Pengertian Filsafat Adalah : Sejarah, Ciri, Cabang, dan Ruang Lingkup

Diposting pada

Tahukah Anda mengenai Pengertian, Sejarah, Ciri, Cabang, dan Ruang Lingkup Filsafat? Dalam dunia perkuliahan terkadang kita mengenal istilah filsafat. Namun, apakah setiap orang mengeti apa yang dimaksud dengan pengertian filsafat?

Pengertian Filsafat Adalah - Sejarah, Ciri, Cabang, Subjek, dan Ruang Lingkup
Pengertian Filsafat Adalah – Sejarah, Ciri, Cabang, Subjek, dan Ruang Lingkup

Sebagian besar orang awam, sering menganggap jika filsafat merupakan suatu ilmu yang belum dipahami maksud dan tujuannya.

Padahal jika dilihat lebih dalam lagi, filsafat bisa memberikan banyak hal yang positif untuk manusia.

Menjadi salah satu ilmu yang mengarahkan cara berpikir serta menggali suatu pemikiran serta konsep yang abstrak.

Perlu anda ketahui jika filsafat dapat memberikan pemikiran kritis yang dapat dilanjutkan dengan pemberian makna baru untuk manusia dalam menyikap hal-hal yang terjadi di kehidupan yang sehari-hari.

Dalam kehidupan, filsafat sangatlah penting sebab mampu menjawab berbagai macam pertanyaan menggunakan metode berpikir yang logis serta tidak terikat dengan norma.

Pengertian Filsafat Secara Umum

Apa itu filsafat? Pengertian filsafat adalah sebuah kajian masalah umum serta mendasar mengenai persoalan seperti halnya eksistensi, akal dan pikiran, pengetahuan, nilai serta bahasa.

Pengertian filsafat secara umum yaitu merupakan suatu kebijaksanaan hidup atau filosofi dalam memberikan pandangan hidup yang menyeluruh sesuai dengan refleksi mengenai pengalaman hidup atau pengalaman ilmiah.

Filsafat juga dapat diartikan sebagai ilmu, dimana akan selalu berusaha mencari sebab dengan sedalam-dalamnya untuk suatu masalah sesui dengan pikiran atau rasio.

Arti Filsafat yaitu pandangan hidup dari seseorang maupun dari sekelompok orang yang termasuk konsep dasar tentang kehidupan yang diinginkan.

Filsafat juga termasuk suatu ilmu pengetahuan. Sebab, di dalam filsafat juga mempunyai logika, metode serta sistem.

Akan tetapi, filsafat juga termasuk studi mengenai semua fenomena kehidupan serta pemikiran manusia secara kritis serta dijabarkan pada konsep yang mendasar.

Ada juga yang memiliki pendapat lain jika pengertian dari filsafat yaitu merupakan suatu kebijaksanaan hidup di dalam memberikan suatu pandangan hidup dengan menyeluruh sesuai dengan refleksi pada pengalaman hidup serta pengalaman ilmiah.

Jadi, bisa dikatakan jika dalam filsafat tidak ada suatu eksperimen ataupun percobaan, namun disini akan mengungkapkan suatu masalah secara persis, mencari solusi, dan juga memberikan argumentasi mengenai solusi tersebut.

Pengertian Filsafat Secara Etimologi

Nah, pengertian filsafat jika ecara etimologis yaitu sebanding dengan kata falsafah dalam bahasa arab ataupun kata philosophy di dalam bahasa Inggris.

Dari kata tersebut seluruhnya diperoleh dari kata latin philosophia, yang mana termasuk kata benda yang termasuk hasil kegiatan plhiloshopiem untuk dijadikan kata kerjanya.

Perlu anda ketahui, jika philosophia ini asalnya dari bahasa Yunani, yaitu philein yang bisa diartikan mencintai. Ttau philia yang diartikan sebagai persahabatan,tertarik kepada, dll.

Selain itu juga dari kata sophos yang artinya adalah kebijaksanaan, ketrampilan, pengalaman praktis serta intelgensi.

Dengan begitu, secara etimologi  filsafat bisa diartikan sebagai cinta atau kecenderungan mengenai kebijaksanaan.

Selain itu, pengertian filsafat secara etimologi yaitu merupakan cinta yang sangat mendalam dengan kebijaksanaan.

Bisa juga diartikan cinta yang sedalam-dalamnya dengan kearifan. Atau cinta yang secara sungguh-sungguh pada pandangan, kebenaran.

Sejarah Filsafat

Untuk sejarah filsafat, utamanya filsafat barat datang di Yunani sudah sejak abad yang ke 7 SM.

Filsafat Yunani ini hadir pada waktu orang-orang mulai berfikir dan juga mulai untuk saling berdiskusi tentang keadaan alam, dunia, dan juga lingkungan yang terdapat di sekitar mereka.

Dan di dalam mencari jawabannya tidak menggantungkan diri pada agama.

Banyak juga yang menanyakan alasan filsafat bisa muncul di Yunani, dan bukan muncul di daerah lainnya yang dinilai lebih beradab. Diantaranya seperti Babilonia, Israel atau di Mesir.

Alasannya yaitu karena Yunani tidak menerapkan sistem kasta pendeta. Dengan demikian intelektual tidak dibatasi.

Thales merupakan pertama kalinya orang dari Yunani yang diberi gelar filsuf dari daerah Mileta, yang saat ini adalah daerah pesisir barat Turki.

Akan tetapi, filsuf-filsuf Yunani yang terbesar serta yang populer yaitu Plato, Sokrates, serta Aristoteles. Sokrates termasuk guru besar dari Plato.

Kemudian Aristoteles merupakan murid dari Plato. Sedangkan untuk buku karangan dari Plato yang terpopuler serta ajarannya juga memiliki pengaruh yang begitu besar pada bidang filsafat dengan judul etika, republik, apologi, phaedo, serta krito.

Ciri-Ciri Filsafat

Clarence I. Lewis yang merupakan seorang ahli logika berpendapat jika filsafat merupakan suatu proses refleksi dari akal yang berkerja.

Dimana di dalam prosesnya ada berbagai macam kegiatan. Sedangkan untuk ciri-ciri pemikiran filsafat yaitu sebagai berikut:

1. Bersifat Universal

Pemikiran filsafat sifatnya memang cenderung umum atau universal. Yang mana tidak ada kaitannya dengan objek yang sifatnya khusus.

Contohnya saja pemikiran akan manusia, kebebasan, keadilan dan masih banyak lagi yang lainnya.

2. Tidak Faktual

Ciri selanjutnya yaitu tidak faktual. Tidak faktual disini merupakan sesuatu yang spekulatif dengan menciptakan bermacam dugaan yang dinilai masuk akal mengenai suatu hal.

Tapi dugaan yang dibuat ini tanpa ada bukti. Sebab, sudah melewati batas dari fakta-fakta ilmiah.

3. Ada Kaitannya dengan Nilai

Pengertian filsafat menurut C. J. Ducasse yakni merupakan usaha manusia di dalam mencari pengetahuan. Diantaranya berupa fakta-fakta yang dikatakan sebagai penilaian.

Penilaian disini adalah sesuatu yang baik dan juga yang buruk, susila serta asusila. Hingga pada akhirnya filsafat adalah suatu usaha di dalam mempertahankan nilai-nilai.

4. Berhubungan dengan Arti

Setiap hal yang mempunyai nilai pastinya mempunyai arti. Itulah mengapa para filsuf menciptakan bermacam kalimat yang logis serta bahasa yang ilmiah atau yang tepat, supaya ide-ide tersebut sarat dengan arti.

5. Implikatif

Pemikiran filsafat pasti akan ada akibat atau implikasi. Dengan demikian diharapkan akan bisa menghasilkan pemikiran baru yang dinilai dinamis serta bisa menyuburkan intelektual.

Cabang-Cabang Filsafat

Secara umum, para ahli telah membedakan bidang studi filsafat ini menjadi beberapa bagian atau beberapa cabang.

Sedangkan untuk cabang atau bagian dari filsafat diantaranya sebagai berikut:

1. Epistemologi

Epistemologi merupakan cabang filsafat yang mengulas mengenai pengetahuan.

Contohnya yaitu asal mula, metodologi, validitas, struktur atau bentuk, dan akan membentuk pengetahuan manusia.

2. Metafisika

Metafisika ini juga merupakan cabang filsafat yang ada kaitannya dengan proses analitis mengenai hakikat fundamental tentang keberadaan serta realitas yang bersamanya.

Kajian tentang metafisika biasanya juga berpusat pada pertanyaan mendasar tentang adanya dan sifat-sifat seperti halnya realitas yang dikaji.

3. Logika

Sedangkan, untuk logika (logike episteme) yaitu merupakan cabang filsafat yang belajar mengenai kecakapan dalam berpikir secara teratur, lurus, serta tepat.

4. Etika

Etika juga merupakan cabang filsafaat yang belajar mengenai norma maupun suatu aturan yang dipakai sebagai pedoman perilaku di masyarakat yang ada kaitannya dengan sifat baik serta buruk.

5. Estetika

Estetika adalah cabang filsafat yang mempelajari dan membahas tentang keindahan, bagaimana keindahan bisa terbentuk. Serta bagaimana keindahan itu bisa disadari serta bisa dirasakan oleh manusia.

6. Filsafat Ilmu

Filsafat ilmu merupakan cabang filsafat yang mempelajari serta menjawab aneka pertanyaan mengenai hakikat ilmu,.

Serta penerapan aneka ragam metode filsafat untuk usaha mencari akar dari suatu permasalahan serta menemukan asas realitas yang menjadi permasalahan dalam bidang ilmu guna memperoleh suatu kejelasan.

Subjek Dan Objek Filsafat

Berpikir merupakan subjek dari filsafat, walaupun tidak seluruh berpikir termasuk berfilsafati.

Subjek dari filsafat merupakan seseorang yang berpikir maupun memikirkan dengan sungguh-sungguh serta mendalam akan hakikat dari suatu masalah.

Filsafat, jika secara umum memiliki objek yakni berbagai macam yang ada atau mungkin ada serta bisa juga diaplikasikan. Diantaranya tuhan, alam semesta, dan lain sebagainya.

Objek dalam filsafat yaitu merupakan suatu barang. Wujudnya dapat berupa subjek tersebut sendiri.

Anda berpikir mengenai diri anda sendiri, maka objeknya yaitu subjek itu sendiri. Sedangkan untuk objek filsafat bisa dibedakan menjadi dua hal, diantaranya yaitu :

1. Objek material

Pengertian Objek material adalah objek filsafat yang termasuk suatu sasaran material sebuah penyelidikan, pemikiran maupun penelitian keilmuan.

Objek material filsafat ilmu ini merupakan ilmu pengetahuan tersebut sendiri. Diantaranya pengetahuan yang sudah disusun secara sistematis dengan metode ilmiah tertentu.

Dengan demikian kebenarannya juga bisa dipertanggungjawabkan secara umum.

2. Objek Formal

Objek formal ini mengubah objek khusus filsafat dengan sedalam mungkin. Selain itu, objek formal merupakan sudut pandang dari mana subjek tersebut mempelajari objek materialnya.

Suatu obyek material bisa dilihat atau diamati dari aneka sudut pandang. Dengan demikian dapat memberikan hasil berupa ilmu yang berbeda-beda

Tujuan Filsafat

Harus anda tahu jika tujuan filsafat yaitu untuk mencari hakikat kebenaran sesuatu. Entah itu dalam kebebaran berfikir atau logika, berperilaku atau etika dan metafisika atau hakikat keaslian.

Maka dari itu, dengan berfilsafat, seseorang bisa menjadi manusia dengan nilai yang lebih.

Sebab, selalu melakukan perenungan untuk menganalisa hakikat jasmani serta menghasilkan hakikat rohani manusia pada kehidupan dunia supaya melakukan tindakan yang lebih bijaksana.

Dengan berfilsafat, maka seseorang juga bisa lebih memaknai makna hakikat hidup dari manusia. Entah itu dalam lingkup pribadi ataupun sosial.

Kebiasaan menganalisis berbagai hal di dalam hidup seperti halnya yang diajarkan pada metode berfilsafat.

Disini bisa membuat seseorang bisa menjadi lebih cerdas, kritis, lebih sistematis, serta objektif untuk melihat serta memecahkan berbagai macam permasalahan kehidupan.

Dengan demikian bisa meraih kualitas, kelebihan serta hidup yang lebih bahagia.

Pentingnya Belajar Filsafat

Memang banyak sekali alasan mengapa anda semua harus mempelajari tentang filsafat.  Diantaranya adalah seperti berikut;

1. Bisa berfikir lebih kritis

Salah satu alasannya yaitu, dengan belajar filsafat, anda semuanya dapat mempunyai pemikiran yang kritis. Filsafat juga bisa membentuk pemikiran yang lebih diplomatis.

Dengan begitu, anda semuanya dapat lebih peka pada lingkungan sekitar serta bisa bertindak anti-apatis.

Selain itu, filsafat juga dapat membuat anda menjadi seorang yang bisa berfikir lebih logis serta rasional.

Dengan metode pemikiran yang seperti ini, anda semuanya dapat mengatasi berbagai macam permasalahan untuk kehidupan yang lebih baik.

2. Kualitas berfikir meningkat

Dengan belajar filsafat, seseorang juga dapat lebih terlatih serta mampu meningkatkan kualitas berfikir dengan mandiri. Selain itu juga bisa membangun pribadi yang lebih berkarakter.

Kemudian anda juga bisa menjadi tidak mudah terpengaruh dengan faktor eksternal, namun anda tetap bisa mengakui harkat martabat orang lain, mengakui keberagaman serta mengakui keunggulan orang lain.

3. Lebih terdidik dan terlatih

Dengan berfilsafat , manusia aan selalu selalu dilatih, dididik di dalam berpikir secara luas dan mendalam. Belajar filsafat juga bisa memberikan dasar-dasar seluruh bidang pengetahuan.

Bisa juga untuk memberikan pandangan yang sintesis maupun pemahaman mengenai hakikat kesatuan dari seluruh pengetahuan.

Kemudian, kehidupan manusia juga bisa lebih dipimpin dengan pengetahuan yang baik.

4. Bisa Berfikir Independen

Belajar filsafat juga dapat menjadikan kita bisa berfikir independen.  Pemikiran independen merupakan hasil dari berpikir secara pragmatis serta terbuka.

Anda juga akan berusaha mengambil jalan terbaik supaya tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

Perlu anda ketahui, jika berpikir secara independen dapat menjadikan anda semuanya melangkah lebih jauh.

5. Memiliki wawasan yang luas

Jika anda mempunyai wawasan yang luas, maka akan menjadi lebih terampil pada berbagai bidang.

Selain itu, anda semuanya juga akan memahami aneka ragam teori-teori untuk kehidupan.

Dengan demikian anda semuanya bisa menjadi sadar jika kehidupan itu sangatlah penting.

6. Bisa menganilis setiap permasalahan

Filsafat juga mengajarkan setiap manusia untuk dapat mempertahankan suatu pendapat. Selain itu juga dapat membuat pengembangan secara sehat.

Yaitu memakai penalaran yang tepat, sehingga tidak memakai ototritas intervensi.

Baca Juga : Pengertian Intervensi

7. Menjadi seorang yang lebih skeptis

Anda semuanya tidak diharuskan menjadi agnostik atau atheist. Akan tetapi, disini akan lebih ke arah bagaimana anda semuanya mengamati lingkungan serta bagaimana anda melakukan pengamatan situasi yang ada di sekitar.

Menjadi orang yang skeptis ini anda tidak diharuskan untuk langsung percaya dengan suatu peristiwa maupun berita.

Namun, sebaiknya anda semuanya dapat menemukan bukti yang kredibel dan juga bukti yang valid.

Dengan begitu, anda semuanya tidak aan mudah termakan oleh berita hoax.

Cara Mengkaji Filsafat

Filsafat tidak dilakukan secara eksperimen atau percobaan. Namun, dilakukan dengan cara mengutarakan permasalahan dengan persis, menemukan solusi dari masalah yang ada, dan juga memberikan alasan yang tepat untuk suatu solusi.

Dalam ilmu filsafat, memang wajib dan harus untuk dipenuhi dengan logika berpikir serta menggunakan logika bahasa. Dalam filsafat, logika ini memang harus dipelajari.

Inilah yang menjadikan filsafat bisa menjadi sebuah ilmu yang di dalam sisi tertentu berciri eksakta. Yaitu berupa spekulasi, keraguan, perasaan penasaran serta ketertarikan.

Filsafat juga bisa diartikan sebagai perjalanan untuk menuju sesuatu yang dalam.

Yaitu sesuatu yang pada umumnya tidak tersentuh dengan ilmu lainnya yang menggunakan sikap skeptic, dimana banyak hal yang dipertanyakan.

Dengan demikian, bisa disimpulkan jika filsafat mempunyai kaitan dengan usaha dalam menemukan kebenaran mengenai hakikat suatu hal yang ada lewat kemampuan akal dengan lebih optimal.

Ajaran Filsafat

Terdapat beberapa macam ajaran filsafat yang harus anda ketahui, diantaranya adalah sebagai berikut ini.

1. Pragmatisme

Pragmatisme termasuk suatu aliran paham pada filsafat yang sifatnya tidak mutlak dan absolut. Dengan demikian tetap relatif tergantung dengan kemampuan yang ada pada setiap manusia.

2. Materialisme

Materialisme, yang memiliki pendapat jika pada kenyataannya yang sesungguhnya yaitu alam semesta badaniah. Ajaran ini tidak mengakui terdapatnya kekuatan spiritual yang memang terlihat nyata.

Aliran materialisme ini juga mempunyai dua variasi bentuk. Diantaranya yaitu materialisme dialektik serta materialisme humanistis.

3. Idealisme

Idealisme, memiliki pendapat jika sebenarnya kenyataan dunia ini merupakan suatu ide yang sbersifat rohani maupun intelegensi. Aliran ini memiliki variasi, diantaranya idealisme subjektif serta idealisme objektif.

4. Realisme

Realisme ini memiliki pendapat jika dunia batiniah atau rohaniah serta dunia materi yaitu hakikat yang asli serta abadi di kehidupan manusia.

Ruang Lingkup Filsafat

Filsafat merupakan induk ilmu-ilmu lainnya yang masih bisa dirasakan pengaruhnya.

Sesudah filsafat tertingal dengan ilmu-ilmu lainnya, namun tetap hidup menjadi ilmu yang memecahkan masalah yang tidak bisa terpecahkan dengan ilmu-ilmu khusus.

Filsafat bisa diartikan sebagai suatu ilmu pengetahuan, namun obyeknya tidak ada batasnya.

Selain itu, filsafat juga ada kaitannya erat dengan pengetahuan biasa, namun mengatasinya secara ilmiah serta bisa mempertanggungjawabkan jawaban yang telah diberikannya.

Manfaat Filsafat

Ilmu filsafat sangat berguna untuk dipelajari karena dengan mempelajarinya setiap orang akan mampu menjawab pertanyaan dasar. Berikut adalah manfaat mempelajari filsafat, yaitu :

1. Pemecah Permasalahan yang Dihadapi

Didalam ilmu filsafat selalu mengajak setiap orang untuk bijak dalam berpikir dalam mengatasi setiap permasalahan dan persoalan yang dihadapi.

Dengan memanfaatkan cara berfikir secara filsafat diharapkan seseorang akan mampu mengidentifikasi permasalahan dan memudahkan untuk menyelesaikannya.

2. Meningkatkan Pengalaman

Ilmu ini mengajarkan kita untuk menemukan ide baru didalam hidup, Sehingga mampu membentuk pengalaman kehidupan yang banyak secara kreatif.

Ketahuilah sifat dasar manusia, semakin banyak rasa ingin tahu dan keinginan mencari tahu maka pengalaman juga akan terus bertambah.

3. Membentuk Sikaf Kritis

Dengan adanya filsafat maka bisa membentuk pemikiran yang selalu ingin tahu dan kritis pada diri seseorang.

Hal ini sangat bermanfaat dalam kehidupan beragama maupun bermasyarakat. Apabila dihadapkan dengan masalah kecil maupun besar maka seseorang bisa berfikir secara cermat dan rasional dan tidak terjebak oleh sifat fanatisme.

4. Membantu Kemampuan Dalam Analisis

Semua orang diharuskan berfikir secara filsafat baik dilakukan oleh pelajar maupun seorang peneliti. Dengan demikian kemampuan dalam melakukan analisis secara tidak langsung akan terasah dengan sendirinya.

Analisa yang dilakukan tentunya diawali dengan ide yang kritis dan komprehensif untuk bisa menghasilkan sebuah jawaban yang real dalam permasalahan yang didapat dalam sebuah penelitian atau riset.

Baca Juga : Pengertian dan Jenis Instrumen Penelitian

Pada ilmu pengetahuan filsafat mengutamakan kontrol. Oleh karena itu dapat diartikan bahwa nilai pengetahuan ada karena memiliki sebuah fungsi, berbeda dengan fungsi filsafat yang ada karena nilai yang dimilikinya.

Demikianlah pembahasan kita dalam kesempatan kali ini mengenai Pengertian Filsafat Adalah : Sejarah, Ciri, Cabang, Subjek, dan Ruang Lingkup. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *