Organisasi Internasional adalah entitas atau badan hukum yang dibentuk oleh negara-negara berdaulat atau pihak-pihak lainnya yang berkepentingan untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama.
Organisasi-organisasi ini memiliki struktur, aturan, dan tujuan yang beragam, dan mereka beroperasi di tingkat
internasional dengan berbagai tujuan, termasuk diplomasi, perdagangan, perdamaian, lingkungan, dan berbagai bidang lainnya.
Pengertian Organisasi Internasional Menurut Para Ahli
Untuk memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang konsep Organisasi Internasional, mari kita lihat beberapa pengertian dari para ahli:
1. Jessup dan Harris (1933)
Mereka menggambarkan organisasi internasional sebagai “suatu organisasi hukum yang terdiri dari anggota yang terdiri dari negara-negara berdaulat dan menciptakan dan mengatur hukum yang mengikat bagi anggota tersebut.”
2. D’Amato (1971)
D’Amato mendefinisikan organisasi internasional sebagai “lembaga yang dibentuk oleh kesepakatan antarnegara
atau oleh peraturan hukum yang berlaku internasional dan memiliki anggota yang terdiri dari negara-negara berdaulat atau pemerintahan lain yang diakui secara internasional.”
3. Ian Hurd (2007)
Hurd menganggap organisasi internasional sebagai “entitas hukum yang diakui, yang memiliki anggota, memiliki kapasitas hukum,
beroperasi melalui peraturan tertulis, memiliki tujuan yang terdefinisi, dan memiliki struktur organisasi yang lebih atau kurang tetap.”
4. Viotti dan Kauppi (2012)
Mereka mendefinisikan organisasi internasional sebagai “entitas yang terdiri dari negara-negara anggota yang berupaya bekerja sama
dalam mengatasi masalah atau isu-isu yang melibatkan lebih dari satu negara dan yang diatur oleh perjanjian internasional.”
5. John J. Kirton (2013)
Kirton menggambarkan organisasi internasional sebagai “entitas yang menggabungkan negara-negara dan aktor non-negara untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama,
dengan struktur yang telah ditetapkan dan beroperasi melalui peraturan hukum internasional.”
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Organisasi Internasional adalah entitas hukum yang terdiri dari negara-negara anggota dan/atau aktor non-negara yang bekerja sama dalam berbagai bidang,
seperti perdamaian, ekonomi, lingkungan, dan kemanusiaan, dengan tujuan mencapai kepentingan bersama mereka.
Organisasi-organisasi ini memiliki struktur, peraturan, dan mekanisme kerja sama yang ditetapkan dalam perjanjian internasional,
dan mereka berperan penting dalam hubungan internasional dan penyelesaian masalah yang melibatkan lebih dari satu negara.
Sejarah Pembentukan Organisasi Internasional
Sejarah pembentukan organisasi internasional melibatkan berbagai peristiwa, perkembangan, dan perubahan dalam politik global selama berabad-abad.
Organisasi internasional telah menjadi unsur penting dalam hubungan internasional modern, membantu negara-negara bekerja sama dalam berbagai bidang seperti perdamaian,
keamanan, perdagangan, hak asasi manusia, dan lingkungan. Di bawah ini adalah tinjauan lengkap tentang sejarah pembentukan organisasi internasional:
1. Awal Sejarah
Kerajaan Kuno: Meskipun organisasi internasional modern belum ada, ada beberapa contoh kerjasama antara kerajaan kuno dalam bentuk perjanjian bilateral.
Misalnya, Perjanjian Kadesh antara Mesir dan Het serta Perjanjian Kadesh antara Mesir dan Het adalah contoh awal dari upaya kerjasama internasional.
Kongres-kongres Perdamaian: Pada abad ke-17 dan ke-18, Kongres-kongres Perdamaian di Eropa digunakan untuk meresmikan perjanjian yang mengakhiri perang.
Salah satu yang terkenal adalah Kongres Perdamaian Westphalia pada tahun 1648, yang mengakhiri Perang Tiga Puluh Tahun dan meresmikan prinsip kedaulatan negara-negara.
2. Abad ke-19
Hague Conventions (1899 dan 1907): Ini adalah upaya pertama dalam sejarah modern untuk menciptakan mekanisme pengaturan konflik internasional.
Konvensi-konvensi ini menciptakan Pengadilan Arbitrase Internasional yang bertujuan untuk menyelesaikan konflik antara negara-negara.
3. Setelah Perang Dunia I
Liga Bangsa-Bangsa (League of Nations): Didirikan setelah Perang Dunia I pada tahun 1919 sebagai upaya untuk mencegah perang masa depan.
Liga ini memiliki mandat untuk menjaga perdamaian dan mengatasi sengketa antara anggotanya. Namun, ketidakmampuannya untuk mencegah Perang Dunia II menyebabkan keruntuhan Liga ini.
4. Setelah Perang Dunia II
Pendirian Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations/UN): Pada tahun 1945, setelah Perang Dunia II,
Perserikatan Bangsa-Bangsa didirikan sebagai badan internasional baru untuk mempromosikan perdamaian dan kerjasama internasional.
PBB memiliki berbagai lembaga, termasuk Majelis Umum, Dewan Keamanan, dan Sekretariat PBB.
Konferensi Bretton Woods (1944): Konferensi ini mengarah pada pembentukan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank),
yang bertujuan untuk mengatur sistem keuangan internasional dan membantu pemulihan pascaperang.
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO): Didirikan pada tahun 1995 untuk mengatur perdagangan internasional dan mempromosikan perdagangan bebas.
WTO menggantikan General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) yang telah ada sejak 1947.
5. Abad ke-21
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO): Didirikan pada tahun 1948,
WHO adalah badan khusus PBB yang bertanggung jawab atas kesehatan global dan tanggap darurat kesehatan seperti pandemi.
Perjanjian Paris (2015): Perjanjian ini mengatasi perubahan iklim dan merupakan contoh terbaru dari upaya organisasi internasional untuk mengatasi tantangan global.
Organisasi Non-Pemerintah (NGO): Selain organisasi internasional yang didukung oleh negara,
NGO seperti Amnesty International dan Greenpeace juga memainkan peran penting dalam masalah global, termasuk hak asasi manusia dan lingkungan.
Seiring berjalannya waktu, organisasi internasional telah berkembang dan mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan politik global.
Mereka telah memainkan peran penting dalam menjaga perdamaian, mempromosikan kerjasama, dan mengatasi masalah global yang semakin kompleks.
Meskipun mereka sering menghadapi kritik dan tantangan, organisasi internasional tetap menjadi instrumen penting dalam mempromosikan stabilitas dan kerjasama di dunia.
Tujuan dan Peran Organisasi Internasional
Organisasi Internasional memiliki berbagai tujuan dan peran yang sangat penting dalam dunia modern.
Tujuan dan peran ini mencakup berbagai aspek, mulai dari menjaga perdamaian dan keamanan global hingga mempromosikan kerjasama ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Berikut adalah tujuan dan peran utama dari organisasi internasional:
1. Menjaga Perdamaian dan Keamanan
Salah satu tujuan utama organisasi internasional adalah mencegah perang dan mengatasi konflik internasional. Mereka memainkan peran penting dalam menjaga perdamaian global dengan cara sebagai berikut:
- Menengahi sengketa internasional dan menyelesaikannya melalui diplomasi.
- Membuat perjanjian untuk pengendalian senjata dan pemantauan konflik.
- Mengirim pasukan perdamaian atau misionaris ke daerah yang terkena dampak konflik untuk mengawasi gencatan senjata.
2. Mempromosikan Kerjasama Ekonomi
Organisasi internasional seperti Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) dan Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD)
bertujuan untuk memfasilitasi perdagangan bebas, investasi, dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Peran mereka meliputi:
- Mengatur aturan perdagangan internasional dan menyelesaikan sengketa perdagangan.
- Memberikan bantuan pembangunan ekonomi kepada negara-negara berkembang.
- Memfasilitasi kerjasama dalam hal kebijakan ekonomi global.
3. Memajukan Hak Asasi Manusia
Organisasi Internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations/UN) dan Organisasi Hak Asasi Manusia (Human Rights Watch),
memiliki peran penting dalam mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia di seluruh dunia. Mereka bertujuan untuk:
- Memonitor pelanggaran hak asasi manusia dan memobilisasi masyarakat internasional untuk mengambil tindakan.
- Mendorong negara-negara untuk mematuhi standar hak asasi manusia yang telah ditetapkan dalam berbagai perjanjian internasional.
4. Mengatasi Tantangan Lingkungan
Organisasi internasional seperti Badan Lingkungan PBB (United Nations Environment Programme/UNEP) berfokus pada masalah lingkungan global, seperti perubahan iklim, keanekaragaman hayati, dan polusi.
Peran mereka meliputi:
- Mendorong kerjasama internasional dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim.
- Membuat perjanjian internasional untuk melindungi sumber daya alam dan ekosistem.
5. Menangani Masalah Kesehatan Global
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) adalah contoh organisasi internasional yang berfokus pada kesehatan global. Mereka memiliki peran sebagai berikut:
- Mengawasi penyebaran penyakit menular dan merespons wabah penyakit.
- Membantu negara-negara dalam mengembangkan sistem kesehatan yang kuat dan mengatasi masalah kesehatan global seperti pandemi.
6. Mempromosikan Pendidikan dan Pembangunan Sosial:
Organisasi seperti Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization/UNESCO) berfokus pada pendidikan, ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan pembangunan sosial. Peran mereka termasuk:
- Mempromosikan pendidikan universal dan akses terhadap pengetahuan dan kebudayaan.
- Melindungi warisan budaya dan alam dunia.
7. Menyediakan Bantuan Kemanusiaan
Organisasi-organisasi seperti Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Children’s Fund/UNICEF) dan Badan Pengungsi PBB (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR)
bertujuan untuk membantu orang-orang yang terkena dampak konflik, bencana alam, dan krisis kemanusiaan. Peran mereka meliputi:
- Memberikan bantuan kemanusiaan seperti makanan, air bersih, dan perlindungan kepada orang-orang yang membutuhkan.
- Mendorong upaya penyelamatan dan pemulihan dalam situasi krisis.
Penting untuk diingat bahwa berbagai organisasi internasional memiliki tujuan dan peran yang unik, tetapi semuanya bekerja untuk mencapai stabilitas, kerjasama, dan penyelesaian masalah global.
Melalui kerja sama antarnegara dan aktor non-negara, organisasi internasional berperan dalam menjaga perdamaian dan mempromosikan perkembangan yang berkelanjutan di seluruh dunia.
Struktur Organisasi Internasional
Struktur organisasi internasional merujuk pada kerangka kerja atau tata kelola yang digunakan oleh organisasi tersebut untuk mengatur operasinya.
Struktur ini mencakup elemen-elemen seperti badan pengambil keputusan, lembaga-lembaga tambahan, dan peraturan internal yang mengatur cara organisasi berfungsi.
Setiap organisasi internasional memiliki struktur yang unik sesuai dengan tujuannya dan anggotanya, namun ada beberapa elemen umum dalam struktur organisasi internasional, diantaranya:
1. Majelis Umum
Majelis Umum adalah salah satu elemen paling penting dalam banyak organisasi internasional, terutama dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations/UN).
Majelis Umum terdiri dari semua anggota organisasi dan berfungsi sebagai forum untuk negosiasi, perdebatan, dan pengambilan keputusan.
Setiap negara anggota memiliki satu suara, dan mayoritas keputusan dibuat berdasarkan prinsip satu negara satu suara, meskipun ada kasus-kasus di mana keputusan dibuat berdasarkan mayoritas tertentu.
Majelis Umum juga memilih dan memberikan mandat kepada Sekretaris Jenderal dan memiliki peran penting dalam menentukan anggaran organisasi.
2. Dewan/Dewan Keamanan
Organisasi internasional sering memiliki dewan atau dewan keamanan yang bertugas mengatasi masalah khusus seperti perdamaian, keamanan, atau isu-isu penting lainnya.
Dewan ini bisa memiliki wewenang luas seperti Dewan Keamanan PBB yang bertugas menjaga perdamaian dan keamanan internasional atau memiliki fokus yang lebih sempit seperti Dewan Hak Asasi Manusia PBB.
Anggota dewan ini dapat dipilih atau diangkat oleh anggota organisasi atau memiliki kursi permanen seperti Dewan Keamanan PBB yang terdiri dari lima anggota permanen dengan hak veto.
3. Sekretariat
Sekretariat adalah bagian dari organisasi yang bertanggung jawab atas administrasi dan pelaksanaan keputusan yang diambil oleh badan pengambil keputusan.
Hal ini termasuk pejabat-pejabat tinggi seperti Sekretaris Jenderal (UN), yang merupakan pemimpin administratif utama organisasi, serta staf administratif dan teknis lainnya.
Sekretariat membantu dalam mengkoordinasikan program-program organisasi, memfasilitasi komunikasi antara negara anggota, dan menjalankan berbagai fungsi administratif lainnya.
4. Badan-Badan Tambahan
Organisasi internasional juga dapat memiliki badan-badan tambahan, badan-badan khusus, atau lembaga-lembaga lain yang bertugas dalam bidang-bidang tertentu.
Misalnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memiliki Badan Eksekutif yang berfokus pada kebijakan kesehatan,
sedangkan Organisasi Internasional Tenaga Atom (International Atomic Energy Agency/IAEA) memiliki Badan Gubernur yang mengawasi penggunaan energi atom untuk tujuan damai.
5. Komite, Panel, dan Kelompok Kerja
Organisasi internasional sering membentuk komite, panel, atau kelompok kerja khusus untuk mengatasi isu-isu atau tugas tertentu.
Misalnya, ada komite hak asasi manusia, komite lingkungan, dan berbagai kelompok kerja yang dibentuk sesuai dengan kebutuhan.
Mereka bertanggung jawab untuk merancang kebijakan, melakukan penelitian, atau mengawasi implementasi program-program tertentu.
6. Peraturan Internal
Setiap organisasi internasional memiliki peraturan internal atau konstitusi yang mengatur operasinya.
Dokumen ini biasanya mencakup struktur organisasi, prosedur pengambilan keputusan, peran dan tanggung jawab pejabat-pejabat tertentu, serta aturan tentang keanggotaan dan kontribusi keuangan dari negara-negara anggota.
7. Pembiayaan dan Anggaran
Organisasi internasional biasanya membutuhkan sumber daya keuangan untuk menjalankan program-program dan operasinya.
Anggaran organisasi ini biasanya disusun dan diadopsi oleh badan pengambil keputusan dan mencakup sumber-sumber pendapatan, alokasi anggaran,
dan penggunaan dana sesuai dengan program-program dan proyek yang ditentukan.
Struktur organisasi internasional dapat sangat bervariasi, tergantung pada tujuan, keanggotaan, dan mandat organisasi tersebut.
Meskipun ada perbedaan signifikan antara organisasi-organisasi internasional, mereka semua bekerja untuk mencapai tujuan bersama,
mempromosikan kerjasama internasional, dan mengatasi tantangan global yang kompleks.
Jenis Organisasi Internasional
Organisasi Internasional memiliki beragam jenis yang mencerminkan tujuan dan lingkup kerjanya.
Jenis organisasi internasional ini mencakup berbagai bidang, mulai dari perdamaian dan keamanan hingga ekonomi, hak asasi manusia, dan lingkungan.
Di bawah ini, beberapa jenis organisasi internasional yang paling umum:
1. Organisasi Internasional Politik
Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations/UN): UN adalah organisasi politik internasional terbesar dan paling berpengaruh di dunia.
Didirikan setelah Perang Dunia II, UN bertujuan untuk mempromosikan perdamaian, keamanan, kerjasama internasional, dan perkembangan yang berkelanjutan.
Dewan Keamanan PBB: Ini adalah salah satu badan utama dalam struktur UN yang bertanggung jawab atas perdamaian dan keamanan internasional.
Dewan ini memiliki lima anggota permanen dengan hak veto dan sepuluh anggota tidak tetap yang dipilih setiap dua tahun.
Organisasi Negara-Negara Amerika (Organization of American States/OAS): OAS adalah organisasi regional yang terdiri dari negara-negara di Amerika.
Hal ini bertujuan untuk mempromosikan perdamaian, stabilitas politik, dan kerjasama ekonomi di Amerika.
2. Organisasi Ekonomi Internasional
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO): WTO mengatur perdagangan internasional,
memfasilitasi negosiasi perdagangan, dan menyelesaikan sengketa perdagangan antara negara-negara anggota.
Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD): OECD bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, perdagangan,
dan kerjasama kebijakan antara negara-negara anggotanya, yang terutama adalah negara-negara maju.
3. Organisasi Kemanusiaan dan Pengembangan
Program Pangan Dunia (World Food Programme/WFP): WFP berfokus pada mengatasi kelaparan dan kekurangan gizi di seluruh dunia melalui program-program bantuan pangan.
Badan Pengungsi PBB (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR): UNHCR bertanggung jawab untuk melindungi dan membantu pengungsi dan orang-orang terlantar di seluruh dunia.
Bank Dunia (World Bank): Bank Dunia memberikan bantuan keuangan dan teknis kepada negara-negara berkembang untuk mendukung pembangunan ekonomi dan mengurangi kemiskinan.
4. Organisasi Lingkungan Internasional
Badan Lingkungan PBB (United Nations Environment Programme/UNEP): UNEP bertanggung jawab atas koordinasi masalah lingkungan global, termasuk perubahan iklim, keanekaragaman hayati, dan polusi.
Forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (Asia-Pacific Economic Cooperation/APEC): APEC menggabungkan negara-negara di kawasan Asia-Pasifik
untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan lingkungan yang sehat.
5. Organisasi Keamanan dan Pertahanan
Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO): NATO adalah aliansi militer yang dibentuk untuk mempertahankan keamanan
dan pertahanan bersama antara negara-negara anggotanya.
Organisasi Keselamatan dan Kerjasama di Eropa (Organization for Security and Co-operation in Europe/OSCE): OSCE bertujuan untuk mempromosikan perdamaian, stabilitas,
dan kerjasama di Eropa melalui dialog politik dan pengawasan.
6. Organisasi Hak Asasi Manusia
Komisi Hak Asasi Manusia PBB: Ini adalah salah satu organ PBB yang mengawasi dan mempromosikan hak asasi manusia di seluruh dunia.
Amnesty International: Sebuah organisasi non-pemerintah yang berfokus pada perlindungan hak asasi manusia dan advokasi.
Setiap jenis organisasi internasional memiliki tujuan, mandat, dan struktur yang unik sesuai dengan isu yang mereka hadapi.
Mereka berperan dalam menjaga stabilitas global, meningkatkan kehidupan manusia, dan mengatasi tantangan-tantangan global yang kompleks.
Dengan kerjasama antarnegara dan aktor non-negara, organisasi-organisasi ini membantu membentuk dunia yang lebih baik dan lebih aman.
Contoh Keberhasilan Organisasi Internasional
Organisasi internasional telah mencapai banyak keberhasilan dalam berbagai bidang yang mencakup perdamaian, keamanan, pembangunan ekonomi, hak asasi manusia, dan lingkungan.
Berikut contoh keberhasilan organisasi internasional yang signifikan:
1. Penghindaran Perang Dunia Ketiga melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations/UN)
Setelah berakhirnya Perang Dunia II, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) didirikan pada tahun 1945 untuk mencegah terulangnya perang besar-besaran seperti dua perang dunia sebelumnya.
Salah satu keberhasilan utama PBB adalah mencegah terjadinya Perang Dunia Ketiga antara Blok Barat dan Blok Timur selama Perang Dingin.
Melalui Dewan Keamanan PBB, negosiasi diplomatik, dan peran mediasi, PBB berhasil menjaga perdamaian dan mengurangi ketegangan antara negara-negara besar.
2. Eradikasi Penyakit-penyakit Mematikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memainkan peran kunci dalam memerangi dan mengendalikan penyakit-penyakit mematikan. Salah satu pencapaian terbesarnya adalah eradicating cacar (smallpox) pada tahun 1980.
WHO juga telah aktif dalam menghadapi pandemi seperti HIV/AIDS, malaria, dan polio dengan menyediakan vaksin, perawatan, dan dukungan kepada negara-negara di seluruh dunia.
3. Pengurangan Kemiskinan dan Kemajuan Pembangunan oleh Bank Dunia (World Bank)
Bank Dunia telah memberikan bantuan finansial dan teknis kepada banyak negara berkembang untuk mengurangi kemiskinan dan mempromosikan pembangunan ekonomi.
Salah satu pencapaian terbesar Bank Dunia adalah mengangkat jutaan orang dari kemiskinan ekstrem melalui proyek-proyek pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan di seluruh dunia.
4. Perlindungan Hak Asasi Manusia oleh PBB dan Organisasi Non-Pemerintah (NGO)
Organisasi PBB seperti Komisi Hak Asasi Manusia dan UNESCO telah memainkan peran penting dalam mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia di seluruh dunia.
PBB telah mengadopsi berbagai perjanjian dan deklarasi hak asasi manusia yang berfungsi sebagai dasar bagi hukum internasional dalam hal hak asasi manusia.
Organisasi non-pemerintah (NGO) seperti Amnesty International dan Human Rights Watch juga telah memberikan kontribusi besar dalam mengungkap pelanggaran hak asasi manusia,
memobilisasi masyarakat sipil, dan mendesak tindakan dari negara-negara dan organisasi internasional.
5. Perlindungan Lingkungan oleh Badan Lingkungan PBB (United Nations Environment Programme/UNEP)
Badan Lingkungan PBB (UNEP) telah berperan penting dalam mengatasi masalah lingkungan global, termasuk perubahan iklim, keanekaragaman hayati, dan polusi.
Salah satu keberhasilannya adalah memfasilitasi negosiasi dan adopsi Perjanjian Paris pada tahun 2015, yang mengikat negara-negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca untuk mengatasi perubahan iklim.
Kesuksesan organisasi internasional sering kali mencerminkan kerjasama antara negara-negara anggota dan aktor non-negara. Namun, mereka juga menghadapi berbagai tantangan dan kritik dalam menjalankan peran mereka.
Keberhasilan ini juga merupakan indikasi bahwa organisasi internasional dapat menjadi alat yang kuat dalam mencapai tujuan bersama, mendorong perdamaian, dan mengatasi tantangan global.
Kesimpulan
Organisasi internasional adalah bahwa mereka memainkan peran yang sangat penting dalam tata kelola dunia saat ini.
Organisasi internasional membantu mengatasi masalah global yang kompleks, mempromosikan perdamaian dan keamanan, memfasilitasi kerjasama ekonomi,
melindungi hak asasi manusia, mengatasi tantangan lingkungan, dan banyak lagi.
Meskipun organisasi internasional memiliki sejumlah keberhasilan yang signifikan, mereka juga menghadapi tantangan seperti kompleksitas isu global,
ketidaksetujuan antara negara-negara anggota, dan masalah akuntabilitas.
Namun, mereka tetap menjadi alat penting dalam menciptakan dunia yang lebih aman, adil, dan berkelanjutan.
Kesimpulannya, organisasi internasional berperan kunci dalam mencapai tujuan bersama masyarakat internasional dan mempromosikan kerjasama global.
Perkenalkan nama saya Rita Elfianis, Seorang tenaga pengajar di Universitas Islam Negeri Suska RIAU. Semoga artikel yang dibuat bermanfaat