Kapulaga adalah salah satu tanaman rempah yang memiliki ekonomi tinggi yang pada umumnya di manfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan dasar obat tradisional.
Tanaman yang dapat tumbuh di dataran tinggi hingga rendah ini masih bisa juga hidup di bawah naungan tanaman lain, sehingga banyak petani yang menanamnya mengingat manfaatnya dan nilai ekonomis.
Tanaman kapulaga dapat menghasilkan buah atau mampu di panen ketika usianya tanaman ini sekitar 2 – 3 tahun, baru setelah itu tanaman kapulaga dapat di panen setiap tahunnya tapi masih tidak tentu.
Pemanenan kapulaga di kenal dengan istilah panen besar 4 kali dan panen kecil 4 kali pada satu tahun secara berselang – seling. Tanaman kapulaga dapat bertahan atau di gunakan hingga umurnya sekitar 10 – 15 tahun tumbuh.
Buah kapulaga dapat di katakan layak panen adalah saat kondisinya masih belum benar – benar matang, karena ketika pemanenan saat matang Budha yang di hasilkan kurang bagus dan buah akan pecah.
Baca Juga : Cara Budidaya Tanaman Kapulaga
Maka panen dapat di lakuakn saat buah sudah memiliki warna hijau kekuning –kuningan dengan cara memotong karangan bunga pada bagian dompolan bawah buah.
Cara Penanganan Pasca Panen Tanaman Kapulaga
Setelah pemanenan selesai, sebagian petani bisa jadi akan langsung menjualnya pasca panen, tapi sebagian petani juga harus melakukan proses pasca panen mengingat kapulaga yang di panennya banyak.
Berikut ini adalah Cara Penanganan Pasca Panen Tanaman Kapulaga yang wajib anda ketahui :
1. Pengeringan Kapulaga
Sebelum adanya pengeringan, ada beberapa tahap yang harus di lakukan terlebih dahulu. Seperti pemipilan buah kapulaga dari tandan – tandannya. Jika sudah selesai di lakukan pencuncian menggunakan soda pencuci 2 % selama sekitar 10 menit.
Baru setelah itu di lakukan pengeringan yang biasanya menggunakan tikar anyam atau tampi. Sebaiknya ketika pengeringan kapulaga, hindarkan dari paparan sinar matahari secara langsung, jadi sebaiknya di keringkan dengan cara di angin – anginkan.
Pada umumnya pengeringan di lakukan selama 5 hari hingga benar – benar kering pas musim kemarau dan selama sekitar 7 – 10 hari saat musim hujan tiba.
Untuk kadar air sendiri belum ada ketentuan berapa persen, tapi umumnya sekitar 15 – 20 persen kandungan airnya.
Jika begitu itu berarti perbandingan antara kapulaga basah dan kering adalah 5 : 1 dari 10 kilogram menjadi sekitar 2 kilogram kapulaga kering.
Ketika pengeringan, pastikan juga kapulaga tetap pada wadahnya dan jangan sampai wadah di tumpuk jika menggunakan tampi, hal ini dapat merusak si kapulaga tersebut.
2. Pengemasan Kapulaga
Setelah proses pengeringan selesai dan kadar airnya menjdai 15 – 20 persen , maka si kapulaga dapat langsung di kemas dan di distribusikan.
Kemasan dapat menggunakan karung goni yang terang dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Apalagi kapulaga yang di ekspor pastikan ulang untuk di kemas secara apik agar mutunya tap terjaga.
Biasanya di kemas menggunakan peti kayu dengan lapisan kertas timah atau aluminium fail agar terjaga kualitas si kapulaga dari cuaca atau kondisi yang dapat merusak.
Jika kapulaga di kemas dalam kondisi yang baik, maka kapulaga tersebut akan tetap memiliki kualitas baik di negeri pengimpor.
3. Penyimpanan Kapulaga
Setelah pengemasan selesai, maka hal yang di lakukan adalah pengiriman, tapi jika peniriman tidak di lakukan secara langsung, maka harus di simpan terlebih dahulu.
Pastikan pilih penyimpanan yang kering, memiliki sirkulasi udara yang baik, jauh dari bahan – bahan yang dapat mempengaruhi kualitasnya.
Bagaimana? cukup mudah bukan! Demikianlah yang bisa saya utarakan dalam kesempatan kali ini mengenai Cara Penanganan Pasca Panen Tanaman Kapulaga. Semoga bermanfaat.
Baca Juga : Manfaat Kapulaga dan Efek Sampingnya
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.