Tahukah Anda tentang Cara Budidaya Tanaman Pisang Kepok? Pisang kepok termasuk salah satu jenis pisang yang banyak dicari di pasaran. Bagaimana tidak, pisang kepok menyediakan banyak manfaat, terutama sebagai bahan pengolahan makanan.
Memang benar, alih-alih dikonsumsi langsung, pisang kepok lebih banyak diolah.
Sebagai informasi, pisan yang dibuat kripik, kolak, atau lainnya, biasanya memakai bahan dasar pisang kepok. Itu sebabnya, potensi pisang kepok masih terbuka lebar di pasaran. Inilah yang memicu budidaya tanaman pisang kepok banyak diminati.
Dibanding jenis lain, pisang kepok lebih stabil harga, bahkan cenderung meningkat terus karena digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri.
Baca Juga : Syarat Tumbuh Tanaman Pisang
Cara Budidaya Budidaya Tanaman Pisang Kepok
Jika berniat untuk budidaya tanaman pisang kepok, ada beberapa langkah yang diperlukan seperti di bawah ini.
1. Memilih Lokasi Pisang Kepok
Yang harus diperhatikan, tiap jenis tanaman pasti butuh tempat ideal supaya tumbuh kembangnya menjadi lebih maksimal. Jika pun ingin menanam di pekarangan belakang rumah, pastikan untuk mencari lokasi yang tepat supaya pertumbuhannya optimal.
- Karakteristik tanah
Layaknya jenis pisang lain, pisang kepok juga butuh tempat ideal untuk tumbuh kembang. Karakteristik tanah yang dibutuhkan pisang kepok yaitu tanah yang gembur dan subur. Ini karena tanaman pisang butuh unsur hara dalam jumlah besar.
Sebab itu, tanah yang dipilih paling tidak harus mengandung kapur, selain juga ditambah pupuk nantinya. Untuk kondisi idealnya, pisang kepok bisa ditanam antara 1000-2000 mdpl. Pilih tanah dengan karakteristik kuat dan tak mudah longsor.
- Kondisi lingkungan
Untuk syarat tumbuh pisang kepok, lingkungan juga harus mendukung supaya buah yang dihasilkan menjadi berlimpah. Pisang kepok sebenarnya bisa ditumbuh di berbagai area, meski hasilnya tak terlalu baik jika pisang ditanam di area yang cukup kering.
Lingkungan paling cocok untuk menanam pisang kepok yaitu di lingkungan lembab dan basah. Tapi cuaca juga harus mendukung. Misalnya jika menanam pisang kepok di lingkungan dengan angin kencang, ada kemungkinan pohon akan rubuh.
Curah hujan yang ideal yaitu 1520-3800 per tahun. Jika curah hujan lebih tinggi, potensi hama dan penyakit akan lebih tinggi. Curah hujan tinggi bisa menyebabkan pohon tergenang air sehingga bisa meningkatkan risiko terkena penyakit busuk akar.
2. Bibit Pisang Kepok
Bibit pisang kepok biasanya didapat dengan cara vegetatif, dalam arti bibit anakan diambil dari induk pohon.
Tapi untuk mendapat pohon yang baik, sebaiknya pilih anakan yang berkualitas baik. Ada beberapa karakteristik yang harus dipenuhi saat memilih bibit pisang kepok.
- Bibit harus punya batang yang besar sehingga bisa tumbuh lebih besar.
- Pilih bibit yang memiliki daun masih tergulung.
- Tinggi bibit minimal harus mencapai 1-1,5 m.
- Gunakan bibit yang diambil dari pohon besar.
- Ambil bibit dari indukan yang berkualitas.
3. Penyiapan Lahan
Langkah berikutnya yaitu menyiapkan lahan untuk menanam pohon pisang kepok. Dalam menyiapkan lahan, ada beberapa pertimbangan yang sebaiknya dilakukan supaya bisa mendukung pertumbuhan pisang kepok menjadi lebih optimal. Langkah yang dimaksud sebagai berikut:
- Buat lubang sedalam 50 cm dengan diameter 50 cm.
- Isi tiap lubang yang sudah dibuat dengan pupuk 5 kg.
- Jarak tiap lubang idealnya harus 3×3 m.
- Biarkan lubang yang terisi pupuk selama seminggu.
- Setelah satu minggu, tempatkan pisang kepok ke dalam lubang.
4. Proses Penanaman Pisang Kepok
Jika bibit pisang kepok sudah siap, langkah berikutnya yaitu melakukan penanaman pisang kepok ke lokasi yang sudah disiapkan sebelumnya. Tak seperti tanaman lain, cara menanam pisang kepok cukup mudah karena tak ada yang istimewa.
- Potong beberapa daun agar penguapan berkurang.
- Jika sudah ada daun yang mekar, potong semua dan sisakan yang kuncup.
- Letakkan bibit ke luang yang sudah tersedia.
- Setelah bibit masuk, tutup lubang dengan rapat.
- Jika ukuran bibit cukup tinggi, tambahkan penopang.
5. Pemeliharaan dan Perawatan
Ada sejumlah pemeliharaan dan perawatan yang harus diberikan ke pisang kepok guna mendukung proses tumbuh kembang hingga tahap maksimal. Dibanding tanaman budidaya lain, pisang kepok hanya butuh perawatan biasa saja.
- Pemberian pupuk hanya diberikan dua kali dalam satu tahun. Sebagai gambaran, 1 hektar pisang kepok butuh 200 kg kapur, 600 kg KCL, 138 kg pupuk fosfat, dan 107 kg pupuk urea.
- Penjarangan pisang kepok dilakukan berkala dengan melihat anakan yang tumbuh pada induk. Sebaiknya batasi tiga anakan untuk tiap pohon pisang untuk memaksimalkan pertumbuhan.
- Penyiangan sebaiknya dilakukan rutin untuk mencegah tumbuhnya gulma dan tumbuhan pengganggu lain.
- Pemotongan jantung pisang bisa dilakukan saat jantung pisang berjarak 25 cm dari buah terakhir. Setelah itu bungkus buah pisang dengan plastik yang dilubangi untuk menjaga kualitas.
Baca Juga : Pengertian dan Jenis Jenis Pupuk Organik
6. Masa Panen Pisang Kepok
Setelah 90-100 masa tanam, pisang kepok bisa dipanen. Cara lain yaitu dengan mengamati perubahan daun dan batang pohon yang sudah mulai mengering.
Panen bisa dimulai dengan memilih buah yang mencapai ukuran maksimal, dan meninggalkan buah yang masih kecil untuk beberapa hari ke depan.
Demikianlah pembahasan yang bisa saya sampaikan tentang Cara Budidaya Tanaman Pisang Kepok. Semoga bisa bermanfaat.
Baca Juga : Cara Penanganan Pasca Panen
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.