Apa itu pengertian artikel?
Artikel sering dijumpai dan dibaca melalui internet atau media online, media sosial, koran, majalah dan media lainnya.
Secara sederhananya artikel adalah suatu karya tulis yang bersifat aktual dan opini terhadap suatu masalah hingga menjadi topik utama.
Adapun pengertian artikel menurut beberapa ahli, diantaranya :
1. Menurut Rillan E. Wolseley
Artikel adalah sebuah karangan tertulis yang panjangnya tidak menentu. Tujuan dari pembuatannya adalah untuk menyampaikan gagasan dan fakta dengan maksud meyakinkan, mendidik dan juga menghibur.
2. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Artikel adalah karya tulis lengkap di dalam sebuah majalah, surat kabar dan lainnya.
3. Menurut The America Heritage Desk Dictionary
Artikel adalah bagian tulisan non fiksi yang berbentuk bebas bagian dari penerbitan seperti laporan esai.
Jenis Jenis Artikel
Artikel sendiri memiliki beberapa jenis. Jenis-jenis artikel diantaranya sebagai berikut:
1. Artikel deskripsi/ deskriptif
Deskriptif adalah penggambaran dari suatu topik masalah yang sedang terjadi di masyarakat.
Dengan demikian masyarakat luas akan tahu apa yang sedang terjadi sebenarnya. Jadi, artikel deskripsi yaitu karangan yang berisi gambaran/deskripsi suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah ikut melihat, mendengar dan merasakan hal tersebut.
2. Artikel Narasi
Secara sederhana narasi disebut sebagai paparan cerita. Pada narasi dijumpai suatu peristiwa atau kejadian pada satu urutan waktu.
Narasi bisa berupa fakta atau fiksi (karangan) dan dalam sebuah kejadian terdapat pula tokoh yang mengalami suatu konflik.
3. Artikel Argumentasi
Jenis Artikel yang bersifat argumentatif bertujuan untuk membuktikan kebenaran suatu pendapat, kesimpulan dengan fakta maupun data sebagai bukti alasan.
Dalam artikel jenis ini, pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya pendapat, fakta atau alasan bertujuan sebagai pendukung opini tersebut. (Baca : Pengertian Opini)
4. Artikel Persuasi
Persuasi atau persuasif bertujuan untuk memengaruhu pembaca untuk melakukan sesuatu.
Dalam artikel jenis ini pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa buatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang diperintahkan penulis dalam tulisan/karangan tersebut.
5. Artikel Eksplantif
Berdasarkan KBBI eksplansif artinya menerangkan. Artikel eksplansif biasanya berisi penjelasan yang menerangkan sesuatu hal yang dapat dipahami oleh pembaca.
Sebagai contoh, ketika seorang Kepala desa ingin mencalonkan diri sebagai Gubernur. Hal ini tentunya akan mengundang pertanyaan dan argumen-argumen dari masyarakat.
Dan sebagai seorang wartawan atau penulis artikel yang jeli/peka terhadap kejadian ini akan semaksimal mungkin mencari tahu dan mengorek informasi sebanyak-banyaknya misalnya tentang apa tujuan kepala desa tersebut.
Sehingga hal ini bisa menjadi data informasi yang tajam dan akurat serta menjadi tulisan artikel yang mampu memberikan pencerahan kepada masyarakat.
6. Artikel Eksploratif
Jenis Artikel ini adalah artikel yang mengungkapkan banyak fakta-fakta berdasarkan kajian tertentu. Artikel eksploratif ini sangat pas untuk menguraikan atau menjabarkan suatu temuan baru misalnya karya ilmiah, situs, dan yang lainnya.
Ciri-Ciri Artikel
- Isi dari tulisan harus bersifat actual/ berdasarkan fakta bukan hanya berupa mitos yang belum terbukti kebenarannya. Jadi, artikel harus berasal dari sumber yang valid sehingga bisa dipertanggungjawabkan kepada khalayak umum.
- Artikel harus bersifat informative. Artinya mampu mengungkapkan informasi berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan, aktual, dari sumber terpercaya dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
- Artikel sebaiknya menggunakan bahasa formal/resmi dan baku. Dengan menggunakan bahasa formal akan lebih terlihat lugas, logis, denotatif dan efektif. Selain itu yang mengonsumsi atau membaca artikel kebanyakan adalah masyarakat umum.
- Metode penulisan pada artikel bersifat tepat dan sistematis. Artinya, tulisan dapat diterima oleh masyarakat dengan mudah, sehingga informasinya pun bisa tersampaikan kepada pembaca.
- Artikel bisa mengundang opini yang artinya bahwa artikel dibuat selain berdasarkan data dan sumber juga dibarengi dengan hasil pemikiran si penulis itu sendiri.
Tujuan artikel
Secara umum artikel dibuat untuk mendidik, memengaruhi, meyakinkan, memberitahu hingga menghibur dan dipublikasikan ke media cetak maupun online.
Adapun berita yang sering beredar di surat kabar juga merupakan salah satu bentuk artikel dengan manfaat untuk menyampaikan berita.
Tujuan pembuatan artikel
- Sebagai sarana publikasi dari hasil pemikiran secara ilmiah dengan melalui jurnal ilmiah.
- Mendeskripsikan cara menguraikan atau membahas pokok masalah yang telah ditentukan dan diteliti.
- Untuk membantu penulis dalam memahami tujuan dari menulis sehingga diharapkan hasilnya memiliki kompetensi dalam menulis artikel tersebut.
- Sebagai sarana guna untuk menyampaikan gagasan atau ide si penulis pada setiap masyarakat.
- Sebuah cara untuk menjelaskan atau membahas masalah yang sesuai dengan bidang ilmu tertentu.
- Untuk membantu penulis dalam berpikir secara sistematis dan melatih penggunaan bahasa dengan cara yang baik dan teratur.
- Memberikan dampak akademis terhadap penulis itu sendiri.
Sistematika Penulisan Artikel
Dalam penulisan artikel, terdapat sistematika yang perlu diperhatikan. Namun, sebelum itu perlu diketahui terlebih dahulu bahwa sistematika penulisan artikel antara artikel penelitian dengan artikel non penelitian tentu berbeda.
1. Sistematika penulisan artikel penelitian
Dalam menuliskan artikel yang berasal dari hasil penelitian, terdapat sistematika yang perlu diperhatikan.
Hal ini agar artikel lebih mudah dibaca dan bisa dipahami. Berikut sistematika dari penulisan artikel yang merupakan hasil penelitian.
- Penulisan judul maksimal 14 kata bila penulisan tersebut ditulis dalam bahasa Indonesia. Sedangkan bila ditulis dalam bahasa Inggris, penulisan judul tersebut harus maksimal ditulis dalam 10 kata
- Penulisan nama penulis, ditulis dengan gelar akademik bila ada
- Penulisan abstrak merupakan bagian pertama yang dicantumkan dalam penulisan artikel hasil penelitian. Dalam Penulisan abstrak harus maksimal ditulis dalam 100 kata. Abstrak berisi latar belakang penelitian, tujuan, metode penelitian dan yang terakhir adalah hasil penelitian.
- Setelah penulisan abstrak, maka ditulis pula kata kunci dalam tulisan yang menjadi poin penting dari penelitian
- Selanjutnya adalah penulisan pendahuluan. Isi dalam bagian pendahuluan adalah penjelasan mengenai latar belakang, tujuan, manfaat, serta ditulis pula mengenai metode penelitian. Penulisan pendahuluan dilakukan tanpa subjudul dan penulisannya maksimal 10 persen dari keseluruhan tulisan
- Kemudian, dilanjutkan dengan penulisan tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka berisi mengenai teori yang digunakan dan relevan dalam penelitian. Dalam penulisan tinjauan pustaka, porsi penulisannya maksimal 15 persen dari keseluruhan tulisan
- Setelah penulisan tinjauan pustaka, bagian terpenting yang tak boleh dilupakan adalah hasil penelitian. Penulisan hasil penelitian ini mendapatkan porsi sekira 20 persen dari keseluruhan penulisan artikel hasil penelitian
- Hasil penelitian yang dituliskan dalam artikel penelitian biasanya berupa data yang didapat ketika melakukan penelitian. Sehingga data tersebut perlu dijelaskan agar pembaca mengetahui penjelasan mengenai data yang didapat dari penelitian. Karena itulah, yang selanjutnya perlu dituliskan adalah bagian pembahasan. Pembahasan yang merupakan penjelasan dari hasil penelitian memiliki porsi 50 persen dari penulisan artikel hasil penelitian.
- Setelah bagian pembahasan, perlu pula ditulis mengenai kesimpulan dan saran agar pembaca bisa mengetahui mengenai saran untuk penelitian sejenis
- Kemudian perlu pula dituliskan rujukan yang berupa sumber buku maupun jurnal penelitian yang dipakai selama melakukan penelitian. Sumber penelitian yang dipakai harus setidaknya berasal dari penelitian selama 10 tahun terakhir
- Penulisan lain yang diperlukan dalam artikel penelitian adalan penulisan lembaga tempat penulis bekerja serta kontak penulis seperti email, maupun alamat kantor. Informasi ini dituliskan dalam catatan kaki
2. Sistematika penulisan artikel non penelitian
Tak berbeda dengan peulisan artikel dari hasil penelitian, penulisan artikel yang bukan berasal dari hasil penelitian pun juga memerlukan sistematika. Berikut sistematika untuk penulisan artikel yang bukan dari hasil penelitian
- Sama seperti artikel hasil penelitian, artikel yang bukan dari hasil penelitian juga diawali dengan penulisan judul. Penulisan judul dalam artikel bukan hasil penelitian maksimal 14 kata bila menggunakan bahasa Indonesia dan 10 kata bila menggunakan bahasa Inggris
- Kemudian, ditulis pula bagian abstrak setidaknya terdiri dari satu paragraf dengan maksimal 100 kata dalam abstrak tersebut
- Sama seperti artikel penelitian, dalam penulisan artikel yang bukan dari hasil penelitian perlu pula dituliskan kata kunci yang menjadi inti dari artikel tersebut
- Bagian selanjutnya yang perlu dituliskan adalah bagian pendahuluan yang berisi latar belakang, tujuan, disertai manfaat dalam penulisan artikel tersebut. Porsi penulisan pendahuluan dalam artikel yang bukan hasil penelitian adalah 20 persen
- Selanjutnya, masuk ke bagian inti yaitu penulisan pembahasan yang bisa terdiri dari beberapa sub judul yang masing-masing membahas masalah yang tengah disampaikan. Dalam artikel yang bukan dari hasil penelitian, pembahasan mengenai permasalah yang menjadi pokok pembahasan bisa mendapatkan porsi hingga mencapai 70 persen dari artikel yang ditulis
- Setelah penulisan pembahasan selesai, maka yang selajutnya perlu dilakukan adalah menulis bagian penutup yang terdiri dari bagian kesimpulan dan saran
Struktur penulisan Artikel
Artikel bukan merupakan hal asing lagi bagi masyarakat terutama yang suka membaca. Artikel yang berisi fakta atau opini biasanya dipublikasikan di media massa atau media publikasi lain.
Dalam penulisannya, ada beberapa struktur penulisan artikel yang perlu diperhatikan. struktur tersebut yaitu :
1. Bagian pembuka
Bagian pembuka menjadi bagian yang penting karena bagian ini menjadi pengantar dari artikel yang ditulis. Pada Bagian ini juga biasanya yang membuat pembaca akan melanjutkan membaca artikel atau tidak.
Pada bagian pembuka bisa diuraikan mengenai peristiwa, kejadian, maupun kutipan yang bisa dijadikan pembuka untuk menguraikan artikel.
Di antara bagian pembuka dan bagian selanjutnya yaitu isi, ada bagian yang menjadi pengait yang tujuannya yaitu mengaitkan pernyataan antara bagian pembuka dengan bagian isi.
2. Bagian isi
Bagian isi merupakan bagian yang penting dalam penulisan artikel. Kemudian Bagian isi menjadi bagian yang membahas mengenai inti dari permasalahan yang ditulis dalam artikel.
Pada bagian ini, segala permasalahan yang menjadi inti dari penulisan artikel bisa dibahas, tetapi dalam pembahasan usahakan untuk tidak keluar dari topik permasalahan yang tengah dibahas.
3. Penutup
Setelah penulisan pembahasan selesai, maka yang selanjutnya ditulis adalah bagian penutup. Dalam penutup, terdapat rangkuman mengenai pembahasan yang telah disampaikan dalam artikel dan pembahasan ini usahakan untuk menuliskannya secara runut dan akhiri dengan kesimpulan yang tidak normatif atau terlalu umum.
Perkenalkan nama saya Rita Elfianis, Seorang tenaga pengajar di Universitas Islam Negeri Suska RIAU. Semoga artikel yang dibuat bermanfaat