7 Cara Mempercepat Panen Tanaman Bayam Organik

Diposting pada

Tanaman Bayam merupakan jenis tanaman sayur sayuran yang digemari di indonesia dan sangat mudah untuk ditanam. Kemudahan dalam menanam disebabkan bayam tidak memiliki syarat tumbuh tertentu sehingga dapat tumbuh dimanapun dengan berbagai jenis kondisi.

7 Cara Mempercepat Panen Tanaman Bayam Organik
7 Cara Mempercepat Panen Tanaman Bayam Organik

Sebagian petani ada juga yang lebih memilih untuk melakukan penanaman bayam secara organik meskipun di era modern seperti banyak sekali cara agar tumbuhan yang di hasilkan bagus menggunakan bahan non – organik.

Cara Mempercepat Panen Tanaman Bayam Organik

Salah satunya adalah bayam organik yang menggunakan pupuk-pupuk terbuat dari alam. Bayam juga baru bisa di panen ketika sudah berusia 20 hari, tapi berikut 7 Cara Mempercepat Panen Tanaman Bayam Organik tanpa harus menunggu lama  :

1. Siapkan lahan

Lahan adalah tempat wajib yang disediakan untuk proses penanaman, yaitu dengan cara membuat bendengan pada sebuah lahan.

Bendengan tersebut terdiri dari tanah – tanah yang sudah di haluskan dengan permukaan yang rata. Bendengan tersebut memiliki ukuran sekitar 10 Meter x 1 Meter x 15 Cm dengan jarak antar bendengan sekitar 20 Cm.

Permukaan yang rata tersebut bertujuan agar bayam bisa tumbuh secara serentak, selain itu dengan jarak yang sama antar bendengan memudahkan anda untuk melakukan penyiraman pada tanaman bayam ini.

2. Pemberian pupuk dasar

Pemberian pupuk pada tumbuhan juga dapat mempengaruhi pertumbuhan bayam anda. Untuk itu sebaiknya anda menggunakan pupuk alami dari kotaran ayam potong atau pupuk kandang ketika membudidayakan bayam.

Baca Juga : Cara Budidaya Tanaman Bayam

Kenapa harus pupuk kandang dari ayam potong?

Kenapa bukan pupuk kandang dari hewan lain seperti kotoran kambing atau sapi?

Karena pupuk dari kotoran ayam potong ini memiliki kandungan nitrogen (N) yang tinggi di banding yang lainnya.

Apalagi pupuk kandang ayam potong ini sangatlah mudah di taburkan ke tanah karena sudah mengandung sekam padi dibanding dengan kotoran kambing atau sapi yang teksturnya menggumpal dan lengket.

Agar bayam dapat nutrisi yang cukup, maka sebaiknya pupuk di taburkan secara 2 kali, sehingga memiliki 2 lapis pupuk yang dapat membantunya tumbuh pada usia 10 hari. Caranya :

  • Kerok tanah sedalam 5 cm pada permukaan bendengan
  • Taburkan pupuk secara rata
  • Tutup kembali dengan tanah kerokan tadi
  • Taburkan pupuk lagi
  • Taburkan benih

3. Pengaturan Drainase Lahan

Karena bayam tidak dapat tumbuh dengan baik ketika kandungan air dalam tanah tinggi, maka di perlukan sistim drainase yang apik.

Apalagi ketika hujan turun, sebaiknya genangan air karenanya dapat surut atau mengalir dengan cepat selama 10 menit.

Beberapa Fungsi drainase :

  • Dapat mengeringkan daerah yang tergenang sehingga tanah terhindar dari akumulkasi yang disebabkan air.
  • Mengendalikan erosi tanah
  • Menurunkan kondisi permukaan air tanah pada kondisi yang optimum untuk tanaman bayam
  • Dijadikan sebagai pengendali air hujan yang berlebihan.

4. Penyiraman Tanaman Bayam

Untuk menjaga kelembapan benih selama pertumbuhan , maka di perlukan penyiraman 2 kali sehari selama 3 hari pertama saat tumbuh dan 1 hari sekali ketika berumur 4 hari bisa pagi atau sore.

Jika penyiraman di lakukan siang hari, maka volume air harus dilebihkan di bandingkan pagi atau sore. Tetapi misalkan ketika sore hari tekena hujan.

Alangkah baiknya dilakukan penyiraman ulang demi mencegah terjadinya pertumbuha jamur pada bayam akibat percikan air hujan dari tanah.

5. Pemberian Tambahan Pupuk

Pemberian pupuk susulan juga dapat membantu pertubuhan bayam, dengan tidak menyiramnya selama satu hari sebelumnya agar bayam bisa menyerap unsur hara dari pupuk susulan ini.

Taburkan pupuk kompos atau organik secara rata, kemudian bersihakan pupuk yang menempel pada daun – daun menggunakna dedaunan yang lebih lebar dan halus misalnya, lalu biarkan sekitar 2-4 jam baru di siram air. Setelah 3 hari, bayam siap di panen.

6. Pencegahan Serangan Jamur

Sebainya semprotkan pupuk hayati cair pada tanah dan juga bayam saat usia mencapai 7 hari. Hal ini bertujuan untuk mencegah pertumbuhan jamur, apalagi pupuk hayati cair mengandung mikroorganisme hidup yang dapat membantu proses fermentasi dan juga mengandung N dan dapat melarutkan P dan K.

7. Pengendaliah Hama Tanaman bayam

Secara umum hama yang terdapat di areal pertanaman dan yang menyerang tanaman bayam hanya sedikit. Namun ketahuilah walaupun jumlahnya terbilang cukup sedikit namun dalam proses penyeranggannya disetiap fase ada baik pada fase persemaian, pertumbuhan, sampai fase panen.

Diantara hama tersebut mencangkup ulat daun, ulat penggulung daun, belalang, kutu dator, dan bekicot siput.

Dalam pengendalian hama tersebut bisa menggunakan bahan organik  seperti brotowali, serai, bawang merah, bawang putih dan lainnya yang ditumbuh atau dihaluskan kemudian ditambahkan air lalu disemprotkan ke tanaman.

Dalam penggunaan bahan organik sebagai pengendali hama memiliki beberapa fungsi diantaranya adalah :

  • Reppelan, adalah menolak kehadiran serangga. Karena bahan memiliki bau yang sangat menyengat.
  • Antifidan, adalah dapat mencegah hama memakan tanaman yang telah kita disemprot.
  • Dapat Merusak perkembangan dalam segala fase seperti fase telur, larva, dan pupa
  • Menghambat reproduksi serangga betina
  • Memiliki sifat racun yang langsung ke saraf hama tersebut.
  • Memiliki sifat kacau pada sistem hormon di dalam tubuh hama
  • Dapat juga mengendalikan pertumbuhan jamur ataupun bakteri

Tentunya cara diatas bisa diterapkan untuk mempercepat usia panen tanaman bayam. Demikianlah pembahasan kita mengenai 7 Cara Mempercepat Panen Tanaman Bayam Organik. Semoga bermanfaat.