Tahukah anda Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Teh? Indonesia identik dengan tanaman yang beragam, salah satunya adalah tanaman perdu seperti teh.
Penggunaan teh yang tinggi baik untuk aromaterapi, ekstrak, wewangian hingga minuman menjadikan penguasaha banyak menginginkan produk seperti teh, untuk dibudidayakan dan diproduksi secara besar-besaran.
Jika membahas mengenai produk teh, kita bahas dulu mengenai klasifikasi dan morfologi tanaman teh.
Klasifikasi Tanaman Teh
Berikut ini klasifikasi tanaman Teh, yaitu sebagai berikut;
- Kingdom : Plantae
- Divisi : Spermatophyta
- Sub Divisi : Angiospermae
- Kelas : Dicotyledone
- Sub Kelas : Chorripettalae
- Ordo : Trantroemiaceae
- Famili : Tjeaccae
- Genus : Cammellia
- Species : Cammellia sinensis
- Varietas : Varietas Sinensis dan Varietas Assamica
Morfologi Tanaman Teh
Setelah mengetahui mengenai klasifikasinya. Selanjutnya kita akan membahas mengenai morfologi dari bagian-bagian tanaman teh. Dalam pertumbuhannya daun teh sebenarnya mengalami 2 fase yaitu fase aktif dan jumlah keseimbangan.
Selain itu ada juga beberapa informasi unik lainnya yang ada dan hanya dilakukan oleh tanaman teh saja. Berikut ini akan kita bahas secara lengkap :
1. Morfologi Akar
Morfologi pertama datang dari bagian akar teh. Bagi beberapa orang yang senang untuk meminum teh ataupun memanen teh, pasti tahu bagaimana bentuk dari akar tanaman ini. Perakarannya yaitu jenis tunggang dengan cabang yang jumlahnya hanya sedikit saja.
Tetapi tanaman yang memiliki perakaran yang dangkal dan juga cukup peka sehingga dapat membantu tanaman, agar bisa menyentuh fisik tanah dengan baik.
Kemampuan akar untuk bisa menembus tanah yang keras juga tidak terlalu besar dan sangatlah terbatas. Sehingga kedalaman tanah yang bisa ditembus hanya 23 cm saja.
Alasan inilah yang menyebabkan akar dari tanaman teh biasanya saling berkaitan dari satu tanaman ke tanaman lain agar tidak rubuh. Ditambah lagi informasi menarik yang ada pada tanaman teh, akar tersebut memiliki pertumbuhan pucuk.
Tanaman ini lebih membutuhkan karbohidrat karena nantinya akan membantu pertumbuhan pucuk baru, setelah dilakukan pemangkasan.
Lapisan menyerupai gabus yang fungsinya untuk membantu mencegah keluar masuknya air secara berlebihan, serta menjadi tempat untuk menyimpan makanan yang sebagian besar berupa karbohidrat.
2. Morfologi Daun
Morfologi selanjutnya yang akan kita identifikasi dari tanaman teh adalah morfologi daun. Sesuai dengan pembahasan sebelumnya daun teh memiliki ciri khas yang unik. Tanaman teh memiliki helaian berbentuk langset dengan tulang daun yang menyirip dan juga runcing di bagian ujungnya.
Selain itu daun teh masuk ke dalam tipe daun tunggal yang tumbuh berselang-seling di bagian cabang dan muncul, dibagian ketika daun tepat di bawah tajuk.
Jika dilihat secara fisik daun teh ini memiliki sisi yang lancip bergerigi dan juga memiliki warna daun yang cukup muda. Di mana daun ini berukuran kurang lebih 2.5 hingga 25 cm yang paling besar.
Serta luasnya memiliki lebih banyak rambut. Sedangkan untuk bagian daun tua mereka memiliki warna yang lebihjauh keluhan dengan permukaan yang lebih licin, dibandingkan dengan beberapaciri daun muda.
Jika dilihat dari pertumbuhanya daun teh mengalami dua fase, yaitu fase aktif dan fase inaktif. Yang disebut dengan fase aktif adalah fase pertumbuhan normal atau disebut juga dengan fase peko. Sedangkan fase inaktif adalah fase istirahat pertumbuhan tuna.
3. Morfologi Batang
Selanjutnya bisa dilihat dari daun atau tanaman teh yaitu bagian batangnya biasanya bagian batangnya akan tertutupi oleh daun yang lebat. Sehingga seringkali tidak terlihat secara fisik namun batang.
Tanaman teh sendiri berukuran kecil di mana batang ini tidak akan dilakukan pemangkasan, sehingga pohon tersebut akan rapi dan berbentuk seperti pohon cemara. Tetapi tanaman ini tidak perlu dikhawatirkan karena tanpa adanya penyangga pun tanaman teh akan tumbuh secara lurus.
4. Morfologi Bunga
Selanjutnya morfologi yang unik dari tanaman teh adalah bagian bunganya. Jika dilihat bukan tanaman termasuk kedalam bunga tunggal yang keluar dari bagian ketiak daun pada cabang dan juga ujung batang.
Selain itu bunga ini memiliki kelompok dengan jumlah kurang lebih 5 hingga 6 helai warnanya putih dan berbau harum. Berdasarkan perkembangannya bunga teh ini seringkali juga ikut dipetik kemudian dijadikan sebagai salah satu bahan untuk minuman disertai dengan daun teh, selama bunga tersebut masih steril dan juga bagus.
Maka akan menambah uang yang didapatkan apabila anda menyentuh tanamannya, berdasarkan perkembangannya bunga teh ini juga mengikuti tahap pertumbuhan daun. Sehingga sebagian besar steril.
Bunga yang sempurna memiliki kurang lebih dengan mahkota 5 hingga 7 buah, dan tangkai saraf yang panjang. Sedangkan pada bagian dalam terdapat benang sari kuning yang kembali. Sehingga hanya muncul pada tanaman teh saja.
5. Morfologi Biji
Terakhir, morfologi dari tanaman teh adalah bijinya. Biji teh termasuk pada arti biji yang berkeping dua dengan kotiledo. Sehingga apabila dibandingkan dengan tanaman perdu lainnya ukuran dari tanaman teh ini cukup besar.
Ditambah lagi, apabila dibelah maka anda bisa melihat bagaimana bentuk dari embrio akar dan tunas yang ada pada biji tersebut. Warnanya coklat dan mempunyai tiga ruang, dengan kulit tipis, bentuknya bundar pada satu sisi, dan datar pada sisi yang lain.
Kesimpulan
Teh merupakan tanaman yang termasuk ke dalam famili Tjaccae dengan nama latin Cammellia sinensis. Tanaman ini banyak dimanfaatkan sebagai minuman, selain itu tanaman ini juga bisa dimanfaatkan sebagai aroma terapi ataupun wewangian.
Tanaman teh memiliki akar jenis tunggang, daun teh merupakan daun tunggal dengan helaian berbentuk langset dengan tulang daun yang menyirip dan juga runcing di bagian ujungnya, bunga teh muncul pada bagian ketiak daun pada cabang dan juga ujung batang.
Baca Juga : Syarat Tumbuh Tanaman Teh
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.