Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kedondong

Diposting pada

Tahukah anda Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kedondong? Kedondong adalah sebuah tanaman yang banyak tumbuh di daerah tropis dan masuk ke dalam golongan Angiospermae.

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kedondong
Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kedondong

Tanaman ini memiliki penamaan yang berbeda – beda di tiap daerah dan Negara seperti di Indonesia dan Malaysia menyebutnya kedondong dan di daerah Bali disebut buah Kacemcem.

Baca Juga : Syarat Tumbuh Tanaman Kedondong

Nama di tiap daerah berbeda, lantas membuat spesiesnya di tiap daerah berbeda pula? Yuk simak penjelasan dari klasifikasi dan morfologi tanaman kedondong!

Klasifikasi Tanaman Kedondong

Klasifikasi tanaman kedondong adalah sebagai berikut :

  • Kingdom : Plantae
  • Sub Kingdom : Tracheobionta
  • Divisi : Magnoliophyta
  • Super Divisi : Spermatophyta
  • Class : Dicotyledonae
  • Sub Class : Rosidae
  • Ordo : Sapindales
  • Family : Anacardiaceae
  • Genus : Spondias
  • Species : Spondias dulcis Parkinson.

Morfologi Tanaman Kedondong

1. Akar

Tanaman ini memiliki system perakaran tunggang. Akar berbentuk silindris dengan tudung akar berbentuk bulat yang tumpul.

Akar berwarna cokelat tua baik akar utama maupun serabut akar. Akar utama tumbuhnya tegak lurus dan kokoh.

2. Batang

Tanaman kedondong memiliki batang berkayu (lignosus) yang sifatnya kuat dan keras. Hal ini karena batang tersusun dari sel – sel tumbuhan yang memiliki dinding sel yang tersusun rapat.

Bentuk batang kedondong silindris dan tumbuhnya tegak lurus ke atas. Sementara tanaman kedondong ini memiliki percabangan bertipe simpodial dimana batang utama dan cabangnya sukar dibedakan ukurannya karena pertumbuhan cabang yang lebih cepat. Permukaan batang kedondong halus dengan warna putih kehijauan.

3. Daun

Kedondong termasuk tanaman dengan daun majemuk. Daun – daun kedondong berbentuk jorong atau oval dimana pangkal daunnya runcing (acutus) dengan ujung meruncing (acuminatus).

Warna daun kedondong adalah hijau dengan panjang 5 – 8 cm dan lebarnya 3 – 6 cm. Pertulangan daun menyirip dengan struktur tulang yang besar.

Dalam setiap daun memiliki anak daun berjumlah gasal (imparipinnatus) dan susunan anak daun tersebut berpasangan.

Sementara tepi daun strukturnya rata (integer). Tata letak daun tersebar di seluruh ranting dan permukaan daun mengkilat serta licin.

Daun kedondong memiliki kandungan flavonoid, saponin dan tannin yang bisa digunakan untuk menyembuhkan penyakit disentri.

Caranya adalah rebus daun kedondong dengan 2 gelas air, saring kemudian minum air rebusan daun tersebut hangat – hangat.

4. Bunga

Bunga kedondong adalah bunga majemuk dengan warna putih kekuningan. Tumbuhan ini memiliki kelopak bunga dengan ukuran 5 cm dan mahkota bunganya sebanyak 4 – 5 helai.

Bunga kedondong adalah bunga dengan dua kelamin (hermaprodit) yakni jantan dan betina. Benang sari berjumlah 8 helai dengan warna kuning dan putiknya berjumlah satu.

Bentuk bunga kedondong yakni malai (penicula) dimana tangkai bunganya bercabang secara monopodial. Panjang tangkai bunga 24 – 40 cm.

5. Buah

Buah kedondong tergolong dalam buah buni dimana buah memilingi lapisan luar yang kaku atau tipis seperti layaknya kulit. Sementara lapisan dalamnya tebal, berar dan renyah.

Buah kedondong berbentuk lonjong dan termasuk buah sejati tunggal. Diameter buah sekitar 5 cm dan bagian dalam daging memiliki banyak serat.

Pada tumbuhan muda, kedondong berwarna hijau namun ketika sudah matang, buah ini berwarna hijau kekuningan.

Daging kedondong tersebut ternyata bisa dimanfaatkan sebagai obat meredakan batuk karena daging kedondong mengandung vitamin C yang tinggi. Vitamin ini yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh dan melawan bakteri serta virus.

Caranya adalah ambil 2 – 3 buah kedondong yang telah dikupas dan dicuci bersih. Kemudian, buah tersebut diparut sembari ditambah sedikit garam dan air hangat. Minum ramuan tersebut 3 kali sehari.

Tidak hanya dagingnya saja, ternyata kulit kedondong juga bisa digunakan untuk mengobati diare. Caranya dengan menyiapkan kulit kedondong secukupnya dan rebus dengan 2 gelas air.

Biarkan mendidih, kemudian minum ramuan kulit kedondong setiap pagi dan sore hari. Ramuan kulit kedondong ini juga bisa digunakan untuk mengusir sariawan.

Berat rata – rata tiap buahnya antara 0,7 – 1 kg. Buah kedondong ini tumbuh dalam jumlah yang banyak.  Buah kedondong muda memiliki rasa asam yang sangat kuat, tetapi bila buahnya sudah matang, rasanya manis asam. Rasanya yang segar membuat banyak orang sering menggunakannya sebagai pelengkap rujak atau salad buah.

6. Biji

Biji kedondong berbentuk bulat (bola) dengan dikelilingi serat – serat yang kasar. Biji berwarna putih kekuningan. Jika dibelah, biji kedondong memiliki struktur seperti gabus (sterefoam) dan berongga.

Ulasan di atas adalah penjelasan dari klasifikasi dan morfologi tanaman kedondong. Buah kedondong merupakan buah yang sangat unik dan memiliki manfaat beragam.

Buah tanaman kedondong sangat cocok dikonsumsi untuk orang yang sedang diet karena mengandung lemak yang sangat rendah.

Namun, harus tetap berhati – hati selama mengkonsumsi buah ini karena bijinya yang teksturnya kasar terkadang bisa menyebabkan gusi berdarah.

Kesimpulan

Kedondong merupakan tanaman yang termasuk ke dalam famili Anacardiaceae dengan nama latin Spondias dulcis Parkinson. Tanaman kedondong banyak tumbuh dan di tanam di daerah tropis seperti Indonesia dan Malaysia.

Tanaman kedondong memiliki sistem perakaran tunggang, batang tanaman kedondong berkayu dengan bentuk silindris, daun tanaman kedondong merupakan daun majemuk dengan bentuk oval, bunga tanaman ini merupakan bunga majemuk dan berwarna putih kekuningan, buah kedondong berbentuk lonjong dan termasuk buah sejati tunggal, biji kedondong berbentuk bulat dan dikelilingi serat kasar.

Baca Juga : Cara Budidaya Tanaman Kedondong