5 Cara Budidaya Tanaman Alpukat Untuk Pemula

Diposting pada

Alpukat atau Persea americana merupakan salah satu buah yang mengalami peningkatan permintaan secara global beberapa tahun terakhir.

5 Cara Budidaya Tanaman Alpukat Untuk Pemula
5 Cara Budidaya Tanaman Alpukat Untuk Pemula

Buah yang berasal dari Amerika Tengah ini mulai masuk ke Indonesia sekitar abad 18. Secara garis besar, varietas alpukat di Indonesia dikelompokkan menjadi dua, yakni varietas unggul dan varietas lain.

Lebih spesifik, ada puluhan varietas alpukat yang telah dikenal di Indonesia. Yang telah banyak diminati diantaranya adalah alpukat wina, alpukat miki, alpukat mentega, alpukat aligator, alpukat kendil dan alpukat pluwang. Masing-masing varietas menawarkan karakteristiknya tersendiri.

Syarat Tumbuh Tanaman Alpukat

Ada beberapa aspek syarat tumbuh tanaman alpukat yang perlu kita perhatikan sebelum memulai budidaya tanaman alpukat, diantaranya adalah sbb.

  • Kondisi Tanah

Tanaman alpukat membutuhkan tanah yang gembur dan subur untuk tumbuh, dengan pH ideal sekitar 5,6 hingga 6,4. Tingkat keasaman di bawah 5,5 akan berpotensi menyebabkan keracunan pada tanaman. Oleh sebab itu, dalam pengkondisian tanahnya sering menggunakan kapur pertanian atau dolomite untuk mengatur tingkat keasamannya.

Cara penggunaan kapur pertanian ini adalah dengan ditabur merata di atas permukaan tanah, mengelilingin tanaman alpukat.

Sedangkan jenis tanah yang dianjurkan untuk menanam alpukat adalah tanah lempung berpasir (sandy loam), lempung liat (clay loam) dan lempung endapan (alluvial loam).

  • Lokasi Budidaya

Tanaman alpukat bisa dibudidayakan di ketinggian 5 hingga 1500 mdpl, atau dalam rentang dataran rendah hingga dataran tinggi.

Namun kondisi optimal untuk masing-masing varietas bisa jadi berbeda-beda. Misalnya saja untuk alpukat mentega, alligator, raja giri dan kendil lebih cocok dibudidayakan di dataran rendah. Sedangkan alpukat miki dan wina lebih optimal apabila ditanam di dataran tinggi.

  • Cuaca

Tanaman alpukat bisa tumbuh dengan baik pada suhu lingkungan sekitar 12,8 hingga 28,3 derajat celsius. Cahaya matahari yang dibutuhkan minimal 6 jam setiap harinya.

Setelah tanaman muda cukup kuat, pastikan tanaman mendapatkan paparan sinar matahari langsung, tanpa ada halangan dari benda lainnya.

Angin tetap diperlukan untuk proses penyerbukan, namun sebaiknya kecepatan angin tidak lebih dari 63 km/jam. Hal ini untuk mencegah kemungkinan ranting patah karena angin. Untuk curah hujan yang dibutuhkan adalah 750-1000 mm per tahunnya.

Cara Budidaya Tanaman Alpukat

Cara budidaya tanaman alpukat terdiri dari tahapan persiapan lahan, penyemaian bibit, perawatan tanaman hingga tiba masa panen.

1. Persiapan Lahan Tanaman Alpukat

Persiapan lahan ini bisa dimulai semenjak 2 minggu sebelum penanaman. Sebaiknya persiapan lahan dilakukan di musim kemarau, sehingga tahap pemindahan bibit ke lahan bisa dilakukan di awal musim peghujan.

Tanah untuk budidaya alpukat harus gembur dan subur. Penggemburan tanah bisa dilakukan dengan traktor mesin maupun bajak. Jangan lupa untuk membersihkan lahan dari tanaman pengganggu dan bebatuan.

Selanjutnya buat lubang tanam seukuran 60x60x60 cm. Beri jarak pda setiap lubang tanam yang dipersiapkan. Ada tiga pilihan jarak tanam yang bisa diambil sesuai dengan kondisi, yaitu jarak tanam minimal 3×3 meter, jarak tanam ideal 5×6 meter dan jarak tanam maksimal 10×10 meter.

Dalam pembuatan lubang tanam, pisahkan tanah bagian atas dan bagian bawah lubang. Tanah bagian atas kemudian kita campur dengan pupuk kandang atau pupuk kompos, serta sekam dan kapur dolomit.

Sedangkan tanah bawah atau lubangnya dibiarkan terbuka selama 14 hari sehingga mendapat sinar paparan sinar matahari langsung. Hal ini dimaksudkan agar zat-zat yang merugikan di dalam tanah bisa diminimalisir.

2. Persiapan Bibit Tanaman Alpukat

Secara umum, bibit alpukat bisa didapatkan dengan tiga cara. Kita bisa menanam dari biji, melakukan cangkok atau setek batang, maupun dengan okulasi ataau sambung pucuk.

Persiapan Bibit Tanaman Alpukat
Persiapan Bibit Tanaman Alpukat

Apabila kita menanam dari biji, biasanya membutuhkan masa tunggu panen yang lebih lama dari cara lainnya. Oleh karena itu, cara ini banyak dihindari, kendati caranya cukup mudah.

  • Persiapan Lahan Untuk Penyemaian Bibit

Sebelum melakukan penyemaian, kita perlu mempersiapkan media tanamnya terlebih dahulu. Penyemaian benih alpukat biasanya menggunakan polybag dengan ukuran 15 x 21 cm.

Untuk media tanamnya menggunakan campuran tanah, pupuk kendang dan pasir/sekam, dengan perbandingan 2:1:1. Lahan sebaiknya dipersiapkan di tempat yang memiliki peneduh supaya bibit tidak mendapat air hujan maupun sinar matahari secara langsung.

  • Persiapan Bibit dari Biji Buah Alpukat

Bibit yang digunakan sebaiknya diambil dari buah alpukat yang matang pohon, cukup tua, tidak keriput, padat dan berukuran besar.

Pertama-tama, jemur biji alpukat selama tiga jam. Kemudian letakkan biji dalam polybag semai, di dalam tempat yang teduh.

Lakukan perawatan dan penyiraman, sehingga bibit tumbuh setinggi satu meter. Untuk mempercepat perkecambahan biji, bisa juga merendam biji dalam pupuk cair terlebih dahulu.

  • Persiapan Bibit dengan Teknik Cangkok / Setek Batang

Teknik vegetatif berupa cangkok atau setek batang bertujuan agar bibit yang diperoleh memiliki sifat yang sama baiknya dengan tanaman induk.

Terlebih dahulu kita pilih pohon alpukat unggulan, yang menghasilkan karakteristik buah yang memuaskan serta tidak terserang hama penyakit. Kemudian kita pilih satu cabang pohon yang terbaik dan lakukan pengcangkokan.

Ketika sudah mulai berakar, potong pangkal cabang dan pindahkan ke media semai kemudian siram secara teratur.

  • Persiapan Bibit dengan Teknik Sambung Pucuk / Okulasi

Cara ini merupakan gabungan dari dua cara sebelumnya. Bibit dari yang kita semai dari biji alpukat dimanfaatkan sebagai batang bawah.

Kemudian bagian atasnya kita sambung dengan tunas pohon alpukat yang telah berbuah. Cara ini dimaksudkan agar bibit dari persemaian biji bisa lebih cepat berbuah.

3. Menanam Tanaman Alpukat

Keluarkan bibit dari polybag menggunakan gunting secara hati-hati, lalu letakkan di tengah-tengah lubang tanam yang telah dipersiapkan sebelumnya. Posisikan agar tegak lurus ke atas dan atur akar supaya tidak menggerombol ke salah satu sisi.

Tanah bagian atas yang sebelumnya dicampur dengan pupuk, digunakan untuk memendam bibit. Tanam bibit sekitar 5 cm di atas pangkal batang.

Jika bibit dipersiapkan dengn cara sambung pucuk / okulasi, beri jarak 15 cm antara sambungan dengan permukaan tanah.

Kemudian padatkan tanah dan lakukan penyiraman. Untuk menopang tanaman supaya bisa tumbuh tegak, gunakan ajir kayu atau batang bambu.

Beri naungan sementara untuk melindungi tanaman muda sampai tanaman cukup kuat. Proses pemindahan bibit tanaman ke lahan perkebunan sebaiknya dilakukan di sore hari, agar tanaman tidak layu karena sinar matahari.

4. Perawatan Tanaman Alpukat

Untuk  mendapat hasil panen yang optimal, perlu diperhatikan cara-cara perawatan tanaman alpukat sbb.

  • Pemupukan Lanjutan

Pemupukan pada tanaman alpukat tidak perlu dilakukan terlalu sering. Pemupukan pertama dilakukan setelah 6 bulan masa penanaman. Kemudian lakukan pemupukan lanjutan setiap enam bulan sekali. Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang, pupuk NPK dan kapur pertanian. Lakukan sampai usia tanaman menginjak 4 tahun.

Sedangkan setelah 4 tahun, lakukan pemupukan dengan campuran pupuk kandang, pupuk urea, pupuk TSP, pupuk KCL dan kapur pertanian.

Sebelum melakukan pemupukan, siapkan dulu parit sedalam 30 cm mengelilingi tanaman sejauh satu meter dari batang tanaman.

Kemudian pupuk dimasukkan dalam lubang dan ditutup kembali dengan tanah. Hal ini dimaksudkan agar akar tanaman bisa menyerap unsur hara dari pupuk secara optimal.

  • Penyiangan Tanaman Liar

Penyiangan tanaman pengganggu perlu dilakukan secara hati-hati karena tanaman alpukat memiliki perakaran yang cukup sensitif. Kita bisa menggunakan herbisida selektif apabila diperlukan, untuk mengurangi intensitas tumbuhnya tanaman liar.

  • Penyiraman

Penyiraman tanaman menjadi proses yang sangat penting bagi tanaman muda, karena tanaman muda belum mampu menyerap air dengan optimal.

Oleh karena itu, ketika usia tanaman kurang dari dua tahun, lakukan penyiraman setiap 1-3 hari sekali. Perhatikan kondisi tanah juga dan hindari penyiraman secara berlebihan.

  • Pemangkasan Tanaman

Pemangkasan dilakukan saat tanaman berumur lebih dari satu tahun. Lakukan pemangkasan untuk ranting atau cabang yang rusak, mati atau terlalu rapat.

Pertahankan tinggi tanaman 4-5 meter dari atas permukaan tanah. Apabila tidak dilakukan pemangkasan, pohon alpukat bisa mencapai ketinggian 20 meter. Pangkas juga cabang terendahnya sehingga menyisakan dengan cabang terendah 1-1,5 meter dari permukaan tanah.

  • Pengendalian Hama

Hama tanaman alpukat yang sering menyerang dan mengganggu diantaranya adalah ulat kupu-kupu gajah, ulat kipat.

Sedangkan penyakit yang sering muncul adalah penyakit antraknosa karena jamur, serta pernyakit bercak daun atau bercak cokelat. Hama dan penyakit ini bisa ditangani menggunakan pestisida yang sesuai.

Selain itu, setelah melakukan pemangkasan, kita perlu memberikan fungisida pada bagian bekas pangkas. Hal ini dilakukan supaya bekas pangkas tida terinfeksi jamur atau penyakit.

5. Panen Tanaman Alpukat

Durasi yang diperlukan dari proses penanam hingga panen apukat sangat bervariasi, tergantung dari varietas alpukat yang ditanam. Idealnya pohon alpukat akan berbuah setelah 3-8 tahun.

Panen Tanaman Alpukat
Panen Tanaman Alpukat

Namun jika penyemaian melalui biji, tanaman baru bisa berbuah setelah 10-15 tahun. Bagaimana cara kita merawat tanaman juga akan mempengaruhi cepat lambatnya masa panen.

Masa panen atau pemetikan buah umumnya dilakukan 6-7 bulan setelah bunga mekar, di mana musim bunga pohon alpukat biasanya jatuh di bulan Mei atau Juni. Untuk menjaga kesegaran, petik buah pada tingkat kematang 80-85% dan sisakan 3-5 cm tangkai dekat pangkal buah.

Setiap varietas alpukat memiliki tingkat prodiktivitas yang berbeda. Idealnya setiap pohon bisa menghasilkan 30 hingga 75 kg buah, dengan peningkatan produktivitas bisa mencapai 30-50% setiap tahunnya.

Umumnya buah yang dihargai lebih tinggi adalah buah dengan kulit yang mulus dan mengkilap, serta daging yang tebal.

Cara Menanam Tanaman Alpukat di Rumah

Cara Menanam Tanaman Alpukat di pekarangan rumah juga bisa dilakukan. Apabila anda memiliki halaman yang cukup luas, cara penanaman seperti yang sudah disebutkan di atas bisa menjadi pilihan. Namun jika anda memiliki area yang terbatas, anda bisa menanam pohon alpukat di dalam pot.

Pot yang digunakan sebaiknya cukup besar, dengan diameter minimal 60 cm. Media tanam yang digunakan menggunakan campuran tanah, sekam dan pupuk kandang, dengan perbandingan 30:30:40. Di dasar pot, taruh pecahan bata atau genteng atau potongan stereofoam. Hal ini bertujuan untuk menjaga akar tetap berada di dalam pot.

Isi pot dengan campuran media tanam hingga setengah pot, kemudian masukkan bibit dan timbun kembali dengan media tanam. Tempatkan pot di tempat teduh dan lakukan penyiraman setiap hari.

Beri pupuk agar pertumbuhan tanaman optimal, terutama saat bunga mulai sudah bermunculan. Pupuk yang bisa digunakan adalah pupuk KNO3 dan MKP dan diberikan setiap 1-2 minggu agar bunga tidak rontok dan bisa menjadi buah.

Nah bagaimana cukup mudah bukan? itulah pembahasan kali ini mengenai Cara Budidaya Tanaman Alpukat, semoga artikel ini bisa bermanfaat.