Norma adalah konsep penting dalam ilmu sosial dan filsafat, yang merujuk pada aturan, nilai-nilai, standar, atau tindakan yang diharapkan atau diterima dalam suatu masyarakat atau kelompok tertentu.
Pengertian Norma Menurut Para Ahli
Pengertian norma ini dapat dilihat dari perspektif berbagai ahli di berbagai bidang ilmu. Berikut adalah beberapa pengertian norma menurut para ahli:
1. Emile Durkheim
Emile Durkheim, seorang sosiolog terkemuka, menganggap norma sebagai aturan-aturan sosial yang mengatur perilaku individu dalam masyarakat.
Menurutnya, norma adalah bagian penting dari integrasi sosial dan stabilitas masyarakat, karena mereka menciptakan perasaan kesatuan dan kohesi di antara anggotanya.
2. William Graham Sumner
William Graham Sumner, seorang ahli sosiologi dan etik, membagi norma menjadi dua kategori utama:
“norma budaya” yang mencakup aturan dan nilai-nilai yang diterima dalam masyarakat, dan “norma individual” yang mencakup aturan yang diterapkan oleh individu untuk mengatur diri mereka sendiri.
3. Talcott Parsons
Talcott Parsons, seorang sosiolog fungsionalis, menganggap norma sebagai bagian dari sistem nilai sosial yang membantu menjaga keteraturan dan stabilitas sosial.
Dia membedakan antara norma berupa “nilai positif” yang mengatur perilaku yang diharapkan dan norma berupa “sanksi negatif” yang mengatur perilaku yang tidak diinginkan.
4. Georg Simmel
Georg Simmel, seorang sosiolog dan filsuf, melihat norma sebagai peraturan-peraturan yang mengarahkan interaksi sosial.
Menurutnya, norma adalah mekanisme sosial yang mengarahkan individu dalam menjalani kehidupan sosial mereka dengan cara yang diterima oleh masyarakat.
5. John Stuart Mill
John Stuart Mill, seorang filsuf etika, memandang norma sebagai prinsip-prinsip etis yang mengatur tindakan manusia.
Dia berpendapat bahwa norma-norma etika adalah pedoman moral yang harus diikuti dalam pengambilan keputusan individu.
6. Robin Williams Jr.
Sosiolog Robin Williams Jr. mengidentifikasi sejumlah norma budaya inti yang mendefinisikan budaya Amerika, yang dikenal sebagai “American Values.”
Dia mengidentifikasi norma-norma seperti kesetaraan, kebebasan, individualisme, rasa patriotisme, kerja keras, dan materi sebagai nilai-nilai inti yang mendefinisikan masyarakat Amerika.
Pengertian norma ini mencerminkan pentingnya peraturan sosial, nilai-nilai, dan tindakan yang mengatur perilaku individu dan kelompok dalam masyarakat.
Norma memainkan peran kunci dalam menjaga stabilitas sosial, menentukan perilaku yang dapat diterima atau tidak dalam suatu budaya, dan membantu individu berinteraksi dalam masyarakat dengan cara yang efektif.
Norma juga dapat berubah seiring waktu dan dalam konteks budaya yang berbeda.
Jenis Norma
Norma adalah aturan atau standar perilaku yang mengatur tindakan individu dan kelompok dalam masyarakat. Norma-norma ini menjadi pedoman untuk menentukan apa yang dianggap benar atau salah dalam konteks sosial.
Terdapat berbagai jenis norma, yang dapat diklasifikasikan berdasarkan karakteristik atau aspek tertentu. Berikut adalah jenis norma yang umum diidentifikasi dalam studi sosial:
1. Norma Sosial (Social Norms)
Norma sosial adalah aturan-aturan yang mengatur perilaku individu dalam masyarakat.
Norma-norma ini mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari, seperti cara berbicara, berpakaian, berinteraksi sosial, dan berperilaku dalam berbagai situasi. Norma sosial bervariasi antara budaya dan kelompok sosial tertentu.
2. Norma Moral (Moral Norms)
Norma moral adalah aturan-aturan yang berdasarkan pada prinsip-prinsip etika dan moralitas. Mereka mengatur perilaku individu dalam konteks nilai-nilai yang dianggap benar atau salah secara moral.
Norma moral dapat mencakup larangan terhadap tindakan-tindakan seperti berbohong, mencuri, atau menyakiti orang lain.
3. Norma Hukum (Legal Norms)
Norma hukum adalah aturan-aturan yang diatur oleh sistem hukum dalam suatu negara. Mereka memiliki sanksi hukum dan ditegakkan oleh otoritas hukum.
Norma hukum mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk hukum pidana, hukum perdata, dan hukum kontrak.
4. Norma Adat (Customary Norms)
Norma adat adalah aturan-aturan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat berdasarkan tradisi, budaya, dan praktik-praktik yang telah lama berjalan.
Mereka mencerminkan cara-cara tertentu yang telah diterima dalam masyarakat dan dapat mencakup norma-norma terkait pernikahan, upacara, dan ritual lainnya.
5. Norma Agama (Religious Norms)
Norma agama adalah aturan-aturan yang berdasarkan pada ajaran dan keyakinan agama tertentu. Mereka mengatur perilaku individu dalam konteks nilai-nilai dan prinsip-prinsip keagamaan.
Norma agama dapat mencakup larangan terhadap tindakan-tindakan yang bertentangan dengan ajaran agama, seperti dosa dalam agama.
6. Norma Profesional (Professional Norms)
Norma profesional adalah aturan-aturan yang mengatur perilaku individu dalam konteks pekerjaan atau profesinya. Mereka mencakup etika dan prinsip-prinsip yang mengarahkan praktik profesional.
Misalnya, dalam profesi medis, norma profesional melibatkan konfidensialitas pasien dan perawatan yang etis.
Penting untuk diingat bahwa norma-norma ini dapat tumpang tindih dan saling mempengaruhi. Selain itu, norma-norma dapat berubah seiring waktu dan dalam konteks budaya yang berbeda.
Mereka memainkan peran penting dalam membentuk tindakan dan interaksi manusia dalam masyarakat, serta dalam menjaga keteraturan dan stabilitas sosial.
Norma-norma ini juga dapat menjadi sumber konflik ketika berbeda dengan norma-norma individu atau kelompok yang berbeda.
Fungsi Norma
Norma-norma memiliki peran penting dalam menjaga keteraturan sosial dan mengatur perilaku individu dalam masyarakat.
Fungsi-fungsi norma ini mencerminkan bagaimana norma-norma berkontribusi pada stabilitas dan interaksi sosial. Berikut adalah fungsi norma dalam masyarakat:
1. Mengatur Perilaku
Salah satu fungsi utama norma adalah mengatur perilaku individu dan kelompok dalam masyarakat. Norma-norma memberikan pedoman tentang tindakan yang diharapkan atau diterima oleh masyarakat.
Misalnya, norma-norma sosial mengatur cara berbicara, berpakaian, atau berperilaku dalam berbagai situasi. Norma-norma hukum mengatur tindakan yang dilarang oleh hukum.
2. Menjaga Keteraturan Sosial
Norma-norma berkontribusi pada menjaga keteraturan dan stabilitas sosial. Mereka menciptakan perasaan kesatuan dalam masyarakat dengan memberikan kerangka kerja yang diterima untuk interaksi sosial.
Tanpa norma, masyarakat akan cenderung kacau dan tidak dapat berfungsi secara efektif.
3. Membentuk Identitas dan Kepribadian
Norma-norma juga berperan dalam membentuk identitas dan kepribadian individu.
Ketika individu menginternalisasi norma-norma masyarakat, mereka mengidentifikasi diri mereka sebagai anggota masyarakat yang memiliki nilai-nilai dan perilaku tertentu.
Hal ini membantu membentuk kepribadian individu dan memungkinkan mereka untuk berinteraksi dalam lingkungan sosial.
4. Mendorong Perubahan Sosial
Meskipun norma-norma menciptakan stabilitas sosial, mereka juga dapat memainkan peran dalam mendorong perubahan sosial.
Ketika norma-norma yang ada tidak lagi sesuai dengan perkembangan masyarakat atau nilai-nilai yang berubah, masyarakat dapat memperjuangkan perubahan norma-norma tersebut.
Contohnya adalah gerakan sosial yang memperjuangkan hak-hak sipil dan kesetaraan gender.
5. Memberikan Keamanan dan Perlindungan
Norma-norma hukum memiliki peran khusus dalam memberikan keamanan dan perlindungan bagi masyarakat.
Mereka menetapkan aturan-aturan yang harus diikuti oleh individu dan mengatur sanksi-sanksi bagi mereka yang melanggar aturan tersebut. Ini menciptakan rasa keadilan dan memberikan dasar hukum bagi penyelesaian konflik.
Penting untuk diingat bahwa norma-norma tidak selalu bersifat positif.
Meskipun mereka dapat membantu menjaga keteraturan sosial, mereka juga dapat memunculkan ketidaksetaraan, diskriminasi, atau ketidakadilan jika tidak dikelola dengan baik.
Bahkan jika norma tersebut bertentangan dengan nilai-nilai yang lebih tinggi, seperti hak asasi manusia.
Oleh karena itu, penting untuk terus memeriksa dan mengevaluasi norma-norma dalam konteks nilai-nilai sosial dan perkembangan masyarakat yang berubah.
Ciri Norma
Norma adalah aturan atau standar perilaku yang mengatur tindakan individu dan kelompok dalam masyarakat. Ciri-ciri norma adalah karakteristik yang membedakan norma dari jenis aturan atau standar lainnya.
Berikut ciri norma yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan memahaminya:
1. Normatif (Prescriptive)
Salah satu ciri paling mendasar dari norma adalah bahwa mereka bersifat normatif atau bersifat preskriptif.
Artinya, norma memberikan pedoman tentang apa yang diharapkan atau dianjurkan untuk dilakukan dalam suatu situasi tertentu.
Contoh norma normatif adalah norma etika yang mengatakan bahwa seorang dokter harus menjaga kerahasiaan pasien.
2. Deskriptif (Descriptive)
Norma juga bisa bersifat deskriptif, yang berarti mereka menggambarkan perilaku yang biasa terjadi dalam masyarakat tanpa memberikan penilaian apakah perilaku tersebut benar atau salah.
Norma deskriptif menggambarkan apa yang umumnya dilakukan oleh sebagian besar anggota masyarakat dalam situasi tertentu.
3. Sosial (Social)
Norma adalah fenomena sosial yang eksis dalam masyarakat. Mereka bukan hanya aturan pribadi atau individu, tetapi aturan-aturan yang diterima oleh kelompok atau masyarakat yang lebih luas.
Norma-norma ini mencerminkan nilai-nilai dan harapan sosial dalam masyarakat.
4. Regulatif (Regulative)
Norma-norma juga bersifat regulatif atau mengatur perilaku. Mereka memberikan kerangka kerja atau aturan bagi tindakan individu dan kelompok.
Norma hukum adalah salah satu contoh norma yang bersifat regulatif karena mereka memiliki sanksi hukum yang mengatur tindakan dan larangan.
5. Bervariasi Berdasarkan Budaya dan Konteks
Ciri penting lainnya dari norma adalah bahwa mereka dapat bervariasi secara signifikan antara budaya, kelompok sosial, dan konteks tertentu.
Norma-norma yang diterima dalam satu budaya mungkin berbeda dengan yang diterima dalam budaya lain. Misalnya, norma-norma tentang etika bisnis dapat bervariasi antara negara-negara.
6. Berubah Seiring Waktu
Norma-norma juga dapat berubah seiring waktu sejalan dengan perkembangan masyarakat dan perubahan nilai-nilai sosial.
Misalnya, norma-norma tentang hak perempuan dan minoritas telah berubah seiring waktu karena perjuangan untuk kesetaraan dan hak asasi manusia.
Memahami ciri-ciri norma penting untuk menjelaskan peran dan fungsi mereka dalam masyarakat, serta bagaimana norma-norma tersebut dapat memengaruhi perilaku dan interaksi sosial.
Norma-norma menciptakan kerangka kerja yang penting untuk menjaga keteraturan dan stabilitas sosial, serta membentuk nilai-nilai dan budaya dalam masyarakat.
Contoh Norma
Norma-norma terkenal adalah aturan atau standar perilaku yang menjadi sangat dikenal, seringkali diakui secara internasional, dan memegang peran penting dalam membentuk nilai-nilai dan etika dalam masyarakat.
Berikut adalah contoh norma terkenal yang memiliki dampak besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia:
1. Hak Asasi Manusia Universal (Universal Human Rights)
Norma ini terkait dengan Hak Asasi Manusia (HAM) yang diakui secara universal. Contoh terkenalnya adalah Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB yang diadopsi pada tahun 1948.
Dokumen ini menetapkan berbagai hak dasar yang harus diakui dan dihormati oleh semua negara, seperti hak atas kehidupan, kebebasan berpendapat, kebebasan dari penyiksaan, dan hak atas pendidikan.
Norma ini bertujuan untuk melindungi dan menghormati martabat setiap individu di seluruh dunia.
2. Konvensi Jenewa (Geneva Conventions)
Konvensi Jenewa adalah serangkaian perjanjian internasional yang mengatur perlakuan terhadap korban perang, tawanan perang, dan personel medis selama konflik bersenjata.
Norma ini menetapkan prinsip-prinsip kemanusiaan yang harus diikuti dalam situasi konflik bersenjata.
Konvensi ini telah menjadi landasan hukum untuk perlindungan hak-hak individu selama konflik dan menjadi pijakan untuk hukum internasional tentang perang.
3. Konvensi tentang Hak Anak-anak (Convention on the Rights of the Child)
Konvensi ini adalah perjanjian internasional yang menetapkan hak-hak anak-anak.
Contoh norma terkenal dari konvensi ini adalah hak atas pendidikan, perawatan kesehatan yang memadai, dan perlindungan dari eksploitasi dan kekerasan.
Konvensi ini menekankan pentingnya melindungi hak dan kepentingan anak-anak di seluruh dunia.
4. Prinsip Etika Hipokratik (Hippocratic Oath)
Prinsip ini adalah norma etika yang mengatur perilaku dokter dan praktisi medis. Sumpah Hipokratik, yang berasal dari Yunani kuno, adalah salah satu contoh norma terkenal ini.
Sumpah ini mengamanatkan praktisi medis untuk menjaga kerahasiaan pasien, memberikan perawatan yang terbaik, dan menghindari tindakan yang merugikan pasien.
5. Konvensi tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women – CEDAW)
CEDAW adalah perjanjian internasional yang menetapkan prinsip-prinsip kesetaraan gender dan larangan diskriminasi terhadap perempuan.
Contoh norma terkenalnya adalah prinsip kesetaraan dalam pendidikan, pekerjaan, dan partisipasi politik. CEDAW telah menjadi landasan hukum bagi upaya global untuk meningkatkan posisi perempuan dalam masyarakat.
6. Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial (International Convention on the Elimination of All Forms of Racial Discrimination – ICERD)
ICERD adalah perjanjian internasional yang mengharamkan diskriminasi rasial dalam segala bentuk dan mendorong kesetaraan rasial.
Norma terkenal dari ICERD mencakup larangan diskriminasi rasial dalam pendidikan, pekerjaan, dan akses ke pelayanan kesehatan. Konvensi ini bertujuan untuk mengatasi ketidaksetaraan dan rasisme di seluruh dunia.
Norma-norma terkenal ini memiliki dampak yang signifikan dalam membentuk tindakan individu, kebijakan negara, dan hubungan internasional.
Mereka mencerminkan nilai-nilai universal dan prinsip-prinsip etika yang diakui oleh banyak negara dan masyarakat di seluruh dunia, serta berfungsi sebagai pedoman untuk menjaga kesejahteraan dan hak asasi manusia.
Perbedaan Antara Norma dan Nilai
Norma dan nilai adalah dua konsep yang terkait erat dalam studi etika dan sosiologi, tetapi mereka memiliki perbedaan yang signifikan. Berikut adalah perbedaan utama antara norma dan nilai:
1. Definisi
a. Norma
Norma adalah aturan atau standar perilaku yang mengatur tindakan individu dan kelompok dalam masyarakat. Mereka menentukan apa yang diharapkan atau dianjurkan dalam berbagai situasi sosial.
b. Nilai
Nilai adalah keyakinan, prinsip, atau pandangan yang dipegang oleh individu atau masyarakat tentang apa yang dianggap benar, baik, atau penting dalam hidup.
Nilai mencerminkan preferensi dan prioritas yang mendalam dalam etika dan budaya.
2. Sifat
a. Norma
Norma adalah aturan yang bersifat normatif dan regulatif. Mereka mengatur perilaku dan memberikan pedoman tentang tindakan yang diharapkan atau diterima oleh masyarakat.
Norma bisa bersifat positif (mengatur perilaku yang diharapkan) atau negatif (mengatur perilaku yang tidak diinginkan).
b. Nilai
Nilai adalah prinsip-prinsip etika yang bersifat deskriptif dan menggambarkan apa yang dianggap penting atau berharga oleh individu atau masyarakat.
Nilai tidak selalu bersifat regulatif; mereka mencerminkan prioritas dan orientasi moral.
3. Karakteristik
a. Norma
Norma bersifat konkret dan spesifik. Mereka mengatur tindakan-tindakan tertentu dalam situasi tertentu. Contoh norma termasuk etika berbicara, aturan lalu lintas, atau kode etik profesi.
b. Nilai
Nilai bersifat abstrak dan umum. Mereka mencakup prinsip-prinsip moral yang lebih luas, seperti kejujuran, kesetiaan, atau keadilan.
Nilai-nilai ini mempengaruhi cara individu dan masyarakat memandang dunia dan mengambil keputusan.
4. Penyimpangan
a. Norma
Pelanggaran terhadap norma dapat mengakibatkan sanksi sosial atau hukuman, tergantung pada tingkat pelanggarannya.
Norma adalah aturan yang diterima secara sosial dan biasanya memiliki konsekuensi sosial atau hukum.
b. Nilai
Penyimpangan dari nilai-nilai dapat mengakibatkan perasaan bersalah atau konflik internal, tetapi konsekuensinya mungkin lebih subjektif daripada yang terkait dengan norma.
Nilai-nilai adalah pandangan dan prinsip yang dipertahankan oleh individu atau kelompok, dan pelanggarannya mungkin tidak selalu menghasilkan sanksi sosial yang langsung.
5. Dalam Konteks Sosial
a. Norma
Norma adalah aturan sosial yang diakui oleh masyarakat dalam berbagai bidang, termasuk hukum, etika, dan tata cara sosial. Mereka membantu mengatur interaksi sosial dan menjaga keteraturan dalam masyarakat.
b. Nilai
Nilai adalah dasar dari identitas budaya dan moralitas individu dan kelompok. Mereka mempengaruhi sikap dan perilaku individu dalam berbagai konteks, termasuk dalam keputusan pribadi, kebijakan publik, dan tindakan sosial.
Dalam ringkasan, norma adalah aturan perilaku yang bersifat konkret dan mengatur tindakan individu dalam masyarakat.
Sementara nilai adalah prinsip moral yang bersifat abstrak dan mencerminkan prioritas dan pandangan individu atau kelompok. Meskipun keduanya saling terkait dan berperan dalam membentuk etika dan budaya.
Perbedaan mendasar ini memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang cara perilaku dan nilai-nilai berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Norma adalah aturan atau standar perilaku yang mengatur tindakan individu dan kelompok dalam masyarakat.
Norma-norma ini berperan penting dalam membentuk interaksi sosial, menjaga keteraturan sosial, dan menciptakan nilai-nilai yang diakui oleh masyarakat.
Dalam konteks sosial dan budaya, pemahaman tentang norma sangat penting karena mereka membentuk kerangka kerja bagi interaksi manusia.
Serta menentukan perilaku yang diterima atau tidak, memainkan peran dalam menjaga stabilitas dan harmoni dalam masyarakat.
Norma juga mencerminkan nilai-nilai dan etika yang diakui oleh masyarakat, yang dapat berubah seiring waktu dan dalam konteks budaya yang berbeda.
Perkenalkan nama saya Rita Elfianis, Seorang tenaga pengajar di Universitas Islam Negeri Suska RIAU. Semoga artikel yang dibuat bermanfaat