Brotowali adalah salah satu tanaman perdu yang banyak di manfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan obat tradisional.
Brotowali sendiri memiliki rasa yang sangat khas, yaitu rasa yang sangat pahit, tadi dari rasa pahit tersebut dapat memberikan manfaat untuk masyarakat, misalnya saja untuk pengobatan kencing manis. Apalagi tanaman brotowali dapat tumbuh di mana saja, asalkan di tempat yang banyak sinar mataharinya.
Permintaan pasar yang banyak karena kandungan si brototwali ini banyak, membuat petani membudi dayakan.
Setelah di lakukan pemanenan dengan tanda warna batang si brotowali yang cokelat kehitaman dan di lakukan pemangkasan pada batangnya, maka di perlukan pemrosesan pasca panen.
Pada umumnya, brotowali ini dimanfaatkan menjadi simplisia brotowali Sebelum di distribusikan kepada pembeli. Tapi ada juga brotowali yang langsung di manfaatkan tanpa harus menjadi simplisia terlebih dahulu, namun jika hasil panen brotowali banyak perlu di adakan penanganan secara khusus.
Baca Juga : Cara Budidaya Tanaman Brotowali
Cara Penanganan Pasca Panen Tanaman Brotowali
Setelah melakukan pemanenan tanaman brotowali selanjutnya adalah proses pasca panen. Berikut ini adalah Cara Penanganan Pasca Panen Tanaman Brotowali :
1. Pengumpulan
Hal yang pertama yang harus di lakukan setelah panen adalah si batang – batang brototwali di kumpulkan pada sebuah lokasi pengumpulan atau penampungan.
Pilihlah tempat penampungan yang dekat dengan lokasi pengangkutan agar tidak jauh dan pastikan bahwa wadahnya juga sesuai dengan sifat brotowali, sehingga tidak menurunkan kualitas dari brotowali.
2. Sortasi
Tahap selanjutnya adalah di lakukan penyortiran untuk memisahkan batang brotowali dari bagian – bagian yang tidak di perlukan seperti daunnya.
Selain itu pada tahap sortasi ini bersihkan batang brotowali dari hal – hal yang dapat menurunkan kualitasnya atau memisahkan dari tanaman yang kurang baik, cacat dan busuk menggunakan pisau atau parang yang tajam.
Hal ini bertujuan agar batang brotowali yang terpilih terjaga kualitasnya, sedangkan batang yang tidak terpilih masih bisa dimanfaatkan namun bukan untuk diolah yang nantinya diperjualbelikan.
3. Pencucian
Setelah di lakukan penyortiran, maka bisa di lakukan pencucian pada batang – batang brotowalinya.
Pastikan menggunakan air bersih mengalir, tapi jangan menggunakan air sungai, karena di khawatirkan air tersebut sudah terkontaminasi dengan bahan lain atau bakteri sehingga menurunkan kualitas si batang brotowali. Bersihkan hingga bersih, tetapi jangan lama pencuciannya.
Setelah usai pencucian, jangan lupa tempatkan pada wadah yang memiliki lubang, seperti ember berlubang, agar air pada batang cepat tiris.
4. Perajangan
Setalah air – air had menempel pada batang brotowali maka bisa dilakukan perajangan atau pengecilan ukuran dengan ketebalan sekitar 5 – 6 mm, dengan begitu memudahkan proses pengeringan si batang.
Jangan lupa memisahkan batang – batang yang memiliki ukuran tidak sama. Jangan lupa menimbang batang – batang di brotowali.
5. Pengeringan
Setelah usai perajangan, perlu di lakukan pengeringan bisa menggunakan sinar matahari langsung atau menggunakan pengering seperti oven. Jika sudah jangan lupa menimbangnya lagi untuk mengetahui berat randomnya.
Pastikan dalam proses pengeringan ini sesuai dengan standart suhu yang telah ditetapkan agar tidak merusak kualitas dari kandungannya.
6. Pengemasan
Lakukan pengemasan menggunakan plastik kedap udara, peti dan keranjang yang masih steril. Perhatikan ketikan pengemasan, jangan sampai membuat brotowali menjadi rusak atau menurun kualitasnya selama penyimpanan. Jangan lupa memberinya label, seperti nama barang, jenis barang, berat, tanggal produksi.
7. Penyimpanan
Jika si brotowali tidak langsung di kirim, maka perlu di lakukan penyimpanan, jadi pilihlah tempat penyimpanan yang jauh dari barang – barang atau benda yang dapat mempengaruhi kualitas brotowali, pastikan kondisi kelembabannya, tidak teken sinar matahari secara langsung dan memiliki sirkulasi udara yang baik.
8. Pengiriman
Ketika pengiriman, perhatikan transportasi yang digunakan, karena menentukan bagaimana penempatan dalam kendaraan ketika kirim.
Untuk brotowali yang tidak sesuai ukuran, akan dilakukan penggilingan sehingga menjadi serbuk, biasanya dimanfaatkan untuk obat seperti tablet atau kapsul.
Itulah kilasan mengenai Cara Penanganan Pasca Panen Tanaman Brotowali. Semoga bisa bermanfaat.
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.