Cara Budidaya Pohon Cemara Secara Mudah

Diposting pada

Pohon cemara merupakan salah satu tumbuhan yang sering dibudidayakan sebagai tanaman hias. Pohon cemara juga menjadi salah satu ciri ikon khas dalam perayaan natal dan akhir tahun dengan pernak-pernik diatasnya.

Cara Budidaya Pohon Cemara Secara Mudah
Cara Budidaya Pohon Cemara Secara Mudah

Pohon cemara sendiri merupakan tanaman yang cukup mudah untuk dibudidayakan secara mandiri. Cemara merupakan tanaman memiliki nilai artistik untuk menjadi bagian dari penataan taman.

Cemara biasanya dibentuk sedemikian rupa seperti gaya seni dari Jepang yang bernama Bonsai. Jenis cemara dari Indonesia yang cocok untuk dibuat bonsai adalah cemara udang, yang berasal dari Madura provinsi Jawa Timur yang banyak digandrungi oleh masyarakat Indonesia.

Pohon cemara termasuk dalam suku Casuarinaceae atau suku cemara-cemaraan yang memiliki sekitar 70 jenis tumbuhan. Cemara  merupakan tumbuhan hijau abadi yang sepintas dapat terlihat sebagai tusam.

Hal itu dikarenakan tanaman ini mempunyai ranting yang beruas pada dahan besar menyerupai jarum dan memiliki buah mirip runjung kecil. Namun pepohonan ini buka termasuk ke dalam suku Gymnosperamae, sehinga mempunyai bunga baik jantan maupun betina.

Sebagian besar dari suku cemara-cemaraan ini tumbuh di belahan bumi selatan, terutama di wilayah tropis termasuk Indonesia, Malaysia, Australia, dan Kepulauan Pasifik.

Penyebaran pohon cemara pertama kali terjadi di Benua Amerika kemudian Siberia hingga ke negara Filipina. Namun kini, pohon cemara hampir dapat ditemukan di seluruh penjuru belahan dunia mulai dari daerah panas dan kering seperti Afrika Selatan dan Australia hingga ke daerah khatulistiwa seperti Indonesia.

Pada dasarnya habitat dari pohon cemara ada di seluruh belahan dunia. Hal itu dikarenakan pohon cemara adalah tanaman yang kokoh dan mampu bertahan di segala kondisi cuaca sehingga dapat ditanam dimanapun.

Karakteristik Cemara

Pohon cemara ini biasa hidup pada tanah di dataran tinggi dengan udara yang cukup sejuk. Pohon cemara juga memiliki daun yang lebar dan memiliki bentuk seperti jarum, memiliki akar yang cukup kuat dan dalam serta memiliki batang dan kulit yang cukup kasar.

Pohon cemara dapat tumbuh di ketinggian sekitar 400-1500 mdpl dengan tanah yang memiliki struktur sedang dan ringan.

Tanaman cemara dapat tumbuh hingga ketinggian kurang lebih 6 meter dan mempunyai cabang dan ranting yang tersusun rapi menutupi daun yang memiliki bentuk seperti jarum tumpul.

Pada daun muda tanaman cemara panjangnya dapat mencapai sekitar 1 sampai 1,5 cm, dengan ketebalan sekitar 1 mm serta memiliki warna hijau. Semakin tinggi pohon cemara, maka cabang yang terbentuk juga semakin tidak simetris.

Baca Juga : Syarat Tumbuh Tanaman Cemara

Jenis Cemara

Memiliki beragam jenis, berikut merupakan beberapa jenis pohon cemara yang sering ditemukan dan beberapa diantaranya kerap kali dibudidayakan sebagai tanaman hias, yaitu :

  • Cemara Norfolk

Jenis cemara yang berasal dari pulau Norfolk, yaitu pulau kecil di sekitar Samudera Pasifik. Cemara norfolk mempunyai ciri khas yaitu cabang berbentuk simetris dan mirip jarum tumpul.

Cemara norfolk ini memiliki bunga dengan benang sari yang banyak yang bisa menghasilkan buah berbentuk runcing dengan diameter sekitar 10-13 cm.

Cemara ini tumbuh subur didaerah beriklim dingin dengan kelembapan tinggi, serta mendapat sinar matahari secara langsung.

  • Cemara Udang

Cemara ini merupakan cemara khas yang berasal dari Indonesia. Memiliki nama latin Casuarina equisetifolia linn. Pohon cemara ini berciri khas mempunyai daun lancip mirip jarum, batang yang relatif besar, dan kulit hitam kasar.

Tanaman sering dijadikan bonsai sebagai hiasan. Bentuknya indah dan berukuran mini banyak ditemukan di Pantai Lombang, Sumenep, Madura, Jawa Timur.

  • Cemara Kipas

Pohon cemara yang mempunyai daun menyerupai kipas dan memiliki nama latin Thuja Occidentalis ini juga dikenal dengan nama Whitecedar. Masyarakat Indonesia menyebutnya sebagai cemara kipas atau tanaman cakar ayam.

Pohon ini mempunyai karakteristik yang unik dan berbeda dengan cemara afrika. Pohon ini memiliki daun yang tidak lebat dan terlihat terpisah-pisah.

Jenis cemara ini menyukai kondisi lingkungan lembap dan tumbuh di kawasan hutan basah dengan ketinggian 10 m hingga 20 m.

  • Cemara Lilin / Cemara Pecut

Pohon cemara yang memiliki bentuk mengerucut pada bagian atasnya seperti pecut atau cambuk ini memiliki daun bergerombol dan tumbuh mencapai 10 m hingga 15 m. Cemara ini cocok untuk reboisasi dan peneduh kawasan jalan raya.

  • Cemara Angin

Cemara yang mempunyai nama latin Casuarina Junghuhniana atau Casuarina Equisetifolia adalah tanaman yang mampu hidup di semua daerah di Indonesia. Tanaman ini membutuhkan sinar matahari dan penyiraman teratur agar tumbuh subur.

  • Cemara Laut

Cemara laut atau yang mempunyai nama latin Casuarina equisetifolia meruakan tanaman cemara yang sering dijumpai pada daerah pantai atau pesisir laut.

Pohon cemara laut mempunyai percabangan batang yang bertekstur halus dan memiliki warna cokelat keabu-abuan. Batang yang masih muda bertekstur halus kemudian menjadi kasar, tebal, dan retak ketika tua.

Setelah mengetahui beberapa jenis cemara yang ada selanjutnya akan dijelaskan cara budidaya pohon cemara baik secara umum maupun cara budidaya pohon cemara pada jenis tertentu. Berikut penjelasan mengenai cara praktis budidaya pohon cemara secara mudah.

Cara Budidaya Pohon Cemara Secara Umum

1. Pemilihan Benih Cemara

Pemilihan benih perlu dilakukan untuk mencari benih unggul. Hal ini dapat dilakukan dengan mencari bunga cemara kering yang memiliki warna kulit kecoklatan dan bintik hitam.

Bunga yang disarankan untuk digunakan yaitu berbentuk bulat dan padat serta tidak memiliki kerutan. Apabila sudah menemukan bunga cemara seperti kriteria diatas, perlu dilakukan pengeluaran benih dari dalam bunga tersebut.

Jika sudah dikeluarkan, rendam benih di dalam air selama kurang lebih 3 jam. Kemudian sortir benih dengan mengambil benih yang tenggelam dan buang benih yang mengapung.

2. Penyemaian Benih Cemara

Tahapan berikutnya yaitu mulai menyemaikan benih di media tanah dan pasir dengan perbandingan 2:1. Media tanam yang akan digunakan sebelumnya harus dipanaskan dan dijemur dibawah terik matahari selama kurang lebih 4-6 jam.

Tebar benih ke dalam media tanam dan simpan benih di tempat yang aman, teduh, serta terhindar dari hujan dan panas.

Setelah masa penyemaian, biasanya selama 10-15 hari akan mulai tumbuh bibit. Jika sudah demikian, perawatan terhadap tanaman ini sudah harus mulai ekstra.

Pada tahapan ini penyemaian benih dapat dilakukan menggunakan polybag ataupun pot kecil. Teknik lain yang dapat digunakan untuk budidaya cemara selain penyemaian benih yaitu teknik cangkok dan teknik stek.

3. Perawatan Benih Tanaman Cemara

Perawatan dapat dilakukan dengan cukup menyiram tanaman tiap pagi dan sore dan memberikan pupuk NPK sebanyak 2 minggu sekali.

Apabila terlihat tanda-tanda penyakit atau hama tanaman yang muncul harus mulai dilakukan karantina agar penyakit tidak menyebar ke tanaman lainnya.  Jika tanaman sudah mulai bertumbuh, tanaman mulai bisa dipindahkan ke lahan tanam.

4. Persiapan Lahan Cemara

Lahan tanam yang akan digunakan harus diolah terlebih dahulu untuk memastikan kondisinya sesuai dengan kebutuhan tanaman cemara.

Hal terpenting pada proses ini adalah menabur kompos di lahan tanam selama 3-4 minggu sebelum pemindahan tanaman.

Hal ini dilakukan agar membuat tanah semakin gembur dan subur. Bila dirasa sudah siap, masukan bibit pada lahan tanam yang sudah dipilih, tutup lubang dengan tanah, dan padatkan dengan media tanam serta akhiri dengan menyiram lahan untuk menjaga kelembaban tanah.

5. Pemeliharaan Tanaman Cemara

Pemeliharaan pohon cemara memiliki cara yang relatif mudah. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan obat terhadap tanaman yang sakit, membersihkan gulma atau tanaman pengganggu yang tumbuh di sekitar pohon cemara. Dengan demikian tanaman akan tumbuh dengan subur.

6. Panen Cemara

Untuk memperoleh hasil yang maksimal, masa panen yang dimiliki pohon cemara cenderung lama hingga bertahun-tahun.

Dibutuhkan waktu sekitar 10 tahun untuk dapat memanen pohon cemara bahkan ada yang mencapai 30 tahun untuk mendapatkan hasil yang sempurna.

Selanjutnya akan dijelaskan cara untuk membudidayakan pohon cemara jenis tertentu. Kali ini jenis cemara yang akan dijelaskan yaitu Cemara Udang dan Cemara Norfolk yang sering menjadi spesies cemara yang dibudidayakan sebagai tanaman hias.

Cara Budidaya Pohon Cemara Udang

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa pohon cemara udang merupakan salah satu jenis cemara yang berasal dari Indonesia.

Pohon cemara udang ini banyak diminati oleh masyarakat untuk dijadikan bonsai sebagai tanaman hias dan bernilai ekonomis.

Berikut proses budidaya pohon cemara udang dapat terbagi menjadi beberapa tahap, diantaranya :

1. Memilih Metode Penanaman Cemara Udang

Pohon cemara memiliki banyak cara yang dapat digunakan untuk melakukan budidaya dan pengembangbiakkan dalam skala kecil maupun besar.

Beberapa metode penanaman yang biasa digunakan dalam budidaya cemara yaitu penyemaian benih, stek, cangkok, inokulasi, dan masih ada lainnya.

Untuk budidaya cemara udang sendiri dianjurkan untuk memakai metode stek. Hal ini dikarenakan tingkat keberhasilan budidaya cemara udang lebih mudah dan praktis dengan tingkat keberhasilan yang tinggi menggunakan metode stek. Berikutnya akan dijelaskan cara budidaya cemara menggunakan metode stek.

2. Menyiapkan Bibit Stek Cemara Udang

Sebelum melakukan penanaman perlu dilakukan persiapan bibit stek. Dalam tahap ini bagian tumbuhan yang perlu disiapkan adalah pucuk batang cemara. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan stek pada tanaman, diantaranya yaitu :

  • Memilih tanaman yang sudah cukup usia atau sudah dewasa. Setidaknya berumur sekitar 2-3 tahun dan tanaman yang akan distek telah memiliki cabang minimal sebanyak 6 tingkat.
  • Tanaman yang dipilih untuk dilakukan stek sebaiknya tanaman cemara udang yang sehat dan terbebas dari serangan hama dan penyakit.
  • Batang cemara yang akan digunakan untuk stek pucuk sebaiknya diolesi dengan zat perangsang akar agar nantinya bibit stek lebih cepat tumbuh.
  • Bagian pucuk batang yang dipilih disarankan tidak terlalu tua maupun terlalu muda. Bagian yang diambil berjarak sekitar 25-30 cm dari bagian bawah batang.
  • Pada satu tanaman cemara dianjurkan untuk diambil stek sebanyak 10-15 kali saja.
  • Setelah itu bibit stek pucuk yang telah disiapkan harus disterilkan dari kontaminasi bakteri menggunakan larutan fungisida untuk merendam bibit stek dengan dosis 15 gr/liter dan membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit.
  • Kemudian bibit stek yang sudah disterilkan dapat ditanam pada media semai berupa humus. Setelahnya tunggu hingga bekas potongan stek muncul tunas dan mempunyai akar biasanya memakan waktu 3-4 bulan hingga siap ditanam di media tanam seperti polybag.

3. Mempersiapkan Media Tanam Pembibitan Cemara Udang

Setelah bibit stek yang akan digunakan sudah siap. Langkah selanjutnya yaitu mempersiapkan media tanam yang akan digunakan.

Dalam budidaya cemara udang, media tanam yang digunakan berupa tanah yang sebelumnya sudah diayak halus dan diberi pupuk organik berupa pupuk kandang atau kompos. Perbandingan yang digunakan pada tanah dan pupuk yaitu 1:1 dan dicampur secara merata.

4. Menanam Bibit Stek ke Media Tanam Cemara Udang

Kemudian setelah media tanam yang sudah siap, selanjutnya dapat ditaruh ke dalam wadah bisa berupa polybag maupun pot kecil sebagai wadah untuk menanam.

Bibit stek yang telah disiapkan sebelumnya dapat langsung ditanam ke dalam wadah dengan posisi tegak lurus. Sebaiknya untuk memudahkan penanaman, bagian batang bawah dapat dibuat runcing atau tajam.

Pembibitan pada tahap ini membutuhkan waktu hingga 1-1,5 bulan hingga siap untuk dipindahkan ke lahan. Tahap ini juga diperlukan perawatan berupa penyiraman secara rutin dan pemupukan dengan pupuk organik.

5. Persiapan Lahan Cemara Udang

Lahan yang akan digunakan sebagai media tanam sebelumnya perlu untuk diolah terlebih dahulu agar mempunyai tanah yang gembur dan subur yang mendukung pertumbuhan bibit stek pohon cemara udang.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara mencangkul tanah pada lahan dan membuat lubang tanam dengan kedalaman sekitar 20-25 cm.

Setelah itu menambahkan pupuk pada lubang yang telah dibuat sebanyak 2-3 kg dan didiamkan selama 1 minggu.

6. Menanam Bibit Stek Ke Lahan

Bibit stek yang berusia sekitar ±5 bulan setelah usia tanam dapat mulai dipindahkan ke lahan. Hal perlu diperhatikan sebelum memindahkan bibit ke lahan yaitu memilih bibit stek yang mempunyai pertumbuhan baik untuk mendapat hasil tanaman yang baik.

Bibit stek yang baik mempunyai ciri-ciri yang dapat dilihat dengan mata yaitu tumbuh dengan normal, mempunyai daun yang hijau segar, dan tidak terlihat memiliki penyakit atau diserang oleh hama.

Setelah mendapat bibit stek yang sesuai dapat langsung ditanam ke dalam lubang tanam pada lahan yang sudah disiapkan sebelumnya.

7. Perawatan Tanaman Hingga Pohon Cemara Udang Dewasa

Tahapan ini berfokus untuk merawat dan memelihara pohon cemara udang hingga dewasa agar dapat tumbuh dengan baik setelah melewati tahapan penanaman. Beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk merawat dan memelihara pohon cemara udang, yaitu :

  • Penyiraman atau Pengairan

Hal ini perlu dilakukan secara rutin untuk merawat bibit hingga menjadi pohon agar kandungan zat hara dan air yang tercukupi meskipun pohon cemara dapat hidup dalam kondisi tanah kering.

Pada awal masa tanam penyiraman sangat diperlukan agar akar bibit dapat mengikat tanah dan beradaptasi dengan baik.

Setelah tumbuh menjadi dewasa dan lumayan kokoh, intensitas dari penyiraman dapat mulai dikurangi menjadi 2-3 kali dalam seminggu.

  • Pemupukan

Poin penting lainnya yang perlu diperhatikan untuk merawat pohon cemara adalah memberikan pupuk pada tanaman baik pupuk organik (kompos atau pupuk kandang) atau pun anorganik seperti NPK dan KCL serta juga pemupukan pada daun.

Hal ini akan diperlukan untuk meningkatkan unsur hara yang dibutuhkan tanaman yang jumlahnya semakin banyak seiring pertumbuhan tanaman cemara udang dan menyeimbangkan pertumbuhan daun serta batang tanaman pohon cemara udang.

  • Pemangkasan

Langkah terakhir yang dapat dilakukan untuk merawat pohon cemara udang dewasa yaitu pemangkasan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan bentuk tanaman yang menarik dan cantik serta terlihat tidak terlalu tinggi.

Pemangkasan juga bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan cabang dan tunas muda, sehingga tanaman akan terlihat selalu segar dan sehat.

Oleh karena itu, pemangkasan harus rutin dilakukan agar dapat terus mendapatkan bentuk tanaman sebagaimana yang diharapkan.

Bagaimana? cukup mudah bukan. Demikianlah pembahasan kita dalam kesempatan kali ini mengenai Cara Budidaya Pohon Cemara dengan mudah, semoga bermanfaat.