Masyarakat sudah tidak asing lagi dengan yang namanya petai. Mereka bisa menemukan dengan mudah di pasaran ketika musim panen petai, bahkan mereka bisa saja langsung menemuinya di halaman rumah jika ada tanaman petai tanpa harus ke pasar.
Rasanya memang khas, dan memiliki bau yang khas tak menjadikan masyarakat enggan jauh – jauh dari petai.
Tanaman petai adalah pohon tahunan tropika yang berasal dari jenis tanaman polong-polongan. Tumbuhan ini tersebar hampir disemua wilayah indonesia namun yang paling banyak terdapat di Nusantara bagian barat.
Yang sering dikonsumsi yang paling banyak adalah bijinya ketika masih muda, baik segar maupun sudah dilakukan perebusan.
Ketika musim petai tiba, memang di hasil petai meledak, banyak ada di mana – mana, bahkan bisa – bisa stok lebih banyak di banding permintaan, alhasil petai tersebut akan rusak.
Baca Juga : Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Petai
Untuk menanggulangi kerusakan tersebut sangat di perlukan perlakuan khusus pasca panen demi terjaganya kualitas si petai.
Cara Penanganan Pasca Panen Tanaman Petai
Bagi anda yang ingin mengetahui bagaimana Cara Penanganan Pasca Panen Tanaman Petai, silahkan simak artikel yang telah kami buat berikut ini :
1. Panen
Ketika tanaman petai berumur 3 – 5 tahun sudah siap untuk berbuah dan siap untuk panen. Untuk petai yang sudah siap panen petiklah dengan menggunakan pemetik dengan mata pisau yang tajam pada setia gerombolan buah petai.
2. Pengumpulan
Pemetikan petai selain, maka lakukan pengumpulan ke tempat sortasi dengan meletakkan hasil panen tersebut dalam sebuah wadah, misalkan keranjang atau karung yang bersih.
Setelah itu lakukan penimbangan secara acak untuk memperoleh random atau beratnya petai dalam kondisi kotor atau masih bercampur dengan kotoran.
3. Sortasi
Lakukan sortasi pada hasil panen petai tersebut. Pisahkan antara petai yang bagus dan jelek. Karena petai tersebut satu gerombol maka, pastikan kondisi petai tersebut tidak cacat atau tergores, Jadi kondisinya baik.
Selain itu, bersihkan petai tersebut kotoran – kotoran yang menempel yang menyebabkan menurunnya kualitas si petai.
4. Grading
Tahap selanjutnya adalah grading atau mengelompokkan hasil panen berdasarkan ukuran, jenisnya juga. Selain itu kelompokkan hasil panen petai tersebut berdasarkan kelas – kelas sesuai dengan permintaan pasar, atau sesuai permintaan pemesanan.
Pastikan juga tidak ada hasil panen yang busuk, karena di khawatirkan akan mengganggu hasil panen yang lainnya.
5. Pengemasan
Setelah selesai pemisahan antar kelas, tahap selanjutnya adalah pengemasan, tapi sebelumnya petai tersebut di ikat menggunakan sebuah tali menjadi satu dari beberapa gerombol petai. Setelah itu baru letakkan hasil panen tersebut pada keranjang yang bersih.
6. Penyimpanan
Pilih tempat penyimpanan yang bebas dari barang – barang yang dapat merusak hasil panen seperti kualitasnya. Jauhkan dari panas.
Pastikan tempat penyimpanan tersebut memiliki sirkulasi udara yang baik dan pencahayaan yang baik. Pastikan suhu ruangan yang di pakai juga sesuai .
7. Transportasi
Ketika barang siap kirim, pastikan penempatan hasil panen di kendaraan sudah sesuai, karena di khawatirkan akan rusak saat perjalanan jika penempatannya asal – asalan.
Sesuaikan juga penempatan barang dan jarak atau medan yang di lalui. Usahakan ketika pengiriman jangan saat cuaca panas, karena di khawatirkan petai tersebut akan layu.
Untuk petai yang tidak lolos sortir, kulitnya tergores misalnya, maka bisa di jual dengan cara kulit di kelupas terlebih dahulu, caranya :
- Siapkan petai yang tergores tadi.
- Kupas menggunakan pisau tajam.
- Petai – petai yang sudah terkelupas tersebut, masukkan dalam plastik kecil kecil, misal ukuran 1 ons dengan isi tertentu.
- Tali 5 bungkus petai menjadi satu.
- Petai tersebut siap di distribusikan.
Cara tersebut di lakukan dapat mengurangi kerugian akibat adanya petai – petai yang rusaknya tidak parah atau hanya sedikit.
Untuk mendapatkan hasil yang baik silahkan ikuti langkah Cara Penanganan Pasca Panen Tanaman Petai yang telah kami utarakan pada artikel diatas. selamat mencoba.
Baca Juga : Klasifikasi Dan Morfologi Tanaman Pete
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.