Tahukan anda Cara Budidaya Belut Sawah? Siapa sih yang tidak kenal dengan makhluk seperti ular dan licin? Benar, itu adalah belut.
Belut sawah atau dengan nama latin Monopterus albus merupakan salah satu jenis ikan air tawar dari anggota suku Synbrachidae atau belut dan ordo Synbranchiiformes.
Kelebihan belut dibandingkan dengan jenis ikan lainnya adalah ia mampu hidup dihabitan yang memiliki air yang sangat sedikit bahkan didalam lumpur sekalipun.
Hewan licin ini memiliki dua sistem pernapasan yang akan membuatnya dapat bertahan dalam kondisi sedikit air.
Belut diyakini berasal dari Benua Asia, khususnya ASEAN. Namun kini menurut laporan yang ada belum sudah berada di rawa rawa si hampir seluruh negara amerika, seperti pada Hawaii, georgia dan juga Florida.
Belut dinegagra tersebut dianggap dan disebut sebagai hewan yang aktif dimalam hari.
Ketahuilah bahwa belut bisa memiliki ukuran sepanjang 1 meter, namun khusus untuk belut yang dikosumsi memiliki ukuran sekitar 20 – 25 cm.
Secara umum belut hidup didaerah sawah, hal tersebut sebenarnya sangat bermanfaat bagi petani karena dengan adanya hewan ini tentunya bisa menjadi indikasi atau indikator bahwa tanah tersebut adalah tanah yang subur dan layak untuk ditanaman tanaman seperti tanaman padi.
Banyak sekali masyarakat yang menyukai ikan jenis ini. Anda dapat menikmati belut dengan cara digoreng, dimasak dengan saus pedas asam, atau dengan banyak resep lain.
Selain rasanya yang lezat, belut ternyata memiliki banyak nutrisi yang baik untuk tubuh Anda. Itulah alasan mengapa saat ini permintaan akan ikan belut semakin meningkat.
Cara Budidaya Belut Sawah
Untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat terhadap belut, makan Anda dapat menggunakan kesempatan ini untuk bisnis Anda dengan membudidayakan belut sawah.
Nah, pada artikel ini kita akan bahas secara lengkap Cara Budidaya Belut Sawah yang harus dilakukan :
1. Memilih Lokasi Budidaya Belut
Ketahuilah bahwa belut sawah mampu hidup diberbagai kondisi, baik pada kondisi dataran rendah maupun dataran tinggi kemudian ia juga mampu hidup didaerah dengan curah hujan yang tinggi maupun rendah.
Tentunya hal ini adalah wajar karena kita ketahui bersama bahwa belut memiliki habitat alami disawah yang biasanya sebagai tempat hidup padi.
Sama seperti halnya tanaman padi, yang bisa tumbuh di berbagai kondisi, jika daerah itu ada padi, maka kemungkinan besar dapat dijadikan tempat untuk mengembangbiakkan belut.
Untuk membudidayakan belut, hal pertama yang harus Anda pastikan adalah ketersediaan air yang bersih.
Artinya bersih di sini ialah tidak terdapat pencemaran limbah, Baik itu limbah dari detergen, limbah pabrik ataupun limbah dari pestisida. Pada air yang suhunya 25-31°C, belut akan bertumbuh dengan baik.
2. Memilih Bibit Belut
Pembibitan menjadi hal yang tak kalah pentingnya dengan pemilihan lokasi. Jika Anda salah dalam memilih bibit, maka hasilnya pun akan merugikan Anda secara finasnsial dan waktu.
Bibit akan sangat mempengaruhi terhadap pertumbuhan belut. Berikut ini merupakan ciri-ciri belut yang harus Anda pilih:
- Belut yang lincah dan aktif
- Ukuran benih sama besar kecilnya sekitar 9-12 cm
- Belut yang tidak terdapat luka
- Bebas Penyakit
3. Menyiapkan Kolam Budidaya
Anda bisa menggunakan kolam permanen atau semi permanen untuk pembudidayaan belut. Kolam tanah, sawah atau kolam beton biasanya digunakan untuk pembuatan kolam permanen.
Sedangkan untuk kolam semi permanen, Anda bisa menggunakan kolam terpal, tong, drum, kontainer plastik, atau jaring.
Anda juga bisa membangun kolam tembok dengan luas yang disesuaikan dengan lahan dan juga kebutuhan. Ketinggian kolam yang dibangun kira-kira 1-1,25 meter.
Kolom yang digunakan harus memiliki lubang yang cukup besar yang bertujuan agar mudah melakukan pergantian media tumbuh.
Bila menggunakan kolam baru untuk budidaya, alangkah baiknya kolam dikeringkan terlebih dahuludalam beberapa minggu.
Setelah itu, Anda harus merendam kolam dengan air yang ditambahkan daun pisang, pelepah pisang, atau sabut kelapa lalu lakukan pencucian minimal sebanyak tiga kali agar bau semen hilang.
4. Penebaran Bibit Belut Sawah
Menurut beberapa studi belut sawah ternyata dapat dikembangkan dengan kepadatanb yang cukup tinggi denganbibit belut yang memiliki ukuran panjang sekitar 10-12 cm yakni sekitar 50-100 ekor/m2.
Bibit dilakukan penebaran pada pagi ataupun sore hari hal ini bertujuan agar belut tidak mengalami stress. Bibit yang berasal dari hasil buruan atau tanggkapan alangkah baiknya dikarantina terlebih dahulu setidaknya 1 sampai 2 hari.
Proses karantina ini dibuat yaitu dengan meletakan bibit kedalam aliran air yang bersih. Kemudian hasil kocokan telur adalah makanan terbaik dalam proses karantina.
Aturlah sirkulasi air dengan baik. Perhatikan aliran air jangan terlalu kencang dan deras, yang terpenting adalah adanya sirkulasi air yang baik.
Tak lupa Anda harus mengatur kedalaman air, karena hal ini berpengaruh pada postur tubuh belut.
Belut akan sering keluar dari dalam ke permukaan untuk mengambil oksigen, sehingga belut akan lebih kurus bila terlalu dalam.
5. Pemberian Pakan
Salah satu hal terbaik dalam budidaya belum sawah adalah dengan memberikan makanan yang tepat dan juga baik.
Pertumbuhan dalam budidaya belut juga sangat dipengaruhi oleh pemberian pakan yang tepat pada belut, sehingga membuat budidaya belut menjadi lebih maksimal.
Pakan alami belut yang baik untuk pertumbuhan belut yaitu zooplankton, maggot/belatung, cacing tanah dan ikan-ikan kecil.
Lakukan pemberian pakan dengan dosis 5-20% dari dosis bobot belut/hari, pemberian pakan ini dilakukan satu kali sehari yaitu pada sore hari.
6. Panen
Anda sudah bisa melakukan panen setelah kira-kira 3 – 4 bulan proses budidaya. Harga jual belut sawah adalah 32.000/kg dengan bobot rata-rata sekitar 3-5 ekor/perkilonya. Untuk ukuran panen tergantung permintaan pasar.
Demikianlah penjelasan mengenai 5 Cara Budidaya Belut Sawah Terbukti Berhasil yang bisa Anda lakukan. Semoga bermanfaat dan menjadi ide usaha untuk menambah pundi-pundi uang Anda.
Baca Juga : Cara Menangkap Belut