Tanaman yang memiliki buah dengan kesegaran tiada tara ini sering digunakan sebagai suguhan dalam acara-acara tertentu. Kandungan airnya yang cukup banyak dalam setiap buahnya membuat semangka jadi buah yang diidolakan banyak orang.
Tanaman dengan nama latin Citrullus lanatus atau dalam bahasa Inggris disebut denga watermelon, merupakan tanaman yang hidup secara merambat. Konon, tanaman ini pertama kali ditemukan di Afrika bagian selatan. Tepatnya di daerah dengan kondisi yang setengah gurun.
Buah semangka yang banyak dijual kebanyakan adalah semangka dengan daging buah merah. Akan tetapi, sebenarnya ada dua macam daging buah semangka yaitu kuning dan merah. Meskipun berbeda warna, namun rasa kesegarannya pun masih tetap sama.
Di pasaran sendiri, semangka juga kerap dijual dengan jenis tanpa biji. Jenis yang satu ini sangat digemari oleh banyak orang karena dengan daging buah yang mengandung sedikit biji akan lebih nikmat jika disantap.
Selain disuguhkan dengan potongan-potongan, semangka juga bisa disuguhkan sebagai jus yang pastinya manis dan segar.
Disamping alasan kesegaran dari semangka, buah satu ini dikonsumsi oleh masyarakat mengingat gizi dan kandungannya yang bisa berdampak pada kesehatan.
Misalnya saja, kandungan likopen yang mampu menyehatkan jantung dan berperan sebagai anti-inflamasi. Dengan manfaat yang begitu kaya, maka menjadi hal lumrah jika banyak petani yang ingin membudidayakan semangka.
Syarat Tumbuh Tanaman Semangka
Setiap tanaman terutama semangka pastinya memiliki syarat tumbuh tanaman semangka yang harus dipenuhi agar tanaman bisa hidup dengan sehat. Syarat-syarat ini biasanya berhubungan dengan lingkungan dan tempat di mana tanaman itu ditanam.
- Iklim
Jika ingin mulai melakukan budidaya semangka, iklim menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan. Suhu yang paling cocok untuk tanaman semangka adalah sekitar 25 °C. Serta, kelembaban udaranya biasanya cukup rendah dengan curah hujan hingga 50 mm per bulannya.
- Media Tanah dan Jarak Tanam
Selain iklim, tanah menjadi komponen utama yang mana merupakan tempat tumbuhnya tanaman semangka. Semangka suka sekali tumbuh di tanah yang gembur dan memiliki kandungan organik serta zat hara yang tinggi. Derajat keasaman atau pH dari tanah yang ditanami semangka berkisar antara 6 hingga 7.
Jika ternyata pH tidak sesuai dengan ketentuan, maka tanah harus diberikan kapur pertanian atau dolomite untuk membuat pH mencapai jumlah yang diinginkan.
Dikarenakan tanaman semangka adalah tanaman merambat, jarak penanaman tanaman semangka ini juga harus diperhatikan dengan baik.
Terdapat dua cara yang bisa digunakan saat melakukan penjarakan pada tanaman semangka. Jarak penanaman yang pertama disebut degan sistem tunggal yang mana ukurannya sekitar 100 cm x 3 m. Lalu, untuk jarak penanaman kedua disebut dengan sistem ganda dengan jarak sekitar 100 cm x 7 m.
- Tingkat Ketinggian
Tanaman semangka ini sebenarnya tergolong tanaman yang mudah sekali tumbuh baik di dataran rendah maupun tinggi. Kisaran ketinggiannya adalah 0 hingga 1000 mdpl.
Lalu, dalam hal sinar matahari, semangka lebih suka untuk mendapatkan paparan sinar matahari secara langsung tanpa adanya penghalang.
Cara Budidaya Tanaman Semangka
Apabila syarat-syarat tumbuh dirasa sudah dipenuhi semua, maka selanjutnya para petani bisa memulai untuk melakukan budidaya tanaman semangka.
Cara budidaya tanaman semangka yang harus dipenuhi supaya tanaman semangka bisa tumbuh dan berbuah dengan optimal. Cara-cara ini harus diperhatikan betul sejak pemilihan benih hingga waktu panen tiba.
1. Pemilihan dan Persiapan Benih Semangka
Benih merupakan satu hal yang nantinya akan menentukan apakah tanaman yang ditanam bisa tumbuh dengan bagus atau justru tidak. Oleh karena itu, pemilihan dan persiapan benih harus dilakukan dan dipilih dengan kualitasnya yang baik.
Untuk mendapatkan benih semangka, sebenarnya sangat mudah sekali. Para petani bisa mencari benih tersebut di toko pertanian. Saat membeli di toko, pastikan benih yang dibeli tergolong benih yang memiliki sertifikat dan unggul.
Kemudian, setelah mendapatkan benih, lakukan perendaman pada benih dengan pupuk organik cair GDM. Pupuk yang digunakan sebanyak 30 ml dan dicampurkan dengan 1 liter air kurang lebih selama 5 jam. (Baca : Cara Membuat Pupuk Organik Cair)
Jika sudah mencapai 5 jam, peras benih dengan kain, lalu biarkan selama 3 hari dan benih akan mulai memunculkan kecambah.
2. Penyemaian Benih Semangka
Selanjutnya, saat benih mulai berkecambah, maka benih tersebut siap untuk disemai. Penyemaian benih semangka ditujukan supaya benih tersebut lebih terpusat pada satu tempat dan memudahkan pengontrolan.
Dalam penyemaian, siapkan terlebih dahulu tanah sebagai media tanamnya dengan cara membersihkan dari hama jika ada. Tak lupa siapkan pula pupuk kandang.
Kemudian, taburkan pupuk kandang pada tanah dengan jumlah yang disesuaikan sesuai kebutuhan. Tanam benih semangka pada tanah yang sudah diberi pupuk tadi dengan kedalaman sekitar 5 cm.
3. Pengolahan Tanah
Benih yang disemai masih membutuhkan waktu untuk bisa tumbuh menjadi bibit. Sembari menunggu benih tersebut tumbuh, maka para petani bisa melakukan olah tanah atau lahan tanam yang nantinya akan ditanami bibit semangka.
Dalam mengolah tanah, terlebih dahulu harus dibajak atau dicangkul untuk mendapatkan tanah yang gembur. Semangka sangat suka tumbuh di tanah dengan jenis seperti ini. Ditambah lagi, taburkan pupuk kandang atau kompos hingga 20 ton per hektarnya.
Kapur pertanian dan dolomite juga perlu untuk ditaburkan apabila derajat keasaman tanah ternyata tidak sesuai dengan syarat tumbuh tanaman.
Untuk menjaga agar kondisi tanah senantiasa gembur, lakukan penyemprotan pada tanah secara rutin dengan pupuk Black BOS.
Selain untuk membuat tanah gembur, pupuk ini juga bagus untuk mengelola media tanam agarterbebas dari hama dan penyakit yang umumnya menyerang tanaman.
4. Penanaman Semangka
Waktu tanam bisa dimulai saat benih semangka telah menjadi bibit dan berusia 10 hari. Seperti yang dikatakan sebelumnya, tanah atau bedengan yang akan ditanami tanaman semangka harus terlebih dahulu disemprot dengan Black BOS.
Usahakan seminggu sebelum tanaman yang disemai dipindahkan ke bedengan, bedengan harus terlebih dulu dilubangi untuk tempat bibit. Kedalaman yang dianjurkan adalah sekitar 10 cm dan jaraknya sekitar 100 cm.
Semangka memang menyukai matahari, namun saat penanaman sebaiknya bibit jangan terlalu terkena paparan sinar matahari karena bisa menyebabkan stress. Oleh arena itu, lebih baik dilakukan pada pagi hari dan sore hari.
5. Pemeliharaan Semangka
Tanaman semangka selepas ditanam tentu saja harus dipelihara sebaik mungkin. Tujuan pemeliharaan ini adalah supaya tanaman tetap terkontrol dan tumbuh dengan sehat.
Ada banyak upaya yang bisa dilakukan dalam pemeliharaan tanaman semangka. Seperti penyulaman, pemangkasan, pengairan, pemupukan, dan pemeliharaan buah.
- Penyulaman
Penyulaman di sini diartikan sebagai poses mengganti bibit yang nampak tidak tumbuh dengan sehat atau malah mati. Proses penyulaman harusnya dilakukan saat usia tanaman 3-10 hari sejak masa tanam.
Penyulaman harus dilakukan diawal-awal masa tanam dan tidak boleh dilakukan terlalu lama karena nantinya tanaman semangka akan tumbuh tidak bersamaan.
- Pemangkasan
Langkah selanjutnya untuk memelihara pertumbuhan semangka adalah dengan melakukan pemangkasan. Pemangkasan ini menjadi upaya untuk membuang cabang-cabang yang tumbuh dengan tidak sempurna. Selain itu, dengan adanya pemangkasan akan mengurangi serangan hama dan penyakit.
- Sanitasi
Proses yang satu ini meliputi beberapa hal seperti mengendalikan genangan air hujan, penyiangan gulma, pembersihan cabang bekas pemangkasan, dan pemangkasan cabang atau daun yang terserang hama.
Pada bagian sanitasi ini termasuk proses yang pemeliharaan yang paling banyak komponennya, namun justru sebagai proses yang penting demi kesehatan tanaman.
- Pengairan
Semangka menjadi tanaman yang tidak terlalu membutuhkan banyak asupan air. Akan tetapi, pengairan tetap harus dilakukan dalam tujuan membantu proses fotosintesis dari semangka. Saat musim kemarau, penyiraman seharusnya dilakukan sekali dalam dua hari.
Lalu, mendekati waktu tanaman berbunga, semangka justru harus rutin disiram, setidaknya setiap hari. Sebaliknya, saat bunga sudah mekar, pengairan harus dihentikan dulu.
Ketika tanaman sudah berbuah sebesar butir telur, maka pengairan harus kembali dilakukan. Kemudian, usahakan 10 hari menjelang panen, pengairan juga harus dihentikan supaya memudahkan proses panen, terlebih menurut beberapa sumber tanah yang kering sebelum panen bisa menambahkan kadar gula dalam semangka.
- Pemupukan
Pemberian pupuk susulan pada tanaman semangka dilakukan secara bertahap. Pertama, dilakukan pada 5 hari setelah masa tanam dengan pupuk NPK dan ZK. Perbandingannya adalah 3:1 dilarutkan dalam 200 liter air. Takaran ini sesuai untuk 1000 tanaman.
Kedua, pemberian pupuk susulan diberikan saat mencapai usia 15 hari setelah tanam denan pupuk NPK dan ZK dengan perbandingan 2:1 dilarutkan dalam 200 liter air. Ketiga, pupuk susulan diberikan saat usia tanaman mencapai 30 hari setelah tanam.
Pada pemberian pupuk kali ini yang diberikan hanyalah pupuk NPK sebesar 4 kg dilarutkan dalam 200 liter. Selanjutnya, pada pemberian pupuk keempat, diberikan hanya berjangka 10 hari dari pemupukan ketiga. Pupuk yang diberikan juga hanya pupuk NPK sebanyak 4 kg dilarutkan dalam 200 liter.
- Pemeliharaan Buah
Proses pemeliharaan buah semangka dilakukan dalam dua tahap yaitu seleksi dan pembalikan. Pada proses seleksi ini dilakukan pemilihan buah yang bagus dan tidak. Buah yang dirasa tidak cocok untuk dipelihara hingga panen harus dipotong.
Pemotongan ini sebaiknya dilakukan berhati-hati dengan gunting yang telah dicelupkan dalam larutan fungisida. Proses pemotongan juga harus dilakukan di atas jam 9 pagi untuk mengurangi resiko infeksi pada tanaman akibat pemotongan.
Lalu, pada proses pembalikan buah, buah semangka harus dibalikkan dari posisi semula untuk menghindari buah mengalami kelembaban berlebih pada sisi tertentu.
Sehingga, buah akan juga akan tumbuh dengan kelembaban merata serta mendapatkan sinar matahari secara merata pula.
- Pengendalian Penyakit pada Semangka
Semangka juga kerap terserang penyakit yang membuat buahnya tumbuh tidak sempurna. Penyakit tersebut diantaranya pecah daging buah, busuk ujung buah, serta rasa buah yang tidak manis. Penyakit pecah daging buah disebabkan oleh pertumbuhan buah yang tidak stabil.
Kemudian, pada busuk ujung buah biasanya disebabkan oleh kurangnya kalsium karena semangka hidup di daerah yang beriklim terlalu panas.
Sementara itu, buah semangka yang tidak manis umumnya disebabkan karena buah tidak mengandung cukup kalium dan magnesium.
Untuk mengatasi berbagai penyakit di atas, pemeliharaan semangka harus dilakukan secara optimal mulai dari penyulaman dan pemeliharaan buah.
6. Panen Buah Semangka
Panen buah semangka dapat dilakukan jika buah telah berumur 30 hari dari masa buah tersebut tumbuh. Ada beberapa ciri yang menandakan jika buah semangka sudah siap panen seperti warna kulitnya yang bersih dan mengilap, sulur di belakang tangkai sudah menjadi cokelat, tangkainya menjadi lebih kecil, buah yang diketuk biasanya akan memunculkan bunyi yan agak berat.
Proses pemetikan buah atau panen juga tidak boleh dilakukan di sembarang waktu. Usahakan panen di pagi hari atau sore hari. Jangan biarkan buah yang telah dipanen terkena sinar matahari secara langsung. Lebih baik untuk meneduhkannya setelah panen.
Nah, sekian cara budidaya tanaman semangka yang telah dijelaskan di atas. Meskipun tanaman semangka tergolong mudah dalam pertumbuhannya, tapi tanaman ini tetap harus dipelihara sebaik mungkin. Usahakan untuk rutin melakukan pemeliharaan sehingga buah yang dihasilkan saat panen bisa menjadi buah yang berkualitas super.
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.