Pengertian Aset : Ciri, Tujuan, Manfaat dan Siklus Manajemen

Diposting pada

Aset adalah segala sesuatu yang berharga dan bisa memberikan nilai kepada pemiliknya. Setiap individu maupun organisasi seperti perusahaan dan non-profit pun wajarnya memiliki asset.

Pengertian Aset Ciri, Tujuan, Manfaat dan Siklus Manajemen
Pengertian Aset Ciri, Tujuan, Manfaat dan Siklus Manajemen

Aset yang dimiliki sebuah bisnis ataupun perorangan biasanya memiliki nilai tertentu, baik secara harga maupun valuasi (nilai).

Memiliki asset tertentu baik material maupun non material membuat seseorang perlu mengelolanya dengan baik dan benar agar bisa menghasilkan sesuatu yang diharapkan.

Bagi anda yang memiliki bisnis atau mempunyai asset tertentu yang anda simpan, ada baiknya untuk memahami beberapa hal-hal dasar seputar manajemen asset dan siklusnya.

Dengan mengetahui hal tersebut, anda bisa lebih memahami dan membantu anda untuk mengelola berbagai asset yang anda punya dan miliki agar bisa tetap bernilai dan bermanfaat dikemudian hari.

Simak informasi seputar pengertian aset beserta ciri, tujuan, manfaat dan siklus manajemennya

Pengertian Aset

Anda pasti sering mendengar tentang istilah asset dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris.

Aset menjadi hal yang sering dikaitakan dengan sesuatu yang berharga dan nilainya mahal. Pertama, mari kita ingat kembali definisi aset.

Apa itu aset? Mengutip dari Wikipedia, Pengertian aset adalah sumber daya ekonomi yang diharapkan membawa keuntungan bisnis di masa depan. Aset adalah hak yang dapat digunakan dalam proses operasi bisnis, seperti gedung dan bangunan.

Sedangkan menurut Yayasan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No revisi tahun 2011, setiap aset nilai atau nilai yang bermanfaat bagi individu atau kelompok dan dimiliki oleh individu atau kelompok yang berwujud dan tidak berwujud.

Beberapa aset atau aset yang perlu anda ketahui adalah :

  • Likuid atau Aktiva Likuid
  • Tetap atau Aktiva Tetap
  • Tidak Berwujud Aset (Intangible asset)
  • Berwujud (Tangible Aset)
  • Lainnya

Semua jenis aset harus dikelola oleh perusahaan melalui Eksekusi Manajemen Aset. Anda akan menerima apa yang disebutkan di paragraf berikutnya.

Pengertian Manajemen Aset

Apa itu manajemen aset? Secara garis besar, pengertian manajemen asset merupakan pengelolaan asset yang dimiliki secara pribadi atau perusahaan secara efektif dan efisien dengan maksud untuk mencapai tujuan.

Beberapa ahli berikut juga memparkan pengertian mereka masing-masing mengenai manajemen asset:

1. Danylo dan Lemer (1999)

Manajemen asset merupakan sebuah metodologi efisien dan mengalokasikan sumber daya secara adil untuk mencapai sasaran ataupun tujuan.

2. Doli D. Siregar (2004)

Manajemen asset secara umum yaitu mengoptimalkan utilitas asset dalam hal memberikan keuntungan layanan dan perputaran finansial.

Berdasarkan hal tersebut, pengelolaan asset butuh untuk meminimalkan biaya kepemilikan, memaksimalkan ketersediaan asset, dan memaksimalkan penggunaan asset.

3. Gima Sugiama (2013)

Manajemen asset adalah seni untuk memadukan pengelolaan kekayaan yang mencakup proses merencanakan kebutuhan asset, mendapatkan, menginventarisasi, melakukan legal audit, menilai, mengoperasikan, memelihara, membaharukan atau menghapuskan hingga mengalihkan asset secara efektif dan efisien.

Dari beberapa pengertian ahli di atas, manajemen asset itu layaknya manajemen bisnis, waktu, manusia, dan lainnya dimana pemiliki perlu untuk mengelolanya dengan meminimalkan biaya dan memaksimalkan penggunaanya untuk menghasilkan keuntungan di masa kini maupun di masa depan.

Manajemen asset juga mencakup proses perencanaan, perancangan, pengorganisasian, penggunaan, pemeliharaan, sampai penghapusan serta ada pengawasan asset.

Rangkaian proses tersebut dilakukan secara sistematis dan terstruktur selama siklus hidup asset. Tak hanya itu, manajemen asset berarti mengupayakan pengoptimalisasian penggunaan asset dalam rangka memberi manfaat dalam pemberian layanan dan pengembalian finansial (ROI)

Aset yang terkelola dengan baik. akan sangat memudahkan bisnis maupun perorangan untuk menilai atau menjual asetnya secara untung dan tidak rugi.

Ciri Aset

Aset yang anda miliki sebagai organisasi maupun pengusaha memiliki beberapa ciri yang unik.

Penting sekali untuk mengetahui ciri-ciri dari asset agar memudahkan anda dalam pengelolaanya secara maksimal.

Pada umumnya, asset diklasifikasikan menjadi 3 golongan utama yaitu berdasarkan konvertibilitas, keberadaan fisik, dan penggunaanya. Berikut ciri-ciri asset berdasarkan klasifikasinya:

1. Konvertibilitas (Convertibility)

Konvertibilitas dalam klasifikasi ini maksudnya adalah kemudahan suatu asset untuk dapat ditukarkan menjadi uang tunai/cash. Tak hanya itu, berdasarkan konvertibilitas ini juga dibagi menjadi dua, yakni asset aktiva lancar dan aktiva tidak lancar.

  • Aset atau Aktiva Lancar

Aset atau aktiva lancar serign disebut sebagai Current Assets ini adalah asset yang mudah dikonversikan menjadi kas (uang tunai/cash) atau setara kas (biasanya dalam satu tahun).

Nah, Aset lancar dikenal dengan sifatnya yang likuid karena mudah untuk diubah ke bentuk uang tunai atau cash.

Contoh dari asset atau aktiva lancar adalah sebagai berikut: kas, surat berharga (saham & obligasi), piutang dagang, perlengkapan kantor, barang dagangan, dan deposito jangka pendek.

  • Aset atau Aktiva Tidak Lancar

Kebalikan dari aktiva lancar, aktiva tidak lancar ini disebut juga Non-Current Asset karena sifatnya tidak mudah diuangkan dan perlu waktu serta prosedur tertentu untuk menjadikannya uang tunai atau cash.

Aset atau aktiva tidak lancar ini juga dikenal dengan nama lain sebagai asset tetap dan asset jangka panjang karena sifatnya yang tidak bisa diuangkan sewaktu-waktu.

Contohnya adalah tanah, rumah, bangunan, mesin, peralatan, paten, merk dagang.

2. Keberadaan Fisik (Physical Existence)

Ciri selanjutnya adalah perihal keberadaan asset tersebut. Berdasarkan keberadaan fisiknya, asset juga dibagi menjadi dua yakni asset berwujud dan asset tidak berwujud.

Aset berwujud disebut juga Tangible Assets yang mana artinya asetnya memiliki keberadaan fisik (bisa dipegang, dilihat, dan dirasakan).

Contoh dari asset berwujud atara lain tanah, mesin, bangunan, surat obligasi, peralatan usaha, kas, dan mesin.

Kemudian selanjutnya adalah asset tidak berwujud atau Intangible assets yang mana tidak ada keberadaan fisiknya.

Contohnya seperti hak paten, hak cipta, merek dagang, hal sewa, hak kekayaan intelektual, dan izin.

3. Penggunaan (Usage)

Ciri yang satu ini membedakan asset berdarkan penggunaanya. Tidak semua asset bisa digunakan untuk hal yang sama.

Dalam klasifikasi penggunaan ini, asset dibagi menjadi dua yakni asset operasi dan asset non operasi.

Aset operasi adalah asset yang diperlukan dalam operasional bisnis atau usaha sehari-hari untuk mendapatkan pendapatan seperti kas, persediaan, mesin, peralatan, bangunan, kendaraan, dan hak cipta.

Sedangkan Aset non operasi berarti tidak untuk operasi bisnis secara langsung. Contoh dari asset non operasional adalah investasi jangka pendek, deposito, tanah, dan penghasilan bunga.

Berbagai ciri-ciri dari asset tersebut bisa membantu anda untuk mengklasifikasikan, sebenarnya asset yang anda miliki itu seperti apa.

Dengan mengetahui dan memahami ciri-ciri asset yang dimiliki, tentu pengelolaan dan penggunaan dari asset bisa dimaksimalkan sebagaimana fungsi dan kapasitasnya untuk mencapai goal atau tujuan yang sudah dibuat.

Tujuan Manajemen Aset

Ada beberapa tujuan pengelolaan asset pada perusahaan maupun perorangan, antara lain:

  • Memastikan status dan kepemilikan sebuah asset

Hal ini untuk menghindari konflik yang tidak diingingkan. Dengan mengelola asset secara benar dapat memberikan kejelasan kepemilikan asset perusahaan maupun pribadi

  • Melakukan inventaris kekayaan dan masa pakai asset yang dimiliki

Manajemen asset yang tepat dapat bermanfaat untuk mengetahui mana saja asset yang perlu diganti, disingkirkan, ataupun diperbaharui. Serta mempermudah untuk pelaporan pajak.

  • Menjaga nilai asset agar panjang umur dan nilainya tinggi

Aset yang dipelihara dengan baik dapat lebih awet dan bisa memberikan perputaran finansial yang lebih banyak dan tahan lama.

  • Memastikan asset dapat menghasilkan keuntungan maksimal

Manajemen asset dapat membuat asset anda terjaga dan produktif sehingga bisa memberikan turn over keuntungan yang maksimal.

  • Meminimalkan biaya yang tidak diperlukan

Biaya yang tidak diperlukan ini bisa jadi disebabkan oleh depresiasi, perbaikan, dan juga pengurusan administrasi lainnya. Dengan manajemen asset yang tepat, biaya-biaya tambahan seperti itu bisa diminimalisir.

  • Mengamankan asset

Pengelolaan asset bisa memberikan jaminan keamanan bagi pemiliknya. Hal ini disebabkan karena asset sangat mudah untuk dicuri dan diganti. Bila ada bukti sah tertulis, maka asset bisa dikatakan aman.

  • Sebagai acuan untuk menyusun laporan akuntansi dan keuangan

Dalam usaha dan bisnis, penting sekali untuk mencatat segala arus kas. Arus kas tersebut bisa ada karena penggunaan asset. Bila asset terkelola dengan baik, maka laporan keuangan dan akuntansi bisa lebih akurat dan mendetail.

Hal ini bisa membantu sebuah organisasi atau usaha untuk mendapatkan investor ataupun sekedar mengetahui kesehatan perusahaannya.

Tujuan mengelola asset yang benar bisa membantu anda untuk mengetahu berbagai resiko dan peluang dalam memiliki asset-aset dalam bisnis maupun individu yang anda simpan.

Melakukan manajemen asset juga penting agar anda atau bisnis tidak mengalami pembengkakan biaya karena adanya biaya tak terduga.

Intinya, melakukan manajemen asset sangat diperlukan untuk tujuan yang positif baik untuk perusahaan maupun asset pribadi.

Siklus Manajemen Aset

Dalam mengelola asset perusahaan maupun pribadi, terdapat siklus yang perlu dilalui secara berurutan sehingga proses akhir managemen bisa berjalan dengan maksimal. Berikut ini adalah tahapan siklus sesuai dengan urutannya:

1. Perencanaan Kebutuhan Aset

Ini adalah langkah pertama dan paling strategis dalam proses manajemen aset. Perencanaan kebutuhan aset perlu dapat memberikan informasi mengenai jumlah aset tetap (fixed assets) yang dikelola oleh suatu perusahaan, baik dalam pengelolaan jangka panjang maupun jangka pendek.

Rencana ini bertujuan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan dan mengurangi risiko kerugian di masa depan.

2. Pengadaan Aset

Langkah selanjutnya dalam siklus ini adalah pembiayaan aset. Merupakan rangkaian kegiatan peningkatan aset yang dilakukan baik oleh pihak internal perusahaan maupun pihak luar yang ditunjuk sebagai penyedia aset yang bersangkutan.

3. Inventarisasi Aset

Pada fase ini, perusahaan mencatat aset berwujud dan tidak berwujud dengan mengumpulkan data, memberikan kode asset, dan menuliskan informasi tentang aset tersebut, seperti orang yang bertanggung jawab dan spesifikasinya.

Selain itu, hasil data dilaporkan dan didokumentasikan pada titik waktu tertentu untuk mengambil data pada semua aset yang dimiliki.

4. Legal Audit Aset

Fase ini, juga dikenal sebagai uji tuntas hukum, adalah fase menyelidiki atau menyelidiki kepemilikan aset, sistem dan prosedur pengadaan, sistem dan alur penerusan, mencari masalah hukum terkait aset, dan menemukan solusi yang tepat.

5. Pengoperasian dan Pemeliharaan Aset

Perusahaan menggunakan semua aset dalam proses bisnis sesuai dengan fungsinya masing-masing. Kemudian, perusahaan juga melakukan pemeliharaan aset agar dapat berfungsi secara optimal.

6. Penilaian Aset

Perusahaan menilai suatu aset untuk menentukan dengan jelas nilai aset yang dimilikinya, dialihkan, atau disusutkan.

7. Pelepasan dan Pengalihan Aset

Jika suatu aset tidak dapat digunakan kembali, entitas memilih untuk mendepresiasi aset dengan transfer atau pemusnahan.

Pengalihan aset adalah pengalihan hak dan/atau kewajiban serta wewenang suatu aset kepada departemen lain. Penghancuran aset adalah penghancuran aset untuk mengurangi aset yang Anda miliki.

8. Pembaruan Aset

Beberapa aset yang dianggap tidak optimal dalam kinerjanya dapat diperbarui untuk digunakan di masa mendatang oleh perusahaan.

Oleh karena itu, perusahaan melakukan proses pemutakhiran atau revitalisasi aset agar dapat berfungsi kembali secara optimal.

Itulah beberapa urutan dari siklus manajemen asset yang ideal. Dengan melakukannya sesuai dengan urutan, diharapkan bisa membantu pengelolaan asset anda secara lebih rapi dan terstruktur.

Siklus manajemen asset yang sehat adalah yang tercatat dengan rapi dan dilaporkan dengan jelas. Jadi, pastikan ketika anda melakukan step step di atas untuk mencatat dan mendokumentasikannya.

Tujuannya tentu agar ada bukti dan laporan resmi yang bisa dipertanggungjawabkan.

Manfaat Manajemen Aset

Dengan melakukan manajemen aset dan siklusnya, perusahaan dapat mempertahankan nilai aset mereka, menjaga stabilitas dan meningkatkan keuntungan baik dari segi profitabilitas dan pencapaian tujuan. Perusahaan juga dapat meminimalkan risiko kerugian akibat kerusakan atau depresiasi.

Selain itu, manajemen aset ini membantu bisnis memantau apakah aset mereka disusutkan. Jika fungsi atau nilai aset memburuk, tim terkait harus menyiapkan laporan penyusutan aset untuk dimasukkan dalam laporan keuangan sebelum meninjau keputusan yang dibuat.

Manajemen asset dapat memfasilitasi penyusunan anggaran perusahaan. Konstruksi, pembelian dan pemeliharaan produk.

Anggaran ini memungkinkan bisnis untuk membuat keputusan yang lebih hati-hati tentang membeli aset baru untuk menghemat biaya. Manajemen kekayaan selalu melibatkan manajemen risiko.

Bagaimanapun, perusahaan perlu memperhitungkan risiko masa depan yang dapat membahayakan aset mereka.

Manajemen aset juga memungkinkan perusahaan untuk mengelola risiko yang mungkin timbul di masa depan.

Menerapkan manajemen ini juga membantu meningkatkan keamanan aset perusahaan Anda, terutama jika Anda memiliki banyak aset untuk dikelola.

Selain itu, manajemen aset memudahkan tim yang bertanggung jawab untuk menyiapkan laporan keuangan. Laporan keuangan harus dilampirkan pada saat Anda mengajukan SPT pajak penghasilan badan pada akhir tahun pajak.

Aktiva yang ada juga mempengaruhi perhitungan pajak penghasilan yang harus dilaporkan perusahaan pada akhir tahun pajak.

Kesimpulan

Manajemen Aset adalah salah satu kontrol yang harus dilakukan perusahaan terhadap asetnya. Pada Manajemen ini membantu mencatat, memantau, melindungi, dan memelihara aset yang dimiliki perusahaan.

Manajemen aset ini juga membantu perusahaan menyiapkan anggaran mereka agar tidak membuang-buang uang dari pembelian aset yang berlebihan.

Untuk melakukan manajemen ini, ada siklus yang harus dilakukan secara berurutan. Yaitu, perencanaan kebutuhan aset, pengadaan aset, inventarisasi aset, penilaian aset, tinjauan hukum aset, pengelolaan dan pemeliharaan aset, penilaian aset, penjualan dan pengalihan aset, dan pembaruan aset.

Nah, itulah sekilas seputar siklus manajemen asset yang penting untuk anda ketahui untuk menunjang usaha maupun pengelolaan asset anda.

Pastikan untuk selalu memperhatikan asset-aset yang dimiliki agar bisa menghasilkan output positif yang maksimal dan berguna bagi masa depan. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *