Semakin hari makin banyak para petani yang membudi dayakan tanaman kayu manis, mengingat manfaat dan kandungannya yang banyak.
Tanaman kayu manis dapat di panen saat berumur sekitar 7 – 8 tahun yang memiliki ciri – ciri warna kulit cokelat tua, padat dan keras, daun berwarna hijau tua, adanya totol warna putih. Pemanenan dapat di lakukan menggunakan pisau tajam dengan cara mengerat di bagian kulit.
Setelah panen usai, maka perlu adanya penanganan lebih lanjut guna memperoleh hasil yang maksimal tanpa mengurangi kualitas si kayu manis.
Apalagi ketika kayu manis tersebut di ekspor atau dimanfaatkan sebagai bahan baku perusahaan farmasi hingga bahan pembuat minyak atsiri, maka diperlukan penanganan khusus seperti pembersihan, pengeringan, pengecilan ukuran, hingga pengepakan.
Tetapi sebenarnya, jika kayu manis tersebut bisa langsung di gunakan setelah di bersihkan dan di jemur hingga kering.
Baca Juga : Cara Budidaya Tanaman Kayu Manis
Cara Penanganan Pasca Panen Tanaman Kayu Manis
Setelah proses panen dilakukan selanjutnya adalah proses pasca panen. Berikut ini adalah Cara Penanganan Pasca Panen Tanaman Kayu Manis, Silahkan disimak :
1. Pembersihan
Sebelum di proses, kayu manis perlu di bersihkan dari kotoran – kotoran yang menempel, dari jamur yang ada di kulit kayu manis.
2. Pengeringan
Proses pembersihan selesai, maka proses selanjutnya adalah pengeringan. Kayu manis dapat di keringkan di bah sinar matahari selama sekitar 6 – 12 jam agar kadar air dalam kayu manis menurun.
Tanda bahwa kadar air menurun adalah dengan melihat perubahan warna kulit si kayu manis yang awalnya cokelat tua menjadi cokelat cerah atau cokelat muda.
3. Sortasi ke 1
Setelah kayu manis kering, selanjutnya yang harus di lakukan adalah penyortiran dengan memperhatikan bentuk fisik, ukuran dan lurusnya batang.
Bentuk fisik kayu manis yang dipilih adalah tidak memiliki cabang dan si kayu manis tersebut menggulung dari satu sisi saja bukan dua sisi yang berlawanan.
Ukuran kayu manis yang di pilih adalah yang berukuran sekitar 50 – 60 cm yang memiliki ketebalan kulit sekitar 1 – 2 mm. Dan pastikan memiliki batang yang panjang.
4. Pemotongan
Ukuran kayu manis yang di inginkan adalah sekitar 8 cm, jadi jika di temukan kayu manis yang berukuran lebih dari 8 cm walaupun itu sekitar 1 mm maka dia harus masuk ke tahap pemotongan.
5. Sortasi ke 2
Setelah selesai di lakukan pemotongan, maka akan perlakuan sortasi ke dua untuk menyeleksi ulang si kayu manis seperti ukuran panjang, dan juga bentuknya.
6. Pengepakan
Setelah selesai di adakan penyeleksian ke 2 maka di lakukan pengepakan lanjutan untuk para kayu manis yang memenuhi syarat. Pengepakan bisa menggunakan kotak yang memiliki kapasitas sekitar 20 kg.
7. Penyimpanan
Saat penyimpanan perhatikan tempatnya, pilih yang tidak lembab, jauh dari benda – benda yang dapat mempengaruhi kualitas kayu manis.
Untuk kayu manis yang tidak lolos sortasi pada tahap 1 dan 2 akan di lakukan pengecilan ukuran lagi yaitu di unit hammer Mill.
Setelah itu di masukkan pada unit magnetis separator untuk di lakukan sortasi tahap 3 dengan tujuan memisahkan kandungan logam pada kayu manis dari mesin hammer Mill. Sortasi ke 3 selesai, maka di lakukan sortasi ke 4 yaitu pengayakan untuk memfilter ukuran si kayu manis.
Jika di temukan kayu manis yang berukuran sangat kecil seperti debu akan terpisah dan masuk pada pengelompokan produk “Broken” yang kemudian di manfaatkan sebagai bahan baku penyulingan minyak atsiri.
Demikianlah ulasan kali ini mengenai Cara Penanganan Pasca Panen Tanaman Kayu Manis, Semoga bermanfaat.
Baca Juga : Manfaat Kayu Manis Untuk Kesehatan
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.