Tanaman Katuk atau Sauropus androgynus merupakan salah satu spesies tumbuhan yang habitat hidupnya banyak ditemukan di daerah di Asia Tenggara. Tanaman ini termasuk genus sauropus dalam suku phyllanthaceae.
Ciri tanaman ini adalah semak dan memiliki tinggi bisa mencapai 3 meter. Ia mampu hidup baik apabila ditanaman didataran rendah hingga 1300 diatas permukaan lain.
Ciri lainnya, memiliki daun yang relatif kecil dengan warna hijau tua dimana memiliki panjang sekitar 5-6 cm. Mempunyai bunga dengan warna kuning atau gelap dimana terdapat bercak merah gelap serta selalu berbunga sepanjang tahun.
Kalau ditanya siapa yang tidak mengenal tanaman katuk, tanaman yang memiliki banyak manfaat, dan hampir setiap bagiannya dapat dimanfaatkan dengan baik, seperti untuk obat, Parma makanan hijau.
Berdasarkan kondisi tersebut membuat banyak petani di Indonesia terutama di luar pulau Jawa membudidayakan tanaman ini di lahan – lahan mereka.
Cara Budidaya Tanaman Katuk Secara Vegetatif
Berikut ini akan saya bagikan bagaimana cara budidaya tanaman katuk secara vegetatif agar hasil yang didapat melimpah :
1. Pemilihan Bibit dan Penanaman
- Pilih bibit / tunas katuk dari tanaman katuk yang sehat, bebas dari hama, segar dan tidak cacat serta usianya sudah tua.
- Pastikan umur induk tunas katuk sekitar 6 – 12 bulan.
- Buatlah media tanah untuk proses penanaman dengan cara : 1). Siapkan polybag. 2). Campur tanah dan pupuk kandang atau pupuk kompos dengan perbandingan 1 : 1. 3). Masukkan campuran tanah dan pupuk pada polybag sesuai dengan kebutuhan. 4.) Tancapkan 1 – 2 batang tunas kantuk di polybag. 5). Siram bibit tersebut 2 kali sehari pagi dan siang, hingga tanah memiliki kondisi yang lembab atau cukup air.
2. Penanaman Tanaman Katuk
- Setelah menanam bibit yang harus dilakukan selanjutnya adalah menyiapkan lahan, kemudian bersihkan dari gulma dan gemburkan menggunakan cangkul.
- Selanjutnya buat lubang persegi dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm .
- Jangan lupa untuk memberikan pupuk kandang (misalnya pupuk kandang dari kotoran sapi atau kotoran ayam yang sudah di keringkan ) pada bagian lubang dengan jumlah 1/3 dari lubang yang telah dibuat.
- Masukkan bibit tanaman katuk pada lubang secara hati hati dan tutup menggunakan tanah hingga rata dengan tanah pada bagian lubangnya.
- Siram tanaman secara rutin pada pagi dan sore hari selama 2 bulan.
- Pada usia tanaman katuk lebih dari 2 bulan, sebaiknya penyiraman pada tanaman katuk di kurangi karena tanaman katuk bisa hidup di mana saja asal unsur hara tercukupi.
3. Pemeliharaan Tanaman Katuk
- Penyulaman tanaman katuk
Ketika melakukan penanaman bisa jadi ada saja tanaman yang tumbuhnya tidak sesuai harapan, misalnya tidak tumbuh dengan baik atau rusak.
Maka lakukan penyulaman pada tanaman tersebut diganti dengan bibit katuk yang baru. Sebaiknya penyulaman di lakukan ketika tanaman katuk berusia 3 – 4 Minggu dari penanaman.
- Pembersihan gulma (penyiangan )
Penyiangan dapat dilakukan kapan saja, tapi yang jelas penyiangan ini harus dilakukan ketika terlihat adanya gulma tumbuh di sekitar maupun di area lahan.
Hal inidilakukan untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan seperti persaingan unsur hara, persaingan penyinaran matahari hingga menghindari serangan hama yang berasal dari gulma tersebut.
- Pendangiran ( penggemburan tanah )
Pendangiran memang di perlukan guna menjadikan tanaman menjadi lebih sehat lagi. Hal ini dilakukan untuk memudahkan sistem aerasi dan pengedaran oksigen dalam tanah ke akar tanaman semakin lancar dan bagus.
Bukan hanya itu proses ini juga akan membuat organisme tanah akan lebih mudah melakukan proses dekomposisi tanah sehingga ketersediaan hara akan tercukupi dengan baik.
Pendangiran dilakukan dengan cara melakukan pencangkulan kecil / penggemburan tanah di area sekitar akar, tapi hati – hati jangan sampai terkena akar si tanaman katuk. Dengan begitu memudahkan air dan oksigen bisa di serap akar dengan baik.
- Penyiraman tanaman katuk
Lakukan penyiraman secara teratur menggunakan air yang bersih. Penyiranan ini bisa dilakukan pagi dan sore hari, namun ketika tanaman sudah mulai dewasa pastikan anda mengurangi durasi penyiraman.
- Pemupukan tanaman katuk
Pemupukan pada tanaman kantuk menggunakan 2 jenis pupuk, yaitu pupuk cair dan padat. Pupuk cair yang di gunakan bisa dari fermentasi air kencing atau kotoran ternak dengan cara menyemprotkan pada akar – akar kantuk sehingga menambah kualitas panen kantuk nantinya.
Sebaiknya pupuk padat yang dipakai bisa dari pupuk kandang seperti kotoran itik / ayam / mentok karena mengandung unsur hara Nitrogen (N) dan Kalium (K) yang tinggi. Dengan begitu membuat tanam lebih hijau dan lebat.
- Pengendalian hama dan penyakit Tanaman Katuk
Pada umumnya hama yang merusak daun katuk adalah kumbang pemakan daun Monolepta sp. (Coleoptera: Chrysomelidae) , kutu kebul Bamisia tabaci (homoptera: Aleyrodidae), kutu daun (Homoptera: Aphididae), ulat penggulung daun (Lepidoptera: Pyralidae), ulat jengkal (Lepidoptera: Noctuidae), ulat kantung (Lepidoptera:
Penyerangan hama pada tanaman katuk disebabkan karena lingkungan yang mendukung atau tidak bersih.
Baca Juga : Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Katuk
4. Panen Tanaman Katuk
Panen tanaman katuk bisa dilakukan apabila tanaman sudah mencapai umur sekitar 8 – 15 bula yang dihitung usianya dari proses awal penanaman.
Umur panen lama atau tidaknya ditentukan oleh beberapa hal diantaranya adalah :
- Sinar matahari yang diterima tanaman
- Temperatur daerah penanamn
- pH tanah
- Kualitas baik atau tidaknya bibit yang digunakan
Bagian yang bisa dipanen adalah bagian daun dan juga batang yang masih mudah. Cara panennya yakni dengan cara memotong bagian tanaman dengan menyisahkan sekitar 50-60 cm Panen tanaman daun katuk bisa dilakukan berulang ulang hingga umur tanaman mencapai 3 tahun.
Demikianlah penjelasan kita saat ini. Bagi yang ingin menanam tanaman ini silahkan ikuti langkah diatas. Terimakasih telah membaca Cara Budidaya Tanaman Katuk Secara Vegetatif. Selamat mencoba.
Baca Juga : Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Daun Katuk
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.