Tahukah anda Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Pare? Pare merupakan buah yang sangat dikenal di Indonesia karena rasa buah yang sangat pahit. Namun, meskipun begitu, pare tetap dicintai karena bisa diolah menjadi hidangan yang lezat seperti pelengkap siomay atau di tumis.
Buah pare memiliki nama lokal yang beragam misalnya saja papare penyebutan di Halmahera, kambeh di Minangkabau, popare di Manado, Paria di Batak Toba. Banyak nama lokal tentunya akan membingungkan sebagian orang.
Baca Juga : Syarat Tumbuh Tanaman Pare
Oleh karenanya dalam artikel kali ini, kami akan membahas klasifikasi untuk penamaan ilmiah tanaman pare dan morfologi tanaman pare. Simak ulasannya berikut !
Klasifikasi Tanaman Pare
- Kingdom : Plantae
- Divisi : Magnoliophyta
- Sub Divisi : Magnoliopsida
- Kelas : Dycotiledonae
- Famili : Cucurbitaceae
- Genus : Momordica
- Spesies : Momordica charantia
Morfologi Tanaman Pare
Tanaman pare tergolong sebagai tanaman semak semusim. Tanaman ini bisa tumbuh di dataran rendah serta bisa juga tumbuh liar di tanah yang tidak terawat. Pada beberapa orang menanam tanaman ini sebagai tanaman pagar.
Meskipun sebagai tanaman pagar, tanaman ini akan terlihat sangat cantik terlebih pada daun dilengkapi dengan sulur yang berbentuk spiral yang menambah kesan artistic. Tentunya Anda masih bingung bagaimana morfologi tanaman pare, sebagai berikut :
1. Akar
Pare memiliki sistem perakaran yaitu akar tunggang yang bercabang – cabang. Akar tunggang ada pare juga disebut sebagai akar primer yang tumbuh dari radikula. Sedangkan cabang – cabang di sekitar akar utama disebut sebagai akar sekunder.
Akar primer berbentuk kerucut dan akar sekundernya bercabang lagi hingga menjadi sangat panjang. Akar ini berwarna putih kekuningan sedangkan bentuknya meruncing pada ujungnya.
Bentuk ujung akar ini menyesuaikan fungsinya untuk menembus lapisan tanah. Sementara itu, akar cabang memiliki panjang sekitar 16 cm dengan diameter 0,5 cm
2. Batang
Pare mempunyai batang pokok yang tumbuhnya merambat. Batang pare ini disebut dengan batang basah yang artinya batang tidak berkayu dan cenderung lunak berair.
Sistem percabangan batangnya bertipe simpodial. Ini karena antara batang pokok dan percabangan sukar dibedakan, selain itu cabang juga pertumbuhannya lebih cepat jika dibandingkan dengan batang pokok.
Bentuk batang pare yakni segi lima dengan permukaan batang yang tampak beralur. Selain itu, permukaan batang juga ditumbuhi rambut saat masih muda dan apabila batang sudah tua permukaannya tidak ditumbuhi rambut. Batang pare juga dilengkapi dengan sulur daun yang disebut dengan daun pembelit saat pare memananjat pada benda.
3. Daun
Daun pare tergolong sebagai daun tidak lengkap, ini karena daun hanya memiliki lembaran daun tetapi tidak memiliki pelepah. Daun pare juga termasuk daun tunggal.
Selain itu, pare juga memiliki daun pemanjat yang disebut dengan sulur. Daun pare berbentuk bulat dan bertoreh. Daunnya memiliki tulang daun bertipe menjari dan terbagi menjadi 5 – 7 bagian.
Tekstur daunnya tipis dan lunak. Daun ini berwarna hijau tua di bagian atas, sedangkan daun bagian bawah berwarna hijau muda. Pada permukaan daun memiliki bulu halus.
4. Bunga
Selanjutnya adalah bunga pare yang merupakan bunga tunggal, tetapi dalam satu tumbuhan terdapat bunga jantan dan bunga betina.
Bunga tumbuh masing – masing pada ketiak daun. Bunga tersebut berbentuk bintang yang setiap helai mahkotanya berbentuk jantung.
5. Buah
Buah pare termasuk buah buni dan disebut sebagai buah sejati karena tumbuh dari bakal buah. Buah pare disebut sebagai buah buni karena terdiri dari dua lapisan buah yakni lapisan luar (kulit) dan lapisan dalam yang teksturnya lunak dan berdaging.
Seperti yang kita ketahui, buah ini memang banyak dikonsumsi namun rasanya pahit. Bila buah sudah masak, di bagian dalam buah terdapat 3 ruang dan di ruang tersebut terdapat biji buah pare. Buah pare berbentuk silinder dengan ukuran 2 hingga 7 cm dan berdiameter 1 hingga 5 cm.
Saat masih mudah, buah ini berwarna hijau tua, namun ketika sudah masak buah akan berwarna kuning hingga jingga. Salah satu ciri khas pare adalah permukaan buahnya yang beralur dan berbintil tidak beraturan.
6. Biji
Biji pare berwarna cokelat dan teksturnya keras. Biji berbentuk lonjong bersegi dan dalam satu pare yang matang terdapat sekitar 15 biji.
Biji pare tertutup oleh 2 lapisan yakni lapisan luar dan lapisan dalam. Lapisan luar memiliki tekstur yang tipis, berwarna cokelat dan teksturnya agak keras.
Sementara di bagian dalam kulit biji terdapat lembaga dan endosperma yang berfungsi sebagai cadangan makanan pada biji. Lembaga atau embrio pada pare berbentuk bengkok.
Kesimpulan
Pare merupakan tanaman yang termasuk ke dalam famili Cucurbitaceae dengan nama latin Momordica charantia. buah pare ini memiliki rasa yang pahit, buah pare banyak dimanfaatkan sebagai lalapan dan juga dijadikan sayuran.
Tanaman pare memiliki akar jenis tunggang dan bercabang-cabang, batang tanaman ini tumbuh meramabat dan berbentuk segi lima, daun tanaman ini adalah daun tunggal berbentuk bulat dan bertoreh, bunga pare merupakan bunga tunggal dan bentuknya seperti bintang, dan buah pare tergolong ke dalam buah buni, sedangkan bijinya berbentuk lonjong dan bertekstur keras.
Nah, sekarang sudah tahu, kan klasifikasi dan morfologi tanaman pare? Pare merupakan buah yang penuh kejutan, disamping rasanya yang pahit namun kegunaannya luar biasa karena bisa diolah jadi berbagai hidangan dan sebagai obat berbagai macam penyakit.
Baca Juga : Hama dan Penyakit Tanaman Pare
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.