Kebutuhan Tersier: Pengertian, Contoh, Cara Mengelola dan Faktor

Diposting pada

Kebutuhan tersier adalah salah satu konsep dalam ilmu ekonomi dan sosial yang merujuk kepada jenis kebutuhan yang terletak di atas kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder dalam hierarki kebutuhan manusia.

Kebutuhan Tersier Pengertian, Contoh, Cara Mengelola dan Faktor

Kebutuhan ini umumnya terkait dengan kenyamanan, kepuasan, atau aspirasi individu dan seringkali merupakan keinginan daripada kebutuhan yang mutlak untuk kelangsungan hidup.

Pengertian Kebutuhan Tersier Menurut Para Ahli

Berikut adalah beberapa pengertian kebutuhan tersier menurut para ahli:

1. Abraham Maslow

Dalam Hierarchy of Needs-nya, Maslow menggambarkan kebutuhan manusia dalam lima tingkatan.

Kebutuhan primer seperti makanan dan tempat tinggal berada di tingkatan terendah, sementara kebutuhan tersier berada di tingkatan lebih tinggi.

Kebutuhan ini mencakup kebutuhan akan prestasi, pengakuan, harga diri, dan aktualisasi diri.

2. Marshall Sahlins

Seorang antropolog terkenal, Sahlins mengemukakan bahwa kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang muncul setelah kebutuhan primer (makanan, air, tempat tinggal) dan kebutuhan sekunder (hubungan sosial, budaya).

Kebutuhan tersier dapat termasuk pencapaian pribadi, seni, hiburan, dan gaya hidup yang nyaman.

3. John Kenneth Galbraith

Seorang ekonom terkenal, Galbraith membagi kebutuhan manusia menjadi dua kategori: “kebutuhan dasar” dan “keinginan sintetis.”

Kebutuhan dasar adalah kebutuhan primer dan sekunder, sementara keinginan sintetis adalah kebutuhan tersier yang diciptakan oleh periklanan dan industri untuk mempromosikan konsumsi.

4. Erik Erikson

Seorang psikolog pengembangan terkenal, Erikson mengembangkan teori perkembangan manusia yang mencakup konsep kebutuhan identitas.

Menurutnya, kebutuhan tersier dalam masa remaja adalah pengembangan identitas pribadi yang unik.

5. Carl Rogers

Seorang psikolog terkenal dalam bidang psikoterapi, Rogers menekankan pentingnya kebutuhan akan penghargaan diri (self-esteem) dalam pengembangan individu.

Hal ini merupakan contoh kebutuhan tersier yang berkaitan dengan kepuasan psikologis dan emosional.

6. Max-Neef dan Elizalde

Dalam “Matrix of Human Needs” yang mereka kembangkan, Max-Neef dan Elizalde mengidentifikasi berbagai jenis kebutuhan manusia.

Kebutuhan tersier dalam matriks ini mencakup kebutuhan akan kebebasan, hiburan, kreativitas, dan pengetahuan.

Kebutuhan tersier, meskipun seringkali bukan kebutuhan dasar untuk kelangsungan hidup, tetap penting dalam kehidupan manusia.

Mereka dapat memotivasi individu untuk mencapai lebih banyak hal dalam kehidupan, termasuk pencapaian pribadi, pengembangan diri, dan kontribusi positif kepada masyarakat.

Namun, penting untuk memahami kebutuhan tersier dapat beragam antara individu dan budaya, dan pengelolaan mereka dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti nilai, norma, keuangan, dan lingkungan sosial.

Contoh Kebutuhan Tersier

Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang terletak di atas kebutuhan primer (kebutuhan dasar untuk kelangsungan hidup) dan kebutuhan sekunder (kebutuhan sosial, keamanan, dan emosional).

Kebutuhan tersier seringkali merupakan keinginan, aspirasi, atau kebutuhan yang berkaitan dengan kenyamanan dan kepuasan pribadi. Berikut adalah contoh kebutuhan tersier:

1. Prestasi dan Pengakuan

Kebutuhan akan prestasi dan pengakuan adalah salah satu contoh utama kebutuhan tersier.

Individu ingin merasa diterima, dihargai, dan diakui atas prestasi atau kontribusi mereka dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam karier, hobi, atau kegiatan sosial.

2. Pengembangan Diri dan Aktualisasi

Banyak orang memiliki kebutuhan untuk mengembangkan diri dan mencapai potensi penuh mereka.

Hal ini mencakup pengejaran minat dan bakat pribadi, pengembangan keterampilan, dan eksplorasi intelektual atau kreatif.

3. Hiburan

Kebutuhan akan hiburan dan rekreasi juga termasuk dalam kategori kebutuhan tersier.

Manusia mencari cara untuk bersenang-senang, bersantai, dan mengalami kegembiraan dalam hidup, seperti menonton film, bermain game, atau berlibur.

4. Koneksi Sosial dan Hubungan

Meskipun kebutuhan akan hubungan sosial termasuk dalam kebutuhan sekunder, kebutuhan untuk memiliki hubungan yang lebih dalam dan bermakna dengan orang lain dapat dikategorikan sebagai kebutuhan tersier.

Hal ini melibatkan hasrat untuk cinta, persahabatan, dan kedekatan emosional.

5. Kebebasan dan Kemandirian

Beberapa orang memiliki kebutuhan yang kuat akan kebebasan dan kemandirian.

Mereka ingin memiliki kendali atas kehidupan mereka, membuat keputusan sendiri, dan tidak terbatas oleh kendala atau batasan eksternal.

6. Kenyamanan dan Gaya Hidup

Banyak orang menginginkan tingkat kenyamanan dan gaya hidup tertentu.

Ini mencakup memiliki barang-barang mewah, fasilitas kenyamanan, atau pengalaman yang meningkatkan kualitas hidup mereka, seperti mobil mewah, perjalanan eksklusif, atau rumah yang nyaman.

7. Pengetahuan dan Pendidikan Lanjutan

Kebutuhan akan pengetahuan dan pendidikan lanjutan adalah salah satu contoh penting dari kebutuhan tersier.

Beberapa individu memiliki dorongan kuat untuk terus belajar, mengembangkan pemahaman mereka, dan memperoleh pengetahuan tambahan di luar kebutuhan fungsional sehari-hari.

Penting untuk diingat bahwa kebutuhan tersier dapat bervariasi antara individu dan budaya. Apa yang menjadi prioritas atau keinginan untuk satu orang mungkin tidak sama dengan yang lainnya.

Selain itu, dalam masyarakat yang berbeda dan dalam tahap berbeda dalam kehidupan, kebutuhan tersier dapat berubah.

Meskipun kebutuhan ini bukan kebutuhan dasar untuk kelangsungan hidup, mereka dapat memiliki dampak signifikan pada kebahagiaan dan kualitas hidup individu.

Pengelolaan kebutuhan tersier memerlukan pengambilan keputusan bijak dan perencanaan yang baik untuk memastikan keinginan dan aspirasi pribadi dapat dipenuhi tanpa mengabaikan kebutuhan dasar yang lebih penting.

Cara Mengelola Kebutuhan Tersier

Mengelola kebutuhan tersier adalah bagian penting dalam mencapai kesejahteraan pribadi dan memenuhi aspirasi individu.

Kebutuhan tersier meliputi keinginan dan aspirasi yang berkaitan dengan kenyamanan, kebahagiaan, atau pencapaian pribadi. Berikut beberapa cara untuk mengelola kebutuhan tersier:

1. Prioritaskan Kebutuhan Tersier Anda

Salah satu langkah pertama dalam mengelola kebutuhan tersier adalah mengidentifikasi apa yang paling penting bagi Anda.

Pertimbangkan apa yang benar-benar Anda inginkan dan apa yang memberikan kebahagiaan atau pemenuhan pribadi.

2. Buat Rencana Keuangan yang Bijak

Kebutuhan tersier sering kali melibatkan pengeluaran tambahan.

Penting untuk membuat anggaran dan rencana keuangan yang memungkinkan Anda mengalokasikan dana untuk memenuhi kebutuhan ini tanpa mengabaikan kebutuhan dasar dan keuangan yang sehat.

3. Tetapkan Tujuan dan Prioritaskan

Buat daftar tujuan yang berkaitan dengan kebutuhan tersier Anda. Selanjutnya, prioritisasikan tujuan tersebut berdasarkan pentingnya dan kemampuan finansial Anda untuk mencapainya.

4. Investasikan Dalam Pengembangan Diri

Jika kebutuhan tersier Anda berkaitan dengan pengembangan pribadi, pertimbangkan untuk menginvestasikan waktu dan upaya dalam meningkatkan keterampilan atau mengejar minat Anda.

Hal ini bisa melibatkan kursus pendidikan, pelatihan, atau eksplorasi hobi baru.

5. Gunakan Sumber Daya yang Ada

Cari sumber daya yang dapat membantu Anda mencapai kebutuhan tersier Anda dengan lebih efisien.

Hal ini bisa termasuk penawaran diskon, subsidi, atau sumber daya komunitas yang dapat membantu Anda mencapai tujuan Anda tanpa membengkokkan anggaran.

6. Jaga Keseimbangan dan Moderasi

Penting untuk menjaga keseimbangan dalam memenuhi kebutuhan tersier. Terlalu banyak fokus pada kebutuhan ini dapat mengganggu keuangan Anda atau mengabaikan kebutuhan primer dan sekunder.

Berlatihlah dalam hal moderasi dan hindari impulsi belanja yang tidak perlu. Selain itu, perlu diingat bahwa kebutuhan tersier bisa berubah seiring waktu.

Apa yang Anda anggap penting hari ini mungkin tidak lagi menjadi prioritas di masa depan, dan sebaliknya. Jadi, selalu penting untuk merenungkan kembali kebutuhan Anda dan memperbarui rencana Anda sesuai keadaan.

Mengelola kebutuhan tersier juga memerlukan pemahaman diri yang baik dan kemampuan untuk mengenali mana yang benar-benar penting bagi Anda dalam hidup.

Terlalu sering, masyarakat mendorong konsumsi yang berlebihan dan persaingan dalam hal memenuhi kebutuhan tersier.

Oleh karena itu, memiliki pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai pribadi Anda dan apa yang benar-benar penting dalam hidup Anda dapat membantu mengambil keputusan yang bijak dalam mengelola kebutuhan tersier Anda.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Primer

Kebutuhan tersier dipengaruhi oleh berbagai faktor yang memengaruhi pilihan dan prioritas individu dalam mengalokasikan sumber daya mereka untuk aspek-aspek tambahan dalam kehidupan.

Berikut faktor utama yang memengaruhi kebutuhan tersier:

1. Penghasilan dan Status Ekonomi

Tingkat penghasilan dan status ekonomi seseorang memainkan peran besar dalam menentukan sejauh mana mereka dapat memenuhi kebutuhan tersier.

Orang dengan penghasilan yang tinggi mungkin lebih mampu untuk mengalokasikan dana tambahan untuk hiburan, perjalanan, dan barang-barang mewah.

2. Nilai dan Prioritas Pribadi

Nilai-nilai dan prioritas individu sangat memengaruhi kebutuhan tersier mereka.

Beberapa orang mungkin mengutamakan pengalaman perjalanan, sementara yang lain mungkin lebih fokus pada koleksi barang mewah atau hobi tertentu.

3. Tren Budaya dan Sosial

Faktor budaya dan sosial juga berperan dalam membentuk kebutuhan tersier. Trend dalam masyarakat dan budaya dapat mempengaruhi apa yang dianggap penting atau diinginkan oleh individu.

Misalnya, tren mode atau teknologi baru dapat memotivasi seseorang untuk membeli pakaian atau gadget tertentu.

4. Pengaruh Teman dan Keluarga

Interaksi dengan teman, keluarga, dan lingkungan sosial juga dapat mempengaruhi keputusan dalam hal kebutuhan tersier.

Orang sering merasa tertarik untuk mengikuti apa yang dilakukan oleh teman-teman atau anggota keluarga mereka.

5. Kemampuan Manajemen Keuangan

Kemampuan individu dalam mengelola keuangan mereka juga merupakan faktor penting.

Orang yang memiliki keterampilan manajemen keuangan yang baik mungkin lebih mampu untuk mengalokasikan dana dengan bijak untuk kebutuhan tersier tanpa mengorbankan kebutuhan primer atau keamanan finansial.

6. Tujuan dan Impian Pribadi

Impian dan tujuan pribadi berperan penting dalam menentukan kebutuhan tersier. Orang sering memiliki impian seperti memiliki rumah liburan, kendaraan mewah, atau koleksi seni.

Impian ini dapat memotivasi mereka untuk mengalokasikan sumber daya tambahan untuk mencapainya.

Penting untuk diingat bahwa kebutuhan tersier bervariasi dari individu ke individu, dan tidak ada pendekatan yang benar atau salah dalam memenuhi keinginan ini.

Namun, penting untuk memahami batasan keuangan Anda dan mengelola kebutuhan tersier dengan bijak agar tidak mengganggu keuangan Anda secara keseluruhan.

Kesimpulan

Kebutuhan tersier adalah keinginan tambahan di luar kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder dalam kehidupan seseorang.

Kebutuhan tersier seringkali mencakup hiburan, rekreasi, barang mewah, dan pengalaman tambahan yang tidak diperlukan untuk kelangsungan hidup, tetapi dapat memberikan kebahagiaan dan kepuasan tambahan.

Faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan tersier meliputi penghasilan, nilai-nilai pribadi, budaya, pengaruh sosial, kemampuan manajemen keuangan, dan tujuan pribadi.

Setiap individu memiliki preferensi dan prioritas yang berbeda dalam memenuhi kebutuhan tersier mereka.

Penting untuk mengelola kebutuhan tersier dengan bijak dan sesuai dengan kemampuan keuangan pribadi.

Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan antara memenuhi keinginan tambahan dengan menjaga keuangan yang stabil, serta memprioritaskan kebutuhan primer seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan kesehatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *