Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Bandotan

Diposting pada

Tahukah anda Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Bandotan? Tanaman ini sangat mudah ditemui, karena Bandotan dapat berkembang biak dan tumbuh secara liar seperti di kebun, pekarangan rumah, pinggi jalan dan tempat terbuka lainnya.

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Bandotan
Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Bandotan

Menurut asal usulnya, tanaman bandotan ini berasal dari wilayah Amerika, atau lebih tepatnya adalah di Negara Brazil. Sesuai dengan karakter tempat habitat aslinya, maka bandotan dapat tumbuh dan berkembang biak sangat mudah seperti di wilayah tropis hingga subtropis.

Di Indonesia sendiri tanaman yang memiliki nama latin Ageratum conyzoides L ini banyak tersebar luas di beberapa daerah, wajar saja karena menurut sejarahnya tanaman pertama kali didatangkan ke Jawa pada tahun 1860.

Sampai di beberapa daerah memiliki panggilan yang berbebda-beda dalam menyebut jenis tanaman yang satu ini, seperti di Sunda orang sana memanggilnya dengan nama Babadotan, kemudian di daerah Jawa tanaman berikut sering dipanggil Wedusan dan Badotan, lalu masyarakat Dayak menyebut dengan nama Rumput Bulu, Sulawesi disebut Sopi, dan di Madura disebut Dus Wedusan.

Tumbuhan yang termasuk sebagai gulma atau tanaman pengganggu ini dapat tumbuh subur didaerah yang memiliki ketinggian 1 – 2100 meter diatas permukaan air laut.

Bandotan termasuk kedalam herba menahun, artinya tanaman dapat tumbuh dan berkembang biak dimana-mana karena mereka memiliki sistem adaptasi yang tinggi. Itulah salah satu alasan kenapa bandotan disebut sebagai gulma, karena sering kali tumbuh di sawah dan merugikan para petani.

Alasan lain tanaman ini pantas digolongkan sebagai gulma adalah ketika daun sudah layu dan membusuk, maka tanaman akan mengeluarkan bau yang tidak sedap, banyak yang bilang baunya mirip seperti bau kambing.

Selain itu tanaman ini juga termasuk kedalam terna semusim, bentuknya tegak, dapat tumbuh tinggi kurang lebih mencapai 30 sampai 90 cm, dan batangnya bercabang.

Bentuk batang silindris, dibagian permukaannya ditumbuhi semacam rambut panjang, dan rambut tersebut jika tersentuh tanah akan membuat akar baru.

Bandotan dapat berkembang biak menggunakan bijinya, tanaman ini memiliki biji berwarna hitam, kecil dan bulat panjang. Biar termasuk kedalam tanaman gulma, namun banyak khasiat yang terkandung didalam bandotan ini.

Berdasarkan penelitian, tanaman ini dapat menyembuhkan radang telinga, mengatasi luka berdarah, tumor Rahim dan sakit tenggorokan.

Kemudian bandotan juga memiliki kandungan kimia seperti asam amino, coumarin, organacid, alkaloid dan masih banyak lainnya.

Setelah sedikit berkenalan dengan tanaman bandotan ini, mari kita gali informasi lebih dalam dimulai dari bagian klasifikasinya.

Klasifikasi Tanaman Bandotan

Berikut adalah klasifikasi dari tanaman bandotan :

  • Kingdom : Plantae
  • Divisi : Spermatophyta
  • Sub Divisi : Angiospermae
  • Kelas : Dicotyledonae
  • Bangsa : Asterales
  • Suku : Asteraceae
  • Marga : Ageratum
  • Spesies : Ageratum conyzoides L.

Morfologi Tanaman Bandotan

Tumbuhan ini dapat tumbuh tegak mencapai 30 – 90 cm, bandotan termasuk jenis tanaman gulma, sehingga kamu dapat mudah menemukan tanaman ini di beberapa tempat seperti sawah, kebun, pekarangan rumah, pinggir jalan dan tempat terbuka lainnya.

Mereka dapat berkembang biak menggunakan bijinya, dan uniknya tanaman ini seperti memiliki sistem adaptasi diri yang membuat bandotan berkembang ditempat-tempat baru.

Batang bandotan ditumbuhi rambut panjang dan jika rambut ini sampai menyentuh permukaan tanah maka akan membentuk akar baru.

Letak daun saling berhadapan, bersilang dan daunnya memiliki tangkai. Untuk lebih lengkapnya bisa simak penjelasan dibawah ini :

1. Morfologi Akar Tanaman Bandotan

Akar milik tanaman bandotan adalah tunggang dan memiliki cabang serta ditumbuhi bulu-bulu halus. Akar keluar dari pangkal batang dan biasanya memiliki warna coklat keputih-putihan.

Sering ditemui akar tidak akan jauh tumbuh dari permukaan tanah atau bisa dibilang dangkal, karakter akarnya tidak begitu kokoh sehingga tanaman bandotan sangat mudah dicabut. Bagian akar ini memiliki khasiat yang dapat digunakan sebagai pengobatan batu ginjal.

2. Morfologi Batang Tanaman Bandotan

Batang tanaman ini memiliki bentuk silindris, bercabang, bagian pangkal batang ditumbuhi akar. Uniknya batang seperti memiliki bulu panjang yang jika sampai menyentuh permukaan tanah maka akan membentuk struktur akar baru. Sedangkan bagian batang yang masih muda ditumbuhi semacam rambut halus.

3. Morfologi Daun Tanaman Bandotan

Daun tanaman bandontan memiliki tangkai, biasanya posisi daun berhadapan atau bersilang, bentuk pangkalnya tumpul serta membulat sedangkan bagian ujung daun meruncing. Tepian daun tidak rata, sering kali berbentuk seperti gerigi.

Dari hasil penelitian, umumnya daun memiliki ukuran panjang 1 – 10 cm sedangkan lebarnya mencapai 0,5 – 6 cm. Warna daun dominan hijau, dibagian permukaan terdapat rambut plus kelenjar dibagian bawahnya.

4. Morfologi Bunga Tanaman Bandotan

Bunga membentuk seperti malai rata, berjenis majemuk, dalam satu kelopak terdapat tiga sampai empat kepala bunga. Kepala bunga tumbuh di tangkainya masing-masing, dalam satu pembalut bunga terdiri dari 60 hingga 75 bunga yang terbungkus.

5. Morfologi Buah Tanaman Bandotan

Bentuk buahnya sulit dilihat, selain ukurannya kecil letak buah ini menempel dengan biji, warna buah putih kehitam-hitaman.

Kesimpulan

Tanaman bandotan merupakan tanaman yang termasuk ke dalam famili Asteraceae dengan nama latin Ageratum conyzoides L. Tanaman ini berasal dari Brazil dan dapat hidup di wilayah tropis dan subtropis, walaupun sering dianggap gulma namun tanaman ini dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan mengandung kandungan kimia yang bermanfaat.

Tanaman bandotan memiliki akar jenis tunggang, batang tanaman ini berbentuk silindris, bercabang dan ditumbuhi rambut halus, tepi daun tanaman ini tidak rata dan membentuk seperti gerigi, bunga bandotan tergolong bunga majemuk, sedangkan buah bandotan berukuran kecil dengan warna putih kehitaman.