BPUPKI: Pengertian, Sejarah, Tujuan, Peran dan Anggota

Diposting pada

BPUPKI, singkatan dari Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, adalah sebuah badan yang memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

BPUPKI Pengertian, Sejarah, Tujuan, Peran dan Anggota

Badan ini didirikan pada tanggal 29 April 1945 oleh Jepang, yang pada saat itu menduduki Indonesia selama Perang Dunia II. BPUPKI memiliki tugas untuk menyelidiki dan mempersiapkan usaha kemerdekaan Indonesia.

Pengertian BPUPKI Menurut Para Ahli

Pengertian BPUPKI menurut para ahli dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Prof. Dr. Mohammad Yamin

Menurut Mohammad Yamin, BPUPKI adalah badan yang dibentuk oleh Jepang pada masa pendudukan untuk membantu Indonesia mempersiapkan kemerdekaan.

Badan ini memiliki tugas untuk merumuskan dasar-dasar negara yang akan dibentuk setelah kemerdekaan.

2. Dr. Moerwanto Tjokrowasito

Menurut Moerwanto Tjokrowasito, BPUPKI adalah badan yang bertugas untuk membahas dan merumuskan dasar-dasar negara Indonesia yang merdeka, termasuk dalam hal sistem pemerintahan, sistem ekonomi, dan sistem sosial.

Badan ini juga bertanggung jawab untuk mengkaji berbagai masalah yang berkaitan dengan kemerdekaan Indonesia.

3. Prof. Dr. R.M. Soesilo

Profesor Soesilo menjelaskan bahwa BPUPKI adalah sebuah badan yang bertugas untuk mengkoordinasikan upaya-upaya persiapan kemerdekaan Indonesia.

Badan ini terdiri dari berbagai tokoh dan pemimpin Indonesia yang memiliki latar belakang beragam, termasuk dari berbagai kelompok politik dan sosial.

4. Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja

Menurut Mochtar Kusumaatmadja, BPUPKI adalah badan yang penting dalam sejarah Indonesia karena berhasil merumuskan dasar-dasar negara yang akan menjadi landasan bagi pembentukan Republik Indonesia.

Badan ini juga memberikan kesempatan bagi berbagai kelompok dan tokoh Indonesia untuk berdiskusi dan berunding tentang masa depan negara.

Dalam konteks sejarah Indonesia, BPUPKI memiliki peran yang sangat penting dalam mempersiapkan kemerdekaan dan merumuskan dasar-dasar negara.

Hasil kerja BPUPKI, seperti Piagam Jakarta, menjadi landasan konstitusi bagi negara Indonesia yang merdeka.

Badan ini juga mencerminkan kerjasama antara berbagai kelompok dan tokoh yang memiliki visi bersama untuk kemerdekaan Indonesia.

Sejarah Terbentuknya BPUPKI

Sejarah terbentuknya BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) adalah bagian integral dari perjuangan kemerdekaan Indonesia yang menarik dan signifikan.

Badan ini memainkan peran penting dalam mengawali perjalanan menuju kemerdekaan Indonesia. Untuk lebih memahami sejarah terbentuknya BPUPKI, berikut adalah rangkumannya :

1. Latar Belakang

Pada tahun 1942, Jepang berhasil menduduki Indonesia selama Perang Dunia II setelah mengusir pemerintahan Belanda yang sebelumnya berkuasa.

Selama masa pendudukan Jepang, Indonesia mengalami berbagai perubahan sosial, politik, dan ekonomi.

Pada awal pendudukan Jepang, terdapat janji dari pemerintah Jepang untuk memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia setelah Jepang berhasil menduduki Indonesia.

Janji ini menciptakan harapan akan kemerdekaan di antara masyarakat Indonesia.

Selama masa pendudukan Jepang, pergerakan nasionalis Indonesia semakin berkembang.

Para pemimpin nasionalis, seperti Soekarno, Hatta, Sutan Sjahrir, dan lainnya, aktif dalam berbagai kegiatan perjuangan dan mulai merancang rencana untuk masa depan Indonesia yang merdeka.

2. Pembentukan BPUPKI

Pada tanggal 7 April 1945, Jepang mendeklarasikan pembentukan BPUPKI sebagai badan yang bertugas untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

Pembentukan BPUPKI merupakan respon terhadap tekanan dari pemimpin nasionalis dan masyarakat Indonesia yang semakin mendesak untuk mendapatkan kemerdekaan.

BPUPKI dibentuk di bawah kepemimpinan Jepang, dan pemimpin nasionalis Indonesia dipilih untuk menjadi anggotanya. Soekarno ditunjuk sebagai ketua BPUPKI, sedangkan Mohammad Hatta sebagai wakil ketua.

3. Tugas dan Kegiatan BPUPKI

BPUPKI memiliki tugas utama merumuskan dasar-dasar negara yang akan membentuk dasar konstitusi Indonesia yang merdeka. Ini mencakup perencanaan mengenai sistem pemerintahan, ekonomi, sosial, dan lainnya.

Anggota BPUPKI aktif dalam diskusi dan perdebatan mengenai masa depan Indonesia. Hasil dari kerja BPUPKI adalah Piagam Jakarta, yang menjadi dasar konstitusi untuk negara Indonesia yang merdeka.

4. Pertemuan-Pertemuan BPUPKI

BPUPKI mengadakan sejumlah pertemuan dan sidang-sidang untuk membahas berbagai isu yang berkaitan dengan kemerdekaan Indonesia. Pertemuan-pertemuan ini berlangsung dari tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945.

Dalam pertemuan-pertemuan ini, anggota BPUPKI membahas berbagai konsep dan prinsip yang akan menjadi landasan bagi negara Indonesia yang merdeka.

Mereka juga berdiskusi tentang bentuk pemerintahan, hak asasi manusia, agama, bahasa, dan simbol-simbol nasional.

5. Hasil Kerja BPUPKI

Hasil kerja BPUPKI adalah Piagam Jakarta, yang kemudian dikenal sebagai Pancasila.

Piagam Jakarta disusun dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip nasionalisme, internasionalisme, demokrasi, kesejahteraan sosial, dan ketuhanan yang maha esa.

Pancasila kemudian dijadikan dasar filsafat negara Indonesia, yang tercermin dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Undang-Undang Dasar 1945 adalah konstitusi Indonesia yang masih berlaku hingga saat ini.

Sejarah terbentuknya BPUPKI adalah salah satu tonggak penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Badan ini memberikan kesempatan bagi para pemimpin nasionalis Indonesia untuk merumuskan visi dan landasan konstitusi bagi negara yang merdeka, yang pada akhirnya menjadi dasar bagi pembentukan Republik Indonesia.

Pancasila, yang merupakan hasil dari kerja BPUPKI, tetap menjadi landasan dan nilai-nilai inti negara Indonesia hingga hari ini.

Tujuan awal pembentukan BPUPKI

Pembentukan BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) memiliki tujuan utama yang diwujudkan melalui berbagai upaya persiapan yang dilakukan oleh badan ini.

Berikut adalah beberapa tujuan awal pembentukan BPUPKI:

1. Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia

Salah satu tujuan utama pembentukan BPUPKI adalah untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

Pada saat itu, Indonesia masih dalam masa pendudukan Jepang, dan masyarakat Indonesia telah lama merindukan kemerdekaan dari penjajahan Belanda.

BPUPKI didirikan untuk memfasilitasi proses menuju kemerdekaan yang lebih baik dan lebih terstruktur.

2. Merumuskan Dasar-Dasar Negara

BPUPKI bertugas merumuskan dasar-dasar negara yang akan membentuk kerangka konstitusi Indonesia yang merdeka.

Hal ini mencakup perencanaan mengenai sistem pemerintahan, hak asasi manusia, agama, bahasa, dan simbol-simbol nasional.

Salah satu hasil utama dari kerja BPUPKI adalah Piagam Jakarta, yang kemudian menjadi dasar filsafat negara Pancasila dan menjadi landasan konstitusi Indonesia.

3. Memajukan Persatuan Bangsa Indonesia

Salah satu tujuan penting BPUPKI adalah memajukan persatuan bangsa Indonesia. BPUPKI didirikan sebagai badan yang melibatkan berbagai kelompok dan tokoh dari latar belakang politik dan sosial yang berbeda.

Badan ini menjadi wadah untuk mengatasi perbedaan pendapat dan mempromosikan persatuan di antara mereka, dengan tujuan mencapai kesepakatan yang kuat mengenai masa depan negara.

4. Mengamankan Masa Depan Indonesia

BPUPKI menyadari pentingnya mengamankan masa depan Indonesia yang merdeka.

Badan ini melakukan kajian dan perencanaan yang cermat untuk memastikan bahwa Indonesia yang merdeka dapat menjadi negara yang stabil dan berdaulat.

Hal ini termasuk perencanaan ekonomi, politik, sosial, dan keamanan nasional.

5. Memberikan Legitimasi Internasional

BPUPKI juga berusaha untuk mendapatkan pengakuan dan legitimasi internasional untuk perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Badan ini melakukan upaya diplomasi dan komunikasi dengan pihak-pihak asing untuk memastikan bahwa kemerdekaan Indonesia akan diakui oleh komunitas internasional ketika saatnya tiba.

Dalam rangka mencapai tujuan-tujuan ini, BPUPKI mengadakan berbagai pertemuan dan diskusi antara para pemimpin nasionalis Indonesia,

serta melibatkan berbagai elemen masyarakat untuk berpartisipasi dalam perencanaan kemerdekaan.

Hasil dari kerja BPUPKI, yaitu Piagam Jakarta (Pancasila), mencerminkan komitmen untuk menciptakan negara yang merdeka, bersatu, adil, dan berdaulat,

dengan nilai-nilai dasar yang mengedepankan keadilan, demokrasi, dan kesejahteraan sosial.

Piagam Jakarta ini tetap menjadi landasan konstitusi Indonesia hingga hari ini, dan BPUPKI memberikan kontribusi penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.

Peran BPUPKI

BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Badan ini didirikan pada masa pendudukan Jepang selama Perang Dunia II dan memainkan peran sentral dalam persiapan menuju kemerdekaan Indonesia. Berikut adalah beberapa peran BPUPKI:

1. Merumuskan Dasar Negara

Salah satu peran utama BPUPKI adalah merumuskan dasar-dasar negara yang akan membentuk konstitusi Indonesia yang merdeka.

Anggota BPUPKI, yang terdiri dari berbagai kelompok politik dan sosial, berdiskusi dan berdebat untuk mencapai kesepakatan tentang prinsip-prinsip dasar negara.

Hasil dari kerja ini adalah Piagam Jakarta, yang kemudian menjadi dasar filsafat negara Pancasila.

2. Menentukan Sistem Pemerintahan

BPUPKI aktif dalam membahas sistem pemerintahan yang akan diterapkan dalam negara yang merdeka. Diskusi melibatkan berbagai pilihan, termasuk sistem parlementer dan sistem presidensial.

Hasil dari diskusi ini adalah pemilihan sistem presidensial yang diadopsi dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

3. Mempromosikan Persatuan Bangsa

BPUPKI juga berperan dalam mempromosikan persatuan di antara berbagai kelompok etnis, agama, dan budaya di Indonesia.

Melalui dialog dan perundingan, anggota BPUPKI berusaha untuk menciptakan kerjasama dan harmoni di antara berbagai elemen masyarakat,

dengan tujuan memastikan bahwa Indonesia yang merdeka akan menjadi negara yang bersatu dan stabil.

4. Menghadapi Tantangan Ekonomi

BPUPKI juga membahas tantangan ekonomi yang akan dihadapi oleh Indonesia setelah merdeka.

Badan ini mencari cara untuk membangun ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan, termasuk perencanaan pertanian, industri, dan perdagangan yang akan mendukung kemerdekaan ekonomi.

5. Persiapan Kemerdekaan

Selain dari aspek konstitusi, BPUPKI juga melakukan persiapan praktis untuk kemerdekaan Indonesia. Ini termasuk mengorganisir dan mengkoordinasikan berbagai usaha persiapan

seperti pembentukan pemerintahan provisional, tentara, polisi, dan lembaga-lembaga penting lainnya yang dibutuhkan dalam menjalankan negara yang merdeka.

6. Diplomasi Internasional

BPUPKI juga melakukan upaya diplomasi internasional untuk mendapatkan pengakuan dan dukungan internasional untuk perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Melalui kontak dengan berbagai negara dan organisasi internasional, BPUPKI berusaha untuk meyakinkan dunia bahwa Indonesia layak mendapatkan kemerdekaan.

7. Meningkatkan Kesadaran Nasional

BPUPKI memiliki peran dalam meningkatkan kesadaran nasional di kalangan masyarakat Indonesia.

Melalui perdebatan dan diskusi mengenai masa depan negara, BPUPKI membantu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kemerdekaan dan tanggung jawab yang akan datang.

Dalam rangka mencapai peran-peran ini, BPUPKI mengadakan serangkaian pertemuan dan sidang yang intensif, yang berlangsung dari tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945.

Hasil dari kerja BPUPKI, yaitu Piagam Jakarta dan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, menjadi dasar konstitusi Indonesia yang tetap berlaku hingga saat ini.

BPUPKI, dengan kerjasama antara berbagai kelompok politik dan sosial, memainkan peran sentral dalam menjalani perjalanan menuju kemerdekaan Indonesia,

dan kontribusinya terhadap pembentukan negara Indonesia yang merdeka sangatlah signifikan.

Anggota BPUPKI

BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) adalah sebuah badan yang memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Anggota BPUPKI merupakan tokoh-tokoh terkemuka dari berbagai latar belakang politik dan sosial yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia.

Mereka memiliki tanggung jawab besar dalam merumuskan dasar-dasar negara yang akan membentuk konstitusi Indonesia yang merdeka. Siapa saja anggota BPUPKI, berikut ulasannya:

1. Kepemimpinan BPUPKI

Ketua: Soekarno Soekarno adalah pemimpin nasionalis terkemuka yang diangkat menjadi ketua BPUPKI. Ia adalah salah satu tokoh utama perjuangan kemerdekaan Indonesia dan pemrakarsa Pancasila.

Soekarno memainkan peran sentral dalam memimpin diskusi dan perundingan di dalam badan ini.

Wakil Ketua: Mohammad Hatta Mohammad Hatta, yang sering kali disebut sebagai Bung Hatta, adalah wakil ketua BPUPKI.

Ia adalah seorang ekonom terkemuka dan salah satu arsitek utama dalam perencanaan ekonomi Indonesia pasca-kemerdekaan.

2. Anggota BPUPKI

Anggota BPUPKI terdiri dari berbagai tokoh terkemuka Indonesia dari berbagai latar belakang politik dan sosial. Mereka mewakili berbagai kelompok etnis, agama, dan budaya di seluruh nusantara.

Beberapa anggota yang mencolok antara lain:

  • Dr. Radjiman Wediodiningrat: Seorang dokter yang aktif dalam gerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia dan mendukung sistem pemerintahan presidensial.
  • Dr. Abdul Hakim: Seorang dokter yang berperan penting dalam pembentukan Pancasila dan mendukung sistem parlementer.
  • Ki Hajar Dewantara: Seorang pendidik terkemuka dan pemimpin dalam dunia pendidikan Indonesia.
  • Soepomo: Salah satu tokoh hukum terkemuka yang berperan dalam merumuskan hukum dasar Indonesia.
  • Dr. Sutardjo Kartohadikusumo: Ekonom yang memainkan peran penting dalam merancang kebijakan ekonomi untuk Indonesia merdeka.
  • Dr. Kusuma Atmadja: Seorang cendekiawan yang mendukung sistem pemerintahan presidensial.
  • Iwa Kusumasumantri: Tokoh pendidikan yang memegang pandangan sosialis.
  • Dr. Abikoesno Tjokrosoejoso: Anggota keluarga kerajaan dan pendukung sistem pemerintahan monarki konstitusional.
  • Dr. Syahrir: Politikus terkemuka yang mendukung sistem parlementer.

3. Keanekaragaman Pendapat

Salah satu aspek yang penting dari anggota BPUPKI adalah keberagaman pendapat dan pandangan politik mereka.

Anggota BPUPKI memiliki berbagai pandangan tentang sistem pemerintahan, ekonomi, agama, dan masalah-masalah lainnya. Hal ini mencerminkan kekayaan budaya dan politik Indonesia saat itu.

4. Perdebatan dan Kompromi

Selama pertemuan-pertemuan BPUPKI yang berlangsung pada bulan Mei-Juni 1945, anggota BPUPKI aktif dalam diskusi dan perdebatan yang panjang.

Terdapat perbedaan pendapat yang signifikan, terutama mengenai sistem pemerintahan yang akan diadopsi oleh Indonesia yang merdeka (parlementer vs. presidensial).

Namun, melalui kompromi dan negosiasi yang cermat, mereka berhasil mencapai kesepakatan yang menghasilkan Pancasila sebagai dasar filsafat negara dan sistem presidensial.

Anggota BPUPKI memiliki peran penting dalam merumuskan dasar negara Indonesia yang merdeka dan menciptakan landasan bagi pembentukan Republik Indonesia.

Kekayaan dalam keragaman pandangan politik mereka mencerminkan semangat demokrasi dan perjuangan yang kuat untuk mencapai kesepakatan dalam menjalani proses menuju kemerdekaan.

Piagam Jakarta dan Undang-Undang Dasar 1945 yang dihasilkan dari kerja BPUPKI menjadi fondasi bagi negara Indonesia yang merdeka dan tetap menjadi landasan konstitusi hingga hari ini.

Pengaruh BPUPKI Terhadap Konstitusi

Pengaruh BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) terhadap konstitusi Indonesia sangatlah signifikan.

BPUPKI memainkan peran penting dalam merumuskan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang akan membentuk dasar konstitusi Indonesia yang merdeka. Berikut pengaruh BPUPKI terhadap konstitusi Indonesia:

1. Merumuskan Pancasila sebagai Filsafat Negara

Salah satu hasil utama dari kerja BPUPKI adalah Piagam Jakarta, yang kemudian menjadi dasar filsafat negara Pancasila. Pancasila adalah serangkaian nilai-nilai dasar yang menjadi panduan bagi negara Indonesia.

Hal ini mencakup nilai-nilai seperti ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,

kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila menjadi pandangan dunia Indonesia dan dasar ideologis yang melandasi konstitusi.

2. Pembentukan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

BPUPKI juga membantu merumuskan isi Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Pembukaan ini menguraikan prinsip-prinsip dasar yang akan menjadi panduan konstitusi Indonesia.

Isi Pembukaan mengakui kemerdekaan Indonesia, melibatkan Tuhan Yang Maha Esa, memastikan kesejahteraan, menjamin persamaan di depan hukum, dan menegaskan peran perwakilan rakyat dalam sistem pemerintahan.

3. Menentukan Sistem Pemerintahan

Selama sidang-sidang BPUPKI, terdapat perdebatan antara sistem pemerintahan parlementer dan sistem pemerintahan presidensial.

Hasilnya adalah sistem pemerintahan presidensial yang terdapat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Keputusan ini memiliki pengaruh signifikan pada struktur pemerintahan Indonesia yang diadopsi setelah kemerdekaan.

4. Mengakui Hak Asasi Manusia

BPUPKI juga membahas hak asasi manusia dalam konteks konstitusi.

Meskipun tidak secara rinci dijelaskan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, pengakuan terhadap hak asasi manusia menjadi prinsip penting dalam negara Indonesia yang merdeka.

5. Memperkuat Persatuan

BPUPKI memiliki peran dalam mempromosikan persatuan di antara berbagai kelompok etnis, agama, dan budaya di Indonesia.

Hal ini tercermin dalam nilai-nilai Pancasila yang menekankan persatuan dan keragaman sebagai landasan negara.

6. Legitimasi Konstitusi

Hasil dari kerja BPUPKI memberikan legitimasi kepada konstitusi Indonesia.

Konstitusi tersebut dianggap sebagai produk dari kerja sama dan persetujuan antara berbagai kelompok politik dan sosial di Indonesia, yang membantu memperkuat otoritas dan penerimaan konstitusi oleh masyarakat.

7. Pemeliharaan Nilai-nilai Pancasila

Nilai-nilai Pancasila yang dirumuskan oleh BPUPKI menjadi bagian integral dari identitas Indonesia dan negara ini.

Konstitusi Indonesia terus mempromosikan dan melindungi nilai-nilai ini, termasuk dalam berbagai undang-undang dan kebijakan negara.

8. Kontribusi terhadap Pembentukan Republik Indonesia

Konstitusi yang dihasilkan melalui pengaruh BPUPKI membentuk kerangka negara yang merdeka dan berdaulat.

Setelah kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, konstitusi ini menjadi dasar hukum negara yang tetap berlaku hingga saat ini.

9. Pengaruh pada Konstitusi Pasca-Reformasi

Nilai-nilai Pancasila yang terakar dalam konstitusi juga memainkan peran dalam pembentukan konstitusi pasca-Reformasi tahun 1998.

Konstitusi tahun 1945 tetap menjadi dasar, dan nilai-nilai Pancasila terus ditegakkan dalam kerangka hukum yang lebih modern.

Dengan kata lain, BPUPKI memiliki peran sentral dalam membentuk dasar konstitusi Indonesia yang merdeka.

Pancasila, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, dan sistem pemerintahan presidensial adalah contoh konkret dari pengaruh BPUPKI terhadap konstitusi.

Nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang dirumuskan oleh BPUPKI masih menjadi fondasi bagi negara Indonesia hingga hari ini, memainkan peran penting dalam membentuk identitas dan hukum negara.

Kesimpulan

BPUPKI adalah badan yang sangat signifikan dalam sejarah Indonesia yang berperan dalam persiapan kemerdekaan negara ini.

Didirikan pada masa pendudukan Jepang selama Perang Dunia II, BPUPKI memiliki tugas utama merumuskan dasar-dasar negara yang akan membentuk dasar konstitusi Indonesia yang merdeka.

Badan ini melibatkan berbagai tokoh dan pemimpin dari berbagai latar belakang politik dan sosial, dan hasil kerjanya, seperti Piagam Jakarta, menjadi tonggak bersejarah dalam pembentukan Republik Indonesia.

BPUPKI juga mencerminkan semangat kerjasama dan persatuan di antara berbagai kelompok dan individu yang bersatu untuk mencapai kemerdekaan.

Selain itu, badan ini memberikan platform bagi berbagai diskusi dan perundingan penting tentang masa depan negara, termasuk masalah sistem pemerintahan, ekonomi, dan sosial.

Secara keseluruhan, BPUPKI adalah lembaga yang berperan penting dalam perjalanan menuju kemerdekaan Indonesia dan menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah pembentukan negara Indonesia yang merdeka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *