Hegemoni: Pengertian, Sejarah, Aspek, Konsep dan Dampak

Diposting pada

Hegemoni adalah konsep yang memiliki makna yang kompleks dan telah dibahas oleh banyak ahli dari berbagai disiplin ilmu, termasuk politik, ekonomi, sosiologi, dan studi budaya.

Hegemoni Pengertian, Sejarah, Aspek, Konsep dan Dampak

Konsep hegemoni mengacu pada dominasi atau pengaruh yang kuat dari satu kelompok, negara, atau entitas terhadap kelompok atau negara lain dalam sebuah sistem sosial atau politik.

Pengertian Hegemoni Menurut Para Ahli

Untuk memberikan pemahaman yang lebih lengkap dan mendalam tentang pengertian hegemoni, mari kita jelaskan perspektif para ahli yang relevan:

1. Antonio Gramsci

Antonio Gramsci, seorang filsuf, dan teoretikus politik Italia pada awal abad ke-20, merupakan salah satu tokoh utama dalam pengembangan konsep hegemoni.

Baginya, hegemoni mengacu pada dominasi budaya dan ideologi oleh kelompok penguasa dalam masyarakat.

Gramsci berpendapat bahwa kelompok penguasa tidak hanya menggunakan kekuatan fisik atau kekuatan politik untuk menjaga kekuasaan mereka,

tetapi juga menciptakan kesepakatan budaya yang menguntungkan mereka, sehingga kelompok dominan dapat mengendalikan pandangan dunia dan nilai-nilai masyarakat secara lebih efektif.

2. Robert Cox

Robert Cox adalah seorang ahli hubungan internasional yang dikenal dengan pendekatannya yang kritis terhadap studi politik global.

Baginya, hegemoni adalah tentang bagaimana negara-negara kuat atau aktor-aktor global tertentu dapat mengendalikan struktur dan institusi internasional sesuai dengan kepentingan mereka.

Cox mengidentifikasi dua jenis hegemoni: hegemoni material (pengaruh ekonomi dan militer) dan hegemoni sosial (pengaruh ideologi, nilai, dan norma).

3. Immanuel Wallerstein

Immanuel Wallerstein adalah seorang ahli sosiologi dan sejarah yang dikenal dengan teori sistem dunia.

Menurut Wallerstein, hegemoni terkait dengan dominasi ekonomi oleh negara-negara inti (core) dalam sistem dunia kapitalis.

Negara-negara core memiliki kontrol atas sumber daya dan pasar global, sehingga mereka memegang kekuatan ekonomi yang besar dan dapat memengaruhi negara-negara periferi (peripheral) dalam sistem.

4. Edward Said

Edward Said adalah seorang intelektual Palestina yang terkenal dengan konsep “orientalisme.”

Dalam pandangan Said, hegemoni adalah bagaimana Barat (terutama Eropa) telah menciptakan narasi dan representasi yang mendominasi pandangan dunia tentang dunia Timur.

Hal ini mencakup penggunaan stereotip, diskriminasi, dan dominasi intelektual yang memengaruhi bagaimana dunia Timur dipahami dan diartikan oleh dunia Barat.

5. Ernesto Laclau dan Chantal Mouffe

Laclau dan Mouffe adalah dua teoretikus politik yang dikenal dengan teori hegemoni radikal. Menurut mereka, hegemoni adalah konsep yang terkait erat dengan politik identitas dan konflik sosial.

Mereka berpendapat bahwa hegemoni terbentuk melalui proses politik di mana kelompok-kelompok berusaha memperoleh dominasi ideologis dan politik dengan merancang koalisi yang luas dan merinci identitas politik.

Secara umum, pengertian hegemoni adalah tentang dominasi atau pengaruh yang luas dalam berbagai aspek kehidupan, seperti budaya, ekonomi, politik, dan ideologi.

Konsep ini telah membantu para ahli dalam memahami bagaimana kekuasaan dan kontrol dapat dijalankan dalam masyarakat dan hubungan antarnegara,

serta bagaimana hal ini dapat memengaruhi dinamika sosial dan politik di tingkat lokal maupun global.

Sejarah Hegemoni

Sejarah hegemoni merujuk pada konsep dominasi atau pengaruh yang kuat dari satu kelompok, negara, atau entitas atas yang lain dalam berbagai konteks sejarah, seperti politik, ekonomi, dan budaya.

Untuk memahami sejarah hegemoni, kita akan melihat berbagai contoh dan tahapan penting dalam perkembangannya sepanjang sejarah manusia, diantaranya:

1. Yunani Kuno

Konsep hegemoni pertama kali muncul dalam pemikiran Yunani Kuno, terutama dalam konteks kota-negara Yunani (city-states).

Athena dan Sparta adalah dua kota-negara yang saling bersaing untuk menguasai wilayah dan pengaruh.

Selama Perang Peloponnesos (431-404 SM), Sparta berhasil mendominasi Athena dan negara-negara lain dalam aliansi Peloponnesos. Ini adalah contoh awal dari hegemoni dalam sejarah.

2. Kekaisaran Romawi

Kekaisaran Romawi adalah salah satu contoh paling terkenal dalam sejarah hegemoni. Romawi menguasai sebagian besar Eropa, Timur Tengah, dan sebagian besar wilayah Laut Tengah pada puncak kejayaannya.

Kekaisaran ini tidak hanya berkuasa secara militer, tetapi juga mengenalkan bahasa, hukum, dan budaya Romawi ke wilayah-wilayah yang dikuasainya, menciptakan hegemoni budaya yang berlangsung selama berabad-abad.

3. Hegemoni Islam

Dalam sejarah dunia Islam, Kekhalifahan Abbasiyah (abad ke-8 hingga ke-13) merupakan contoh yang signifikan dari hegemoni budaya dan ilmiah.

Baghdad menjadi pusat kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan perdagangan dunia Islam pada masa itu.

Perpustakaan Bait al-Hikmah di Baghdad menjadi tempat pengumpulan dan penyebaran pengetahuan yang sangat penting, yang memengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan dan filsafat di seluruh dunia Islam.

4. Kekaisaran Mongol

Kekaisaran Mongol di bawah kepemimpinan Genghis Khan dan keturunannya adalah salah satu kekuatan hegemoni terkuat dalam sejarah.

Mereka menguasai wilayah-wilayah yang luas di Asia, Eropa Timur, dan Timur Tengah pada abad ke-13.

Kekuatan militernya yang hebat dan kemampuan untuk mengendalikan sebagian besar Eurasia membuatnya menjadi kekuatan dominan dalam politik dan perdagangan di masa itu.

5. Kekuasaan Kolonial Eropa

Selama Abad Penjelajahan Eropa pada abad ke-15 hingga ke-19, negara-negara Eropa seperti Spanyol, Portugal, Inggris, Belanda, dan Prancis mendirikan kekaisaran kolonial yang mendominasi sebagian besar dunia.

Mereka memperluas kekuasaan politik dan ekonomi mereka ke seluruh benua, menciptakan hegemoni global yang memengaruhi budaya, ekonomi, dan politik banyak bangsa di seluruh dunia.

6. Hegemoni Amerika Serikat

Setelah Perang Dunia II, Amerika Serikat dan Uni Soviet menjadi dua kekuatan super utama dalam politik global, menciptakan periode yang dikenal sebagai Perang Dingin.

Amerika Serikat, dengan kekuatan ekonominya yang besar, memimpin blok Barat dan menciptakan hegemoni politik, ekonomi, dan budaya yang signifikan selama beberapa dekade.

Setelah keruntuhan Uni Soviet pada tahun 1991, Amerika Serikat menjadi hegemon tunggal dalam sistem internasional.

7. Hegemoni China

China adalah contoh kontemporer dari negara yang sedang mengembangkan hegemoni ekonomi dan politik.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat selama beberapa dekade terakhir, China telah menjadi kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia.

Hal ini memberikan negara ini pengaruh besar dalam hubungan internasional, baik di Asia maupun global.

Pengembangan dan perubahan hegemoni dalam sejarah telah memainkan peran kunci dalam membentuk dinamika politik, ekonomi, dan budaya di seluruh dunia.

Seringkali, hegemoni ini diikuti oleh perubahan atau pergantian hegemoni baru, yang memengaruhi perkembangan masa depan

dan menggambarkan pentingnya studi tentang sejarah hegemoni dalam memahami perkembangan dunia modern.

Aspek-aspek Hegemoni

Hegemoni adalah konsep yang kompleks dalam studi hubungan internasional dan dapat memiliki berbagai aspek yang memengaruhi cara sebuah negara

atau kelompok negara mendominasi atau memengaruhi negara-negara lain dalam sistem internasional. Berikut adalah aspek utama dari hegemoni:

1. Hegemoni Politik

Aspek politik dari hegemoni mencakup pengaruh politik yang kuat yang dimiliki oleh negara atau kelompok negara hegemon dalam hubungan internasional. Ini termasuk:

Pengaruh dalam Organisasi Internasional: Negara hegemon sering memiliki peran sentral dalam organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau G20.

Mereka dapat memainkan peran kunci dalam pembuatan kebijakan dan mendefinisikan agenda global.

Pemegang Hak Veto: Dalam kasus Dewan Keamanan PBB, negara-negara dengan hak veto, seperti Amerika Serikat,

memiliki pengaruh yang signifikan dalam menghentikan atau mengizinkan tindakan-tindakan internasional tertentu.

Peran dalam Konflik Internasional: Negara hegemon seringkali memiliki kemampuan untuk memediasi konflik internasional, mengirim pasukan perdamaian,

atau bahkan campur tangan dalam konflik dengan tujuan mempertahankan stabilitas global.

2. Hegemoni Ekonomi

Hegemoni ekonomi melibatkan dominasi ekonomi yang kuat oleh negara atau kelompok negara hegemon dalam sistem internasional. Ini mencakup:

Pengaruh dalam Perdagangan Internasional: Negara hegemon sering menjadi pusat perdagangan global dan memiliki kepentingan ekonomi yang besar dalam hubungan internasional.

Mereka dapat mempengaruhi aturan perdagangan internasional dan menciptakan perjanjian-perjanjian perdagangan.

Pengaruh dalam Organisasi Keuangan Internasional: Negara hegemon sering memiliki kendali atau pengaruh besar dalam organisasi keuangan internasional

seperti Dana Moneter Internasional (IMF) atau Bank Dunia. Mereka dapat memengaruhi kebijakan keuangan global dan bantuan pembangunan.

Kepemilikan Mata Uang Dominan: Penggunaan mata uang dominan dalam perdagangan internasional, seperti dolar Amerika Serikat,

memberi negara hegemon kekuatan ekonomi tambahan dan memengaruhi nilai tukar mata uang dunia.

3. Hegemoni Militer

Hegemoni militer mencakup kekuatan militer yang besar dan pengaruh militer yang dimiliki oleh negara hegemon dalam sistem internasional. Ini melibatkan:

Kemampuan Militer yang Kuat: Negara hegemon sering memiliki angkatan bersenjata yang kuat dan kemampuan proyeksi kekuatan global.

Hal ini memungkinkan mereka untuk melindungi kepentingan nasional mereka, memediasi konflik, atau bahkan campur tangan dalam kebijakan militer di wilayah lain.

Peran dalam Keamanan Regional dan Global: Negara hegemon dapat memainkan peran penting dalam menjaga keamanan dan stabilitas di wilayah regional atau bahkan dalam dunia.

Mereka dapat membentuk aliansi militer dan mengambil tindakan untuk menjaga perdamaian.

Kontrol atas Teknologi Militer: Kemampuan untuk mengembangkan dan mengendalikan teknologi militer yang canggih memberi negara hegemon keunggulan strategis dalam hubungan internasional.

Aspek-aspek ini dari hegemoni sering terkait satu sama lain, dan negara atau kelompok negara yang berhasil memegang dominasi dalam satu aspek sering memiliki pengaruh yang besar dalam aspek lainnya.

Kombinasi pengaruh politik, ekonomi, dan militer membuat negara atau kelompok negara hegemon berperan penting dalam menentukan arah dan perkembangan hubungan internasional di tingkat global.

Konsep Hegemoni dalam Hubungan Internasional

Konsep hegemoni dalam hubungan internasional adalah istilah yang merujuk pada dominasi atau pengaruh yang kuat dari satu negara atau kelompok negara terhadap negara-negara lain dalam sistem internasional.

Konsep ini telah menjadi topik sentral dalam teori hubungan internasional dan telah diperdebatkan secara luas oleh para ahli.

Untuk memahami konsep hegemoni, mari kita bahas beberapa aspek kunci yang terkait dengan konsep ini:

1. Asal Usul Konsep Hegemoni

Konsep hegemoni dalam hubungan internasional pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli hubungan internasional bernama Robert Keohane pada tahun 1969

dalam tulisannya yang berjudul “Lilliputians’ Dilemmas: Small States in International Politics.” Dalam tulisannya, Keohane menyelidiki bagaimana negara-negara kecil bertindak di bawah dominasi negara-negara besar.

2. Elemen-Elemen Hegemoni

Hegemoni dalam konteks hubungan internasional dapat terdiri dari beberapa elemen kunci, termasuk:

Ekonomi: Negara hegemon sering memiliki ekonomi yang kuat dan dominan, memengaruhi perdagangan internasional, kebijakan moneter, dan investasi global.

Militer: Hegemon dapat memiliki kekuatan militer yang besar, yang memberikan kemampuan untuk campur tangan dalam konflik atau mempertahankan stabilitas regional.

Politik: Negara hegemon dapat memainkan peran penting dalam diplomasi internasional, mempengaruhi perjanjian internasional, dan menetapkan agenda global.

Budaya: Hegemon juga dapat memengaruhi budaya dan nilai-nilai yang diterima di tingkat internasional melalui media, hiburan, dan soft power.

3. Teori Hegemoni

Beberapa teori dan pendekatan telah dikembangkan untuk menjelaskan dan menganalisis fenomena hegemoni dalam hubungan internasional. Beberapa di antaranya termasuk:

  • Teori Realisme: Dalam perspektif realis, hegemoni dilihat sebagai cara untuk mempertahankan stabilitas dalam sistem internasional. Negara hegemon dianggap sebagai penyeimbang yang mencegah konflik dan perang.
  • Teori Dependensi: Pendekatan ini melihat hegemoni sebagai alat bagi negara-negara maju untuk mempertahankan kontrol atas negara-negara berkembang melalui eksploitasi ekonomi dan politik.
  • Teori Hegemoni Berubah: Beberapa ahli berpendapat bahwa hegemoni tidak selalu statis; itu dapat berubah seiring waktu dengan pergeseran kekuatan ekonomi, militer, dan politik.

4. Perubahan Hegemoni

Sejarah hubungan internasional telah menyaksikan pergantian hegemoni dari satu negara ke negara lain. Contohnya adalah pergeseran dari Britania Raya ke Amerika Serikat sebagai negara hegemon setelah Perang Dunia II.

Pergantian ini dapat disebabkan oleh faktor ekonomi, militer, atau politik.

5. Efek Hegemoni

Hegemoni dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap negara-negara lain dalam sistem internasional. Beberapa dampaknya meliputi:

  • Stabilitas: Hegemon sering berperan dalam menjaga stabilitas regional dan global.
  • Eksploitasi: Hegemon dapat memanfaatkan kekuasaannya untuk keuntungan ekonomi dan politik.
  • Pendukungan Internasional: Negara-negara dapat mencari dukungan atau perlindungan dari hegemon dalam konflik internasional.

6. Kritik terhadap Hegemoni

Ada juga kritik terhadap konsep hegemoni dalam hubungan internasional. Beberapa kritikus berpendapat bahwa hegemoni dapat menyebabkan ketidaksetaraan global dan konflik.

Selain itu, ada pertanyaan tentang sejauh mana hegemoni dapat bertahan dalam era globalisasi yang kompleks.

Konsep hegemoni adalah salah satu konsep sentral dalam studi hubungan internasional yang menggambarkan dominasi

atau pengaruh kuat dari satu negara atau kelompok negara terhadap negara-negara lain dalam sistem internasional.

Konsep ini memainkan peran penting dalam pemahaman terhadap dinamika politik, ekonomi, dan keamanan global, serta menjadi subjek perdebatan yang berkelanjutan dalam bidang ini.

Perbedaan Antara Hegemoni dan Imperialisme

Hegemoni dan imperialisme adalah dua konsep yang sering dikaitkan dengan dominasi atau pengaruh satu negara atau kelompok negara terhadap negara-negara lain,

tetapi mereka memiliki perbedaan yang signifikan dalam konteks hubungan internasional. Berikut perbedaan utama antara hegemoni dan imperialisme:

1. Definisi Dasar

Hegemoni: Hegemoni adalah konsep yang mengacu pada dominasi atau pengaruh yang kuat dari satu negara atau kelompok negara terhadap negara-negara lain dalam sistem internasional.

Hal ini mencakup pengaruh politik, ekonomi, budaya, dan sebagainya. Hegemoni biasanya tidak melibatkan penjajahan fisik terhadap negara-negara lain, tetapi lebih kepada pengaruh dan kekuasaan.

Imperialisme: Imperialisme adalah kebijakan negara untuk memperluas wilayah dan pengaruhnya melalui penjajahan atau pendudukan militer atas negara-negara lain.

Hal ini mencakup eksploitasi sumber daya alam, pendudukan wilayah, pengambilalihan pemerintahan, dan kontrol langsung terhadap populasi dan wilayah.

2. Sifat Dominasi

Hegemoni: Hegemoni biasanya bersifat lebih tidak langsung daripada imperialisme. Negara atau kelompok negara hegemon cenderung menggunakan pengaruh ekonomi, politik, dan budaya untuk mencapai tujuannya.

Mereka mungkin memanipulasi lembaga-lembaga internasional atau mempengaruhi kebijakan negara-negara lain tanpa harus menggunakan kekuatan militer secara langsung.

Imperialisme: Imperialisme bersifat lebih langsung dan seringkali melibatkan tindakan militer yang agresif dan pendudukan wilayah.

Negara imperialistik cenderung mencari kendali langsung atas negara-negara lain dengan tujuan mengambil alih sumber daya dan kontrol politik.

3. Tujuan Utama

Hegemoni: Tujuan utama hegemon adalah mempertahankan pengaruhnya dalam sistem internasional, mendukung kepentingan ekonomi dan politiknya, dan menjaga stabilitas regional atau global.

Hegemon mungkin lebih cenderung menjalankan peran penyeimbang dalam sistem internasional.

Imperialisme: Tujuan utama imperialisme adalah memperluas wilayah dan kekuasaan negara imperialistik dengan cara mengambil alih negara-negara lain dan menggabungkannya ke dalam wilayah kekuasaannya.

Eksploitasi sumber daya dan penguasaan teritorial menjadi fokus utama imperialisme.

4. Pengaruh Budaya dan Nilai

Hegemoni: Hegemoni sering mencakup pengaruh budaya dan nilai-nilai melalui media, hiburan, dan diplomasi budaya.

Negara hegemon mungkin mencoba mempromosikan cara pandang, budaya, dan ideologi tertentu di tingkat internasional.

Imperialisme: Imperialisme cenderung lebih berfokus pada kontrol fisik dan penguasaan teritorial.

Meskipun imperialisme juga dapat membawa pengaruh budaya, pengaruh ini seringkali bersifat sekunder terhadap kontrol teritorial dan ekonomi.

5. Contoh Sejarah Terkenal

Hegemoni: Contoh sejarah hegemoni termasuk dominasi ekonomi Amerika Serikat pasca-Perang Dunia II dan pengaruh budaya global Amerika.

Amerika Serikat tidak secara langsung menjajah negara-negara lain, tetapi memegang pengaruh yang kuat dalam banyak aspek kehidupan internasional.

Imperialisme: Contoh imperialisme termasuk kebijakan penjajahan oleh negara-negara Eropa selama Era Penjelajahan, seperti kolonialisme di Afrika, Asia, dan Amerika Latin.

Kekaisaran seperti Kekaisaran Inggris dan Kekaisaran Kolonial Prancis menjajah wilayah-wilayah luas dan mengendalikan sumber daya mereka secara langsung.

Hegemoni dan imperialisme adalah dua konsep yang berbeda dalam konteks hubungan internasional.

Hegemoni lebih berkaitan dengan pengaruh dan dominasi yang tidak langsung, sementara imperialisme melibatkan penjajahan fisik dan eksploitasi wilayah dan sumber daya negara lain.

Pemahaman perbedaan ini penting untuk menganalisis dinamika politik dan kekuasaan dalam hubungan internasional.

Baca Juga : Imperialisme: Pengertian, Sejarah, Pendorong dan Contoh

Dampak Hegemoni

Hegemoni, yang merujuk pada dominasi atau pengaruh yang kuat dari satu negara atau kelompok negara terhadap negara-negara lain dalam sistem internasional,

memiliki dampak yang signifikan pada berbagai aspek dalam politik global, ekonomi, budaya, dan hubungan antarnegara. Berikut dampak utama dari hegemoni:

1. Stabilitas dan Keamanan Global

Dampak utama dari hegemoni adalah menciptakan stabilitas dan keamanan global.

Negara hegemon sering bertindak sebagai penyeimbang dalam sistem internasional, yang membantu mencegah konflik dan perang antara negara-negara besar.

Dengan kekuatan ekonomi dan militer yang besar, negara hegemon dapat memberikan jaminan keamanan kepada negara-negara lain dalam sistem.

Contohnya adalah peran Amerika Serikat sebagai negara hegemon pasca-Perang Dunia II.

Keberadaannya membantu menghindari konflik besar antara negara-negara besar dan menghadirkan era relatif damai, terutama dalam konteks Perang Dingin.

2. Pengaruh dalam Kebijakan Global

Negara hegemon memiliki pengaruh besar dalam menentukan agenda global dan bentuk kebijakan internasional.

Mereka dapat mempromosikan nilai-nilai dan kepentingan mereka melalui organisasi internasional, perjanjian, dan diplomasi.

Sebagai contoh, Amerika Serikat telah memainkan peran kunci dalam membentuk kebijakan internasional terkait perdagangan, keamanan, hak asasi manusia,

dan perubahan iklim melalui partisipasi aktif dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan perjanjian-perjanjian internasional lainnya.

3. Pertumbuhan Ekonomi dan Perdagangan:

Hegemon sering menjadi pusat perdagangan global dan menarik investasi asing karena stabilitas dan kepastian hukum yang mereka tawarkan.

Hal ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negara-negara yang berhubungan erat dengan negara hegemon.

Misalnya, dalam era pasca-Perang Dunia II, hubungan ekonomi dengan Amerika Serikat membantu negara-negara Eropa Barat pulih dan berkembang, yang dikenal sebagai Keajaiban Ekonomi.

4. Dominasi Budaya dan Media

Negara-negara hegemon sering memiliki pengaruh budaya yang besar di tingkat internasional. Budaya, bahasa, hiburan, dan media dari negara hegemon dapat menyebar ke seluruh dunia, memengaruhi tren budaya global.

Contohnya adalah dominasi industri hiburan Hollywood Amerika Serikat dan penyebaran bahasa Inggris sebagai bahasa global yang dipengaruhi oleh dominasi budaya Amerika Serikat.

5. Kritik dan Tantangan

Hegemoni juga dapat menyebabkan kritik dan tantangan dari negara-negara lain yang merasa terpinggirkan atau mendiskriminasi oleh negara hegemon.

Perasaan ketidaksetaraan atau ketidakpuasan dengan hegemon dapat memicu konflik atau perlawanan.

Misalnya, beberapa negara berkembang telah mengkritik peran Amerika Serikat dalam kebijakan perdagangan internasional, klaim teritorial, atau tindakan militer di berbagai wilayah, seperti Timur Tengah dan Amerika Latin.

Penting untuk diingat bahwa dampak hegemoni dapat bervariasi tergantung pada sifat dan kebijakan negara hegemon serta respon dari negara-negara lain dalam sistem internasional.

Terlepas dari dampak positif atau negatifnya, hegemoni tetap menjadi aspek penting dalam dinamika politik global dan dapat membentuk arah dan perkembangan hubungan internasional.

Kesimpulan

Hegemoni adalah konsep yang merujuk pada dominasi atau pengaruh yang kuat dari satu negara atau kelompok negara terhadap negara-negara lain dalam sistem internasional atau dalam berbagai aspek kehidupan,

seperti politik, ekonomi, budaya, dan sebagainya.

Konsep hegemoni memiliki sejarah yang panjang dan telah menjadi topik sentral dalam studi hubungan internasional, sosiologi, ekonomi, dan banyak disiplin ilmu lainnya.

Hegemoni adalah konsep penting dalam studi hubungan internasional yang menggambarkan dominasi atau pengaruh kuat dari satu negara atau kelompok negara terhadap negara-negara lain dalam sistem internasional.

Hegemoni memainkan peran utama dalam menentukan dinamika global, kebijakan internasional, dan perkembangan hubungan antarnegara di tingkat global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *