Akuisisi adalah proses di mana satu perusahaan atau entitas membeli sebagian atau seluruh saham atau aset perusahaan atau entitas lain.
Hal ini adalah strategi bisnis yang umum digunakan untuk berbagai tujuan, seperti ekspansi bisnis, diversifikasi, meningkatkan pangsa pasar, atau mengambil alih pesaing.
Pengertian Akuisisi Menurut Para Ahli
Berikut adalah beberapa pengertian akuisisi menurut para ahli:
1. Menurut Investopedia
Akuisisi adalah tindakan sebuah perusahaan untuk membeli saham atau aset perusahaan lain agar dapat mengendalikan atau menggabungkan operasi kedua perusahaan tersebut.
Tujuannya bisa beragam, termasuk pertumbuhan bisnis, efisiensi operasional, atau mendapatkan akses ke teknologi atau pasar baru.
2. Menurut Richard R. Nelson dan Sidney G. Winter (dalam buku “An Evolutionary Theory of Economic Change”)
Mereka menggambarkan akuisisi sebagai pembelian satu perusahaan oleh perusahaan lain dengan tujuan mengkonsolidasikan sumber daya dan mengintegrasikan aktivitas kedua perusahaan tersebut.
3. Menurut Philip Kotler (dalam buku “Marketing Management”)
Kotler mengatakan bahwa akuisisi adalah salah satu cara perusahaan untuk mencapai pertumbuhan dengan mengambil alih perusahaan lain yang memiliki produk, teknologi, atau sumber daya yang relevan.
4. Menurut David Faulkner dan Mark Ricks (dalam buku “Fundamentals of Merger and Acquisition”)
Mereka menggambarkan akuisisi sebagai proses di mana satu perusahaan mengambil alih kendali atas perusahaan lain melalui pembelian saham atau aset, dan tujuan utamanya adalah untuk mencapai keuntungan ekonomi.
Pengertian akuisisi ini mencerminkan bahwa akuisisi adalah strategi bisnis yang melibatkan pembelian entitas bisnis lain dengan berbagai tujuan, seperti pertumbuhan, efisiensi, atau diversifikasi.
Setiap perusahaan mungkin memiliki tujuan yang berbeda dalam melakukan akuisisi, dan hal ini dapat menjadi bagian integral dari strategi pertumbuhan dan pengembangan mereka.
Jenis-Jenis Akuisisi
Ada beberapa jenis akuisisi yang dapat terjadi dalam dunia bisnis. Jenis akuisisi dapat dibedakan berdasarkan berbagai faktor, seperti cara pembelian, tujuan, dan pengaruh yang dihasilkan.
Berikut beberapa jenis akuisisi yang umum terjadi:
1. Akuisisi Horizontal
Dalam akuisisi horizontal, perusahaan mengambil alih perusahaan pesaing atau perusahaan dalam industri yang sama.
Tujuan utamanya adalah untuk memperluas pangsa pasar, mengurangi persaingan, dan meningkatkan kekuatan perusahaan di dalam industri tertentu.
2. Akuisisi Vertikal
Dalam akuisisi vertikal, perusahaan mengambil alih perusahaan yang berada di rantai pasokan atau distribusi yang berbeda.
Tujuannya adalah untuk mengendalikan lebih banyak aspek dari rantai pasokan, meningkatkan efisiensi operasional, atau mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga.
3. Akuisisi Konstelasi (Conglomerate Acquisition)
Akuisisi konstelasi terjadi ketika perusahaan mengambil alih perusahaan di industri yang sama sekali berbeda dan tidak terkait.
Tujuannya adalah untuk mendiversifikasi portofolio bisnis, mengurangi risiko, atau mencari peluang pertumbuhan baru.
4. Akuisisi Sumber Daya (Resource Acquisition)
Akuisisi sumber daya adalah ketika perusahaan mengakuisisi perusahaan lain untuk mendapatkan akses ke sumber daya khusus, seperti teknologi, kekayaan intelektual, atau bakat manusia.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi atau keunggulan kompetitif.
5. Akuisisi Teknologi (Technology Acquisition)
Dalam akuisisi teknologi, perusahaan mengambil alih perusahaan dengan teknologi atau inovasi yang diinginkan.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan akses ke teknologi yang dapat meningkatkan produk atau layanan perusahaan.
6. Akuisisi Asosiasi (Equity Acquisition)
Akuisisi asosiasi terjadi ketika perusahaan membeli saham atau kepemilikan dalam perusahaan lain tanpa mengambil alih kendali penuh.
Tujuannya dapat beragam, mulai dari investasi strategis hingga pengembangan aliansi.
7. Akuisisi Lintas Batas (Cross-Border Acquisition)
Akuisisi lintas batas terjadi ketika perusahaan dari satu negara mengambil alih perusahaan dari negara lain.
Tujuannya dapat melibatkan ekspansi ke pasar global, akses ke sumber daya internasional, atau penggabungan dengan perusahaan internasional.
8. Akuisisi Penuh (Full Acquisition) vs. Akuisisi Bagian (Partial Acquisition)
Akuisisi penuh adalah ketika satu perusahaan mengambil alih kendali penuh atas perusahaan lain.
Akuisisi bagian terjadi ketika satu perusahaan hanya mengambil alih sebagian saham atau aset dari perusahaan lain.
Jenis akuisisi yang dipilih oleh sebuah perusahaan tergantung pada strategi bisnis, tujuan, dan keadaan pasar yang bersangkutan.
Setiap jenis akuisisi memiliki risiko dan manfaatnya sendiri, dan keberhasilannya tergantung pada pelaksanaan yang tepat dan integrasi yang efisien.
Alasan untuk Melakukan Akuisisi
Ada beberapa alasan yang mendorong perusahaan untuk melakukan akuisisi. Motivasi di balik tindakan ini dapat bervariasi, tetapi beberapa alasan umumnya meliputi:
1. Pertumbuhan Bisnis
Salah satu alasan utama untuk melakukan akuisisi adalah untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang lebih cepat daripada pertumbuhan organik.
Dengan mengambil alih perusahaan lain, perusahaan dapat memperluas pangsa pasar, meningkatkan pendapatan, dan mencapai skala ekonomi yang lebih besar.
2. Diversifikasi
Akuisisi dapat digunakan sebagai cara untuk mendiversifikasi portofolio bisnis.
Dengan mengambil alih perusahaan di industri atau pasar yang berbeda, perusahaan dapat mengurangi risiko yang terkait dengan ketergantungan pada satu segmen bisnis atau pasar tertentu.
3. Efisiensi Operasional
Dalam beberapa kasus, perusahaan dapat mencapai efisiensi operasional dengan menggabungkan operasinya dengan perusahaan target.
Proses ini dapat menghasilkan penghematan biaya melalui penghapusan redundansi dan peningkatan proses bisnis.
4. Akses ke Sumber Daya Strategis
Akuisisi dapat memberikan akses ke sumber daya strategis, seperti teknologi, kekayaan intelektual, bakat manusia, atau infrastruktur yang dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing.
5. Mengatasi Persaingan
Dalam beberapa kasus, perusahaan dapat melakukan akuisisi untuk mengatasi pesaing atau untuk mengurangi persaingan dalam industri tertentu.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengambil alih pesaing atau menggabungkan dengan mereka.
6. Ekspansi Geografis
Perusahaan dapat menggunakan akuisisi sebagai cara untuk ekspansi geografis.
Dengan mengambil alih perusahaan di wilayah yang berbeda atau negara lain, perusahaan dapat mencapai kehadiran global atau regional yang lebih besar.
7. Mengoptimalkan Portofolio Produk atau Layanan
Akuisisi dapat membantu perusahaan mengoptimalkan portofolio produk atau layanan mereka dengan menambahkan produk atau layanan baru yang komplementer.
8. Menghasilkan Nilai untuk Pemegang Saham
Bagi perusahaan yang mencari cara untuk meningkatkan nilai bagi pemegang sahamnya, akuisisi dapat menjadi pilihan yang menarik jika dilakukan dengan benar.
9. Peningkatan Hubungan dengan Pelanggan
Dalam beberapa kasus, akuisisi dapat membantu perusahaan memperkuat hubungannya dengan pelanggan dengan menawarkan lebih banyak pilihan produk atau layanan.
10. Mengamankan Pasar atau Sumber Daya
Akuisisi dapat digunakan untuk mengamankan akses ke pasar tertentu atau sumber daya yang kritis, terutama jika ada kekhawatiran tentang persaingan atau pasokan yang terbatas.
11. Manfaat Pajak dan Keuangan
Beberapa akuisisi dapat memberikan manfaat pajak atau keuangan tertentu yang menguntungkan perusahaan yang melakukan akuisisi.
Dalam setiap kasus, keputusan untuk melakukan akuisisi harus didasarkan pada analisis yang cermat, perencanaan strategis, dan pertimbangan matang terhadap risiko dan manfaat yang terlibat.
Tidak semua akuisisi berhasil, dan tindakan ini harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Proses Akuisisi
Proses akuisisi merupakan serangkaian tahapan yang perusahaan lakukan ketika ingin mengambil alih perusahaan lain atau aset tertentu.
Proses ini melibatkan banyak aspek, termasuk perencanaan, evaluasi, negosiasi, dan integrasi. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam proses akuisisi:
1. Perencanaan Strategis
Langkah pertama dalam proses akuisisi adalah perencanaan strategis.
Perusahaan harus menentukan alasan mengapa mereka ingin melakukan akuisisi, sasaran akuisisi, dan strategi jangka panjang yang terkait dengan akuisisi tersebut.
2. Penentuan Sasaran Akuisisi
Setelah perencanaan strategis, perusahaan harus menentukan sasaran akuisisi. Sistem ini dapat berupa perusahaan tertentu atau aset-aset yang relevan dengan tujuan perusahaan.
3. Evaluasi Awal
Proses evaluasi awal melibatkan penilaian terhadap sasaran akuisisi. Hal ini mencakup analisis keuangan, penilaian risiko, dan penilaian terhadap nilai yang diharapkan dari akuisisi tersebut.
4. Penawaran Awal
Perusahaan yang berminat akan mengajukan tawaran awal kepada pemilik sasaran akuisisi. Tawaran ini dapat mencakup harga, struktur transaksi, dan syarat-syarat lainnya.
5. Due Diligence
Due diligence adalah tahap penting dalam proses akuisisi. Proses ini melibatkan pemeriksaan menyeluruh terhadap sasaran akuisisi, termasuk audit keuangan, hukum, lingkungan, dan operasional.
Tujuan utama adalah untuk memahami sepenuhnya keadaan sasaran akuisisi dan mengidentifikasi risiko potensial.
6. Negosiasi Kontrak
Setelah due diligence selesai, perusahaan pembeli dan pemilik sasaran akan mulai negosiasi kontrak akuisisi. Proses ini mencakup berbagai aspek, termasuk harga, struktur transaksi, syarat-syarat, dan ketentuan pembayaran.
7. Persetujuan dan Pembiayaan
Akuisisi biasanya memerlukan persetujuan dari berbagai pihak, termasuk pemegang saham perusahaan pembeli dan badan pengawas regulasi.
Pembiayaan untuk akuisisi juga perlu dipersiapkan, termasuk pembiayaan internal atau eksternal.
8. Penyelesaian Transaksi
Setelah semua persyaratan telah terpenuhi, termasuk persetujuan dan pembiayaan, maka transaksi akuisisi dapat diselesaikan. Proses ini melibatkan transfer saham atau aset, serta pembayaran kepada pemilik sasaran akuisisi.
9. Integrasi
Integrasi adalah tahap penting setelah akuisisi selesai. Perusahaan pembeli harus mengintegrasikan sasaran akuisisi ke dalam operasinya. Proses ini mencakup penggabungan budaya perusahaan, sistem, operasi, dan sumber daya.
10. Evaluasi Pasca-Akuisisi
Setelah integrasi, perusahaan harus secara teratur mengevaluasi hasil akuisisi. Hal ini membantu memastikan bahwa tujuan akuisisi tercapai dan bahwa nilai yang diharapkan dari akuisisi tersebut dapat diwujudkan.
Proses akuisisi dapat menjadi rumit dan memerlukan tim yang terampil dan ahli di berbagai bidang, termasuk keuangan, hukum, dan manajemen.
Kesuksesan akuisisi seringkali tergantung pada perencanaan yang baik, evaluasi yang cermat, dan integrasi yang efisien.
Akuisisi yang baik dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan, sementara akuisisi yang buruk dapat menyebabkan kerugian finansial dan operasional yang signifikan.
Kelebihan Dan Kekurangan Akuisisi
Akuisisi memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan, yang harus dipertimbangkan dengan hati-hati oleh perusahaan sebelum memutuskan untuk melakukan akuisisi.
Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan utama dari akuisisi:
1. Kelebihan Akuisisi
Pertumbuhan Cepat: Akuisisi dapat memungkinkan perusahaan untuk mencapai pertumbuhan yang lebih cepat daripada pertumbuhan organik,
terutama jika perusahaan target memiliki pangsa pasar yang besar atau teknologi yang diinginkan.
Diversifikasi: Akuisisi dapat membantu perusahaan mendiversifikasi portofolio bisnisnya, mengurangi risiko yang terkait dengan ketergantungan pada satu segmen atau pasar tertentu.
Penghematan Biaya: Melalui akuisisi, perusahaan dapat mencapai efisiensi operasional dengan menghapus redundansi dan menggabungkan operasi yang serupa.
Akses ke Sumber Daya Strategis: Akuisisi dapat memberikan akses ke sumber daya strategis, seperti teknologi, kekayaan intelektual, bakat manusia, atau infrastruktur yang dibutuhkan.
Keuntungan Ekonomi: Jika dilakukan dengan benar, akuisisi dapat meningkatkan keuntungan dan nilai perusahaan melalui sinergi operasional, penghematan biaya, atau ekspansi pasar.
2. Kekurangan Akuisisi
Biaya Tinggi: Akuisisi seringkali melibatkan biaya yang tinggi, termasuk biaya akuisisi, biaya hukum, dan biaya integrasi. Jika nilai akuisisi melebihi manfaat yang diharapkan, hal ini dapat merugikan perusahaan.
Risiko Integrasi: Integrasi perusahaan target ke dalam perusahaan pembeli bisa menjadi tugas yang rumit dan berisiko. Jika integrasi tidak berjalan dengan baik, hal ini dapat mengganggu operasi dan nilai perusahaan.
Kesulitan Budaya: Akuisisi seringkali melibatkan perbedaan budaya perusahaan, yang bisa mengakibatkan konflik dan hambatan dalam penggabungan karyawan dan operasi.
Ketergantungan Pembiayaan Eksternal: Jika perusahaan harus meminjam untuk mendanai akuisisi, ini dapat meningkatkan tingkat utang dan ketergantungan pada pembiayaan eksternal.
Potensial Penurunan Kinerja Keuangan: Akuisisi yang tidak berhasil dapat mengakibatkan penurunan kinerja keuangan perusahaan, yang berdampak pada harga saham dan reputasi perusahaan.
Persetujuan Regulasi: Akuisisi seringkali memerlukan persetujuan dari badan pengawas dan regulator yang dapat memperlambat atau bahkan menghentikan transaksi.
Kegagalan Kepemimpinan: Jika manajemen perusahaan pembeli tidak mampu mengintegrasikan dengan efektif perusahaan target atau mengelola perubahan yang dihasilkan, akuisisi dapat gagal mencapai tujuannya.
Penting untuk dicatat bahwa kelebihan dan kekurangan akuisisi dapat bervariasi tergantung pada situasi dan ekonomi saat itu.
Oleh karena itu, setiap keputusan untuk melakukan akuisisi harus didasarkan pada analisis yang matang dan perencanaan strategis yang cermat untuk mengoptimalkan peluang sukses dan mengurangi risiko.
Studi Kasus Akuisisi Terkenal
Berikut adalah beberapa studi kasus akuisisi terkenal yang telah memengaruhi dunia bisnis dan ekonomi:
1. Akuisisi Facebook terhadap WhatsApp (2014)
Pada tahun 2014, Facebook mengakuisisi WhatsApp, platform pesan instan yang sangat populer. Akuisisi ini bernilai sekitar $19 miliar, membuatnya menjadi salah satu akuisisi terbesar dalam sejarah teknologi.
Motivasi utama adalah mengamankan posisi Facebook dalam komunikasi seluler dan mengakses pangsa pasar global yang luas.
2. Akuisisi Microsoft terhadap LinkedIn (2016)
Microsoft mengakuisisi LinkedIn pada tahun 2016 dengan nilai sekitar $26,2 miliar. Proses ini adalah upaya Microsoft untuk memperluas kehadirannya dalam jejaring sosial dan bisnis.
Dengan menggabungkan sumber daya mereka, Microsoft berharap untuk mengintegrasikan alat-alat produktivitas dengan jaringan profesional LinkedIn.
3. Akuisisi Disney terhadap 21st Century Fox (2019)
Disney mengakuisisi sebagian besar aset 21st Century Fox dengan nilai sekitar $71 miliar. Akuisisi ini mencakup studio film, saluran televisi, dan aset media lainnya.
Disney melakukan akuisisi ini untuk menguatkan portofolio konten dan mendukung peluncuran layanan streaming Disney+.
4. Akuisisi Google terhadap Motorola Mobility (2012)
Google mengakuisisi Motorola Mobility dengan nilai sekitar $12,5 miliar. Salah satu motivasi utama adalah untuk memperoleh portofolio paten yang kuat guna melindungi ekosistem Android dari tuntutan hukum.
Google kemudian menjual Motorola Mobility kepada Lenovo pada tahun 2014.
5. Akuisisi IBM terhadap Red Hat (2019)
IBM mengakuisisi Red Hat, perusahaan perangkat lunak terbuka, dengan nilai sekitar $34 miliar. Akuisisi ini adalah langkah strategis untuk memperkuat kehadiran IBM dalam komputasi awan dan komputasi hibrida.
Red Hat tetap beroperasi secara independen dalam IBM setelah akuisisi.
6. Akuisisi Amazon terhadap Whole Foods Market (2017)
Amazon mengakuisisi jaringan ritel makanan organik Whole Foods Market dengan nilai sekitar $13,7 miliar.
Proses ini adalah upaya Amazon untuk memasuki industri ritel makanan fisik dan memperkuat bisnis e-commerce-nya di sektor ini.
7. Akuisisi Exxon terhadap Mobil (1999)
Pada tahun 1999, Exxon dan Mobil, dua raksasa minyak Amerika Serikat, melakukan merger senilai sekitar $80 miliar. Akuisisi ini menciptakan salah satu perusahaan minyak terbesar di dunia, ExxonMobil.
Motivasi utamanya adalah untuk meningkatkan efisiensi operasional dan menghadapi tantangan dalam industri minyak dan gas.
Studi kasus ini mencerminkan berbagai alasan dan dampak yang terkait dengan akuisisi dalam konteks berbagai industri.
Akuisisi dapat memengaruhi strategi perusahaan, pangsa pasar, inovasi produk, dan ekosistem bisnis secara keseluruhan.
Kesimpulan
Akuisisi adalah proses di mana satu perusahaan atau entitas membeli sebagian atau seluruh saham atau aset perusahaan atau entitas lain dengan berbagai tujuan bisnis,
seperti pertumbuhan, efisiensi, diversifikasi, atau akses ke teknologi atau pasar baru.
Pengertian akuisisi ini bervariasi, tetapi secara umum mengacu pada tindakan mengambil alih kendali atas entitas bisnis lain untuk mencapai tujuan bisnis tertentu.
Akuisisi adalah strategi bisnis yang umum digunakan dan memiliki implikasi yang signifikan terhadap perkembangan perusahaan yang terlibat dalam proses tersebut.

Perkenalkan nama saya Rita Elfianis, Seorang tenaga pengajar di Universitas Islam Negeri Suska RIAU. Semoga artikel yang dibuat bermanfaat