pembangunan nasional dapat memperkuat perasaan memiliki dan merasa terlibat dalam nasib bangsa.
Unsur-unsur ini saling terkait dan seringkali saling memengaruhi dalam pembentukan bangsa.
Penting untuk diingat bahwa pembentukan bangsa adalah proses yang berlangsung terus menerus dan bisa dipengaruhi oleh perubahan dalam masyarakat, politik, dan lingkungan global.
Unsur-unsur ini membantu membentuk identitas bangsa yang unik dan berperan dalam memelihara kohesi sosial dalam masyarakat.
Ciri Ciri Bangsa
Ciri-ciri sebuah bangsa dapat beragam dan kompleks, dan sering kali berbeda dari satu negara ke negara lain.
Namun, ada beberapa ciri umum yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi atau menggambarkan sebuah bangsa. Berikut ciri-ciri umum yang sering dikaitkan dengan sebuah bangsa:
1. Wilayah Geografis Tertentu
Salah satu ciri utama sebuah bangsa adalah adanya wilayah geografis tertentu yang dihuni oleh kelompok manusia yang membentuk bangsa tersebut.
Wilayah ini dapat berupa negara-negara dengan batas-batas geografis yang jelas atau wilayah dengan karakteristik geografis tertentu yang mendefinisikan identitas bangsa, seperti pegunungan, lembah, atau pantai.
2. Bahasa Bersama
Bahasa adalah elemen yang sangat penting dalam identitas bangsa. Biasanya, sebuah bangsa memiliki bahasa bersama yang digunakan oleh sebagian besar penduduknya.
Bahasa ini mencerminkan aspek budaya dan sejarah bangsa tersebut, dan sering menjadi alat komunikasi yang kuat dalam memperkuat kesatuan dan identitas.
3. Sejarah Bersama
Sejarah bersama mencakup peristiwa-peristiwa penting, pengalaman kolektif, dan memori bersama yang membentuk identitas bangsa.
Hal ini bisa mencakup perjuangan untuk kemerdekaan, revolusi, atau peristiwa sejarah lain yang mencirikan bangsa tersebut.
4. Budaya dan Nilai Bersama
Bangsa sering memiliki budaya bersama yang mencakup nilai-nilai, norma, adat istiadat, seni, musik, dan tradisi yang dibagikan oleh kelompok manusia tersebut.
Budaya ini mencerminkan identitas unik dan sering menjadi sumber kebanggaan nasional.
5. Kewarganegaraan Bersama
Salah satu ciri yang paling menonjol dari sebuah bangsa adalah memiliki kewarganegaraan bersama atau status kewarganegaraan yang diakui secara hukum.
Hal ini berarti bahwa individu yang tinggal di wilayah tersebut dianggap sebagai warga negara dari bangsa tersebut dan memiliki hak dan tanggung jawab yang sesuai.
Selain dari kelima ciri-ciri tersebut, ada juga ciri-ciri tambahan yang dapat mendefinisikan sebuah bangsa.
Seperti agama bersama, simbol-simbol nasional (seperti bendera dan lambang negara), sistem pemerintahan yang sama, atau perasaan solidaritas dan identitas kolektif yang kuat di antara warga negara.
Penting untuk diingat bahwa pengertian sebuah bangsa dapat bervariasi tergantung pada konteks historis, politik, dan sosialnya.
Beberapa bangsa mungkin memiliki karakteristik yang lebih kuat dalam satu ciri daripada ciri lainnya, tergantung pada faktor-faktor seperti sejarah, budaya, dan perubahan sosial yang terjadi.
Selain itu, konsep bangsa juga bisa kompleks dan dapat menjadi subjek perdebatan dalam konteks politik dan ilmu sosial.
Perbedaan antara Bangsa dengan Negara
Bangsa dan negara adalah dua konsep yang sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya merujuk pada hal yang berbeda. Di bawah ini, saya akan menjelaskan perbedaan utama antara bangsa dan negara:
1. Identitas Kolektif vs. Entitas Hukum
a. Bangsa
Bangsa adalah kelompok manusia yang merasa memiliki persamaan budaya, bahasa, sejarah, dan perasaan solidaritas.
Hal ini adalah konsep yang lebih bersifat budaya dan sosial daripada hukum. Bangsa tidak selalu terbatas oleh batas-batas geografis atau politik.
b. Negara
Negara adalah entitas hukum yang memiliki kedaulatan atas wilayah tertentu, memiliki pemerintah yang terorganisir, dan diakui oleh komunitas internasional.
Negara memiliki struktur pemerintahan, hukum, dan administrasi yang mengatur kehidupan warganya.
2. Aspek Budaya vs. Aspek Politik
a. Bangsa
Bangsa terutama berfokus pada aspek budaya dan sosial. Identitas bangsa dibentuk oleh bahasa, budaya, nilai-nilai, dan sejarah bersama.
b. Negara
Negara terutama berfokus pada aspek politik dan hukum. Ini adalah entitas politik yang memiliki pemerintahan, undang-undang, dan lembaga-lembaga resmi yang mengatur kehidupan masyarakatnya.
3. Subjektivitas vs. Objektivitas
a. Bangsa
Bangsa adalah konsep subjektif yang terkait dengan perasaan, identitas, dan kesadaran kolektif individu dalam kelompok. Ini seringkali sulit diukur atau diidentifikasi secara objektif.
b. Negara
Negara adalah entitas yang lebih objektif dan dapat diukur. Keberadaan suatu negara dapat diidentifikasi berdasarkan kriteria hukum dan politik yang jelas.
4. Pengertian Luas vs. Terbatas
a. Bangsa
Konsep bangsa dapat sangat luas dan mencakup berbagai kelompok sosial, budaya, dan etnis dalam satu entitas.
b. Negara
Negara memiliki batas-batas wilayah yang jelas dan terbatas. Ini memiliki pemerintah yang mengontrol wilayah tersebut dan mengatur urusan dalam wilayah tersebut.
5. Keterikatan dengan Identitas vs. Keterikatan dengan Wilayah
a. Bangsa
Keterikatan individu dengan bangsa didasarkan pada identitas budaya dan sosial. Seseorang bisa merasa bagian dari suatu bangsa bahkan jika mereka tinggal di luar wilayah geografisnya.
b. Negara
Keterikatan individu dengan negara didasarkan pada tempat tinggal atau kewarganegaraan. Seseorang adalah warga negara dari negara tempat mereka tinggal atau memiliki kewarganegaraan.
6. Pengaruh Kultural vs. Pengaruh Politik
a. Bangsa
Bangsa sering memiliki pengaruh kultural yang kuat, seperti sastra, seni, dan bahasa. Identitas budaya sering memainkan peran penting dalam membentuk bangsa.
b. Negara
Negara memiliki pengaruh politik yang kuat, termasuk pengaturan undang-undang, kebijakan publik, dan administrasi pemerintah. Ini memainkan peran kunci dalam mengatur kehidupan masyarakat.
Penting untuk diingat bahwa dalam beberapa kasus, bangsa dan negara bisa tumpang tindih dan menjadi satu entitas yang sama.
Namun, dalam konteks global yang lebih luas, perbedaan antara keduanya adalah penting untuk dipahami, terutama ketika berbicara tentang politik internasional, hak asasi manusia, dan permasalahan global lainnya.
Kesimpulan
Negara adalah entitas politik dan hukum yang memiliki kedaulatan atas wilayah tertentu dan warga negara yang diatur oleh pemerintahnya.
Negara adalah suatu elemen paling mendasar dalam sistem internasional, dan perannya penting dalam mengatur kehidupan masyarakat, mengamankan keamanan dan kedamaian, serta mengatur dan menegakkan hukum.
Negara memiliki karakteristik khas, seperti memiliki batas-batas geografis yang jelas, memiliki sistem pemerintahan dan lembaga-lembaga resmi.
Serta memiliki hukum dan undang-undang yang mengatur tindakan warganya, serta memiliki kebijakan ekonomi, sosial, dan politik.
Negara juga berfungsi sebagai entitas hukum yang dapat berpartisipasi dalam hubungan internasional, mengadakan perjanjian dengan negara lain, dan menjalankan peran dalam organisasi internasional.
Perkenalkan nama saya Rita Elfianis, Seorang tenaga pengajar di Universitas Islam Negeri Suska RIAU. Semoga artikel yang dibuat bermanfaat