Penelitian merupakan kegiatan sistematis yang dilakukan dengan tujuan untuk menemukan suatu informasi, memperoleh pengetahuan, atau menguji suatu hipotesis.
Pengertian Penelitian Menurut Para Ahli
Pengertian ini telah dijelaskan oleh berbagai para ahli di berbagai bidang. Berikut adalah beberapa pengertian penelitian menurut para ahli:
1. Menurut Sugiyono (2015)
Penelitian adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data, fakta, informasi, atau kebenaran yang benar-benar obyektif, sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap pengetahuan manusia.
2. Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2010)
Penelitian adalah suatu proses yang dilakukan untuk menemukan jawaban dari masalah atau pertanyaan yang diajukan.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah guna memperoleh data dan informasi yang dapat diandalkan.
3. Menurut Arikunto (2010)
Penelitian merupakan upaya sistematis untuk memperoleh jawaban dari masalah-masalah yang dihadapi dengan jalan menemukan data atau fakta yang dapat dipercaya.
4. Menurut Suharsimi Arikunto (2006)
Penelitian adalah suatu proses yang sistematis, terencana, dan terarah untuk menemukan jawaban atau solusi terhadap masalah yang dihadapi.
5. Menurut Kerlinger (1986)
penelitian adalah penyelidikan yang sistematis, kontrol, empiris, dan kritis terhadap suatu masalah yang dihadapi, dengan tujuan untuk memberikan penjelasan yang akurat dan dapat dipercaya.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah proses sistematis yang dilakukan untuk mendapatkan jawaban atau solusi terhadap suatu masalah dengan menggunakan metode ilmiah,
serta mengumpulkan data dan informasi yang dapat dipercaya dan diandalkan.
Penelitian merupakan langkah penting dalam mengembangkan pengetahuan dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan kehidupan sehari-hari.
Jenis-jenis Penelitian
Jenis-jenis penelitian dapat dibedakan berdasarkan tujuan, metode, dan pendekatan yang digunakan. Berikut adalah beberapa jenis penelitian yang umum dilakukan:
1. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang mengumpulkan data numerik dan menganalisisnya menggunakan metode statistik.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis, mengidentifikasi hubungan antara variabel, dan mengukur fenomena dalam skala besar.
Penelitian ini juga cenderung menggunakan instrumen pengukuran yang terstandarisasi, seperti kuesioner dan survei.
2. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berfokus pada pemahaman mendalam tentang fenomena, proses, dan konteks.
Penelitian ini mengumpulkan data deskriptif yang bersifat non-numerik, seperti kata-kata, gambar, dan simbol.
Penelitian kualitatif menggunakan metode seperti observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan analisis konten untuk memahami perspektif, sikap, dan perilaku orang-orang yang diteliti.
3. Penelitian Eksperimental
Penelitian eksperimental adalah penelitian yang dilakukan dengan mengendalikan variabel-variabel tertentu untuk memahami sebab akibat antara variabel bebas dan variabel terikat.
Penelitian ini sering dilakukan dalam pengaturan laboratorium atau lingkungan yang dikendalikan, dengan menguji hipotesis melalui manipulasi variabel dan pengamatan hasilnya.
4. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan atau menjelaskan suatu fenomena atau karakteristik populasi tertentu.
Penelitian ini mencakup pengumpulan data, analisis, dan interpretasi untuk memberikan gambaran yang jelas tentang situasi atau masalah yang sedang diteliti.
5. Penelitian Komparatif
Penelitian komparatif melibatkan perbandingan antara dua atau lebih kelompok, situasi, atau variabel untuk memahami perbedaan dan kesamaan di antara mereka.
Penelitian ini membantu mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan dan kesamaan, serta membantu dalam mengevaluasi dampak dari intervensi atau perubahan.
6. Penelitian Longitudinal
Penelitian longitudinal dilakukan dengan mengumpulkan data dari subjek yang sama selama periode waktu yang ditentukan.
Penelitian ini memungkinkan untuk memahami perubahan atau perkembangan dari waktu ke waktu, serta untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut.
7. Penelitian Studi Kasus
Penelitian studi kasus berfokus pada analisis mendalam tentang satu kasus atau situasi tertentu. Penelitian ini membantu memahami kompleksitas, dinamika, dan faktor-faktor yang terlibat dalam kasus yang sedang diteliti.
8. Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan dilakukan dengan tujuan untuk memecahkan masalah konkret di dalam suatu lingkungan atau konteks tertentu.
Penelitian ini melibatkan kolaborasi antara peneliti dan praktisi untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi tindakan yang dilakukan untuk perbaikan atau perubahan.
Ketika melakukan penelitian, penting untuk memilih jenis penelitian yang sesuai dengan tujuan dan pertanyaan penelitian yang ingin diteliti.
Pemahaman yang jelas tentang karakteristik dan prosedur masing-masing jenis penelitian akan membantu peneliti dalam merencanakan, melaksanakan, dan menganalisis penelitiannya secara efektif.
Langkah langkah Penelitian
Langkah-langkah dalam melakukan penelitian dapat bervariasi tergantung pada jenis penelitian yang dilakukan. Namun, ada beberapa langkah umum yang sering ditempuh dalam proses penelitian.
Berikut adalah langkah-langkah tersebut secara rinci:
1. Identifikasi Masalah Penelitian
Langkah pertama adalah mengidentifikasi masalah penelitian yang akan diteliti.
Peneliti perlu memahami secara mendalam tentang masalah yang ingin diteliti, termasuk latar belakangnya, relevansi, dan kontribusi yang mungkin diberikan oleh penelitian tersebut.
2. Tinjauan Pustaka
Setelah masalah penelitian diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah melakukan tinjauan pustaka untuk memahami penelitian sebelumnya yang telah dilakukan terkait dengan topik yang sama atau serupa.
Tinjauan pustaka membantu peneliti dalam memahami kerangka teoritis yang mendukung penelitian serta mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan yang dapat diisi oleh penelitian yang baru.
3. Merumuskan Hipotesis atau Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah dan tinjauan pustaka, peneliti kemudian merumuskan hipotesis (untuk penelitian kuantitatif) atau pertanyaan penelitian (untuk penelitian kualitatif).
Hipotesis atau pertanyaan penelitian harus spesifik, terukur, terarah, dan dapat diuji secara empiris.
4. Perencanaan dan Desain Penelitian
Langkah ini melibatkan perencanaan rinci tentang bagaimana penelitian akan dilakukan,
termasuk pemilihan metode penelitian yang tepat, teknik pengumpulan data, pemilihan sampel, dan pengembangan instrumen penelitian.
Peneliti juga perlu mempertimbangkan aspek etika yang relevan dalam desain penelitian mereka.
5. Pengumpulan Data
Setelah perencanaan, peneliti mengumpulkan data sesuai dengan desain penelitian yang telah dibuat sebelumnya.
Pengumpulan data dapat dilakukan melalui berbagai metode, termasuk observasi, wawancara, kuesioner, eksperimen, atau studi arsip, tergantung pada jenis penelitian yang dilakukan.
6. Analisis Data
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data dengan menggunakan teknik analisis yang sesuai dengan jenis data yang dikumpulkan.
Untuk data kualitatif, analisis dilakukan secara tematik atau kategorikal, sementara untuk data kuantitatif, analisis dilakukan dengan menggunakan metode statistik.
7. Interpretasi Hasil
Setelah analisis selesai, peneliti menginterpretasikan hasil penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.
Interpretasi harus didasarkan pada bukti yang ditemukan dari analisis data dan dihubungkan kembali dengan kerangka teoritis yang relevan.
8. Penyusunan Laporan Penelitian
Langkah terakhir adalah menyusun laporan penelitian yang mencakup latar belakang, tujuan, metodologi, hasil, dan kesimpulan penelitian.
Laporan penelitian harus disusun dengan baik dan jelas agar pembaca dapat memahami proses dan hasil penelitian dengan mudah.
Selama seluruh proses penelitian, penting untuk memperhatikan aspek etika, keakuratan, dan validitas data guna memastikan bahwa penelitian dilakukan dengan cara yang benar dan dapat dipercaya.
Langkah-langkah ini membantu peneliti dalam merencanakan dan melaksanakan penelitian secara sistematis dan efektif.
Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian mengacu pada serangkaian prosedur, teknik, dan strategi yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data.
Metodologi penelitian memainkan peran penting dalam menentukan keabsahan dan keandalan penelitian. Berikut adalah penjelasan mendetail tentang metodologi penelitian:
1. Identifikasi Masalah Penelitian
Metodologi penelitian dimulai dengan identifikasi masalah penelitian yang spesifik dan jelas.
Peneliti perlu memahami permasalahan yang akan diteliti serta mengonsepkan pertanyaan penelitian yang dapat dijawab melalui penelitian yang dilakukan.
2. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian mengacu pada perencanaan langkah-langkah yang akan diambil untuk menjawab pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis.
Pemilihan rancangan penelitian yang tepat akan sangat mempengaruhi validitas dan reliabilitas penelitian.
Beberapa rancangan penelitian umum termasuk penelitian eksperimental, penelitian survei, penelitian studi kasus, dan lain sebagainya.
3. Teknik Pengumpulan Data
Metodologi penelitian juga mencakup teknik-teknik pengumpulan data yang akan digunakan oleh peneliti.
Teknik-teknik ini dapat berupa wawancara, observasi, kuesioner, studi dokumentasi, dan penggunaan instrumen pengukuran lainnya, tergantung pada jenis data yang dibutuhkan dan karakteristik subjek penelitian.
4. Analisis Data
Setelah data terkumpul, peneliti akan menggunakan metode analisis tertentu, tergantung pada jenis data yang dikumpulkan.
Metode analisis dapat mencakup analisis statistik untuk data kuantitatif dan analisis tematik atau naratif untuk data kualitatif.
Analisis data bertujuan untuk mengidentifikasi pola, hubungan, dan temuan penting yang dapat menjawab pertanyaan penelitian.
5. Validitas dan Reliabilitas
Bagian penting dari metodologi penelitian adalah memastikan validitas dan reliabilitas data.
Validitas mengacu pada sejauh mana instrumen penelitian atau pengukuran dapat mengukur apa yang sebenarnya diinginkan, sementara reliabilitas menunjukkan seberapa konsisten hasil pengukuran dapat diulang.
6. Interpretasi Hasil
Interpretasi hasil melibatkan penerjemahan temuan penelitian ke dalam konteks yang lebih luas.
Peneliti harus memastikan bahwa hasil penelitian disajikan secara obyektif dan akurat, serta dihubungkan kembali dengan teori yang relevan dan temuan dari penelitian sebelumnya.
7. Kesimpulan dan Rekomendasi
Bagian akhir dari metodologi penelitian adalah menyimpulkan temuan utama dari penelitian dan memberikan rekomendasi yang sesuai berdasarkan temuan tersebut.
Kesimpulan harus menjawab pertanyaan penelitian dan menyoroti kontribusi penelitian terhadap pengetahuan di bidang yang diteliti.
8. Penyusunan Laporan Penelitian
Terakhir, metodologi penelitian melibatkan penyusunan laporan penelitian yang komprehensif.
Laporan penelitian harus mencakup semua langkah yang diambil dalam penelitian, termasuk metodologi yang digunakan, analisis data, temuan utama, kesimpulan, dan rekomendasi.
Laporan harus disusun dengan jelas dan terstruktur sehingga mudah dipahami oleh pembaca.
Pemahaman yang mendalam tentang metodologi penelitian penting bagi setiap peneliti,
karena itu memungkinkan mereka untuk merencanakan dan melaksanakan penelitian secara sistematis dan menghasilkan temuan yang dapat dipercaya dan berguna bagi masyarakat dan dunia akademis.
Sumber Daya dalam Penelitian
Sumber daya dalam penelitian merujuk pada segala sesuatu yang dibutuhkan oleh peneliti untuk melaksanakan penelitian secara efektif dan efisien.
Sumber daya ini mencakup berbagai aspek, seperti sumber daya manusia, sumber daya keuangan, sumber daya materi, dan sumber daya informasi. Berikut ini beberapa jenis sumber daya dalam penelitian, yaitu:
1. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia melibatkan individu atau tim yang terlibat dalam pelaksanaan penelitian. Ini mencakup peneliti utama, asisten peneliti, staf administrasi, dan subjek penelitian.
Tim yang terdiri dari individu yang berkualitas dan berkompeten akan memastikan penelitian dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan standar penelitian yang baik.
2. Sumber Daya Keuangan
Sumber daya keuangan sangat penting dalam membiayai penelitian. Ini mencakup dana untuk melakukan survei lapangan, membeli peralatan penelitian, membayar subjek penelitian, dan membiayai kegiatan penelitian lainnya.
Sumber daya keuangan yang memadai memungkinkan peneliti untuk mengakses fasilitas dan peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan penelitian dengan baik.
3. Sumber Daya Materi
Sumber daya materi mencakup semua bahan fisik yang diperlukan untuk melakukan penelitian.
Hal ini termasuk peralatan laboratorium, perangkat lunak komputer, peralatan khusus, bahan penelitian, dan bahan-bahan lain yang diperlukan untuk mengumpulkan data atau menguji hipotesis.
Ketersediaan sumber daya materi yang memadai akan memastikan kelancaran pelaksanaan penelitian tanpa hambatan.
4. Sumber Daya Informasi
Sumber daya informasi mencakup akses ke sumber daya literatur dan informasi yang relevan. Ini termasuk akses ke jurnal ilmiah, basis data, perpustakaan, dan sumber daya online lainnya.
Akses yang mudah dan luas terhadap literatur dan informasi yang relevan sangat penting untuk mendukung tinjauan pustaka yang komprehensif dan pemahaman yang mendalam tentang topik penelitian.
5. Sumber Daya Teknologi
Sumber daya teknologi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak teknologi informasi yang diperlukan untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis data.
Hal ini termasuk perangkat lunak statistik, perangkat lunak analisis data, perangkat keras komputer, dan infrastruktur jaringan yang diperlukan untuk mendukung kegiatan penelitian yang melibatkan teknologi.
Pengelolaan sumber daya dengan efektif dan efisien akan memastikan bahwa penelitian dapat dilaksanakan dengan baik dan menghasilkan hasil yang berkualitas.
Peneliti harus memastikan bahwa sumber daya yang diperlukan tersedia sebelum memulai penelitian dan melakukan perencanaan yang matang untuk memanfaatkannya secara optimal.
Dengan memanfaatkan sumber daya dengan baik, peneliti dapat meningkatkan kualitas penelitian dan kontribusi penelitian mereka terhadap kemajuan pengetahuan dan pemecahan masalah di berbagai bidang.
Etika Penelitian
Etika penelitian merujuk pada serangkaian prinsip dan aturan moral yang harus diikuti oleh peneliti dalam melakukan penelitian.
Etika penelitian adalah bagian integral dari proses penelitian yang bertujuan untuk memastikan bahwa penelitian dilakukan dengan integritas, kejujuran, dan menghormati hak-hak individu yang terlibat dalam penelitian.
Berikut adalah penjelasan rinci mengenai etika penelitian:
1. Persetujuan Etis
Persetujuan etis adalah langkah awal yang penting dalam setiap penelitian.
Hal ini melibatkan mendapatkan persetujuan dari lembaga etika penelitian atau komite etik yang relevan sebelum memulai penelitian, terutama jika penelitian melibatkan subjek manusia, hewan, atau data rahasia.
2. Perlindungan Subjek Penelitian
Etika penelitian menekankan perlunya melindungi subjek penelitian dari bahaya, cedera, atau penyalahgunaan.
Hal ini termasuk menjaga kerahasiaan identitas subjek, memastikan kenyamanan subjek, dan memberikan informasi yang jelas dan jujur kepada subjek mengenai tujuan dan prosedur penelitian.
3. Integritas Akademik
Peneliti diharapkan untuk menjaga integritas akademik dengan tidak melakukan plagiarisme, manipulasi data, atau pencurian intelektual.
Peneliti juga diharapkan untuk menyebutkan sumber informasi yang digunakan dengan benar dan menghargai hak cipta.
4. Objektivitas dan Kejujuran
Etika penelitian menekankan pentingnya menjaga objektivitas dan kejujuran dalam merencanakan, melaksanakan, dan melaporkan penelitian.
Peneliti harus menghindari bias penelitian yang dapat mengarah pada kesimpulan yang bias atau tidak akurat.
5. Transparansi dan Keterbukaan
Peneliti diharapkan untuk mempraktikkan transparansi dan keterbukaan dalam melaporkan hasil penelitian.
Hal ini mencakup publikasi semua hasil penelitian, termasuk hasil negatif, dan menjelaskan prosedur penelitian secara terperinci sehingga penelitian dapat direplikasi oleh peneliti lain.
6. Pengelolaan Data
Etika penelitian mendorong pengelolaan data yang baik, termasuk penyimpanan data yang aman, penggunaan data yang akurat, dan pengungkapan data secara terbuka jika diminta oleh komunitas ilmiah.
7. Penghindaran Konflik Kepentingan
Peneliti diharapkan untuk menghindari konflik kepentingan yang dapat memengaruhi hasil penelitian.
Jika ada konflik kepentingan yang mungkin memengaruhi integritas penelitian, peneliti harus mengungkapkannya dengan jujur kepada publik.
8. Penghormatan Terhadap Kolaborator dan Rekan Peneliti
Etika penelitian juga mencakup penghormatan terhadap kontribusi kolektif dan kerjasama yang dilakukan oleh kolaborator dan rekan peneliti.
Pengakuan yang tepat dan adil terhadap kontribusi individu harus dipraktikkan oleh setiap anggota tim penelitian.
Pemahaman dan implementasi yang baik terhadap prinsip-prinsip etika penelitian sangat penting dalam menjaga integritas penelitian dan kepercayaan masyarakat terhadap hasil penelitian yang dilakukan.
Peneliti diharapkan untuk mengikuti pedoman etika penelitian yang telah ditetapkan dan memastikan bahwa setiap langkah penelitian dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan integritas.
Kesimpulan
Penelitian adalah proses sistematis yang dilakukan untuk menemukan jawaban atau solusi terhadap suatu masalah dengan menggunakan metode ilmiah.
Dalam melakukan penelitian, peneliti perlu memahami dan mengikuti langkah-langkah yang sesuai,
seperti mengidentifikasi masalah penelitian, melakukan tinjauan pustaka, merumuskan pertanyaan atau hipotesis penelitian, merencanakan desain penelitian yang tepat,
mengumpulkan dan menganalisis data, serta menginterpretasikan hasil penelitian.
Perkenalkan nama saya Rita Elfianis, Seorang tenaga pengajar di Universitas Islam Negeri Suska RIAU. Semoga artikel yang dibuat bermanfaat