Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Tebu

Diposting pada

Tahukah anda Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Tebu? Tebu atau sugarcane merupakan salah satu tanaman yang menguntungkan banyak orang, termasuk masyarakat Indonesia.

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Tebu
Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Tebu

Bukan tanpa sebab, karena tanaman yang menghasilkan gula ini jelas disukai dan mudah ditanam. Tebu memiliki banyak manfaat, mulai dari sisi ekonomi karena menghasilkan tebu. Serta menjadi tanaman yang tidak memerlukan banyak biaya untuk budidaya dan perbanyakannya.

Klasifikasi Tanaman Tebu

  • Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )
  • Subkingdom : Trachebionta ( Tumbuhan berpembuluh )
  • Super divisi : Spermatophyta (  Menghasilkan biji )
  • Divisi : Magniliophyta ( Tumbuhan berbunga )
  • Kelas : Liliopsida ( berkepig satu / monokotil )
  • Sub kelas : Commelinidae
  • Ordo : Poales
  • Famili : Poaceae
  • Genus : Saccharum
  • Spesies : Saccharum officinarum L.

Morfologi Tanaman Tebu

Jika dilihat berdasarkan spesies ataupun bentuknya, sebenarnya tebu memiliki beragam jenis dan juga spesies. Bukan hanya tebu yang dilihat pada umumnya, tetapi ada juga tebu warna merah, tebu kuning dan lainnya.

Sebelum anda memutuskan untuk menggunakan tanaman tebu, agar bisa dibudidayakan anda harus tahu terlebih dahulu mengenai tanaman tebu baik klasifikasi dan juga morfologi yang ada pada tanaman tersebut.

1. Morfologi Batang Tebu

Bagian tanaman pertama yang bisa anda lihat adalah batangnya. Saat anda melihat tanaman tebu, maka yang terlihat pertama jelas batangnya yang tinggi dan kokoh.

Tanaman ini berbentuk bulat, dengan diameter beragam mulai dari 4-10 cm. Setelah itu tanaman tumbuh tegak, dengan tekstur berbuku ataupun beruas.

Masing-masing buku ataupun jarak ruas adalah 3-5 cm. Setelah itu, panjang batang tanaman hingga 5 meter dan minimal 2 meter saja.

Ditambah lagi, tanaman ini akan melindungi cairan gula dengan kulitnya yang tebal, keras dan warna yang beragam. Apabila akan panen, batang akan dipotong menggunakan gergaji atau alat khusus agar bisa tumbang. Setelah itu satu atau dua ruasnya akan ditanam kembali sehingga lebih murah dan mudah.

2. Morfologi Akar Tebu

Selanjutnya morfologi yang ada pada tanaman tebu adalah bagian akarnya. Jika dilihat dari fisiknya akar tanaman tebu memiliki tipe serabut ditambah dengan bagian tunggang yang utama dengan panjang menembus tanah kurang lebih 30 cm selain itu warna dari akarnya sendiri keputihan kotor hingga kecoklatan.

Tujuan dari tanaman tebu sendiri memiliki akar yang dalam karena tanaman ini memiliki tinggi melebihi standar tanaman yang lain sehingga akar haruslah bersifat kokoh.

Selain itu akan juga dapat menembus tanah lebih dari 20 cm bahkan lebih tergantung dengan pertumbuhannya. Sehingga saat anda ingin menanam tanaman ini. Maka anda harus memastikan bahwa tanah yang digunakan memang cukup bagus dan bisa ditembus oleh tebu.

Apabila dilihat berdasarkan pertumbuhannya. Sebenarnya akar ini bisa dilakukan dengan dua cara pertama anda bisa melakukan akar stek dan juga memperbanyaknya. Kemudian yang kedua adalah akar tunas.

Khusus untuk akar stek berasal dari stek batang dan tidak berumur panjang serta hanya berguna ketika tanaman masih berusia muda. Sedangkan bagaimana dengan akar tunas.

Tentu saja sesuai dengan namanya akar tunas berasal dari tunas nya dan dapat berusia panjang. Serta tetap ada selama tanaman masih hidup khusus untuk tanah yang sesuai. Agar tubuh sendiri bisa mencapai 1 meter ke dalam baik untuk pertumbuhan akar tunas ataupun akar stek.

3. Morfologi Daun Tebu

Selanjutnya morfologi yang dapat dilihat adalah dari tanaman daun tebu. Jika dilihat daun tanaman ini, sebenarnya masuk ke dalam daun tidak lengkap. Karena hanya terdiri dari pelepah dan juga beberapa helai daun sedangkan untuk daun pada tanaman tebu tidak memiliki tangkai panjang.

Tetapi langsung daunnya memanjang di bagian ruas dan panjangnya kurang lebih 1 hingga 2 meter, dan ini juga memiliki garis memanjang. Jika dipegang akan terasa seperti bulu-bulu sehingga teksturnya sedikit unik.

Sayangnya, apabla daun tersebut mengenai kulit terlalu dalam, maka kulit kita akan terluka. Umumnya daun ini tumbuh di bagian ketiak ketiak dan juga warnanya mulai dari hijau muda hingga hijau tua.

Daun tumbuh sendiri tidak terlalu rindang seperti halnya bambu atau beberapa tanaman lain. Karena pertumbuhan tanaman fokus untuk penebalan batang dan juga mengumpulkan gula.

4. Morfologi Bunga Tebu

Tahukah anda bahwa tanaman tebu memiliki bunga berdasarkan morfologinya. Tanaman ini memiliki bunga majemuk yang tersusun dari beberapa masalah yang terbatas. Selain itu kurang dari bunga tanaman memang besar kurang lebih 90 cm.

Dengan memiliki 3 daun kelopak, 1 daun mahkota, 3 benang sari, dan juga 2 kepala putik. Berdasarkan morfologinya bunga dari tanaman tebu ini memang cukup jarang terlihat atau bahkan sangat rentan berguguran atau jatuh selama masih muda, dan proses pertumbuhan berjalan, sehingga alasan inilah yang menyebabkan para pembudidaya jarang melihat bunga tanaman tebu.

Tebu sendiri semakin tua akan semakin matang, dan gula dapat terbentuk dengan cara cara proses yang berlangsung dari satu ruas ke ruas lain.

Di dalam batang sehingga tingkat kematangan tergantung pada umur 2 semakin kebawah ruas tersebut. Maka semakin tua sehingga tingkat kandungan dari gulanya akan semakin lebih banyak, dibandingkan dengan bagian atas yang lebih muda.

Kesimpulan

Tebu merupakan tanaman yang termasuk ke dalam famili Poaceae dengan nama latin Saccharum officinarum L. Tanaman tebu memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi, tanaman ini dapat diolah menjadi gula yang banyak disukai oleh manusia.

Tanaman tebu memiliki batang dengan bentuk silinder, beruas ataupun berbuku, akar tanaman ini adalah akar serabut dan akar tunggang sebagai akar utama, daun tebu hanya terdiri dari pelepah yang memanjang yang muncul dari ketiak, bunga tanaman ini merupakan bunga majemuk.

Baca Juga : Syarat Tumbuh Tanaman Tebu