Budaya Adalah : Pengertian, Ciri, Unsur, Fungsi, dan Contoh

Diposting pada

Kita pasti sangat biasa mendengar kata budaya. Sebab, negara kita adalah negara yang luas yang memiliki beranekaragam suku, bahasa, budaya.

Budaya Adalah Pengertian, Ciri, Unsur, Fungsi, dan Contoh
Budaya Adalah Pengertian, Ciri, Unsur, Fungsi, dan Contoh

Setiap pulau maupun daerah memiliki budaya yang berbeda-beda. Budaya meliputi berbagai hal dalam kehidupan.

Cara bertutur sapa, berpakaian, cara bertamu, menghormati alam, menghormati sesama manusia, dan menghormati Tuhan merupakan budaya.

Banyak orang luar mengenal Indonesia dengan budaya masyarakat kita yang ramah, di lingkungan masyarakat pun kita mengenal budaya gotong royong.

Walaupun untuk zaman sekarang ini, banyak budaya yang sepertinya sudah mulai agak tergeser dan luntur. Hal ini mungkin disebabkan karena adanya internet yang semakin mudah diakses sehingga arus globalisasi sangat cepat.

Cepatnya arus globalisasi yang masuk juga membuat banyaknya budaya luar yang masuk, dan bisa memberi efek positif atau negatif bagi masyarakat Indonesia.

Di setiap negara manapun juga, pasti memiliki budaya yang unik yang mencerminkan identitas setiap bangsa.

Pengertian Budaya

Apa itu budaya? pengertian Budaya adalah berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu buddhayah. Kata ini merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau “akal”. Dalam kata lain, budaya disebut juga kultur atau dalam Bahasa Inggrisnya culture.

Kata ini berasal dari Bahasa latin yaitu colere. Banyak orang yang sudah mendefinisikan arti dari kata budaya.

Tetapi, secara sederhananya, budaya bisa didefinsikan sebagai sikap, cara hidup, dan kebiasaan atau perilaku sekelompok masyarakat yang merupakan hasil olah pemikiran dari pengetahuan yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Oleh karena itu, kita sering sekali mendengar orang berkata, “Oh, itu sudah menjadi budaya masyarakat disana.”

Hal itu disebabkan karena budaya memang merupakan ciri dari sekelompok masyarakat di suatu daerah tertentu dan identitas suatu bangsa.

Ciri Budaya

Dari pengertian budaya yang sudah disampaikan di atas, maka kita mengetahui adanya beberapa ciri budaya. Berikut ini merupakan ciri-ciri dari budaya.

  • Merupakan hal yang unik karena dimiliki oleh masyarakat tertentu
  • Berasal dari hasil olah pikir manusia
  • Budaya merupakan suatu hukum tidak tertulis
  • Budaya merupakan hal yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya
  • Dan Budaya merupakan hal yang berhubungan dengan agama, bahasa, interaksi sosial dalam masyarakat, pengetahuan, ekonomi masyarakat

Unsur Budaya

Kluckhon dalam bukunya yang berjudul Universal Categories of Culture, membagi kebudayaan yang ditemukan pada semua bangsa di dunia dari sistem kebudayaan yang sederhana.

Dari pembagian yang dilakukan oleh Kluckhon ini, maka terciptanya tujuh unsur kebudayaan. Berikut ini merupakan tujuh unsur kebudayaan menurut Kluckhon.

1. Bahasa

Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Kemampuan manusia dalam membangun tradisi budaya, dan mewariskannya kepada generasi berikutnya sangat bergantung pada bahasa.

Pada daerah tertentu, misalkan di daerah Bali atau di Jawa mempunyai tingkat bahasa tertentu.

Dengan adanya tingkatan bahasa ini, maka dikenallah istilah bahasa halus dan bahasa kasar, baik dalam Bahasa Bali maupun dalam Bahasa Jawa.

Tingkatan Bahasa ini juga mempengaruhi budaya di setiap tingkatan masyarakat tersebut.

Misalkan saja, pada masyarakat Bali, masyarakat dengan kasta yang lebih rendah akan berbicara memakai bahasa yang halus bila berkomunikasi dengan orang dengan kasta yang lebih tinggi. Hal ini dilakukan sebagai simbol penghormatan kepada orang lain.

2. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan unsur budaya yang mencakup pengetahuan manusia tentang berbagai unsur kehidupan.

Tujuan pengetahuan ini adalah agar manusia dapat senantiasa mempertahankan kehidupannya.

Pengetahuan bersifat abstrak, dan bisa diwujudkan dalam sebuah bentuk ide dan teknologi yang bisa menciptakan budaya dalam kehidupan bermasyarakat.

Misalkan dalam, masyarakat Bali, biasanya memiliki pengetahuan astronomi, tentang cara menghitung hari berdasarkan bulan dan benda-benda langit.

Penghitungan hari ini dilakukan di setiap lapis kehidupan masyarakat, seperti pernikahan, ngaben, memulai bisnis, upacara bangunan baru, dan lain sebagainya, yang berdasar pada perhitungan hari baik tersebut.

3. Organisasi sosial

Organisasi sosial merupakan organisasi yang terbentuk secara informal di tengah-tengah kehidupan masyarakat.

Baca Juga : Apa itu Organisasi?

4. Teknologi

Teknologi dalam kehidupan bermasyarakat selalu berubah dari waktu ke waktu. Nah, Teknologi juga tercipta berdasarkan pengetahuan yang dimiliki masyarakat.

Saat manusia masih nomaden, berpindah dari satu ke tempat lain dan mendapatkan makanan dari berburu, mereka menggunakan beberapa teknologi untuk memudahkan kehidupannya.

Teknologi yang dipakai oleh manusia pada zaman itu adalah alat-alat untuk melakukan perburuan, seperti tombak dan pisau. Kemudian, manusia mulai menetap, mereka mulai mendirikan rumah dan mulai bercocok tanam.

Dengan adanya perubahan cara hidup tersebut, teknologi yang dipakainya pun berubah menyesuaikan keperluan mereka saat itu.

Saat ini, budaya minum kopi mulai banyak terlihat di daerah-daerah perkotaan. Untuk mempermudah pembuatan kopi, maka di rumah-rumah masyarakat menengah ke atas mulai terdapat mesin pembuatan kopi, yang bisa membuat kopi dengan cara yang cepat.

5. Ekonomi

Ekonomi juga merupakan salah satu unsur kebudayaan. Jenis pekerjaan dan pendapatan masyarakat juga membentuk budaya di daerah tersebut.

Misalkan, di daerah yang penduduknya kebanyakan nelayan, budayanya akan berbeda dengan daerah yang penduduknya bertani.

6. Religi

Kebudayaan sangat berhubungan erat dengan keagamaan. Dari bentuk religi yang paling awal, misalnya adanya animisme, yaitu kepercayaan menyembah benda-benda alam tertentu seperti matahari dan bulan.

Ada juga yang disebut dengan dinamisme, atau kepercayaan pada benda-benda yang memiliki kekuatan gaib.

Kepercayaan seperti ini menjadikan adanya unsur budaya dalam upacara keagamaan oleh para pemeluknya.

Mereka juga menjadikan benda-benda tertentu merupakan benda yang dianggap sakral.

Selanjutnya, mulai terdapat kepercayaan terhadap banyak dewa maupun dewi, yang menimbulkan budaya seperti pembuatan dan penyembahan patung yang dianggap sebagai penjelmaan dewa/dewi tersebut.

7. Kesenian

Kesenian juga sangat tidak bisa terpisahkan dari budaya. Pada kesenian ini terdiri dari seni rupa, seni gerak, seni musik, dan seni sastra. Seni rupa merupakan seni yang paling klasik yang sudah menjadi budaya.

Pada masa sebelum masehi, pada zaman kerajaan Yunani kuno, banyak sekali seni rupa yang sudah dibuat oleh para seniman zaman itu, berupa patung, relief-relief, maupun seni ukir.

Seni gerak merupakan seni yang bisa diwujudkan dalam bentuk seni tari, yang sangat berhubungan dengan budaya daerah tertentu dan juga biasa dipakai dalam prosesi keagamaan.

Wayang juga salah satu contoh dari seni gerak, yang merupakan budaya yang dimiliki di daerah seperti di Jawa.

Setiap daerah memiliki wayang yang berbeda dengan daerah lainnya, seperti di Jawa Barat terdapat wayang golek, atau wayang cepot yang sangat terkenal di Tanah Sunda.

Di Jawa Timur dan Jawa Tengah juga terdapat wayang kulit. Zaman dulu, pertunjukan wayang diadakan agar masyarakat di daerah tersebut terhindar dari bahaya.

Seni musik merupakan seni yang di dalamnya terdapat alat-alat musik yang dari dulu dijadikan sebagai alat untuk mengiringi acara persembahyangan, juga untuk mengiringi pertunjukan wayang yang dimainkan oleh dalang.

Fungsi Budaya

Budaya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena budaya mempunyai fungsi dalam kehidupan bermasyarakat.

Mengutip dari jurnal Dinamisasi Kebudayaan dan Realita Sosial (2017) karya Ellya Rosana, berikut ini beberapa fungsi dari budaya.

1. Sebagai identitas diri suatu bangsa

Budaya kita sebagai bangsa yang ramah, memegang etika ketimuran yang kuat. Beberapa identitas diri bangsa kita yaitu adanya musyawarah mufakat dan gotong royong.

Sebaiknya hal-hal ini tetap dapat kita pertahankan, karena itu adalah identitas bangsa kita.

2. Sebagai pengatur manusia dalam bertingkah laku

Tingkah laku manusia diatur melalui sebuah produk budaya yaitu norma sosial.

3. Sebagai alat pemersatu masyarakat

Dengan adanya budaya yang terdapat di masyarakat seperti musyawarah, maka banyak kegiatan yang ada di desa yang mewajibkan masyarakatnya untuk hadir dan ikut serta.

Dengan begini, maka desa tersebut menganut sebuah tradisi budaya yang bisa mempererat persatuan dan kesatuan dan masyarakat di daerah tersebut.

4. Sebagai alat penghasil kebutuhan manusia.

Beberapa produk budaya yang ada di masyarakat yang kini menjadi kebutuhan masyarakat yaitu adanya tren berpakaian, pengembangan teknologi, penambahan variasi bentuk makanan, dan berkembangnya arsitektur rumah.

Salah satu budaya yang ada di masyarakat zaman dahulu yaitu adanya kebiasaan ibu-ibu menggunakan kebaya saat bepergian ke luar rumah.

Contoh Budaya

Setiap daerah dan negara memiliki budaya sendiri yang unik. Budaya inilah yang membuat daerah atau negara tersebut berbeda dengan daerah atau negara lain.

Berikut ini beberapa contoh budaya di beberapa daerah di negara kita maupun budaya masyarakat negara lain.

1. Ngaben

Ngaben merupakan upacara pembakaran mayat. Upacara ini merupaakan salah satu budaya yang khas terdapat di Pulau Dewata, Bali.

Mayoritas masyarakat Bali beragama Hindu. Jadi, setiap terdapat kematian, jenasah tidak dikuburkan tetapi di-aben. Jika kita berkunjung ke Bali, maka kita dapat dengan mudah melihat upacara tersebut.

Biasanya, upacara seperti ini dilakukan pada waktu atau tanggal tertentu yang sudah ditetapkan pada kalender Bali. Pada upacara ngaben, mayat dibakar dengan tujuan menyucikan arwah orang yang meninggal.

Abu hasil pembakaran tersebut akan dilarung ke laut oleh keluarga sebagai simbol melepaskan jiwa dan agar yang sudah meninggal tersebut dapat kembali bersatu dengan Sang Penciptanya.

2. Bakar batu

Tradisi bakar batu dilakukan oleh penduduk Papua di Lembah Baliem dan Nabire. Tradisi ini merupakan tradisi yang penting, yang mempunyai makna bentuk rasa syukur.

Biasanya, bakar batu diadakan pada saat hari-hari istimewa, seperti acara menyambut tamu penting, perkawinan, penobatan kepala suku, dan hari kelahiran.

Tradisi ini disebut sebagai tradisi “bakar batu”, karena pada saat dilakukan, batu dibakar sampai panas sehingga bisa mematangkan makanan dalam jumlah banyak.

Makanan tersebut bisa berupa umbi-umbian, daging dan lain sebagainya nantinya akan dihidangkan dan dapat dimakan warga secara beramai-ramai.

3. Budaya kawin lari

Budaya kawin lari, atau merarik, adalah budaya yang ada pada masyarakat suku Sasak, di Lombok. Jenis Budaya ini dipercaya akan mengangkat harkat martabat kaum laki-laki.

Budaya ini merupakan langkah awal dari terjadinya sebuah proses pernikahan. Kawin lari pada suku ini bukan berarti bahwa pasangan itu tidak disetujui oleh orang tua masing-masing.

Jadi sebelumnya, kedua tokoh masyarakat/kepala dusun yang laki-laki datang ke rumah mempelai perempuan untuk memberitahukan bahwa calon pengantin perempuan ada di tempat calon pengantin laki-laki.

Kemudian, terjadilah musyawarah antara keluarga pihak laki-laki dan perempuan dalam segi pembayaran calon pengantin perempuan.

Setelah itu, calon pengantin perempuan harus segera dinikahkan karena peristiwa tersebut sudah diketahui oleh seluruh masyarakat.

4. Budaya uang panai

Tradisi uang panai semakin banyak diliput oleh berita-berita di sosial media. Uang panai merupakan hal penting dalam proses pernikahan di masyarakat suku Bugis, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Uang panai ditentukan pada saat sebelum terjadi prosesi lamaran. Besarnya uang panai yang harus diberikan oleh calon pengantin laki-laki tersebut ditentukan oleh calon pengantin perempuan.

Biasanya, jumlah uang panai ini ditentukan berdasarkan status dari pengantin perempuan tersebut, seperti pendidikannya dan pekerjaannya.

Bahkan, status haji perempuan juga akan menentukan besaran dari uang panai. Terkadang, saking besarnya jumlah uang panai tersebut, maka bisa saja lamarannya ditolak oleh calon pengantin laki-laki.

Menurut budayawan asal Sulawesi Selatan, Prof. Dr. Nurhayati Rahman, uang panai tersebut merupakan suatu bentuk ujian bagi laki-laki dan sebagai tanda bahwa seorang laki-laki serius ingin melamar pujaan hatinya.

5. Budaya mengelap kaki sebelum masuk ke rumah

Budaya ini sering kita temui di Jepang. Beberapa lama yang lalu, saya sempat jalan-jalan ke Jepang.

Biasanya, saat kita akan memasuki rumah maka kita harus melepaskan alas kaki yang kita pakai keluar, kemudian mengelap kaki kita dengan handuk yang sudah disediakan.

Setelah itu, alas kaki dari luar tersebut diganti dengan sandal yang dikhususkan untuk dipakai di dalam rumah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *