Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Aren

Diposting pada

Tahukah anda Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Aren? Tanaman Aren atau Arenga pinnata merupakan tanaman yang berbiji tertutup atau Angiospermae dan termasuk ke dalam famili pinang-pinangan atau Arecaceae.

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Aren
Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Aren

Tanaman ini banyak sekali terdapat di wilayah Asia Tenggara, India, bagian selatan Cina serta kepulauan Guam. Tanaman aren ini juga tersebar di seluruh wilayah Indonesia, di berbagai daerah perbukitan yang sangat lembab khususnya.

Tanaman aren ini mempunyai banyak sekali manfaat, buahnya bisa diolah untuk berbagai macam makanan dan juga sebagai bahan baku dari pembuatan gula merah.

Tulang daunnya bisa digunakan untuk membuat sapu lidi, serta akarnya yang bisa dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Dengan banyaknya manfaat tersebut yang bisa dihasilkan dari tanaman aren, maka tidak ada salahnya Anda berkenalan lebih dekat lagi dengan tanaman yang satu ini.

Baca Juga : Cara Budidaya Tanaman Aren

Klasifikasi Tanaman Aren

Nama ilmiah tanaman aren atau nama latin aren yaitu Arenga pinnata (Wurmb) Merr.. Klasifikasi untuk tumbuhan aren ini adalah sebagai berikut :

KINGDOM : Plantae
SUB KINGDOM : Viridiplantae
INFRA KINGDOM : Streptophyta
SUPER DIVISI : Embryophyta
DIVISI : Tracheophyta
SUB DIVISI : Spermatophytina
KELAS : Magnoliopsida
SUPER ORDO : Lilianae
ORDO : Arecales
FAMILI : Arecaceae
GENUS : Arenga Labill.
SPESIES : Arenga pinnata (Wurmb) Merr.

Morfologi Tanaman Aren

1. Morfologi Akar dan Batang Aren

Tanaman aren merupakan palma yang cukup besar serta tinggi, bisa mencapai sekitar 25 meter. Tanaman aren ini merupakan tanaman monokotil ataupun berkeping serabut dengan perakaran serabut.

Batang dari tanaman aren ini berdiameter sampai 65 cm. Berdiri tegak kokoh dan pada bagian atasnya terlihat diselimuti oleh serabut yang mempunyai warna hitam yang biasa disebut injuk. Injuk ini sebenarnya merupakan bagian dari pelepah daun yang diketahui menyelubungi bagian batang.

Batang tanaman aren ini mengayu pada bagian luar dan agak sedikit lunak berserabut pada bagian dalam atau empulurnya.

Kayunya yang keras ini biasanya digunakan sebagai papan ataupun tongkat. Empulur ataupun gumbarnya bisa ditumbuk serta dioalah untuk bisa menghasilkan sagu, meskipun untuk kualitasnya masih kalah oleh olahan sagu rumbia.

Batang yang dibelah memanjang serta dibuang empulurnya bisa digunakan sebagai talang ataupun saluran air. Dan pada bagian akarnya sering juga dimanfaatkan untuk bahan anyaman, tali pancing ataupun cambuk.

2. Morfologi Daun Aren

Daun tanaman aren ini merupakan daun majemuk dengan menyirip ganjil seperti halnya daun kelapa. Panjang daun ini bisa mencapai 5 meter dengan tangkai daun yang berukuran sekitar 1,5 meter.

Anak daun tanaman aren ini berbentuk seperti pita bergelombang, mempunyai warna hijau gelap serta bagian bawahnya berwarna keputih-putihan karena terlihat ada lapisan lilin.

Pada tanaman bibit, maka daun aren ini belum berbentuk menyirip, dan berdasarkan dari urutan perkembangan anak daunnya, maka daun aren ini termasuk dalam golongan divergen.

Daun pohon tanaman aren juga bisa untuk digunakan sebagai bahan atap rumah tradisional. Pucuk dari daun aren yang masih terlihat kuncup atau janur juga bisa dipergunakan sebagai daun rokok atau yang biasa kenal sebagai daun kawung. Kemudian untuk ijuk dari pohon aren pun bisa dipintal menjadi sebuah tali.

3. Morfologi Bunga Aren

Tanaman aren ini berkelamin tunggal serta bunga jantan dan bunga betina terlihat menyatu pada sebuah tongkol. Benang sari diketahui berjumlah banyak serta kelapa sarinya yang berbentuk jarum.

Bakal buah dan putik tanaman ini berjumlah tiga, mempunyai warna putih. Mahkota tanaman ini terbagi menjadi 3 dan berwarna keputih-putihan.

Perbungaan tanaman aren ini berumah satu serta tumbuh di antara ketiak daun. Panjang tongkol tanaman ini bisa mencapai sekitar 2,5 meter.

Gula aren ini biasanya diperoleh dengan cara menyadap tandan bunga jantan yang terlihat  mulai mekar serta menghamburkan serbuk sari yang berwarna kuning.

Tandan ini pertama-tama akan dimemarkan terlebih dahulu dengan cara memukul-mukulnya selama beberapa hari sampai keluar tetesan cairan dari dalam tandan.

Tandan tersebut kemudian dipotong serta di bagian ujungnya sebaiknya akan digantungkan atau diikatkan tahang bambu untuk bisa menampung cairan-cairan yang akan menetes.

4. Morfologi Buah Aren

Buah aren ini merupakan buah buni yang berbentuk bulat seperti halnya peluru dengan diameter kira-kira sekitar 4 cm. Buah ini diketahui be-ruang 3 dan berbiji 3 yang tersusun dalam sebuah untaian yang menyerupai rantai.

Setiap tandan mempunyai 10 tangkai atau bisa lebih, lalu untuk setiap tangkai mempunyai kira-kira sekitar 50 butir buah berwarna hijau sampai warna cokelat kekuningan. Buah aren ini tidak bisa untuk dimakan langsung karena getahnya tersebut bisa menyebabkan gatal.

Buah aren ini terdiri dari kulit luar, daging buah, serta kulit biji. Kulit luar mempunyai warna hijau dan akan menjadi kuning setelah tua. Daging buah mempunyai warna putih kekuning-kuningan.

Kulit biji, memiliki warna kuning dan tipis, lalu akan berwarna hitam dan keras setelah matang. Buah aren mempunyai 2 atau 3 butir inti biji yang mempunyai warna putih tersalut batok tipis yang cukup keras.

Buah yang masih muda, terlihat intinya masih lunak dan agak bening. Buah muda ini bisa dibakar atau direbus untuk bisa mengeluarkan intinya lalu inti-inti biji itu akan direndam dalam air kapur untuk beberapa hari untuk bisa menghilangkan getahnya yang sangat gatal dan beracun.

Kesimpulan

Aren merupakan tanaman yang termasuk ke dalam famili Arecaceae dengan nama latin Arenga pinnata (Wurmb) Merr. Tanaman ini banyak tumbuh di wilayah asia, tanaman ini bisa diolah menjadi makanan dan juga bisa menjadi bahan pembuatan gula merah.

Tanaman aren memiliki akar jenis serabut, batang tanaman ini berkayu dan sedikit lunak, daun aren merupakan daun majemuk dan mirip seperti daun kelapa, perbungaan tanaman aren adalah berumah satu, dan buah aren merupakan buah buni dengan bentuk yang bulat seperti peluru.

Baca Juga : Cara Budidaya Tanaman Aren

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *