Cara Membedakan Ikan Lele Jantan dan Betina

Diposting pada

Tahukah Anda mengenai Cara Membedakan Ikan Lele Jantan dan Betina? Sebelum belajar membenihkan ikan, kita harus mengetahui dulu bagaimana cara untuk membedakan jenis kelamin pada ikan.

Cara Membedakan Ikan Lele Jantan dan Betina
Cara Membedakan Ikan Lele Jantan dan Betina

Salah satu ikan yang kerap untuk diternak adalah ikan lele. Secara sepintas baik jantan maupun betina nampak sama.

Padahal kita dapat menemukan perbedaan antara lele jantan dan betina ketika kita berusaha meneliti lebih dekat. Apa saja perbedaan tersebut?

Baca Juga : Cara Membuat Pakan Lele dari Kotoran Kambing

Cara Membedakan Ikan Lele Jantan dan Betina

1. Ciri Lele Jantan

Lele jantan yang merupakan seekor pejuang tangguh memiliki pergerakan yang cukup agresif. Hal ini nampak jelas saat kita hendak menangkapnya. Lele jantan akan berjuang sekuat tenaga untuk melarikan diri.

Dari bentuk alat kelaminnya, lele jantan memiliki bentuk memanjang dan runcing. Warna alat vital tersebut adalah kemerahan. Warna ini juga menandakan kesiapan kawin.

Untuk memastikan bentuk kelamin ini, kita perlu mengetahui usia lele tersebut. Tidak semua lele jantan menunjukkan karakteristik bentuk dan warna kelamin yang sama. Bahkan pada lele junior alat kelamin dan jenis kelamin tergolong masih sulit untuk kita bedakan.

Pada bagian wajah, khususnya di bagian moncong, lele jantan cenderung lebih runcing. Dari jauh bahkan ciri ini sangat nampak. Jadi ketika hendak menangkapnya kita sudah dapat mempersiapkan alat lebih dulu.

Lanjut di bagian sirip punggung, ukuran sirip pada bagian punggung lele jantan lebih panjang. Warna siripnya pun cenderung lebih cerah namun terdapat bintik-bintik.

Bentuk kepala lebih kecil apabila kita membandingkannya dengan lele betina. Ingat kembali ketika membandingkan kita perlu mengetahui usia keduanya dan usahakan berusia sama.

Kulit lele jantan cenderung lebih kasar dan ia memiliki kelincahan yang tinggi. Pada bagian kulit dadanya berwarna lebih gelap.

Untuk lebih jelasnya kita dapat melihat adanya satu lubang di bagian bawah tubuhnya yang berfungsi sebagai alat reproduksi dan juga sebagai tempat pembuangan kotoran.

Jumlah lele jantan adalah lebih sedikit dari lele betina. Kita dapat melihatnya setelah perkawinan berhasil dan lele junior muncul.

Sebuah hukum alam ini adalah sebagai tanda bahwa lele jantan bisa dengan leluasa memilih betina yang telah matang sel telurnya.

Bahkan para pejantan dapat kawin dengan banyak betina.

2. Ciri Lele Betina

Seakan sudah menjadi kodrat bahwa betina atau wanita tergolong feminin, hal ini juga nampak pada ciri-ciri lele betina.

Morfologi yang cenderung lebih besar dengan perut yang lebih buncit dan lembut membuat hewan ini tidak dapat bergerak dengan lincah. Pergerakan lele betina cukup lambat sehingga lebih mudah untuk kita tangkap.

Dapat kita katakan jika jenis lele betina relatif lebih jinak. Dengan sedikit usaha, kita dapat menangkapnya dalam waktu singkat.

Melihat dari sisi alat kelaminnya, bentuk kelamin bulat mengembang dan berwarna merah jambu. Warna inilah yang menandakan bahwa ikan telah siap kawin. Adapun cara untuk mengecek kematangan gonad adalah dengan mengurut bagian perut lele ke arah kelamin.

Jika muncul sel telur yang berwarna kuning tua maupun kecoklatan, maka lele tersebut telah siap menerima sperma.

Warna sirip lele betina lebih gelap dengan ukuran sirip punggung lebih pendek dari lele jantan. Tidak hanya itu, ketika kita mengamati wajahnya, maka bentuk moncong lele betina agak membulat dan tidak runcing.

Ukuran kepalanya lebih kecil dengan tekstur kulit yang lembut. Ketika kita melihat lebih lanjut ke arah siripnya, tidak terdapat bintik-bintik kecil.

Sekalipun cara ini sedikit samar dan sulit untuk kita lakukan, ada sebuah cara yang sangat mudah untuk kita coba. Yaitu dengan mengamati adanya lubang di bagian bawah tubuh lele. Lele betina memiliki dua lubang.

Pada lubang yang pertama berfungsi sebagai penghasil sel telur sedangkan lubang kedua adalah untuk mengeluarkan kotoran. Tentunya cara-cara ini hanya dapat kita lakukan pada lele yang sudah berumur di atas enam bulan.

Budidaya ikan lele tidak selalu mudah. Ketika kita telah berhasil membedakan jenis kelamin keduanya, hal lain yang perlu kita lakukan adalah mempersiapkan tempat untuk mulai mengawinkan.

Ketika mereka telah nampak berpasang-pasangan, itulah tanda mereka telah siap kawin. Hendaknya kita mulai memberikan asupan gizi yang cukup seperti makanan yang kaya akan protein.

Namun kadar protein yang terlalu rendah atau justru terlalu tinggi juga memiliki risiko. Itulah sebabnya kita perlu mempelajari tersendiri mengenai pembibitan lele.

Setelah nantinya telur-telur dan lele junior muncul, pisahkan kembali dengan induknya selama kurang lebih seminggu. Biarkan lele jantan yang menjaga anak-anak mereka selama kurang lebih dua minggu.

Inilah langkah-langkah yang bisa kita lakukan setelah mengetahui cara membedakan jenis kelamin lele jantan dan betina.

Permintaan pasar akan ikan lele sangat tinggi. Dengan pembibitan yang berhasil, kemungkinan lele yang mati sangatlah sedikit.

Hal ini tentunya bermula dari ketelitian kita menyimak ciri-ciri fisik lele. Sedikitnya jantan yang berada dalam satu area akan mengurangi risiko lele yang mati. Semoga bermanfaat.

Baca Juga : Cara Mencegah Kematian pada Pembibitan Ikan Lele

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *