Pengertian Pertanian Berkelanjutan adalah pendekatan pertanian yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pertanian saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Pendekatan ini mencakup praktik-praktik yang mempertimbangkan dampak lingkungan, ekonomi, dan sosial dari kegiatan pertanian, dengan tujuan memastikan produksi pangan yang berkelanjutan jangka panjang.
Pengertian Pertanian Berkelanjutan Menurut Para Ahli
Berikut adalah beberapa definisi Pertanian Berkelanjutan menurut para ahli:
- World Commission on Environment and Development (WCED) (1987): “Pengertian Pertanian berkelanjutan adalah pertanian yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka.”
- Food and Agriculture Organization (FAO): “Pertanian berkelanjutan adalah pendekatan sistem pertanian yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pertanian saat ini tanpa mengorbankan kapabilitas alam dan sistem pertanian masa depan.”
- United Nations Conference on Sustainable Development (UNCSD) (2012): “Pertanian berkelanjutan adalah pendekatan pertanian yang mempromosikan produktivitas yang berkelanjutan dan efisiensi sumber daya, perlindungan ekosistem dan keanekaragaman hayati, dan penguatan komunitas pertanian.”
- National Research Council (NRC) (2010): “Pertanian berkelanjutan adalah sistem pertanian yang memasukkan prinsip-prinsip ekologis, ekonomi, dan sosial untuk menghasilkan pangan dan produk pertanian dalam jumlah yang cukup sambil menjaga keberlanjutan lingkungan dan sumber daya alam.”
- Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR): “Pengertian Pertanian berkelanjutan adalah pertanian yang produktif, efisien dalam penggunaan sumber daya, ramah lingkungan, dan mampu beradaptasi dan berkembang seiring perubahan sosial dan ekonomi.”
- Johan Rockström (2017): “Pengertian Pertanian berkelanjutan adalah transformasi fundamental dalam cara kita memproduksi makanan, menghentikan kehilangan ekosistem dan mengembalikan tanah, air, dan keanekaragaman hayati.”
Dalam intinya, pertanian berkelanjutan melibatkan keselarasan antara produksi pertanian, kesejahteraan sosial, dan keseimbangan ekologi.
Praktik-praktik dalam pertanian berkelanjutan mencakup pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana, pengurangan limbah dan polusi, serta pendekatan yang mempertimbangkan aspek ekonomi dan sosial untuk jangka panjang.
Konsep Pertanian Berkelanjutan
Konsep pertanian berkelanjutan melibatkan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan dalam mengelola sistem pertanian.
Tujuan utama dari pertanian berkelanjutan adalah untuk memenuhi kebutuhan pangan dan sumber daya pertanian saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Berikut adalah beberapa aspek utama dari konsep pertanian berkelanjutan:
- Keseimbangan Ekologi: Pertanian berkelanjutan mempertimbangkan dampak lingkungan secara menyeluruh. Praktik-praktik ini menjaga keseimbangan ekosistem, keanekaragaman hayati, dan siklus alam. Sistem ini tidak menguras sumber daya alam, tetapi memperbaiki kualitas tanah, air, dan lingkungan.
- Penggunaan Sumber Daya yang Bijaksana: Pertanian berkelanjutan memaksimalkan penggunaan sumber daya alam seperti air, tanah, dan energi, sambil meminimalkan limbah dan efek negatif terhadap lingkungan.
- Diversifikasi: Pendekatan berkelanjutan mendorong diversifikasi pertanian dengan menggabungkan berbagai jenis tanaman dan ternak. Diversifikasi ini membantu mengurangi risiko kegagalan panen akibat faktor eksternal dan meningkatkan keanekaragaman pangan.
- Konservasi Tanah dan Air: Praktik-praktik konservasi tanah dan air, seperti penanaman tanaman penutup tanah (cover crop) dan sistem irigasi yang efisien, merupakan bagian penting dari pertanian berkelanjutan. Hal ini membantu mencegah erosi dan degradasi tanah.
- Pemupukan yang Tepat: Pengelolaan nutrisi tanaman dengan memperhitungkan kebutuhan nutrisi spesifik tanaman serta sifat-sifat tanah, sehingga mencegah pencemaran tanah dan air oleh kelebihan pupuk.
- Pengendalian Hama dan Penyakit: Pertanian berkelanjutan mengedepankan pengendalian hama dan penyakit secara terpadu, termasuk penggunaan metode biologis, pengenalan predator alami, dan praktik budidaya yang mengurangi risiko penyebaran penyakit.
- Pengurangan Penggunaan Bahan Kimia: Pertanian berkelanjutan mengurangi penggunaan bahan kimia seperti pestisida dan herbisida, yang dapat berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia.
- Penggunaan Teknologi Tepat: Teknologi modern digunakan dengan bijaksana untuk memperbaiki efisiensi produksi dan pengelolaan. Namun, teknologi harus dipilih dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat.
- Partisipasi Masyarakat dan Keadilan Sosial: Pertanian berkelanjutan melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam perencanaan, pengambilan keputusan, dan implementasi. Praktik ini juga memperhatikan keadilan sosial, termasuk kondisi kerja petani dan akses terhadap sumber daya pertanian.
- Inovasi dan Penelitian: Pertanian berkelanjutan mengandalkan inovasi dan penelitian dalam mengembangkan praktik-praktik yang lebih efektif, efisien, dan ramah lingkungan.
- Keadilan Generasi Mendatang: Pertanian berkelanjutan mengakui tanggung jawab kita untuk menjaga produktivitas dan kesuburan lahan untuk generasi mendatang.
- Ekonomi Berkelanjutan: Pendekatan ini mengintegrasikan aspek ekonomi dengan tujuan jangka panjang, termasuk kesejahteraan petani, akses terhadap pasar, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.
Penting untuk diingat bahwa konsep pertanian berkelanjutan tidak bersifat statis, tetapi harus beradaptasi dengan perubahan lingkungan, teknologi, dan kebutuhan masyarakat.
Pertanian berkelanjutan mendorong pemikiran jangka panjang dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan kesejahteraan manusia.
Manfaat Pertanian Berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan memberikan berbagai manfaat yang signifikan, baik bagi lingkungan, masyarakat, maupun ekonomi.
Berikut adalah beberapa manfaat utama dari pertanian berkelanjutan:
- Pangan yang Berkelanjutan: Pertanian berkelanjutan memastikan produksi pangan yang stabil dan berkelanjutan, sehingga mampu memenuhi kebutuhan makanan penduduk saat ini dan masa depan.
- Keseimbangan Ekosistem: Praktik-praktik pertanian berkelanjutan membantu menjaga keseimbangan ekosistem, termasuk keanekaragaman hayati, siklus air, dan kualitas tanah.
- Konservasi Tanah dan Air: Pendekatan ini melibatkan praktik konservasi tanah dan air, mencegah erosi, degradasi tanah, dan pencemaran air.
- Pengendalian Hama dan Penyakit: Pertanian berkelanjutan menerapkan pendekatan terpadu dalam pengendalian hama dan penyakit, mengurangi ketergantungan pada pestisida dan herbisida kimia.
- Efisiensi Sumber Daya: Penggunaan sumber daya alam seperti air, tanah, dan energi dikelola dengan efisien, mengurangi pemborosan dan kerusakan lingkungan.
- Penyediaan Pekerjaan dan Penghidupan: Pertanian berkelanjutan mendukung ekonomi lokal dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan peluang usaha di daerah pertanian.
- Peningkatan Kesejahteraan Petani: Praktik-praktik berkelanjutan dapat meningkatkan pendapatan petani dengan mengoptimalkan hasil panen dan mengurangi biaya produksi.
- Pemulihan Tanah dan Kesuburan: Pertanian berkelanjutan memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kesuburan melalui penggunaan kompos dan pupuk organik.
- Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca: Beberapa praktik pertanian berkelanjutan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, membantu dalam mitigasi perubahan iklim.
- Meningkatkan Ketahanan Iklim: Pertanian berkelanjutan membantu pertanian menjadi lebih tangguh terhadap perubahan iklim dan ekstrem cuaca.
- Konservasi Biodiversitas: Praktik-praktik berkelanjutan membantu menjaga keanekaragaman hayati, termasuk tanaman liar, serangga, dan hewan liar.
- Mengurangi Konflik Lahan: Pertanian berkelanjutan mempromosikan pengelolaan yang lebih bijaksana dan adil terhadap sumber daya alam, yang dapat mengurangi konflik lahan.
- Akses Terhadap Pangan Sehat: Pertanian berkelanjutan dapat meningkatkan ketersediaan pangan yang sehat dan bergizi, mendukung peningkatan kesehatan masyarakat.
- Mengurangi Ketergantungan pada Input Kimia: Dengan mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia, pertanian berkelanjutan membantu mengurangi dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia.
- Peningkatan Kualitas Produk Pertanian: Dengan mempertimbangkan praktik budidaya yang lebih baik, pertanian berkelanjutan dapat meningkatkan kualitas produk pertanian.
- Peningkatan Keberlanjutan Ekonomi: Praktik-praktik berkelanjutan membantu dalam menghasilkan produksi yang berkelanjutan dari segi ekonomi, mengurangi risiko kerugian dan meningkatkan pendapatan petani.
Secara keseluruhan, pertanian berkelanjutan memiliki dampak positif yang luas pada lingkungan, masyarakat, dan ekonomi.
Ini adalah pendekatan yang penting dalam memastikan pertumbuhan pertanian yang berkelanjutan dan pangan yang mencukupi bagi seluruh populasi dunia.
Jenis Pertanian Berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan dapat diimplementasikan dalam berbagai jenis sistem pertanian. Di bawah ini, saya akan mencantumkan beberapa jenis pertanian berkelanjutan yang umum ditemui:
- Pertanian Organik: Pertanian organik adalah pendekatan pertanian berkelanjutan yang menghindari penggunaan bahan kimia sintetis seperti pestisida dan pupuk kimia. Sebagai gantinya, sistem ini mengandalkan pupuk organik, pengelolaan hama alami, dan praktik-praktik yang mendukung keseimbangan ekosistem.
- Pertanian Agroforestri: Agroforestri menggabungkan pertanian dengan penanaman pohon atau tanaman hutan. Ini membantu meningkatkan kesuburan tanah, mengendalikan erosi, dan mendukung keanekaragaman hayati.
- Pertanian Konservasi: Pertanian konservasi melibatkan praktik-praktik seperti penanaman tanaman penutup tanah (cover crop) dan tanaman konservasi untuk mencegah erosi, memperbaiki kualitas tanah, dan menjaga keseimbangan ekosistem.
- Pertanian Permaculture: Permaculture adalah pendekatan desain pertanian yang mengintegrasikan prinsip-prinsip alamiah dan ekologi dalam sistem pertanian. Ini berfokus pada keberlanjutan jangka panjang dan efisiensi sumber daya.
- Pertanian Berkelanjutan Berbasis Teknologi: Pendekatan ini menggunakan teknologi modern seperti penginderaan jauh, sensor, dan analisis data untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya, memprediksi kondisi tanaman, dan meningkatkan efisiensi produksi.
- Pertanian Hidroponik dan Aeroponik: Sistem pertanian tanpa tanah ini dapat mengurangi penggunaan air dan pupuk, serta menghasilkan hasil panen lebih cepat. Namun, keberlanjutan lingkungan masih perlu diperhatikan.
- Pertanian Vertikal: Pertanian vertikal melibatkan penanaman tanaman dalam lapisan atau tumpukan vertikal, seperti di gedung pencakar langit. Ini memanfaatkan ruang secara efisien, tetapi juga memerlukan perhatian terhadap sumber daya dan dampak lingkungan.
- Pertanian Masyarakat Adat: Pertanian berkelanjutan juga dapat ditemukan dalam praktik-praktik tradisional masyarakat adat yang telah berhasil menjaga kesuburan tanah dan lingkungan selama berabad-abad.
- Pertanian Urban dan Perkotaan: Pertanian di perkotaan dan area urban dapat melibatkan penggunaan lahan terbatas seperti taman komunitas, atap bangunan, dan pekarangan belakang untuk menanam tanaman dan menghasilkan pangan.
- Pertanian Berdasarkan Ekosistem: Pendekatan ini mencoba meniru pola alam dalam mengatur pertanian. Contohnya, pertanian berbasis lahan basah atau pertanian berdasarkan siklus alami tanaman.
- Pertanian Berorientasi Kelestarian: Pertanian yang berfokus pada pembentukan sistem yang tahan lama, menggabungkan teknologi tradisional dan modern serta praktik-praktik yang mendukung keseimbangan ekosistem.
Semua jenis pertanian berkelanjutan ini memiliki tujuan bersama: memastikan produksi pertanian yang berkelanjutan jangka panjang, menjaga keseimbangan ekologi, dan mendukung kesejahteraan masyarakat dan lingkungan.
Pilihan jenis pertanian berkelanjutan akan tergantung pada lingkungan, sumber daya, dan tujuan petani atau produsen.

Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.