Pengertian Tsunami
Apa itu Tsunami? Pengertian Tsunami adalah bencana alam yang kerap melanda kawasan ring of fire, termasuk di dalamnya adalah negara Indonesia salah satunya.
Kemudian tsunami bisa diartikan sebagai suatu kondisi atau keadaan pada saat gelombang air laut naik ke atas hingga menerjang ke permukaan daratan.
Secara etimologi, bencana tsunami berasal dari kosa kata dalam bahasa Jepang tsu’ yang berarti ‘pelabuhan’ dan ‘nami’ yang berarti ombak.
Kosakata yang diambil atau diadopsi dari bahasa Jepang tersebut kemudian digunakan oleh seluruh masyarakat di berbagai belahan dunia.
Konon, pemakaian kosa kata ini mengacu pada sebuah kebiasaan orang Jepang dimana mereka biasanya akan mendatangi pelabuhan pasca tsunami melanda di sebuah wilayah tertentu.
Pengertian Tsunami Menurut Para Ahli
1. Simandjutak (1994)
Menurutnya, pengertian tsunami merupakan salah satu dari kejadian alam yang diawali dengan munculnya beberapa tanda seperti pasangnya air laut dalam jumlah besar dan terjadi secara tiba-tiba.
Umumnya kejadian ini akan datang setelah terjadi goncangan gempa bumi tektonik. Kemudian, gelombang air laut yang datang akan mampu meluluhlantakan area pemukiman sekitar pantai tersebut.
2. Djunire (2009)
Menurut pendapat Djunire tsunami merupakan salah satu dari sekian jenis bencana alam yang mungkin seringkali melanda sejumlah wilayah di Indonesia.
Selain itu, tsunami dapat diartikan sebagai gelombang besar yang terjadi karena adanya bencana alam lainnya seperti gempa bumi di bagian dasar samudra atau tektonik, gunung api yang meletus, dan massa bebatuan yang longsor di sekitar kawasan basin samudra.
3. Sudrajat (1994)
Menurut pandangan Sudrajat bencana alam tsunami ini dapat terjadi erat kaitannya dengan perubahan pada bentuk di dalam dasar laut secara mendadak dan diakibatkan oleh faktor geologi yang bermacam-macam.
Lebih lanjut, faktor-faktor geologi tersebut diantaranya seperti letusan gunung berapi dan gempa bumi.
4. Menurut Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (2006)
Pengertian tsunami merupakan sebuah bencana alam berupa gelombang laut akibat hasil dari terjadinya gempa bumi di dasar laut.
Biasanya gelombang tsunami dapat bergerak dengan kecepatan tinggi hingga melebihi 900 km/jam dan kemudian menjalar ke berbagai tempat.
Baca Juga : Pengertian Mitigasi
Penyebab Terjadinya Tsunami
Berdasarkan analisa dari pengertian tsunami di atas tadi, bencana alam tsunami penyebab utamanya adalah gempa vulkanik dan gempa tektonik atau di bawah laut.
Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi berikut ini adalah penyebab terjadinya tsunami.
- Terjadinya pusat gempa tektonik atau gempa vulkanik berada di bawah dasar laut.
- Pusat gempa mempunyai tingkat kedalaman mencapai angka kurang lebih sekitar 60 kilometer.
- Kekuatan gempa atau magnitude berada pada skala lebih besar dari 6.0 Skala Richter.
- Jenis patahan yang dapat menyebabkan gempa hingga mengakibatkan tsunami terjadi adalah sesar naik dan sesar turun.
Sementara itu, berdasarkan acuan Badan Meteorologi dan Geofisika (2010) mereka memiliki pendapat yang berbeda mengenai kekuatan gempa dan kedalaman yang dapat menimbulkan bencana alam tsunami.
Adapun kekuatan gempa yang dapat menimbulkan tsunami terjadi skalanya lebih dari 7.0 skala Richter dan dengan tingkat kedalaman pusat gempa di dasar laut hanya mencapai 70 kilometer serta adanya deformasi vertikal di bawah laut.
Lain halnya dengan pandangan dari dua orang ahli yakni King (1972) dan Anhert (1996) dimana mereka memiliki pandangan tentang penyebab terjadinya bencana alam tsunami ini dapat dipicu oleh 3 faktor utama sebagai berikut.
- Terjadi retakan atau patahan di bawah laut bersamaan dengan datangnya bencana gempa bumi. Adapun retakan yang dimaksud yaitu zona planar dengan sifat lemah dan dapat bergerak melewati kawasan kerak bumi.
- Terjadinya tanah longsor baik di atas lautan ataupun di dasar laut dan kemudian longsoran ini akan menimpa air dengan kuat atau keras.
- Terjadi sebuah aktivitas gunung api yang berlokasi dekat dari pantai atau letaknya berada di dasar air. Kemudian, gunung api itu dapat terangkat ke atas atau mengalami tekanan berupa pergerakan yang terjadi akibat retakan tersebut.
Dampak Terjadinya Tsunami
Terjadinya bencana alam tsunami tentunya dapat memberikan dampak buruk bagi keadaan alam, terutama wilayah pantai.
Adapaun dampak akibat adanya bencana alam tsunami ini tidak hanya berupa kerusakan material, namun juga selalu meninggalkan banyak korban jiwa yang berjatuhan.
Oleh karena itu, berikut ini adalah sejumlah dampak yang bisa disebabkan karena bencana alam tsunami melanda suatu wilayah, antara lain:
- Adanya bencana alam tsunami tentunya dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan di berbagai tempat, seperti misalnya bangunan yang hancur lebur di sekitar area pantai termasuk tempat usaha masyarakat.
- Bencana alam tsunami yang dashyat tentunya akan dapat merusak lahan pertanian ataupun lahan perikanan.
- Dampak terjadinya bencana tsunami juga bisa mengakibatkan kegiatan perekonomian menjadi terhambat. Pasalnya, beberapa aktivitas seperti proses produksi dalam usaha perdagangan tidak dapat berjalan atau lumpuh dalam waktu sementara.
- Bangunan rumah milik masyarakat setempat yang wilayahnya terkena dampak bencana alam tsunami pastinya akan mengalami kerugian secara material.
- Tsunami juga bisa memberikan dampak psikologis atau gangguan kejiwaan terhadao korban yang wilayahnya mengalami bencana alam ini. Terutama anak yang masih di bawah umur cenderung akan mengalami rasa trauma dan membutuhkan terapi guna menyembuhkan kondisi kejiwaannya.
- Timbulnya berbagai macam jenis penyakit baik yang disebabkan oleh bekas tsunami melanda wilayah itu karena bekas lumpur kotor dan juga bisa disebabkan oleh keadaan tempat pengungsian yang kotor serta tidak sehat.
Tanda Terjadinya Tsunami
Sejatinya kemunculan bencana alam tsunami ini bisa ditandai dengan beberapa hal seperti berikut ini.
1. Tanah bergetar dan terdengar suara gemuruh ombak yang dahsyat atau tidak seperti biasanya.
Gempa bumi dengan pusat di dalam laut dan menimbulkan longsornya permukaan bumi di dasar laut tersebut dapat menyebabkan terjadinya underwater disturbance.
Kemudian, kekuatan dan tingkat kedalaman tertentu kedua peristiwa di atas tadi dapat menimbulkan adanya bencana alam tsunami.
Selain itu, apabila yang berada di dekat laut dan dapat merasakan tanah menimbulkan getaran atau mendengar suara gemuruh dari ombak di lautan yang tak biasa. Dimana bunyi ombak di lautan tersebut terdengar seperti bunyi suara pesawat jet atau kereta api.
Maka sebaiknya segeralah berlari menuju ke dataran yang permukaanya lebih tinggi dan jangan lupa untuk menghindari lembah atau sungai.
2. Air laut mendadak surut
Menurut para ahli tanda tsunami akan melanda suatu wilayah adalah dengan didahului surutnya permukaan air laut mendadak.
Nama peristiwa yang tidak biasa ini disebabkan karena adanya Megathrust, yang mana adalah sebuah gerakan naik dari patahan lempeng besar dan letaknya ada di bawah dasar laut.
Seperti misalnya, saat terjadi lempeng samudera bergerak ke arah bawah dan menghantam lempeng benua lalu timbullah bencana gempa bumi tersebut.
Adanya kekuatan dari dorongan ke atas seupa dengan “kepalan tangan raksasa” yang mana kemudian muncul dari arah permukaan air laut hingga membuat air turun dari sisi tersebut dan menciptakan sebuah gelombang besar dengan laju cepat sama cepatnya seperti pesawat terbang.
3. Binatang mempunyai kemampuan dapat merasakan bahaya yang datang
Memang tidak dapat dipungkiri, bahwa hewan mempunyai indra keenam dan hal ini telah dipercayai selama waktu berabad-abad.
Bahkan sebelum datangnya bencana gempa bumi dan ombak raksasa yang menerjang sebuah garis pantai.
Binatang semacam anjing peliharaan akan menolak untuk meninggalkan rumah mereka, gajah dapat meniupkan terompet dengan frekuensi kencang dan berlari hingga ke dataran yang tinggi, binatang lainnya seperti kelelawar terbang dan burung
flamingo yang meninggalkan dataran rendah.
Hewan yang mempunyai indra keenam atau kemampuan indera yang lebih tajam dan disertai pula dengan tingkat kepekaan yang lebih besar pada lingkungan sekitar.
Maka tidak mengherankan apabila binatang dapat bertindak lebih cepat dan mampu lebih dahulu untuk menyelamatkan diri.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa binatang mempunyai kemampuan khusus dapat merasakan ancaman bahaya yang akan datang, getaran dan juga perubahan elektromagnetik di sebuah atmosfer, yang mana bagi manusia mungkin diartikan sebagai perubahan alam kecil saja sehingga seolah diabaikan.
4. Keadaan awan lebih gelap
Tanda datangnya bencana alam tsunami lainnya adalah kondisi awan berwarna lebih gelap alias mendung. Terlebih lagi juga bisa disertai dengan munculnya badai angin atau tornado.
Keadaan ini bisa terjadi akibat adanya gelombang elektromagnetis dari dasar lapisan atmosfer atau permukaan bumi dan dapat menyebabkan daya listrik di awan tertelan oleh adanya gelombang lainnya yang muncul.
5. Tindakan penyelamatan yang dapat dilakukan menjelang terjadi tsunami
Mungkin tidak ada yang dapat memprediksi terjadinya tsunami secara pasti. Akan tetapi, apabila mendengar dan merasakan tanda-tanda yang telah dibahas sebelumnya maka segera beritahu kepada orang di sekitar dan jangan menunggu peringatan resmi, lalu dapat bergegas untuk menyelamatkan diri.
Sebaiknya jauhi area pesisir laut dan berusaha untuk mencari dataran atau bangunan kokoh yang tinggi. Perlu diingat bahwa tsunami pada gelombang pertama mungkin saja bukanlah sebuah gelombang yang sangat mematikan.
Sementara itu, ancaman bahaya tsunami sendiri baru dapat berlangsung selama kurun waktu berjam-jam dari datangnya gelombang awal.
Kemungkinan ombak tsunami dapat menuju hingga ke aliran sungai atau air lainnya yang bergulir ke arah laut, sehingga harus bergegas untuk menjauhi dan menghindari area sungai.
Hal yang penting untuk dilakukan adalah menyimpan tas persediaan untuk keadaan darurat. Kemudian tas tersebut bisa diisi dengan berbagai macam kebutuhan penting seperti misalnya obat-obatan, air minum, baju, dan makanan cukup untuk kurun waktu yang lama.
Jangan lupa pastikan untuk melengkapi persiapan diri dengan mempunyai asuransi kecelakaan seperti misalnya tsunami, gempa bumi, badai dan tanah longsor atau bencana alam yang terjadi mendadak.
6. Level atau tingkat peringatan dini terhadap bencana alam tsunami
Untuk mencegah terjadinya korban yang lebih banyak saat terjadi bencana alam tsunami maka dari itu sangat diperlukan adanya peringatan dini atau peringatan awal.
Peringatan dini merupakan rangkaian aktivitas pemberian peringatan secara cepat atau sedini mungkin kepada masyarakat terhadap adanya kemungkinan akan terjadi suatu bencana alam di sebuah wilayah oleh lembaga yang berwenang.
Dalam bencana alam tsunami itu sendiri, terdapat tiga level peringatan dini yang nantinya akan diberikan kepada masyarakat luas dan levelnya adalah sebagai berikut ini.
Waspada
Waspada adalah peringatan dini apabila bencana alam tsunami tersebut diperkirakan akan datang dengan jarak kurang dari 0,5 meter.
Hal ini adalah tingkat paling rendah dala peringatan dini pada bencana alam tsunami. Kemudian biasanya, pada peringatan ini dari pihak Provinsi atau Kabupaten atau Kota akan diimbau untuk segera mengarahkan masyarakatnya agar menjauhi atau menghindar dari pantai dan tepian sungai.
Siaga
Siaga adalah level peringatan lebih tinggi dari waspada dimana perkiraan datangnya tsunami dengan ketinggian mencapai angka 0.5 sampai 3 meter.
Pada tingkatan ini, Pemerintah Provinsi atau Kabupaten akan memberikan peringatan untuk segera melakukan evakuasi terhadap seluruh masyarakatnya.
Awas
Awas adalah peringatan dini terhadap bencana alam tsunami dengan tingkatan atau level yang lebih tinggi dari waspada dimana ini tandanya intensitas gelombang tsunami yang akan datang melebihi angka 3 meter.
Pada tahap awas ini, biasanya dari pihak Pemerintah Provinsi atau Kabupaten akan melakukan himbauan agar segera melakukan evakuasi secara menyeluruh terhadap seluruh lapisan masyarakatnya.
Karakteristik atau Ciri Bencana Tsunami
Bencana alam tsunami memang tidak dapat dipungkiri sangat erat kaitannya atau tidak terlepas dari ombak yang terjadi di lautan lepas.
Pasalnya, baik bencana alam tsunami atau ombak keduanya memperlihatkan dampak kemunculan berupa gelombang air laut.
Meskipun diantara kedua hal tersebut ada sedikit adanya perbedaan yang mana ombak adalah kejadian normal atau alamiah yang biasanya terjadi di sebuah lautan, sedangkan tsunami adalah bencana alam berupa gelombang ombak yang naik ke atas permukaan daratan.
Perbedaan ombak dan tsunami adalah dimana ombak merupakan sebuah gelombang air laut yang disebabkan oleh adanya tiupan angin.
Baca Juga : Apa itu Angin?
Sementara itu, tsunami merupakan gelombang air laut yang terjadi akibat adanya aktivitas dari geologi bumi.
Untuk lebih memahami karakteristik dari gelombang tsunami mengacu pada pengamatan bencana alam tersebut antara lain sebagai berikut ini.
- Pada bencana alam tsunami, panjang gelombang air laut biasanya dapat mencapai angka di atas 150 kilometer dari permukaan atau bibir pantai.
- Gelombang tsunami mempunyai karakteristik lebih cepat bahkan kecepatannya bisa serupa dengan pesawat jet yaitu sekitar 800 km/jam. Pada umumnya, kecepatan dari gelombang tersebut bergantung pada tingkat kedalaman laut. Apabila terjadi di dalam laut kemungkinan kecepatannya dapat mencapi angka 1.000 km/jam.
- Panjang gelombang yang terjadi diantara dua puncak gelombang tsunami di laut lepas dapat melebihi angka 100 kilometer dan jarak waktu terciptanya kedua puncak gelombang tersebut kurang lebih mencapai waktu 10 menit sampai 1 jam.
- Tingkat kecepatan gelombang dapat menurun apabila telah menuju pada wilayah tertentu seperti pantai yang dangkal, teluk dan muara sungai. Akan tetapi, hal ini berbeda pada tinggi gelombang tsunami yang mana justru akan terus semakin meningkat sehingga risiko terjadinya kerusakan yang terjadi jauh lebih besar bahkan lebih parah.
- Kemudian ciri lain daripada gelombang tsunami itu sendiri adalah pada perubahan tinggi gelombang tersebut. Dimana gelombang tsunami dapat disebabkan akibat adanya konversi energi yang awalnya dibentuk oleh sebuah energi kinetik dan kemudian diubah menjadi tenaga potensial. Adanya konversi energi ini pula yang akan menyebabkan tingkat penurunan dari kecepatan gelombang dan juga tinggi gelombang tsunami tersebut.
- Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan bahwa yang menjadi karakteristik atau ciri-ciri dari bencana alam tsunami, umumnya akan dipengaruhi oleh beberapa hal yakni meliputi kedalaman gempa, panjang gelombang tsunami, dan juga kecepatan gelombang tersebut.
Perkenalkan nama saya Rita Elfianis, Seorang tenaga pengajar di Universitas Islam Negeri Suska RIAU. Semoga artikel yang dibuat bermanfaat