Tahukah anda Cara Budidaya Tanaman Bayam? Mungkin anda sudah merasa tidak asing lagi, apabila mendengar kata atau nama Bayam.
Bayam merupakan salah satu sayuran yang memiliki banyak manfaat, karena bayam sangat kaya akan kandungan dari protein dan gizinya.
Sayuran bayam kini sudah menjadi sayuran yang terpopuler, disebabkan sayur bayam menjadi salah satu masakan khas bagi masyarakat Indonesia.
Pada umumnya sayur bayam memiliki dua jenis yang berbeda. Nah sebelum masuk ke pembahasan utama, anda perlu mengetahui jenis-jenis dari sayur bayam.
Dibawah ini merupakan 2 jenis dari sayur bayam. Berikut ulasannya.
- Bayam Cabut – bayam cabut bisa disebut dengan nama bayam sekul atau bayam putih. Untuk ciri-ciri dari bayam yang berjenis cabut ini, seperti memiliki batang yang kemerahan serta ada juga batang yang berwarna putih dan bunganya ada diketiak batang.
- Bayam Tahun – bayam tahun atau disebut dengan nama bayam sekop mempunyai ciri-ciri yang seperti daunnya lebar dan berwarna hijau serta bunganya terdapat pada ujung batang.
Baca Juga : Morfologi Tanaman Bayam
Cara Budidaya Tanaman Bayam
Nah sesuai dengan judul yang ada diatas dimana pada kesempatan kali ini kami akan mengulas tentang cara Budidaya Tanaman bayam.
Sebenarnya cara untuk membudidayakan sayur bayam sangat mudah untuk dilakukan oleh kita, karena anda hanya bisa mengikuti cara-cara yang ada dibawah ini.
1. Persiapan Bibit Bayam
Bibit bayam biasanya disiapkan dengan cara memperbanyakan biji. Bibit bisa diambil dari sayur bayam yang telah dirawat hingga tua atau sudah mencapai umur yang sekitar 3 bulan.
Nah apabila mengambil bibit yang belum cukup umur, maka ini akan membuat penurunan terhadap perkecambahan dan daya simpan dari bibit tidak akan bertahan lama.
Bibit bayam yang berkualitas dapat disimpan hingga usia satu tahun. Sebenarnya bibit bayam tidak membutuhkan masa dorman.
Akan tetapi pada umumnya bibit dari sayur bayam yang baru diambil, sebenarnya telah siap untuk ditanam secara langsung.
Kebutuhan dari bibit untuk membudidayakan bayam harus 5-10 kg untuk satu hektarnya. Hal ini sangat bergantung pada keterampilan yang menebar.
2. Pengolahan Lahan Bayam
Hal yang paling pertama anda harus haluskan tanah, lalu membuat bedengan. Lebar bedengan bisa satu meter dengan tinggi sekitar 20-30 cm dan panjangnya bisa mengikuti keadaan dari lahan tersebut.
Untuk jarak antar bedengan, alangkah baiknya memiliki jarak 30 cm. Usahakan lahan tersebut harus mendapatkan cahaya-cahaya yang penuh.
Tanaman bayam sangat sensitif terhadap keasaman tanah. Apabila keasaman dari tanah rendah pH kurang dari 6, sebaiknya ini harus menetralkan dengan kapur atau dolomit sejumlah 2-3 ton untuk satu hektar.
Jika pH sudah lebih dari tujuh, anda dapat menetralkan dengan belerang. Tebarkan pupuk yang organik atau pupuk yang berkualitas dengan 10 ton untuk satu hektar dan diamkan hingga 2 atau 3 hari.
3. Penebaran Bibit Bayam
Bibit dari bayam memiliki ukuran yang kecil, dalam hal budidaya bayam penebaran bibit bisa dilakukan dengan saringan atau tangan.
Usahakan bibit yang ditebarkan tepat pada tempatnya atau tidak kemana-mana. Kepadatan tebar bibit, yaitu 0,5 hingga 1 gram/meter persegi.
Agar penebaran bibit bayam bisa merata, anda dapat menambahkan kompos atau tanah, kemudian ditebarkan diatas bedengan.
4. Perawatan Terhadap Tanaman Bayam
Perawatan yang terpenting adalah proses penyiraman air, terutama pada saat awal bibit ditebar. Untuk proses penyiraman bisa dilakukan dua untuk satu hari ketika musim kemarau. Anda juga harus menjaga kelembaban tanah sampai bayam berkecambah.
Sesudah itu, anda dapat melakukan penyiangan terhadap gulma ataupun rumput yang ada, apalagi mereka tumbuh bersama dengan kecambah bayam.
Gulma harus dibersihkan, karena mereka dapat merebut nutrisi dari tanaman bayam. Ada beberapa hama penyakit yang ingin menyerang tanaman bayam, misalnya kutu daun, ulat daun, tungau, karat putih dan busuk basah.
Penanganannya bisa dilakukan dengan cara menjaga kesehatan dan proses penyiraman yang teratur.
Jika tanaman bayam sudah mencapai umur 2 minggu atau daun sudah terlihat menguning. Maka anda dapat memberikan penambahan pupuk pada bayam tersebut.
Penambahan pupuk terhadap tanaman bayam bisa menggunakan pupuk yang berasal dari kotoran ayam yang sudah matang atau pupuk kompos.
Penggunaan pupuk harus secara teratur, agar bisa menghemat dalam budidaya tanaman bayam terhadap ekonomis.
5. Panen Bayam
Jika anda menanam bayam yang benar-benar dari awal, maka anda bisa memanen bayam ketika sudah berumur 20 hari dengan tinggi tanaman yang sekitaran 20 cm.
Pemanenan bayam bisa mendapatkan hasil yang sebesar 20 ton per hektarnya. Nah setelah dipanen anda dapat melakukan pembersihan terhadap tanaman dengan cara mencuci tanaman bayam yang kotor.
Baca Juga : Cara Mempercepat Panen Tanaman Bayam Organik
Untuk penyimpanan dari tanaman bayam bisa disimpan pada tempat yang teduh, agar bayam tidak layu. Perlu diketahui kalau bayam merupakan tanaman sering layu.
Kesimpulan
Tanaman Bayam merupakan sayuran yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Tanaman Bayam digemari karena memiliki kandungan gizi dan protein yang bermanfaat.
Budidaya tanaman Bayam sangat mudah untuk dilakukan, tahapan budidayanya dimulai dengan persiapan benih bayam, kemudian dilakukan pengolahan lahan dengan cara menghaluskan tanah dan dibuatkan bedengan, kemudian lakukan penebaran benih bayam di atas bedengan, tahap selanjutnya melakukan perawatan dengan cara mencabut gulma, dan terakhir melakukan pemanenan.
Demikianlah cara budidaya bayam dari kami, semoga apa yang sudah dibaca oleh anda bisa bermanfaat. Terutama anda yang tidak mengerti dengan cara budidaya tanaman bayam.
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.