Tahukah Anda bagaimana Cara Membuat Arang Sekam? Sekam adalah kulit gabah yang terlepas ketika proses penggilingan padi terjadi, bentuknya kering, ringan, bersisik, dan tentunya tidak dapat dimakan.
Sebanyak kurang lebih 20 – 30% proses penggilingan padi akan dibuang dalam bentuk sekam. Di kawasan produksi padi, sekam sering terlihat tertumpuk di area penggilingan padi. Bahkan di beberapa tempat, sekam dianggap sebagai limbah.
Masyarakat sekitar kerap memanfaatkan sekam dari limbah padi tersebut untuk dijadikan bahan yang bermanfaat serta memiliki nilai tambah dan nilai jual, yaitu dijadikan arang sekam.
Arang sekam dibuat melalui pembakaran tidak sempurna atau pembakaran parsial sekam padi, sehingga hasil akhir pembakaran berbentuk arang (bukan abu).
Arang sekam merupakan material penting yang dapat digunakan sebagai bahan baku pertanian hingga kebutuhan industri. Petani memanfaatkannya untuk pembuatan kompos, penggembur tanah, mengatur pH tanah pada kondisi tertentu, media tanam, dan media persemaian.
Konsumen akan selalu ada, bahkan arang sekam selalu tersedia di toko-toko pertanian, sehingga tidak perlu takut akan mengalami kesulitan dalam memasarkannya.
Kelebihan Arang Sekam Sebagai Media Tanam
Berikut ini adalah kelebihan arang sekam sebagai media tanam yaitu :
- Memiliki ph yang relatif netral.
- Mempunyai daya tahan yang lama, secara umum bisa bertahan hingga 1 tahun lebih.
- Prses pembuatannya sangat mudah dan cepat.
- Memiliki bobot yang ringan.
- Diketahui lebih steril dari patogen dan jamur.
- Kalau dari segi harga relatif jauh lebih murah.
- Ketersedian bahan baku pembuatan cukup melimpah.
Baca Juga : Manfaat Pupuk SP36
Cara Membuat Arang Sekam
Terdapat dua tahapan penting dalam pembuatannya, yaitu tahap pembuatan alat pembakaran dan tahap proses pembakaran sekam padi. Berikut selengkapnya mengenai Cara Membuat Arang Sekam :
1. Membuat Alat Pembakaran
- Gunakan tong, silinder, atau drum yang terbuat dari besi, seing, aluminium, atau logam yang sifatnya tahan terhadap api. Ukuran ideal silinder yang dibutuhkan kurang lebih 20 liter. Buang salah satu penutup (alas atau atap) dari silinder tersebut.
- Pada bagian salah satu penutup (alas atau atap) silinder yang tidak dibuang, buatlah lubang berbentuk lingkaran dengan diameter 10 cm. lubang di buat pada titik tengah atau titik pusat diameter silinder.
- Buat lubang-lubang menggunakan paku pada dinding silinder (diameter lubang kurang lebih 0,5 cm), dengan jarak antar lubang satu dengan lubang lainnya adalah 2 – 3 cm. Lubang berfungsi untuk membuang panas dari dari bahan bakar ke tumpukan sekam padi tanpa perlu membakar sekam secara langsung.
- Sebagai catatan, bagian tajam dari lubang-lubang tersebut harus mengarah atau menghadap ke luar, mirip seperti parutan kelapa. Hal ini dimaksudkan agar lidah api menjulur ke luar.
- Buatlah pipa seng sepanjang 1 cm dengan diameter kurang lebih 10 cm. Masukkan pipa seng tersebut ke dalam lubang yang telah dibuat pada salah satu penutup (alas atau atap) silinder yang nantinya berfungsi sebagai cerobong asap bagi kamar pembakaran yang ada pada silinder utama. Rekatkan pipa seng tersebut dengan cara dilas, sehingga pipa dapat berdiri tegak lurus di atas silinder. Atau bisa menggunakan cara lain, yaitu letakkan pipa seng pada lubang yang ada di silinder, ganjal dengan paku dan ikatlah dengan kawat besi agar pipa seng bisa berdiri tegak.
2. Proses Pembakaran
- Pilihlah lokasi pembakaran sekam yang jauh dari perumahan, pemukiman, atau jalan raya, karena proses pembakaran sekam padi akan menghasilkan asap yang tebal. Alas untuk tempat pembakaran sebaiknya terbuat dari lantai keras yang tahan panas, atau bisa menggunakan plat seng untuk dijadikan alas pembakaran. Hal ini juga dapat memudahkan dalam proses pengambilan arang sekam.
- Buatlah api unggun seukuran silinder. Bahan bakar api unggun bisa menggunakan kertas, koran bekas, kayu bakar, maupun daun-daunan kering. Nyalakan api, lalu tutupi api tersebut menggunakan silinder yang telah diberi cerobong asap tadi.
- Timbun ruang pembakaran silinder (yang api nya sudah menyala) dengan beberapa karung sekam padi. Penimbunan dilakukan berbentuk menggunung ke atas dengan tinggi kurang lebih 1 meter, dengan puncak timbunan merupakan cerobong asap pembakaran yang menyembur ke luar.
- Setelah menunggu 20 hingga 30 menit, atau setelah puncak timbunan sekam terlihat menghitam, naikkan sekam yang masih berwarna coklat (di bawah) ke arah puncak. Lakukan berulang-ulang hingga semua sekam padi menjadi hitam sempurna.
- Ketika semua sekam telah menjadi hitam sempurna, siramlah dengan air secara merata. Penyiraman dilakukan untuk menghentikan proses pembakaran yang tengah berlangsung. Apabila proses pembakaran tidak lekas dihentikan, kemudian akan berubah menjadi abu.
- Setelah disiram dan suhunya telah menurun, bongkar tumpukan yang menggunung, lalu keringan. Kemudian, masukkan arang sekam yang telah kering tersebut ke dalam karung dan simpan karung-karung tersebut di tempat yang kering.
Manfaat Arang Sekam
Selain digunakan petani untuk menggemburkan tanah, bahan pupuk kompos, dan media persemaian, ternyata memiliki banyak manfaat lainnya. Arang sekam banyak dibutuhkan untuk menjadi media tanam tanaman hias.
Kelebihan yang ditawarkan adalah bobotnya yang ringan dan mudah untuk dibersihkan dari akar tanaman, oleh karena itu akan mempermudah proses pendistribusian tanaman hias. Ringan, steril, dan mempunyai porositas yang baik, arang sekam juga bisa digunakan untuk media hidroponik. Tanaman-tanaman hidroponik yang bisa menggunakan arang sekam adalah tanaman tomat, mentimun, dan paprika.
Demikianlah penjelasan dan ulasan mengenai cara membuat arang sekam dari tanaman padi. Semoga bermanfaat.
Baca Juga : Pengertian Pupuk Urea
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.