Tahukah Anda mengenai Pengertian, Tujuan, Jenis, Struktur, dan Contoh Resensi? Sebuah karya baik itu berupa buku hingga film tentu tidak akan terlepas dari penilaian dari penikmatnya.

Penilaian itu bisa berupa penilaian yang baik maupun tidak dan murni bergantung pada kesan dari pembaca itu sendiri.
Nah, hasil penilaian pembaca terhadap suatu karya itu disebut sebagai resensi. Penulisan resensi sebenarnya juga tidak hanya dilakukan untuk menilai sebuah karya saja.
Disamping itu, meski resensi merupakan penilaian dari sudut pandang penikmat karya, tetapi penulisannya terkadang harus memenuhi kriteria atau struktur tertentu. J
ika kamu saat ini berencana untuk melakukan sebuah penilaian terhadap suatu karya dalam bentuk resensi, mari mengenal lebih lanjut tentang apa itu resensi hingga contoh resensi berikut!
Pengertian Resensi
Resensi menurut pandangan Fardengki (2012) disebut sebagai hasil penilaian terkait kelebihan dan kelemahan suatu buku.
Zaenuddin (2004) juga menyebutkan hal yang sama jika resensi adalah sebuah tulisan yang dibuat untuk menilai karya, contohnya buku. Dalam pendapat lain, Putra (2008) juga turut menjelaskan jika resensi disebut juga dengan tinjauan, ulasan, review, dan ulasan.
Kastiyawan (2007) menambahkan jika teks resensi merupakan sebuah teks yang mencoba memberikan kritik, review, dan evaluasi terhadap suatu karya.
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat dikatakan jika resensi adalah kegiatan menilai, membahas, meninjau, dan mengulas karya dalam bentuk tulisan.
Kebanyakan kata resensi sering dikaitkan dengan resensi buku, namun dalam perkembangannya, resensi juga digunakan untuk menilai karya dalam bentuk lain seperti film, musik, teater, dan karya seni lainnya. Dalam suatu resensi, umumnya berisikan mengenai kelebihan dan kelemahan dari karya tersebut.
Membuat teks resensi dapat dikatakan tidak mudah dan mempunyai tingkat kesulitan yang cukup sulit. Hal ini dikarenakan penulisan teks resensi harus melibatkan analisis mendalam mengenai sebuah karya. Penilaiannya pun tidak boleh terlalu subjektif dan harus berimbang.
Jika suatu karya dinilai dengan terlalu subjektif, maka akan membuat penilaian tersebut bias, sehingga penilaian tersebut terasa tidak jujur dan terkesan terlalu melebih-lebihkan. Untuk itu penulis resensi disarankan untuk mengungkapkan aspek kekurangan dan kelebihan suatu karya secara berimbang dan menyeluruh.
Dalam hal ini, penulis resensi juga akan membantu para pembaca untuk mendapatkan kesan mengenai suatu karya. Tidak sedikit pembaca maupun penikmat karya seperti film, mencari terlebih dahulu resensi mengenai suatu karya tersebut sebelum memutuskan untuk membaca maupun menontonnya.
Dari resensi yang ada akan memberikan gambaran bagi pembaca resensi apakah akan tetap memutuskan untuk menikmati karya tersebut atau tidak.
Tujuan Resensi
Suatu karya tulis tentu akan dibuat dengan tujuan masing-masing, tidak terkecuali karya tulis resensi.
Secara umum, resensi dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai suatu karya kepada masyarakat luas terkait dengan isi, kelemahan, kelebihan, dan nilai kelayakan karya tersebut untuk dinikmati oleh masyarakat luas.
Disamping itu, penulisan resensi juga bisa bertujuan untuk mempengaruhi pembaca untuk merenungkan, mendiskusikan, dan mempertimbangkan kelayakan karya tersebut.
Selain tujuan-tujuan secara umum tersebut, resensi juga mempunyai tujuan lain seperti yang dijelaskan dalam poin-poin berikut.
- Menyampaikan informasi serta pemahaman mengenai apa saja garis besar yang terungkap dalam sebuah karya.
- Mempersuasi pembaca resensi untuk memikirkan dan mendiskusikan lebih dalam mengenai masalah atau konflik yang muncul dalam sebuah karya seni.
- Menunjukkan kepada pembaca resensi mengenai karya tersebut apakah pantas untuk dinikmati secara umum atau tidak.
- Menjawab rasa penasaran penikmat karya mengenai suatu karya. Contohnya, ketika seorang pembaca buku ingin mengetahui mengenai seluk buku yang baru diterbitkan, maka dengan adanya resensi, rasa penasaran dari pembaca resensi akan terjawab.
- Memberikan petunjuk kepada para penikmat karya tentang bagus atau tidaknya suatu karya. Tanpa adanya resensi, penikmat karya pastinya akan dibuat bingung dan bertanya-tanya apakah karya tersebut bisa dinikmati oleh masyarakat luas atau tidak.
- Memberikan latar belakang mengapa suatu karya tersebut dibuat.
- Memberikan masukan kepada para pembuat karya untuk bekal evaluasi dalam pembuatan karya di masa mendatang.
Jenis Resensi
Penulisan resensi pada dasarnya tidak hanya berupa satu jenis saja. Beberapa diantaranya dibedakan sesuai dengan media dan isi sajian resensi. Kedua penggolongan dari resensi tersebut dapat disimak lebih lanjut di bawah ini.
1. Berdasarkan Media atau Forumnya
Pembagian satu ini lebih banyak digunakan untuk resensi buku dan digolongan menjadi dua hal yaitu resensi ilmiah dan resensi ilmiah populer. Kedua jenis tersebut dapat dibedakan melalui tata cara penulisan dan bahasa yang digunakan.
-
Resensi Ilmiah
Dalam resensi ilmiah, penulisannya didasarkan pada prosedur keilmuan dan melibatkan rujukan atau acuan tertentu. Dari segi bahasa yang digunakan juga cenderung formal dan baku disesuaikan dengan penulisan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI).
Mengingat resensi ilmiah merupakan penulisan yang berdasarkan penelitian, maka dibutuhkan adanya pengumpulan data dan informasi tambahan mengenai karangan ilmiah yang diresensi.
Dengan adanya referensi tambahan ini akan membantu untuk memudahkan dalam menilai karya ilmiah tersebut, karena referensi tambahan itu bisa menjadi pembanding untuk karya ilmiah yang akan diresensi.
- Resensi Ilmiah Populer
Selain resensi ilmiah, juga terdapat jenis lain yaitu resensi ilmiah populer yang mana lebih populer di kalangan para peresensi.
Berbeda dengan resensi ilmiah, resensi ilmiah populer cenderung tidak menggunakan acuan atau rujukan tertentu. Bahasa yang digunakan juga tidak selalu resmi dan baku, dalam kata lain, bahasa yang dipakai lebih santai.
Karakteristik ini membuat penulisan resensi ilmiah populer lebih banyak berfokus pada buku-buku yang pembahasannya ringan dan disukai oleh para pembaca generasi muda.
2. Berdasarkan Isi Sajian Resensi
Jenis resensi yang didasarkan pada isi sajiannya digolongkan menjadi 3 macam yaitu teks resensi informatif, teks resensi deskriptif, dan teks resensi kritis. Ketiganya dapat dipahami lebih lanjut lewat ulasan berikut.
-
Teks Resensi Informatif
Teks resensi informatif adalah jenis teks resensi yang berisikan mengenai gambaran dari suatu karya yang dijelaskan secara umum, singkat, namun padat.
Dalam jenis resensi ini, hanya bagian-bagian yang dianggap penting saja yang dijelaskan, selain itu juga turut menjelaskan mengenai kelebihan dan kekurangan dari suatu karya.
-
Teks Resensi Deskriptif
Jenis berikutnya disebut dengan teks resensi deskriptif yang mana lebih berfokus ada gambaran yang lebih rinci mengenai suatu karya.
Teks resensi deskriptif lebih digunakan untuk karya fiksi dikarenakan untuk menjelaskan lebih mendetail mengenai bagaimana penulis membangun cerita, plot, hingga pembentukan karakter dalam karya tersebut.
-
Teks Resensi Kritis
Jenis Teks satu ini merupakan teks resensi yang mengulas karya sastra secara terperinci dan mengaitkannya denga bidang ilmu tertentu.
Pembuatan teks resensi ini dibuat secara kritis dan tentunya objektif dan tidak hanya berdasarkan pandangan dari pembuat resensi semata.
Struktur Resensi
Untuk bisa membuat resensi yang tepat, tentunya dibutuhkan pengetahuan mengenai bagaimana struktur resensi tersebut.
Struktur resensi secara umum terdiri dari 4 bagian yaitu orientasi, tafsiran, evaluasi, dan rangkuman. Keempat struktur tersebut dituliskan secara berurutan dan dapat dipahami lebih lanjut lewat penjelasan berikut.
1. Orientasi
Orientasi adalah bagian awal dari teks resensi yang mana bagian ini memuat gambaran secara umum dari suatu karya, entah itu dalam bentuk film, buku, atau lainnya.
Bagian orientasi menjadi bagian pengenalan yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi dasar mengenai identitas dari suatu karya. Contohnya seperti nama penulis, tahun terbit, nama penerbit, dan lain-lain.
2. Tafsiran
Setelah bagian orientasi, bagian selanjutnya dari teks resensi adalah tafsiran. Dalam bagian tafsiran akan memuat penjelasan yang lebih mendetail mengenai karya.
Biasanya hal-hal yang dibahas adalah mengenai kelebihan, kekurangan, kelayakan, dan kualitas dari karya tersebut.
3. Evaluasi
Bagian evaluasi menjadi bagian ketiga yang ada pada teks resensi yang mana bagian ini menjelaskan pendapat atau pandangan pembuat resensi tentang karya yang diresensi. Dalam kata lain, bagian evaluasi menjadi bagian penjelas dari bagian tafsiran.
Contoh Resensi
Nah, setelah menyimak rangkaian penjelasan tentang resensi di atas, berikut ini ada contoh resensi buku untuk memudahkan dalam pemahaman mengenai resensi. Buku yang akan diresensi berikut berjudul “Sabtu Bersama Bapak” karangan Aditya Mulya.
Judul Buku: Sabtu Bersama Bapak
Penulis: Aditya Mulya
Penerbit: Gagas Media
Tahun Terbit: Cetakan ke 21, 2016
Tebal Buku: 278 Halaman
Aditya Mulya sebagai salah satu pengarang terkemuka di Indonesia kembali menerbitkan buku baru yang berjudul Sabtu Bersama Bapak. Buku pertamanya yang berjudul “Jomblo” begitu banyak diminati oleh para pembaca di Indonesia.
Buku satu ini pun mendapat antusias yang luar biasa dari masyarakat Indonesia. Ceritanya bermula dari kisah seorang Bapak dan Mama yang menyiapkan video rekaman untuk anak-anaknya.
Pembuatan video itu tidak lain karena Bapak menderita kanker dan tidak ingin ketika anak-anaknya besar nanti, mereka tidak mendapatkan kasih sayang dari seorang ayah.
Gaya penulisan dari novel ini yang cukup ringan dan menggunakan bahasa sehari-hari dinilai menjadi daya tarik yang membuatnya banyak disukai oleh pembaca.
Penulis juga berhasil dalam mendeskripsikan karakter setiap tokohnya dan membangun emosi pembaca untuk lebih dekat dengan tokoh tersebut.
Namun, disamping kelebihan tersebut, novel ini sebenarnya sudah cukup bagus dalam hal teknik, hanya saja untuk pemilihan ukuran huruf mungkin agak terlalu kecil. Sehingga, mungkin akan membuat pembaca sedikit kurang nyaman.
Secara keseluruhan, novel ini sangat layak untuk dibaca oleh masyarakat luas, baik yang masih jomblo, mau menikah, maupun yang sudah menjadi bapak. Banyak pelajaran yang tersirat dari novel ini membuatnya begitu layak untuk dibaca dan dijadikan sebagai pelajaran yang menyenangkan.
Kesimpulan
Bagian terakhir dari teks resensi ini berisikan mengenai kesimpulan dari penjelasan di beberapa bagian sebelumnya.
Pada bagian ini, penulis memberikan kesimpulannya apakah suatu karya yang diresensi itu sudah cukup layak untuk dibaca atau ditonton oleh para penikmat karya. Bagian ini sebenarnya bersifat opsional, namun boleh tetap ditulis untuk memperjelas keseluruhan kesimpulan.
Sekian untuk seluruh penjelasan mengenai resensi dari mulai pengertian, tujuan, jenis, struktur, hingga contohnya. Salah satu karya tulis ini begitu penting tidak hanya bagi para penikmat karya, tetapi juga sangat penting untuk para pembuat karya.
Semoga dengan penjelasan di atas juga bisa membuatmu lebih memahami tentang penulisan resensi secara mendalam.
Baca Juga : Pengertian, Sejarah dan Teori Sastra

Perkenalkan nama saya Rita Elfianis, Seorang tenaga pengajar di Universitas Islam Negeri Suska RIAU. Semoga artikel yang dibuat bermanfaat