Tahukan anda Cara Pemijahan Ikan Lele? Siapa sih yang tidak kenal ikan yang berkumis ini? Lele atau ikan keli dari marga Clarias merupakan salah satu jenis ikan yang hidup di air tawar yang memiliki tubuh yang licin dan tidak bersisik.

Bentuknya agak pipih memanjang dan tentunya memiliki “kumis” panjang di bagian mulutnya. Lele tentunya memiliki banyak spesies. Itu pula yang menyebabkan banyaknya sebutan untuk ikan satu ini.
Untuk namanya setiap daerah di indonesia memiliki nama masing masing, seperti ikan kalang (Sumatra Barat), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan cepi (Sulawesi Selatan),ikan maut (Gayo), ikan seungko (Aceh), ikan sibakut (Karo), ikan keling (Makassar), dan juga ikan lele atau lindi (Jawa Tengah)
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang dikonsumsi dan banyak disukai banyak orang.
Lele memiliki rasa daging yang sangat gurih dan sama sekali tidak memiliki duri yang tajam sehingga menjadi primadona para ibu rumah tangga.
Harga ikan lele juga cukup murah dan terjangkau sehingga tidak menguras dompet.
Pantas saja bukan jika jenis ikan ini selalu ada di setiap menu warung makan. Karena banyaknya permintaan pasar, banyak juga para pebisnis membuka usaha baru yaitu pembudidayaan ikan lele.
Jangan anggap remeh keuntungan yang didapat dari budidaya ikan lele. Jika dilakukan dengan kerja keras dan telaten, ikan ini bisa menghasilkan panen yang maksimal.
Baca Juga : Cara Mencegah Kematian pada Pembibitan Ikan Lele
Cara Pemijahan Ikan Lele Alami
Dalam proses membudidayakan ikan lele, ada satu langkah yang dilakukan yaitu proses pemijahan.
Di artikel ini, akan kita bahas mengenai cara pemijahan ikan lele. Simak berikut ini!
1. Siapkan Media Pemijahan
Langkah pertama adalah mempersiapkan media untuk pemijahan lele. Anda harus menyiapkan bak dengan ukuran 2 x 3m dan kedalamannya 1m.
Kemudian Anda cuci bak yang sudah disiapkan dengan menggunakan larutan permanganat dengan dosis 1 sdt yang sebelumnya telah dicampur dengan air kurang lebih sebanyak 3 liter.
Kemudian Siapkan kakaban yang terbuat dari ijuk dan ikat atau dibingkai dengan menggunakan bambu. Setelah bak dicuci bersih isilah dengan air setinggi kurang lebih 40 cm.
2. Merawat Indukan
Perawatan pada indukan lele juga harus dilakukan dengan baik agar benih yang dihasilkan dari pemijahan lele nantinya mempunyai kualitas yang baik.
Lalu berikan makanan pada indukan dengan menggunakan makanan yang bergizi seperti bekicot ataupun ikan rucah.
Lakukan saat pagi dan sore hari dengan dosis 10% dari berat indukan lele. Lalu yang harus dilakukan adalah meletakan bak penampung indukan tepat sebelah bak pemijahan agar jauh lebih mudah melakukan proses pemijahan lele.
3. Pilih Indukan yang Berkualitas Baik
Untuk mendapatkan benih yang berkualitas tentu anda harus mempersiapkan indukan yang berkualitas pula.
Dibawah ini adalah ebberapa ciri indukan yang baik dan berkualitas yang siap digunakan untuk dipijahkan :
- Ciri pertama adalah pada bagian perut indukan terlihat besar dan lunak jika Anda raba.
- Bagian anus indukan akan memiliki warna yang memerah dan lubang untuk keluarnya telur bila disentuh terasa lunak dan juga melebar.
- Saat anda pegang kemudian urut dari perut ke belakang maka akan mengeluarkan cairan putih menyerupai sperma.
- Terakhir, indukan yang siap dipijah biasanya akan bergerak dengan aktif.
4. Pemijahan
Untuk pemijahan, berikut langkah-langkah yang harus dilakukan setelah bak tempat pemijahan telah disiapkan:
- Isi bak yang akan digunakan dengan air kurang lebih 40 cm
- Setelah diisi, pasang kakaban hingga permukaan air tertutup kira-kira 80%. Lalu lepas indukan lele yang telah dipilih ke dalam bak dengan perbandingan 1 indukan betina dan 2 indukan jantan.
- Jika indukan lele telah dilepaskan, yang harus Anda lakukan selanjutnya adalah menunggu. Pemijahan akan terjadi pada malam hari yang ditandai dengan saling kerjar antara indukan betinda dengan indukan jantan.
- Pada pagi harinya, Anda akan melihat telur-telur hasil pemijahan menempel pada permukaan kakaban maka proses pemijahan ikan lele telah berhasil.
5. Penetasan Telur
Setelah proses pemijahan telah berhasil dilakukan, langkah selanjutnya ialah proses penetasan, Pastikan telur yang menempel di kakaban jangan dibiarkan saja, Anda harus menyiapkan bak khusus untuk menampungnya.
Pertama, Anda siapkan bak penampungan untuk telur lalu bersihkan, dan isi air kira-kira 40 cm kemudian pindahkan kakaban ke dalam bak penetasan.
Telur akan menetas minimal 24 jam kemudian atau paling lamanya 35 jam. Jika telur berwarna kuning susu tidak akan menetas karena tidak terbuahi.
Sedangkan untuk telur yang terlihat kuning transparan masih mempunyai peluang untuk menetas kira-kira 34 – 48 jam.
6. Merawat Larva
Untuk langkah yang keenam adalah proses perawatan larva lele. Setelah larva lele tersebut menetas pastikan anda tidak memberinya makanan setidaknya 7 hari pertama.
Hal ini dikarenakan larva lele tersebut masih menerima makanan dari kuning telur yang berada di sekitarannya. Kuning telur tersebut akan habis kurang lebih selama 7 harian.
Setelah tujuh hari mkaka larva tersebut harus diberi makanan. makanan terbaik adalah kuning telur yang sudah dilakukan pengadukan atau yang sudah di blender.
Berikan pakan tambahan tersebut di waktu pagi dan sore hari dengan takaran 1 kuning telur untuk tiap 5000 ekor benih lele. Untuk pakan terbaik bisa memberikan pakan berupa cacing sutera.
7. Panen
Lele akan mempunyai panjang sekitar 2.5 cm setelah umur benih ikan lele telah mencapai 17 – 21 hari.
Pada hari tersebut anakan sudah siap untuk dipindahkan ketempat lainnya atau kebak pembesaran.
Untuk memindahkannya dapat mengguankan alat berupa waring, kantong plastik, ember, seser, karet gelang dan juga mangkok kecil.
Untuk memisahkan benih sesuai ukurannya, Anda bisa menggunakan ember plastik yang telah diberi lubang.
Cara Pemijahan Ikan Lele Buatan
1. Pemijahan Dengan Penyuntikan Hipofisa
Secara umum pemijahan ini hampir sama dengan pemijahan yang dilakukan secara alami. Namun yang membedakannya adalah pada proses penyuntikan hipopisa terhadap indukan sebelum pemijahan tersebut dilakukan.
Penyuntikan ini dilakukan kepada kedua induk baik pada jantan maupun betina. Manfaat dari penyuntikan ini adalah mempercepat ataupun merangsang proses pertumbuhan maupun pematangan sel telur pada ikan. Hal ini tentunya akan mendapatkan hasil yang jauh lebih baik bila dibandingkan dengan pemijahan secara alami.
Hipofisa bisa didapatkan dari donor ikan dewasa baik pada iklan lele maupun ikan mas. Ikan yang baik untuk dijadikan donor adalah yang mempunyai bobot yang sama dengan indukan. Misal indukan memiliki bobot 750 gram, maka pastikan ikan donor memiliki bobot yang serupa.
Untuk bisa mendapatkan hipofisa yakni dengan membelah kepala ikan pendonor. Alat alat yang dibutuhkan adalah pinset, gelas, gelas pengerus, suntikan pisau dan tang penjempit. Berikut langkah langkanya :
- Langkah pertama potong ikan pendonor pada bagian pangkal kepalanya.
- Pastikan mulut ikan lele mengarak ke atas, kemudian buka mulutlalu belah pada bagian mulut dengan menggunakan pisau. Belah secara melintang sehingga pada bagian kepala terbelah menjadi dua bagian yakni bagian atas dan bagian bawah.
- Gunakan tang penjempit untuk membuang tulang yang menutupi hipofisa, lalu angkat kelenjar hipofisa. Nah kelenjar ini berwarna putih dengan bentuk butiran.
- Langkah selanjutnya adalah menggerus kelenjar hipofisa tersebut dengan menggunakan gelas penggerus, kemudian tambahkan air aquades sebanyak 2 ml.
- Pindahkan hipofisa tersebut kedalam gelas atau tabung, kemudian di kosok sekitar 3 menit, lalu diamkan selama 5 menit. Pendiaman ini bertujuan untuk memisahkan cairan endapan dengan cairan bening.
- Kemudian ambil cairan jernih atau bening dengan jarum suntik. Hipofisa siap untuk digunakan.
- Penyuntikan hipofisa pada indukan dilakukan pada punggung ikan. Langkahnya yakni tutuk kepala ikan memakai kain basah, lalu suntuk pada bagian otot punggung ikan, pastikan memiliki kemiringan antara 30 – 60 derajat dari arah ekor sedalam 1,5-2,5 cm.
- Pastikan proses suntik dilakukan perlahan.
- Setelah penyuntikan masukan indukan kedalam kolam pemijahan. langkah selanjutnya sama dengan pemijahan secara alami.
2. Cara Pemijahan Dengan Hormon Perangsang
Penyuntikan dengan hormon perangsang jauh lebih praktik hal ini dikarenakan tidak perlu mencari ikan pendonor dan pastinya tidak akan mengalami kegagalan dalam melakukan ekstrak hipofisa.
Saat ini banyak sekali hormon perangsang yang dijualan dipasaran namun ada beberapa yang sering digunakan para peternak lele di indonesia yaitu ovaprim dan Chorulon.
Hormon perangsang ini bekerja untuk mempengaruhi kalenjar hipofisa yang bertugas sebagai perangsang pertumbuhan dan perkembangan sel telur.
Dalam penyuntikan hormon peransang indukan harus telah mencapai matang gonad. Semua induk disuntik baik jantan maupun betina. Untuk dosin berbeda-beda, pada perangsang ovaprim sekitar 0,4 ml per kg bobot indukan.
Sebelum menggunakan hormon perangsang jangan lupa untuk mengencerkannya terlebih dahulu dengan aquades sebanyak 3 kali lipatnya. Bila masih kurang paham biasanya dikemasan ada panduan penggunaannya secara detail.
3. Cara Pemijahan In Vitro
Cara pemijahan secara in vitro merupakan salah satu pemijahan dimana pembuahan dilakukan secara manual oleh manusia pada sebuah tempat, biasanya menggunakan tabung.
Ketahuilah bahwa cara ini merupakan cara yang efektif namun membutuhkan tingkat ketelitian dan keterampilan yang tinggi.
Berbeda dengan cara sebelumnya, cara ini mengambil indukan jantan kemudian dibunuh lalu diambil spermanya.
Sedangkan indukan betina disuntik terlebih dahulu, Lalu pada bagian perutnya diurut secara perlahan agar keluar sel telurnya. Penyuntikan pada induk betina dapat menggunakan hormon perangsang ataupun hipofisa.
Beberapa alat yang digunakan dalam pemijahan ini adalah mangkuk plastik, kertas tisu, bulu ayam, pinset, gunting dan sodium klorida 0,9% (cairan infus).
Berikut ini adalah langkah dalam pemijahan secara in vitro :
- Langkah pertama yakni menyiapkan sperma dengan cara melakukan pembedahan pada perut ikan secara membujur. Temukan kantong sperma dengan bentuk pipih dan berwarna putih.
- Angkat kantong tersebut dengan memakai gunting atau pisau kemudian tampung dalam mangkok.
- Kemudian siapkan indukan betina yang telah disuntik sekitar 9 jam sebelumnya. Lakukan pengeluaran sel telur dengan cara mengurut secara pelan dan perlahan pada bagian perut yang mengarah ke kelaminnya. Bila sel telur keluar maka tampung dengan mangkok.
- Lalu campurkan sperma dan sel telur secara perlahan dan dikit demi sedikit. Selanjutnya aduk dengan menggunakan bulu ayam agar tidak hancur. Lalu encerkan dengan air bersih adan aduk hingga merata.
- Setelah itu campuran tersebut dimasukan kedalam kolam penetasan. Cara penebarannya dengan mengguankan bulu ayam agar telur tidak rusak atau pecah.
- Pastikan dikolam penetasan menggunakan aerator atau pengayakan oksigen. Untuk aerator pastikan tidak terlalu kencang agar telur tidak tergoncang terlalu kuat, namun juga jangan terlalu kecil.
- Langkah terakhir, jaga kolam penetasan hingga telur menetas.
Bagaimana? mudah bukan? Demikianlah yang bisa saya sampaikan mengenai Cara Pemijahan Ikan Lele Dengan Mudah. Semoga bermanfaat.
Baca Juga : Cara Membuat Pakan Alternatif Lele dari Eceng Gondok