Dunia pasar maupun perdagangan telah mengenal istilah oligopoli. Di masyarakat sebutan ini kerap muncul dengan nama pasar oligopoli. Sebenarnya apa arti istilah tersebut?
Pengertian Pasar Oligopoli
Apa itu Pasar Oligopoli? pengertian Pasar Oligopoli adalah berasal dari dua kata Olio dan poli. Dua kata inilah yang merupakan asal dari Oligopoli. Olio (penjual), poli (beberapa).
Jika kita hendak mengartikannya secara sederhana, istilah tersebut memiliki artian sebagai pasar dengan beberapa penjual.
Namun arti yang berbeda muncul dalam ilmu Ekonomi. Tidak semudah itu mendefinisikan Oligopoli.
Sebuah bentuk pasar dengan beberapa produsen atau penjual yang mana mereka menguasai penawaran adalah sebuah pengertian yang lebih rinci dari kata tersebut.
Di dalam sebuah pasar dengan banyak penjual ataupun produsen, umumnya akan terjadi persaingan yang tidak sempurna. Mengapa demikian?
Hal itu karena jumlah orang yang menawarkan dagangannya tidak sebanding dengan jumlah pembeli atau konsumen.
Sebab itulah, di dalam sebuah pasar oligopoli, aktivitas seperti promosi dan pemasaran produk akan senantiasa meningkat. Tujuannya adalah untuk mencegah perpindahan arus pembeli ke arah produk lain.
Jika konsumen berpindah haluan, maka omset penjual akan mengalami penurunan. Kita dapat melihatnya pada produk rokok. Jumlah perokok aktif di Indonesia sangat banyak dan tidak sebanding dengan banyaknya produsen rokok.
Para penjual rokok akhirnya akan meningkatkan produk mereka melalui variasi baru dan dengan harga yang cocok untuk konsumen. Tujuannya agar mereka tidak berpindah ke jenis produk yang mirip, contohnya vapor atau rokok linting.
Dari sinilah kita dapat menarik kesimpulan bahwa pasar dengan banyak penjual (oligopoli) merupakan sarana transaksi jual beli yang tidak sempurna. Mereka akan memainkan harga produk yang ada di pasar demi menjaga konsumen.
Baca Juga : Pengertian, Ciri, Jenis dan Contoh Produk
Ciri Pasar Oligopoli
Untuk lebih memahami dan mampu membedakan jenis pasar ini dengan yang lainnya, sebaiknya kita mengetahui ciri-ciri pasar oligopoli. Apa saja ciri-cirinya?
1. Terdapat dua atau lebih produsen atau penjual yang menjalankan pasar
Ini merupakan ciri-ciri yang sangat umum untuk kita amati. Batas penjual yang baik adalah kurang dari sepuluh penjual yang mencakup pihak penyedia barang maupun produsen.
2. Barang yang ditawarkan saling menggantikan dan homogen (seragam)
Ciri-ciri pasar Oligopoli selanjutnya adalah terkait barang yang termasuk ke dalam barang dagangan. Biasanya jenis barangnya hanya satu sekalipun variatif.
Bahkan bisa juga saling menggantikan. Artinya ia memiliki fungsi yang sama. Contohnya menjual beras merah dan beras organik. Keduanya sama-sama makanan pokok sehari-hari hanya saja berbeda variasi.
3. Produsen maupun para penjual akan mengacu pada kebijakan penjual utama
Para penjual atau umum kita kenal dengan reseller (penjual kembali) akan mengikuti kebijakan penjual utama.
Salah satu contoh kebijakannya adalah mengenai penetapan harga eceran tertinggi, menarik produk lama dan mengganti dengan yang baru, serta lainnya.
4. Harga produk yang ada di pasar cenderung sama
Ciri selanjutnya yaitu mengenai harga produk yang relatif sama di pasar. Jika seandainya terdapat perbedaan antara penjual yang satu dengan yang lain, maka selisihnya tidak akan banyak.
Naik turunnya harga dalam hal ini menjadi kebijakan produsen utama. Berhubung jumlah penjualnya tidak terlalu banyak maka selisih harga yang ada di pasar juga tidak terlalu besar.
5. Produsen merasa sulit masuk ke dalam pasar
Ketika ada produsen baru, maka ia akan sulit untuk memasuki pasar Oligopoli. Ini terjadi karena para produsen lama yang telak mencapai eksistensinya sangat pandai memainkan harga demi menjaga konsumen mereka.
Penjual baru tidak akan mudah untuk bersaing dengan cara yang sama karena semua membutuhkan waktu.
Apalagi jika mereka ingin memberikan harga murah maka risiko bangkrut pun semakin besar sebagai seorang produsen baru.
6. Perlu adanya strategi pemasaran yang mantap
Dengan produk yang homogen dan produsen yang sedikit, maka strategi pemasaran haruslah gencar.
Apabila tidak demikian maka konsumen akan mudah berpindah ke produk lainnya.
Seperti yang marak kita lihat di televisi, begitu banyak produsen gencar melakukan promosi untuk membuktikan eksistensi mereka.
Jenis Pasar Oligopoli
Terdapat beberapa jenis pasar Oligopoli yang perlu kita ketahui. Dari sinilah kita dapat memahai peran mereka di pasar. Mereka antara lain:
1. Pasar Oligopoli Murni (homogen)
Pada jenis ini kita akan menemukan produk yang hanya satu macam saja di pasar akan tetapi memiliki variasi yang banyak.
Perbedaan harganya pun tidak terlalu signifikan karena hanya fokus kepada satu produsen. Sebab itulah ia memiliki julukan pasar murni.
2. Pasar Oligopoli Terdiferensiasi
Jika harga pada pasar murni bergantung pada produsen utama, maka pada pasar terdiferensiasi harga tidak berpatokan pada produsen utama.
Pembeli memiliki harapan untuk mendapatkan harga yang lebih murah pada produsen lain yang tidak menaikkan harga.
3. Pasar Oligopoli Non Kolusi
Pada jenis non kolusi produsen dapat memainkan harga namun tetap perlu membaca perkembangan dari produsen pesaing.
Tentunya setiap produsen ingin memperoleh pasar mereka sendiri yang mencakup golongan konsumen tersendiri.
Produsen mencoba tetap eksis dengan harga yang ia buat serta yakin jika tidak ada produsen lainnya yang mengikuti.
Umumnya sebelum bertindak produsen tersebut telah mempelajari risiko dari naik turunnya harga yang ia buat.
4. Pasar Oligopoli Kolusi
Produsen juga dapat bekerjasama dengan produsen lain untuk menaikkan atau membuat harga stagnan di pasar. Inilah maksud dari Oligopoli Kolusi.
Jenis ini adalah kebalikan dari pasar non kolusi yang sebelumnya menggambarkan produsen yang akan terus mencari kesempatan untuk menaikkan atau menurunkan harga tanpa ada produsen lain yang mengetahui.
Dampak atas ketidaksepakatan produsen tentu akan memancing produsen lain. Contohnya begini, ketika satu produsen menaikkan harga, maka yang lain pun akan ikut. Alasannya sederhana, mereka tidak mau kehilangan kesempatan mendapat untung lebih banyak.
Di sisi lain jika ada satu produsen menurunkan harga maka yang lain pun sama. Mereka tidak ingin kehilangan konsumen.
Contoh Pasar Oligopoli
Setelah kita mempelajari kembali mengenai ciri-ciri dan pengertian pasar Oligopoli, maka tidak sulit untuk mengetahui contoh-contoh produsen yang bergerak di bidang ini.
Produk homogen dapat menggantikan satu sama lain dengan jumlah tidak sampai sepuluh unit. Apabila kita lihat, perusahaan rokok menjadi sebuah contoh yang paling mudah. Produsen lain adalah:
- Industri kendaraan bermotor
- Layanan telekomunikasi
- Jasa penerbangan
- Industri semen
Memang contoh-contoh perusahaan pada pasar oligopoli sangat terbatas dan sulit bagi perusahaan baru untuk masuk ke dalamnya. Alasannya adalah:
1. Pada sisi skala ekonomi
Mereka yang telah lama memproduksi produk dan beroperasi akan mampu memperluas skala ekonominya. Hal itu karena ketika perusahaan ingin memperbesar produksinya, mereka hanya cukup menambah apa yang telah mereka produksi.
Jadi mereka tidak membutuhkan biaya produksi yang besar dan berujung pada harga barang yang relatif lebih murah.
2. Biaya produksi yang berbeda
Per unitnya, biaya produksi akan berbeda karena jumlah produksi juga berbeda. Pada tingkat produksi yang sama, bisa juga terdapat biaya produksi yang berbeda.
Intinya, ketika kita menggambarkannya pada kurva, perusahaan baru hanya akan kesulitan memperoleh keuntungan.
Mengapa biaya produksi dapat berbeda? Pertama, perusahaan lama telah menyelami industri tersebut dan belajar dari pengalaman masa lalu. Kedua, para pekerja di perusahaan lama telah berpengalaman sehingga produktivitas pekerja akan naik.
Ketiga, mereka yang berada di perusahaan lama lebih dikenal bank dan mudah saja untuk mendapatkan kredit.
Bahkan nama mereka juga telah mendapatkan tempat di hati para penyedia bahan mentah. Inilah yang kemudian menjadi pemberi pengaruh kepada harga.
Baca Juga : Pengertian Produktivitas Adalah
3. Hasil produksi
Produk akan terkenal apabila perusahaan juga berdiri dengan sangat lama. Dengan demikian konsumen menjadi sangat setia. Bagi perusahaan lama, hal ini adalah biasa.
Bisa juga dengan menghasilkan produk yang sama namun mengikuti perkembangan seperti pemakainya. Seperti apa yang selama ini telah dilakukan perusahaan penghasil processor.
Kelebihan Dan Kelemahan Pasar Oligopoli
Pasar Oligopoli memberikan kebebasan akan pemilihan produk untuk pembeli. Jadi secara umum akan memiliki banyak pilihan terkait produk yang ia butuhkan atau yang mampu memenuhi kebutuhan mereka.
Pembeli tidak akan mendapatkan penawaran secara agresif oleh perusahaan yang ada di industri ini karena mereka dapat memilih dan menentukan untuk membeli produk dari perusahaan manapun.
Di dalam sebuah pasar Oligopoli, begitu banyak penelitian yang terus terjadi demi pengembangan produk.
Selain itu kepuasan pembeli menjadi hal penting untuk dikaji karena memungkinkan pembeli beralih ke produk lain.
Banyak perusahaan lain yang menanyakan perihal kepuasan pembeli agar pada akhirnya mendapatkan pembeli yang loyal.
Bahkan di pasar Oligopoli akan terjadi penerapan teknologi baru yang tentunya sangat bermanfaat.
Apabila tidak diikuti oleh perusahaan, maka berujung pada ketidakloyalan pembeli. Inilah pentingnya perusahaan mengembangkan produk dengan teknologi terbaru.
Lalu apa kelemahan pasar Oligopoli? Salah satunya adalah membuat ketimpangan terhadap distribusi pendapatan.
Sangat sering terjadi ketimpangan antara perusahaan yang telah lama berdiri dengan banyak konsumen dengan perusahaan kecil yang memiliki sedikit konsumen.
Hasil pendapatan yang banyak itu akan membuat harga yang stabil. Namun di sisi lain, bagi perusahaan kecil dengan pendapatan kecil, mereka bisa saja mendorong harga menjadi tinggi dan akhirnya timbul inflasi.
Harga dalam jenis pasar ini sangatlah bergantung. Dengan harga mahal dan kualitas bagus tidak lagi menjamin sebuah barang mendapatkan minat yang banyak. Sebab itulah perusahaan yang memperhatikan kualitas sangat jarang menaikkan harga.
Inilah yang membuat inflasi akan terhindari. Sekalipun menaikkan harga, mereka tidak akan menaikkan terlalu banyak sehingga pembeli tidak merasa perubahan harga sangat berpengaruh.
Kelemahan lainnya adalah munculnya pemborosan biaya produksi apabila terjadi kerjasama antar perusahaan oligopoli. Bahkan pemasukan pun menjadi tidak seimbang.
Penutup
Oligopoli merupakan sebuah istilah yang menggambarkan banyaknya penjual dalam suatu pasar.
Jumlah penjual ini nantinya akan bersaing untuk mendapatkan loyalitas konsumen. Beberapa diantara mereka akan menjual barang yang seragam namun ada pula yang tidak.
Banyak faktor yang membuat eksistensi mereka masih ada hingga sekarang. Contohnya adalah harga barang yang stabil atau bahkan cenderung murah. Hal ini menyebabkan penjual baru cukup kesulitan untuk masuk ke dalam pasar Oligopoli.
Perkenalkan nama saya Rita Elfianis, Seorang tenaga pengajar di Universitas Islam Negeri Suska RIAU. Semoga artikel yang dibuat bermanfaat