8 Cara Budidaya Cacing Tanah Terbukti Berhasil

Diposting pada

Tahukah Anda mengenai Cara Budidaya Cacing Tanah? Sebagian orang di indonesia mengganggap bahwa hewan cacing merupakan hewan yang jorok dan menjijikan, namun sebenarnya cacing memiliki nilai ekonomi yang baik bila di budidayakan.

8 Cara Budidaya Cacing Tanah Terbukti Berhasil
8 Cara Budidaya Cacing Tanah Terbukti Berhasil

Dalam budidaya cacing tanah modal yang dibutuhkan sangat sedikit namun keuntungan yang didapat relatif besar. Untuk permintaannya sendiri selalu ada disetiap daerah karena sangat dibutuhkan untuk segala hal seperti pakan hewan dan juga untuk pengobatan.

Cara Budidaya Cacing Tanah

Cacing mengandung banyak gizi, sehingga sering kali dimanfaatkan sebagai bahan dasar obat bahkan pelembab wajah, karena itu bisnis cacing tanah ini cukup menggiurkan. Berikut ini cara budidaya cacing tanah :

1. Persiapan lahan

  • Pemeliharaan cacing Tama dapat di tempat terbuka atau di ruangan dengan kandang berukuran 1,5 x 18 m dengan tinggi 0,45 m misalnya.
  • Buat rak bertingkat untuk wadah pemeliharaan cacing dengan memanfaatkan bahan bekas seperti genteng dari tanah liat, bambu, papan bekas.
  • Pilih tanah yang mengandung banyak bahan organik baik dari kotoran hewan maupun dari dedaunan yang telah membusuk.Tanah memiliki ph sekitar 6 – 7,2 yang mana sedikit asam hingga normal. Sehingga bakteri dalam tubuh cacing bisa bekerja secara optimal untuk melakukan fermentasi. Kelembaban tanah sekitar 15 – 30 %.
  • Suhu penetasan kokon sekitar 15 – 25 derajat celcius atau Suam – Suam kuku, jika suhunya lebih dari 25 derajat celcius berilah naungan yang cukup dengan lembab yang optimal.
  • Pilihlah tempat pemeliharaan yang mudah dijangkau dan tidak terjangkau langsung oleh sinar matahari.

2. Pembibitan

  • Anda bisa memilih bibit yang diperoleh secara komersial atau diambil dari kebun – kebun bahkan tempat sampah, tapi pastikan bibit yang anda pilih berkualitas, bagus dan tidak cacat ataupun memiliki penyakit.
  • Sesuaikan jumlah cacing dan ukuran tempat pemeliharaan, jika tempat berukuran panjang 2,5 meter, lebar kurang dari 1 meter dan tinggi sekitar 0,3 meter maka akan muat menampung sekitar 10.000 ekor cacing tanah dewasa. Pastikan anda menentukan cacing dewasa atau muda untuk dibudidayakan.
  • Mulailah dengan memelihara dalam jumlah kecil jika bertambah pindahkan pada tempat lain, dan khusus untuk kokon pindahkan ketika mereka sudah dewasa.
  • Pemeliharaan cacing dewasa adalah untuk bibit.

3. Sistem perkembangbiakan

Jika bibit cacing sudah siap maka pindahkanlah mereka pada wadah yang baru, tetapi lakukanlah secara bertahap.

Awalnya tempatkanlah berapa cacing pada wadah baru dan amatilah mereka setiap 3 jam sekali, jika mereka memasuki media tanah hingga 12 maka media tersebut sudah cocok.

Namun jika selama 12 jam mereka tidak memasuki media tanah tersebut dan meninggalkannya, maka anda perlu memperbarui media tanah tersebut dengan menyiramnya dengan air dan peraslah hingga air terlihat bening tidak berwarna hitam atau cokelat tua.

Ketika media yang anda buat sudah cocok, maka pindahkanlah semua benih cacing pada wadah baru.

4. Reproduksi

Cacing termasuk hewan hermaprodit atau memiliki alat kelamin jantan dan betina, tapi mereka tidak bisa membuahi sendiri, jadi diperlukan sepasang cacing untuk menghasilkan kokon.

Mereka akan menghasilkan 1 kokon setelah 7 – 10 hari melakukan kawin. Kokon tersebut berukuran 1/3 kepala korek api lonjong yang ditempatkan pada area lembab dan akan menetas dalam waktu 14 – 21 tahun. 1 kokon menghasilkan 2 – 20 ekor cacing.

5. Pemberian pakan

Beri pakan sekali sehari dengan perbandingan antara cacing dan pakan 1 : 1 dan pakan bisa dari kotoran hewan tapi bukan untuk media pemeliharaan.

Pakan harus lembut, ditaburkan pada sekitar 2/3 dari peti wadah dan tutup dengan plastik yang tidak tembus cahaya. Jika pakan masih sisa maka kurangi jumlah pakan baru dan anda harus mencampurkannya.

Agar pakan cacing halus dan lembut pastikan untuk menggunakan metode bokashi atau bis ajuga dengan cara melakukan fermentasi. Berikut caranya :

  • Siapkan air sebanyak 1 ember yang telah dilarutkan gula sebanyak 1/4 kg
  • Kemudian masukan EM4 pada larutan gula tersebut sebanyak sebotol
  • Simpan ditempat yang gelam minimal 24 jam dan semakin lama akan semakin baik.
  • Selanjutnya siapkan sisa buah buahan atau sayuran lalu sincang dan msukan kedalam larutan
  • Tututp wadah dengan rapat selama 3 sampai 1 minggu
  • Limbah siap untuk diberikan kepada cacing tanah.

6. Pergantian media

Tanah merupakan salah satu faktor yang sangat penting dari hampir semua tahapan dalam budidaya hewan cacing ini.

Perlu diketahui bahwa pertumbuhan dan perkembangan cacing terbilang sangat cepat sehingga perlu pergantian media tanah secara berkala. Secara umum pergantian ini dilakukan 1 hingga 2 bulan sekali.

Cara Memindahkannya cukup gampang yakni dnegan mengeluarkan semua cacing ke wadah lainnya. Kemudian masukan tanah baru. lalu pindahkan cacing tersebut secara hati hati.

Untuk media tanah yang telah digunakan tadi biarkan hingga kokon (telur cacing) menetas dan muncul bibit cacing tanah yang baru.

7. Hama Cacing dan Cara Penanganannya

Cacing merupakan hewan yang tidak berdaya bila diserang oleh hama. Ada banyak hama yang bisa menyerang hewan ini antara lain semut, lipan, lalat, tikus, katak, tupai, ayam, kumbang, burung, kelabang, itik, ular, angsa, lintah, dan lain lain.

Untuk mengatasi agar tidak terserang hama diatas pastikan lubang pemeliharaan tertutup. Gunakan kawat kasa untuk menutupinya.

Hal ini disebabkan kawat kasa dapat menjamin pertukaran udara dfengan baik. Sedangkan untuk hawa semut bisa dilakukan pengisian air disekitar kotak pemeliharaan dengan air yang secukupnya dan jangan berlebihan.

8. Panen

Proses Panen bisa dilakukan dengan membalik sarang dan memisahkan cacing dengan media atau menggunakan lampu tanpa membalik media.

Panen cacing dapat dilakukan ketika usia cacing menginjak 2,5 sampai 4 bulan. Pastikan pemanenan dilakukan secara bertahap dan tidak secara keseluruhan agar bisa dipanen diwaktu yang lainnya secara berkelanjutan.

Tanpa cacing siap dipanen adalah dengan banyaknya kotoran cacing dan juga kokon. Cacing dewasa tidak semuanya dipanen, sisahkan untuk dijadikan bibit budidaya cacing selanjutnya.

Setelah proses panen telur cacing dan cacing dewasa dipisahkan dimana masing masing diletakan ke dalam media hidup yang baru.

Kemudian telur cacing yang dipisahkan tadi akan melakkan proses penetasan setidaknya dalam waktu 14-21 hari. Setelah itu hasil tetasan telur ini dilakukan budidaya seperti awal.

KESIMPULAN

cara budidaya cacing tanah tidaklah sulit untuk dilakukan namun harus memperhatikan beberapa hal seperti, media, makanan hingga pengendalian hama dan penyakit.

Bila hal tersebut bisa diatasi tentunya akan mudah mendapatkan hasil yang seperti diharapkan. Ketahuilah saat ini pasokan cacing tanah begitu rendah namun permintaan pasar begitu tinggi.

Hal ini menjadikan budidaya atau ternak cacing tanah menjadi suatu hal yang sangat menjanjikan untuk dilakukan.

Demikianlah ulasan mengenai 8 Cara Budidaya Cacing Tanah Terbukti Berhasil. Semoga membantu.

Baca Juga : Ciri dan Klasifikasi Cacing Tanah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *