Pengertian Reseller : Keuntungan, Kerugian, Cara Kerja dan Contoh

Diposting pada

Pesatnya perkembangan teknologi dan internet belakangan ini, membuat banyak sekali bisnis online dan toko online bermunculan.

Pengertian Reseller Keuntungan, Kerugian, Cara Kerja dan Contoh
Pengertian Reseller Keuntungan, Kerugian, Cara Kerja dan Contoh

Hal ini berdampak kepada cara masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Dahulu, jika kita ingin berbelanja sesuatu, maka kita harus datang langsung ke tempat penjualnya.

Adanya toko online membuat kita bisa memesan apapun yang kita inginkan hanya melalui telepon genggam. Dan dari sanalah muncul banyak jenis pekerjaan baru. Salah satunya adalah reseller. Apa sebenarnya pengertian reseller itu?

Pengertian Reseller

Apa itu reseller? Secara umum, pengertian reseller adalah perusahaan atau perorangan (pedagang) yang membeli sebuah barang ataupun jasa dari produsen atau distributor dan kemudian menjualnya kembali kepada konsumen untuk mendapatkan keuntungan.

Reseller sendiri merupakan kata serapan dari Bahasa Inggris yang berasal dari kata ‘re’ yang berarti ‘kembali’, ‘sell’ yang berarti ‘menjual’, serta akhiran ‘-er’ yang berarti pelakunya.

Pendapat lainnya mengenai reseller adalah suatu aktivitas perdagangan dari seseorang atau perusahaan yang membeli barang atau jasa yang bukan digunakan untuk konsumsi sendiri melainkan untuk dijual kembali kepada konsumen akhir dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual.

Contoh kegiatan reseller adalah kita membeli sebuah produk misalnya makanan, lalu makanan tersebut dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi.

Pembelian dan penjualan produk dapat dilakukan secara offline, online ataupun gabungan dari keduanya, seperti seorang reseller membeli produk secara offline lalu menjualnya kembali secara online melalui media sosial, marketplace, atau website.

Model bisnis seperti ini menguntungkan kedua belah pihak. Dari sisi produsen, keberadaan reseller sangat menguntungkan mereka karena reseller dapat menjual produk dalam jumlah besar dengan cepat dan luas.

Sementara dari sisi resellernya sendiri, metode berdagang seperti ini juga sangat menguntungkan karena reseller tidak perlu repot untuk memproduksi barang atau jasa yang dijual, tetapi cukup memasarkannya saja.

Umumnya reseller baru akan membeli stok barang apabila ada pesanan dari konsumen. Namun, ada juga reseller yang menyetok barangnya terlebih dahulu tapi biasanya dalam jumlah yang terbatas.

Ada banyak hal yang harus diperhatikan saat menjadi reseller. Pertama adalah anda harus memiliki pengetahuan tentang produk yang akan dijual.

Hal ini bertujuan agar saat konsumen bertanya tentang produk yang anda jual, anda dapat menjawabnya dengan baik.

Selain itu anda juga harus memahami tentang internet marketing, target pasar, teknik penjualan, dan lain sebagainya sehingga produk yang anda pasarkan sampai pada target yang tepat.

Dalam menjadi seorang reseller, tentunya akan ada keuntungan dan juga kerugiannya. Berikut adalah beberapa keuntungan dan kerugian menjadi seorang reseller.

Keuntungan Menjadi Reseller

Saat anda mempunyai ide usaha untuk menjadi reseller, maka anda dapat menjadi reseller online shop dengan sedikit modal. Saat ini, menjadi reseller online shop adalah cara yang paling baik untuk memulai usaha.

Perubahan pola konsumsi masyarakat ditambah dengan adanya pandemi covid 19 yang membuat mobilitas terbatas, membuat peluang usaha reseller online shop menjadi sangat terbuka.

Dengan bermodalkan sebuah smartphone, anda sudah dapat menjalankan bisnis reseller.

Apalagi usaha ini juga dapat dilakukan oleh banyak kalangan mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga ibu rumah tangga.

Berikut beberapa keuntungan ketika anda menjadi seorang reseller:

  1. Saat memutuskan untuk menjadi reseller, anda dapat menentukan sendiri keuntungan yang ingin diraih dalam menjual kembali produk yang dimiliki. Biasanya, produsen akan memberikan harga khusus bagi reseller dengan potongan yang lebih besar sehingga anda dapat menentukan harga jual yang anda inginkan.
  2. Menjadi reseller membuat anda tidak akan bergantung pada satu produsen atau supplier saja. Hal ini tentu akan membuat anda lebih mudah untuk mengembangkan bisnis reseller anda.
  3. Jika anda membeli terlebih dahulu stok dari produsen atau supplier, maka anda dapat mengelola stok tersebut secara leluasa. Anda tidak perlu bergantung kepada produsen dan juga dapat memberikan respon yang cepat kepada konsumen terkait ketersediaan barang yang diinginkan tanpa perlu menunggu jawaban dari produsen atau supplier.
  4. Cukup beli dan pasarkan saja. Menjadi reseller berarti anda tidak perlu dipusingkan dengan urusan produksi barang, sehingga anda tinggal fokus saja pada proses penjualan kepada konsumen.

Kerugian Menjadi Reseller

Selain mempunyai keuntungan, sistem bisnis reseller ini juga memiliki kekurangan atau kerugian. Beberapa kerugian menjadi reseller adalah sebagai berikut:

  1. Salah satu kerugian menjadi reseller adalah jumlah margin keuntungan yang relatif kecil dibandingkan ketikan anda menjual produk sendiri. Ada banyak faktor yang menyebabkannya, seperti tidak semua supplier memberikan harga khusus reseller. Anda juga tidak bisa menaikkan harga sembarangan karena justru akan menyebabkan produk anda tidak laku.
  2. Dalam beberapa kasus, reseller harus menyimpan stok barang yang akan dijual. Maka dari itu, menjadi reseller berarti anda harus mempunyai modal terlebih dahulu. Modal untuk menjadi reseller lebih banyak daripada sistem bisnis dropshipper.
  3. Jika anda menyimpan stok barang dalam jumlah yang cukup banyak, maka tentunya anda harus memiliki tempat atau gudang penyimpanan. Barang yang tersedia tersebut harus segera dijual untuk menghindari kerusakan, penurunan kualitas barang dan menghindari kerugian.
  4. Harus siap repot. Meskipun reseller tidak dipusingkan dengan urusan produksi barang, namun reseller tetap harus melakukan beberapa hal seperti pemasaran, pelayanan kepada konsumen, pengemasan hingga pengiriman.
  5. Keterbatasan inovasi. Karena anda tidak terlibat dalam proses produksi, maka anda tidak bisa memperbaharui produk seenaknya. Satu-satunya hal yang dapat anda andalkan agar produk yang anda jual tetap laris adalah dengan memanfaatkan metode promosi.

Akan ada masalah yang timbul saat anda memulai bisnis reseller dan itu merupakan hal yang wajar.

Maka dari itu, sebelum memutuskan untuk menjadi reseller, ada baiknya untuk mencari wawasan dan ilmu sebanyak-banyaknya tentang perdagangan.

Apalagi bagi anda yang ingin aktif menjadi reseller dari suatu produk. Selain mempelajari ilmu perdagangan, anda juga harus mempelajari ilmu seputar internet dan sosial media.

Bagaimana cara menjual produk, menulis deskripsi produk, dan sebagainya sehingga calon konsumen tertarik dengan dagangan anda.

Cara Kerja Reseller

Secara garis besar, cara kerja seorang reseller adalah menjual kembali barang yang dibeli dari produsen. Namun tidak hanya itu, ada banyak hal yang harus diperhartikan sebelum membeli barang dari produsen.

Berikut adalah penjelasan dari cara kerja seorang reseller.

1. Menentukan Produk yang Akan Dijual

Sebelum menjadi reseller, hal pertama yang harus anda lakukan adalah menentukan produk apa yang ingin anda jual. Lakukanlah riset yang baik.

Tentukan produknya, target pasar barang anda, dan cobalah untuk melakukan analisis mengenai masalah, keresahan, dan juga kebutuhan pasar.

Dengan mengetahui hal-hal tersebut, anda dapat menentukan produk yang tetap sehingga memberikan keuntungan dalam jangka waktu yang panjang.

2. Pilih Produsen atau Supplier yang Tepat

Karena tugas utama seorang supplier adalah menjual atau memasarkan kembali suatu produk, maka anda harus memilih serta membangun kerjasama yang baik dengan produsen atau supplier. Hal ini bertujuan untuk menjamin kualitas produk serta ketersediaan barangnya.

Saat anda bekerjasama dengan supplier, usahakan untuk memiliki beberapa supplier sekaligus. Ini penting karena berkaitan dengan ketersediaan barang yang anda miliki.

Jika terjadi kesalahan atau stok pada salah satu supplier habis, maka anda bisa langsung menggunakan produk dari supplier lainnya.

3. Melakukan Pemasaran

Seperti yang disampaikan sebelumnya, tugas utama dan tanggun jawab dari seorang reseller adalah memasarkan produk yang akan terjual.

Dalam melakukan pemasaran, anda dapat menggunakan berbagai cara misalnya menggunakan media sosial atau menggunakan marketplace.

Selain sosial media dan marketplace, cara lain yang bisa digunakan dalam memasarkan produk adalah dengan memanfaatkan fitur iklan di sosial media seperti instagram ads, facebook ads, atau tiktok.

Jangan lupa juga untuk memperhatikan data demografi dan psikografi sehinggan iklan anda sampai pada target pasar yang tepat.

4. Membangun Hubungan yang Baik Dengan Konsumen

Pada dasarnya, saat kita menjual suatu produk baik itu sebagai supplier, reseller ataupun dropshipper, maka kita harus membangun hubungan yang baik dengan konsumen.

Hubungan yang baik antara penjual dan pembeli dapat menimbulkan kesan baik sehingga konsumen akan membeli kembali barang tersebut melalui anda.

Untuk dapat membangun hubungan yang baik, anda harus memberikan pelayanan serta memberikan penjelasan tentang produk kepada konsumen dengan baik.

5. Tetapkan Harga yang Terjangkau Oleh Pasar

Selain menjaga kualitas produk, hal penting yang juga harus diperhatikan adalah menentukan harga jual yang pas dan terjangkau oleh konsumen.

Apalagi saat anda menjadi reseller di online shop, sebab disana persaingan akan sangat banyak dan perilaku konsumen biasanya akan sangat ditentukan oleh harga barang.

Harga yang lebih murah akan menjadi daya tarik dan pertimbangan bagi konsumen. Meskipun menjual barang yang lebih murah membuat margin penjualan menurun, namun dengan jumlah penjualan yang banyak maka keuntungan yang akan didapat juga akan lebih besar.

Jadi anda harus dapat mengejar keuntungan dari jumlah penjualan bukan margin per penjualan barang.

6. Mengenali Kompetitor

Dengan banyaknya penjual di online shop, maka dapat dipastikan saingan anda dalam menjual barang juga akan semakin ketat.

Maka dari itu anda harus mengetahui kelemahan kompetitor anda. Ini bertujuan agar pemasaran yang anda lakukan bisa lebih efektif.

Sebagai contoh, untuk menaikkan jumlah penjualan, maka anda dapat menawarkan diskon yang lebih besar dari kompetitor anda, atau dapat juga memberikan gimmick yang tidak kompetitor anda pikirkan.

Jadi, ketahuilah kekuatan serta kelemahan kompetitor anda lalu fokuslah pada kekuatan anda. Pakailah prinsip ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) agar anda bisa memenangakan persaingan.

7. Gunakan Teknik Pemasaran yang Tepat

Setalah anda mempelajari kelemahan serta kekurangan kompetitor anda, maka selanjutnya anda dapat merencakan teknik pemasaran yang sesuai untuk memenangkan persaingan pasar.

Ada banyak metode pemasaran yang tepat dan dapat digunakan, seperti misalnya melalui media sosial, media cetak (koran, majalah, dll), atau jika anda memiliki modal yang cukup, anda dapat memanfaatkan media elektronik seperti televisi dan radio.

8. Perbanyak Promo

Pada tahap awal menjadi reseller, sangat penting untuk membangun koneksi dengan calon pelanggan anda. Salah satu cara untuk menarik perhatian calon pembeli adalah dengan memberikan promo yang menarik.

Promo dapat dilakukan dengan memberikan potongan harga atau dengan pembelian buy one get one. Promo dapat anda lakukan pada saat event tertentu atau pada saat perayaan tertentu.

Perbanyaklah promo sehingga calon pembeli tertarik kepada barang yang anda jual.

Contoh Reseller

Ada banyak sekali contoh untuk menjadi reseller. Anda dapat menjadi reseller makanan ringan, kosmetik, pakaian, sepatu, aksesoris, dan lain sebagainya. Berikut adalah beberapa contoh reseller:

1. Menjadi Reseller Produk Pakaian, Sepatu, atau Tas

Produk fashion, seperti misalnya pakaian, sepatu, atau tas adalah produk-produk yang banyak dicari saat ini.

Ada banyak produsen-produsen baik dengan skala besar korporasi maupun individu yang menjual produknya melalui media sosial ataupun marketplace.

Beberapa produk tersebut contohnya sepatu kuliat, kemeja flanel, daster, jam tangan, parfum, celana kerja, dan masih banyak lagi. Anda dapat menjadi reseller barang-barang tersebut sesuai dengan keinginan anda.

2. Menjadi Reseller Produk Kecantikan dan Kosmetik

Sama seperti fashion, produk kecantikan dan kosmetik juga memiliki banyak pembeli. Oleh karena itu, menjual produk kecantikan dan kosmetik adalah ide yang cukup baik.

Anda bisa memilih berbagai jenis brand kecantikan serta peralatannya, termasuk produk perawatan rambut, kulitm ataupun tubuh.

3. Menjadi Reseller Suplemen, Obat Herbal, atau Alat Kesehatan

Saat ini, kesadaran masyarakan akan kesehatan semakin tinggi karena adanya pandemi covid 19.

Oleh karena itu, ini bisa dijadikan ide usaha reseller anda. Anda dapat menjual obat herbal ataupun suplemen kesehatan yang dapat meningkatkan imunitas tubuh.

Ada banyak obat herbal dan suplemen yang berkualitas baik dengan manfaat yang beragam. Selain obat dan suplemen kesehatan, alat kesehatan juga memiliki pasar yang cukup besar.

Anda bisa mencoba dengan menjual alat penimbang berat badan, alat tensi darah, oximeter pengukur kadar oksigen, alat cek gula darah, dan lain sebagainya.

4. Menjadi Reseller Produk dan Alat Olahraga

Masih akibat pandemi covid 19, masyarakat kita saat ini juga mulai memahami pentingnya olahraga. Olahraga dapat menjaga kondisi badan kita tetap sehat sehingga dapat terhindar dari berbagai macam penyakit dan virus.

Ada banyak olahraga yang dapat dilakukan, baik secara indoor maupun outdoor, baik secara perseorangan maupun berkelompok.

Dengan naiknya tingkat masyarakat terhadap olahraga, maka kamu dapat menjual produk-produk yang menunjang olahraga, seperti matras, dumble, sepeda, pakaian olahraga, celana olahraga, sepatu lari, dan masih banyak lagi.

5. Menjadi Reseller Produk Hobi

Selain olahraga, saat ini ada banyak orang yang menekuni hobi baru saat pandemi. Salah satu hobi yang sedang ramai diminati adalah hobi berkebun atau menanam tanaman hias.

Anda bisa berbisnis reseller dengan menjual peralatan untuk berkebun atau bahkan menjual tanaman hias. Anda juga dapat menjual sepeda karena bersepeda juga menjadi hobi yang banyak diminati belakangan ini.

Itulah tadi pembahasan tentang pengertian reseller, keuntungan, kerugian, cara kerja, hingga contoh menjadi reseller.

Semoga ulasan diatas dapat menambah wawasan dan pengetahuan. Bagi anda yang baru ingin memulai bisnis, reseller akan bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat karena anda tidak membutuhkan modal yang terlalu besar.

Dan yang juga penting untuk diperhatikan, jadilah reseller yang sesuai dengan kekuatan finansial anda dan kepribadian anda. Bagaimana, tertarik untuk menjadi reseller? Jika anda memang tertarik, jangan takut gagal dan langsung mencoba saja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *