Penyakit ngorok pada manusia memang sangatlah mengganggu. Apalagi jika pasangan mempunyai penyakit ini ketika sedang tidur bersama.
Pada umumnya penyakit ini biasa dihinggapi oleh orang yang mempunya permasalahan berat badan. Bahkan seiring bertambahnya usia ngorok seseorang akan semakin bertambah.
Tapi jangan dianggap sepele penyakit ini. Memang terlihat sepele, tapi ternyata berbahaya lho. Penyakit ini sebenarnya terjadi karena seseorang mengalami gangguan pernapasan.
Tidak hanya itu beberapa efek juga bisa dialami oleh si penderita, diantaranya bisa mengalami stroke, gangguan pernapasan, penyakit jantung, sakit kepala, berkurangnya gairah seksual dan masih banyak lagi.
Tapi bagaimana jika penyakit ngorok ini diderita oleh seekor kerbau ?
Seperti penjelasan sebelumnya, jangan anggap sepele penyakit ini. Untuk seekor kerbau penyakit ngorok dapat membawa kematian lho.
Penyebab penyakit ngorok pada kerbau dan sapi
Penyebab penyakit ngorok berasal dari bakteri Pasteurella multocidas serotype 6B dan 6E.
Bakteri tersebut merupakan jenis bakteri gram negatif yang mempunyai ukuran yang sangat halus dan memiliki sifat bipolar.
Untuk ternak kerbau penyakit ngorok ini menular ke ternak lainnya. Biasanya bakteri ini keluar dari ternak yang kebal dan kemudian melepaskannya.
Ketahuilah proses penularan penyakit ngorok ini bisa terjadi melalui air liur, urine, tanah, makanan dan minuman yang telah terkontaminasi.
Ternak pada usia 6-24 bulan akan jauh lebih rentan terserang jenis penyakit ini. Dibawah ini penjelasan apa saja faktor dan penyebab penyakit ngorok pada kerbau dan sapi bisa terjadi :
- Pembersihan kandang yang dilakukan tidak teratur sehingga kandang lembab
- Terlalu banyak kegiatan atau aktivitas sehingga kerbau dan sapi mengalami stres
- Pakan yang diberikan memiliki kualitas yang buruk atau rendah
- Alat peternakan yang ada telah terkontaminasi
- Area peternakan memiliki kondisi yang sangat dingin sehingga perkembangan bakteri Pasterulla berkembang baik.
Gejala Penyakit Ngorok pada Kerbau dan Sapi
Penyakit ngorok memiliki sifat yang akut. apabila ternat sudah terserang dan tidak mendapatkan penanganan yang baik dan cepat maka bisa saja menyebabkan kematian.
Pada tahun 1998 menurut Direktorat Jenderal Peternakan menyatakan bahwa penyakit ngorok pada hewan ternak khususnya kerbau dan sapi menyebabkan kerugian terbesar dengan nilai 27,9 milyar yang terjadi pada tahun 1997 dengan tingkat moralitas sapi sebanyak 9288.
Bakteri Pasteurella multocidas akan menyerang bagian saluran pernapasan pada tubuh inangnya.
Berikut penjelasan lengkap mengenai gejala penyakit ngorok pada kerbau dan sapi yang harus diketahui :
- Hewan kerbau dan sapi tidak semangat menjalankan aktivitasnya hanya berbaring dan lebih banyak dalam keadaan diam.
- Tubuh kerbau dan sapi bergetar
- Hewan yang terserang akan sulit bernapas dan terdengar seperti suara ngorok hal ini dikarenakan bakteri ini menyerang saluran pernapasan.
- Menyeluarkan air liur dan ingun secara terus menerus
- Kerbau dan sapi mengalami flu dan demam dengan suhu tubuh bisa mencapai 40 derajat celcius.
- Terganggunya sistem pencernaan hal ini menyebabkan fases sedikit encer, dalam beberapa kasus ada yang mengalami pendarahan. Tentunya bila ini terjadi terus menerus akan menyebabkan hewan menjadi kurus.
- Terjadi proses pembengkakan pada bagian tertentu pada hewan ternak.
- Penyakit yang diderita bersifat akun pada hewan ternak yang terserang yang memiliki sistim imun rendah, Kebanyakan menyebabkan hewan mati secara mendadak.
Cara Mengobati Penyakit Ngorok Pada Kerbau dan Sapi
Untuk bisa mengatasi penyakit ngorok ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Berikut adalah cara mengobati penyakit ngorok pada kerbau dan sapi :
1. Vaksinasi
Septicaemia Epizootica (SE) atau Haemorrhagic Septicaemia (HS) merupakan penyakit yang sering menyerang hewan ternak seperti kerbau dan sapi. Penyakit ini bersifat akut atau fatal karena dapat menyebabkan kematian.
Bakteri Pateurella adalah bakteri gram negatif berbentuk coccobacillus. Penyakit ini bisa datang dari hewan – hewan lain yang pada akhirnya disebut carrier yang kebal pada bakteri dan hinggap ke hewan lain.
Ditambah lagi penularan ini dapat disalurkan dari bahan pakan, makanan, minuman serta alat peternakan. Oleh karena itu pemberian vaksin sangat lah penting agar kerbau ternak bisa terhindar dari penyakit SE ini.
Yang perlu kamu lakukan pertama adalah memberikan vaksinasi kepada kerbau yang masih sehat untuk pencegahan menggunakan Oil Adjuvant.
Kemudian untuk tempat yang sudah pernah sebelumnya terkena dampak penyakit SE ini harus lah divaksinasi ulang. Pemberian vaksin ulang harus dilakukan sebanyak setahun sekali. Dosis yang diberikan pun 3 ml.
2. Pembersihan Kandang
Kebersihan adalah sebagian dari iman. Tidak hanya manusia yang dituntut untuk selalu hidup bersih, hewan ternak juga perlu hidup bersih agar terhindar dari penyakit SE contohnya.
Lakukan pembersihan kandang menggunakan desinfektan secara rutin.
Menurut situs tentanghewan.com disinfektan sendiri merupakan senyawa yang dapaat mencegah infeksi dengan jalan penghanscuran atau pun pelarutan jasad renik yang bresifat pathogen (sesuatu yang dapat menyebabkan hewan ternak sakit).
Penggunaannya pun untuk kandang, alat praktek, ruang operasi dll.
3. Pengobatan
Jenis antibiotik yang biasanya diberikan pada hewan ternak kerbau adalah jenis Oxytetracycline. Mengutip dari 1001obat antibiotik ini merupakan antibiotik spektrum luas, aktif terhadap berbagai bakteri.
Namun ada juga beberapa strain bakteri yang sudah kebal terhadap antibiotik ini, yang telah mengurangi efektivitas untuk mengobati beberapa jenis infeksi.
Oleh karena itu, antibiotik ini cocok diberikan kepada hewan kerbau ternak. Tidak hanya itu antibiotik seperti streptomyci, kloromisetin, tetramisin dan nureomisin berguna untuk memutus pertumbuhan bakteri serta mengurangi gejala pada ternak.
Kalau pun hewan ternak ternyata memiliki gejala – gejala penyakit ngorok / SE ini maka secepatnya kamu harus mengkarantina atau memisahkan kerbau yang masih sehat dan sudah terjangkit.
Pencegahan ini sangat lah penting untuk menekan angka penularan pada hewan lainnya. SE ini memang berpotensi dapat menjangkit beberapa hewan lain.
Setelah hewan kerbau tersebut dipisahkan maka segera melapor ke Dinas peternakan kabupaten, kota atau bahkan provinsi di daerah masing – masing.
Tapi ingat, untuk memberikan antibiotik pada hewan kerbau sebaiknya dilakukan oleh orang yang lebih berpengalaman, contohnya saja dokter hewan.
Nah itulah pembahasan mengenai Cara Mengobati Penyakit Ngorok Pada Kerbau dan Sapi. Semoga bermanfaat ya sob.
Baca Juga : Cara Mengobati Diare Pada Kambing