Setiap sistem pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Hal tersebut akan tetap dilakukan jika memang tidak ada pilihan lain, atau kelebihannya lebih bernilai positif sehingga mengesampingkan kelemahannya.
Namun pada sistem agroforestri, yakni metode tanam yang mengkombinasi antara hutan dan pertanian mungkin perlu dipertimbangkan.
Pasalnya kelemahan ini justru akan menjadi hambatan dan akan berdampak tidak hanya di bidang pertanian, namun diberbagai bidang lainnya.
Lantas, bagaimana menanggapi tantangan akan sistem agroforestri ? lalu apa saja kelemahan yang bisa dilihat dari sistem agroforestri.
Baca Juga : Pengertian Agroforestri
Mungkin ulasan dalam artikel ini bisa menjadi bahan pertimbangan sendiri untuk anda agar tetap memilih menggunakan sistem agroforest atau tidak.
Kelemahan Sistem Agroforestri
1. Sulitnya mengukur produktivitas
Produktivitas merupakan sesuatu yang harus diukur terutama bagi petani yang mengutamakan keuntungan dan menjadikan produksi tersebut lahan pendapatan.
Nah, kelemahan dari sistem agroforestri adalah mengganggu produktivitas tanaman lainnya. Terkadang adanya penebangan akan menganggu dan mengusik tanaman sebelahnya.
Nah, sistem agroforestri juga terkadang mengurangi produktivitas utama dari tanaman utama. Maka dari itu sulit mengukur produktivitas yang ada, dan petani umumnya merasa terganggu akan hal ini.
2. Petani yang merasa rugi
Banyak petani yang kurang pengetahuan mengenai pohon pada lahan pertanian sehingga banyak menimbulkan masalah baik pada tanaman pertanian maupun tanaman hutannya.
Sehingga kerugian pada petani agak sulit dihindari. Tidak jarang petani banyak yang beranggapan produktivitas akan berkurang dan lahan termakan oleh pohon-pohon hutan. Selain itu tidak maksimalnya keberlanjutan hutan dan lahan.
3. Sulitnya membedakan hutan agroforest dengan cirinya
Ciri-ciri sistem agroforestri memang agak sulit dikenali karena peta yang detail tidak sesuai dengan lapangan yang ternyata ditumbuhi semak belukar dan juga tanaman pengganggu.
Tak jarang tanaman pertanian menjadi gagal panen. Selain itu hutan agroforestri sulit dibedakan dengan hutan rakyat yang dikelola dan ditanami tanaman hutan dan pertanian secara bersamaan.
Tantangan Sistem Agroforestri
Adapun tantangan yang harus anda hadapi jika anda menggunakan sistem agroforestri.
1. Pembeda akan tanaman agroforest dan monokultur
Agroforestri memanfaatkan kedua ilmu untuk disatukan dan menghasilkan keuntungan baik di pihak pertanian maupun di bagian kehutanan. Nah, bukan hal mudah untuk menerapkan sistem ini.
Karena pada dasarnya, tanaman yang digunakan yaitu menggunakan tanaman monokultur yang agak sulit menyelipkan atau menambahkan tanaman pertanian pada tanaman hutan dengan hasil produktivitas yang sama.
2. Kepadatan penduduk
Kepadatan penduduk dapat menjadi masalah selanjutnya yang ada. Agroforest berarti memanfaatkan lahan pertanian untuk menanam kedua ilmunya atau sebaliknya menggunakan lahan kehutanan untuk menananm kedua jenis tanaman.
Namun padatnya penduduk tentu akan sulit mendapatkan lahan yang bisa digunakan untuk ditanam bersamaan, selain itu penggunaan lahan umumnya berjangka pendek karena kependudukan yang semakin meningkat.
3. Data yang kurang akurat
Data yang kurang akurat merupakan satu hal yang dapat membantu anda dalam melihat keberhasilan sistem.
Nah, salah satunya data kurang akurat yang ada pada pemerintah agak menjadi tantangan bagi para petani yang menerapkan sistem agroforestri. Dengan begitu belum ada dukungan atau upaya pembangunan dengan sistem ini.
4. Menjalankan masing-masing
Banyaknya petani yang menjalankan hal masing-masing agak sulit didongkrak. Hal ini menjadi tantangan selanjutnya, karena beberapa ahli merasa bahwa pertanian dijalankan sesuai pertanian dan perhutanan dijalankan sesuai bidangnya dan itu merupakan sistem paling maksimal untuk memproduksi hasil, tanpa tahu bahwa agroforestri dapat menghasilkan produksi yang lebih tinggi.
Penutup
Agroforestri merupakan salah satu solusi terbaik untuk masalah konversi lahan dari hutan menjadi area pertanian.
Kita ketahui bahwa banyak sekali masalah yang ditimbulkan dari konversi lahan, seperti kekeringan, erosi tanah, banjir kehilangan keragaman hayati, hilangnya produktifitas tanah hingga perubahan lingkunan.
Namun masalah-masalah tersebut bisa diatasi dengan adanya Agroforestri ini. Manfaat utama sistem ini adalah memaksimalkan hutan untuk kebutuhan masyarakat dalam bidang pertanian tanpa merusak kondisi hutan.
Baca Juga : Pengertian Konversi Lahan
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.